BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penyakit diabetes tipe 2 merupakan kondisi penyakit yang membutuhkan perhatian khusus agar tidak menyebabkan komplikasi serius. Meski penderita diharuskan menghindari makanan dan minuman tertentu, namun teh justru menjadi salah satu minuman yang disarankan.
Seperti diketahui, penyakit diabetes merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi selama periode waktu yang lama. Penyakit yang lebih dikenal dengan istilah penyakit gula atau kencing manis di Indonesia ini memiliki dua jenis yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Dikutip dari alodokter.com, meski memiliki gejala yang sama, ada perbedaan di antara keduanya. Tidak hanya dari penyebab, tapi juga dari sisi pengobatannya.
BACA JUGA: Soal Mesin Waktu, Ini 4 Teori untuk Menjelaskannya
Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin sebagai akibat dari sel-sel beta di pankreas yang mengalami kerusakan Akibatnya, sel-sel tubuh tidak dapat mengambil gula dari darah dan kadar gula darah pun meningkat.
Diabetes tipe 1 terjadi akibat adanya gangguan yang disebut autoimun, di mana antibodi yang seharusnya melindungi tubuh terhadap infeksi justru menyerang sel tubuh sendiri. Dalam hal ini, yang diserang oleh antibodi adalah sel beta yang terdapat di dalam pankreas.
Belum diketahui secara pasti mengapa antibodi menyerang sel beta pankreas. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan faktor genetik (keturunan) dan infeksi virus tertentu seperti virus gondongan (mumps) dan virus Coxsackie.
Sedangkan pada diabetes tipe 2, insulin dapat diproduksi dengan normal namun sel-sel tubuh kurang sensitif sehingga tidak bisa menggunakannya secara optimal. Akibatnya, kadar gula darah pun akan meningkat.
Penyebabnya pun belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 yaitu gaya hidup kurang aktif, obesitas, dan pertambahan usia.
Dengan beberapa perbedaan tersebut, cara pengobatan dari kedua jenis penyakit diabetes tersebut pun berbeda.
Penderita diabetes tipe 1 yang tidak dapat menghasilkan hormon insulin, akan sangat bergantung mutlak pada pemberian insulin dari luar. Salah satunya dengan menyuntikkan insulin ke tubuhnya beberapa kali sehari dan memantau kadar gula darahnya secara ketat.
BACA JUGA: Simak Yuk! 5 Protokol Kesehatan Menurut WHO
Sementara untuk penderita diabetes tipe 2, biasanya tidak membutuhkan insulin di tahap awal penyakit karena tubuhnya masih menghasilkan insulin. Dalam tahap awal, pengobatan bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup.
Diantaranya menghindari konsumsi makanan yang tinggi kalori, rutin berolahraga, serta menjaga berat badan ideal. Namun, teh menjadi salah satu minuman yang disarankan untuk rutin dikonsumsi penderita diabetes tipe 2.
Seperti dilansir suara.com, teh menyimpan banyak manfaat kesehatan. Salah satunya meningkatkan sensifitas insulin sebagai faktor kunci dalam mencegah penyakit diabetes.
Teh hitam, teh hijau dan teh oolong adalah minuman yang mengandung polifenol. Polifenol diyakini bisa meningkatkan aktivitas insulin.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Beltsville Human Nutrition Research Center di Amerika Serikat, teh memengaruhi sensitivitas insulin seseorang.
Peneliti menemukan, teh hijau, hitam dan oolong terbukti meningkatkan sensitivitas insulin lebih dari 15 kali lipat.
Penelitian ini menunjukkan, dengan rutin meminum teh hitam, teh hijau atau teh oolong diyakini bisa mencegah diabetes. Pagi hari menjadi waktu paling baik untuk meminum teh.
Selain penelitian di Amerika Serikat, hubungan antara rutin mengonsumsi teh dan risiko diabetes tipe 2 pun dianalisis para peneliti dari University Medical Center Utrecht, Belanda.
Peletian dilakukan dengan menganalisis data kuesioner dari 40.011 orang selama 10 tahun dan mengidentifikasi 918 kasus diabetes tipe 2.
Berdasarkan hasil analisis, para peneliti mencatat minum tiga cangkir teh setiap hari bisa mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 40 persen.
Dan jenis teh terbaik untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2 adalah teh hitam, teh hijau dan teh oolong. Tapi harus diingat, tanpa tambahan susu maupun gula dalam minuman teh tersebut.
Pasalnya, jika teh dicampur susu justru akan menurunkan kekuatan aktivitas insulinnya. Semakin banyak susu yang ditambahkan, semakin kurang pula keefektifan teh.
Tidak mau kan mengidap penyakit diabetes tipe 2 akibat gaya hidup yang tidak sehat, yuk mulai gaya hidup sehat. Dan rutin mengonsumsi minuman teh.
(Ageng)
