spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Bank bjb Semakin Percaya Diri Hadapi Kuartal Akhir 2020

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bank bjb konsisten memperlihatkan kinerja positif sepanjang tahun, bahkan menjelang tutup tahun 2020. Tidak hanya itu, bank bjb pun terus melaju dan bertumbuh di tengah iklim usaha yang penuh tantangan dan ketidakpastian ekonomi akibat pandemi.

    “Di tengha banyaknya perusahaan yang dipaksa mengalami stagnasi pertumbuhan, bjb terus melaju dan bertumbuh. Capaian kinerja ini menunjukkan daya tahan dan fleksibilitas bank bjb di tengah pandemi,” kata Dirut bank bjb Yuddy Renaldi, Rabu(4/11/2020).

    Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebagai perusahaan terbuka, bank bjb memenuhi kewajibannya melaksanakan kegiatan Public Expose (Pubex), yakni menjelaskan kinerja perusahaan tercatat dengan tujuan agar informasi terkait kinerja perusahaan itu tersebar secara merata.

    Untuk diketahui, setiap perusahaan tercatat wajib melakukan Pubex sekurangnya-kurangnya satu kali setahun, bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun ini Pubex digelar sesuai protokol kesehatan (prokes) dan disiarkan langsung melalui fasilitas webinar.

    bank bjb
    Dirut bank bjb Yuddy Renaldi pada acara Pubex 2020 (foto IST)

    BACA JUGA: Bank bjb Sukses Pertahankan Kinerja Positif Jelang Akhir 2020

    Berdasarkan paparan kinerja Triwulan III 2020 pada acara Pubex Live 2020, bank bjb secara konsolidasi berhasil memperoleh laba bersih Rp1,2 trilyun atau tumbuh 5,9 persen year-on year (y-o-y) selama paruh ketiga tahun 2020.

    Yuddy mengatakan bahwa pertumbuhan laba tersebut dihasilkan dari total nilai aset bank bjb yang juga tumbuh 19,4% y-o-y menjadi Rp147,6 trilyun. Dalam peningkatan asset, dana pihak ketiga bank bjb berkontribusi dengan peningkatan cukup signifikan yaitu 17.3 persen menjadi 147,6 trilyun.

    “Pertumbuhan itu bisa dilakukan dengan efisien melihat rasio biaya dana yang berhasil ditekan menjadi 5,0 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 5,4 persen,” kata dia.

    Penyaluran kredit yang menjadi profit driver pada Triwulan III 2020 pun tumbuh 8,7 persen y-o-y dengan nilai total Rp94,6 trilyun. Jumlah pertumbuhan total kredit yang ditorehkan bank bjb berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 1,24 persen per Agustus 2020.

    Pertumbuhan kredit ini diiringi dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang turun 25 BPS dari tahun lalu menjadi 1,5 persen jauh di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional sebesar 3,2 persen per Agustus 2020.

    Yuddy mengatakan bahwa capaian positif ini tidak terlepas dari bisnis model bank bjb yang tahan menghadapi dinamika perekonomian. Hal itu dibuktikan dengan kemampuan bank bjb memanfaatkan momentum penuh tantangan di masa pandemi dengan langkah yang meyakinkan.

    “Pencapaian ini juga bisa memberikan keyakinan positif kepada masyarakat dan investor terhadap kinerja bjb di masa yang akan datang. Pertumbuhan positif ini patut disyukuri di tengah situasi penuh tantangan ini. Pencapaian ini sekaligus sebagai perwujudan kematangan bank bjb menghadapi situasi penuh tekanan yang diperoleh sebagai buah kerja keras dan implementasi strategi serta visi adaptasi perseroan dalam menyongsong perubahan,” kata Yuddy.

    SelamaTriwulan III 2020, kata Yuddy, strategi bank bjb berfokus pada optimalisasi fungsi intermediasi perbankan dalam rangka menyukseskan program stimulasi Pertahanan Ekonomi Nasional (PEN). Sebagian besar daya dan upaya perseroan dikerahkan untuk mengakselerasi pembiayaan dalam rangka pemulihan ekonomi.

    Ikhtiar ini diintegrasikan dengan langkah bisnis perusahaan melalui program kunci bjb PENtas (Penguatan Ekonomi Nasional Tangguhdan Sejahtera) yang didukung penuh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil), dan hasilnya tidak mengecewakan.

    Bahkan perushaan sanggup membayar tuntas kepercayaan pemerintah dengan berhasil melipatgandakan peyaluran melebihi target dari dana penempatan pemerintah sebesar Rp2,5trilyun. Per 18 Oktober 2020, total nominal fasilitas kredit PEN yang disalurkan bank bjb mencapai Rp5,3 trilyun alias 106 persen dari target.

    Pada saat bersamaan, ekspansi pembiayaan di luar pos dana PEN pun terus mengalir pada sektor produktif. Aliran kredit terjadi di seluruh segmen, baik korporasi & komersial, UMKM, maupun konsumer yang masih menjadi captive market.

    “Tentunya perseroan juga tetap memerhatikan kualitas kredit dengan berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian,” kata dia.

    Di sisi lain, langkah ringan perusahaan ditopang dengan strategi digitalisasi layanan yang sudah difokuskan sejak awal tahun. Digitalisasi layanan perbankan ini meliputi pembaruan pada rumah aplikasi mobile banking bjb DIGI, penyertaan teknologi QRIS, dan kelahiran uang elektronik perseroan bjb Digi Cash.

    Dan langkah digitalisasi ini membuahkan hasil positif saat situasi Covid-19, dimana transaksi digital bank bjb menggenjot perolehan fee based income di tahun 2020. Dengan situasi berjalan ini, bank bjb semakin optimis dan percaya diri menghadapi kuartal akhir di penghujung tahun.

    “Perseroan memastikan aktivitas bisnis ekspansif tidak akan mengendur demi mengakselerasi target-target dan menjaga ritme usaha yang juga diarahkan agar terus berkontribusi terhadap kebangkitan ekonomi nasional,” kata Yuddy.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img