spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Terpilih Aklamasi, Gunaryo Pimpin Organisasi Triathlon Jabar

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gelaran Musyawarah Provinsi (Musprov) I Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Jabar memilih Gunaryo secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengprov FTI Jabar masa bakti 2020-2024. Pelaksanaan musprov digelar di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Sabtu (19/9/2020).

    Gunaryo dipilih oleh 16 pengurus kota dan kabupaten FTI yang menghadiri gelaran musprov pertama tersebut. Untuk membentuk kepengurusan, Gunaryo akan dibantu dua orang formatur yakni Ana Karmana (caretaker FTI Jabar) dan Dendi Gunawan (FTI Kota Bandung).

    Terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengprov FTI Jabar 2020-2024, Gunaryo mengucapkan terimakasih atas amanat yang diberikan pengurus FTI Kota dan Kabupaten di Jabar. Dia bertekad untuk membawa olahraga triathlon di Jabar semakin berprestasi di masa yang akan datang.

    fokusjabar.id triathlon jabar musprov
    Gunaryo memaparkan visi dan misi sebagai Ketua Umum FTI Jabar 2020-2024. (FOTO: Istimewa)

    “Jabar sudah memiliki modal yang cukup besar. Mulai dari atlet, pelatih, hingga venue yang mumpuni. Ini jadi amanat dan tanggungjawab yang harus saya embah sehingga bisa mengelola aset dan potensi itu untuk memberikan kontribusi besar bagi Jabar dan nasional,” ujar Gunaryo saat ditemui usai pelaksanaan Musprov I FTI Jabar tahun 2020 di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Sabtu (19/9/2020).

    Mengemban tugas memimpin organisasi yang menggabungkan tiga jenis olahraga yakni renang, balap sepeda dan lari dalam satu kompetisi, Gunaryo menyiapkan tiga visi dan empat misi dalam membangun olahraga triathlon di Jabar.

    Tiga visi yang diusung yakni menjadikan FTI sebagai wadah bagi para atlet triathlon Jabar, memunculkan bakat atlet, dan menjadikan organisasi FTI Jabar untuk mewujudkan prestasi.

    “Sedangkan misi yang diusung yakni menciptakan atlet berprestasi, mendukung induk organisasi KONI Jabar dan PP FTI untuk pengembangan atlet, melakukan pembinaan di daerah, dan meningkatkan kuantitas serta kualitas pelaku olahraga ini. Visi dan misi ini bisa dicapai jika dilakukan bersama-sama,” kata dia.

    BACA JUGA: Dalam 5 hari, Pasien Positif Corona di Kota Banjar Tembus 8 orang

    fokusjabar.id triathlon jabar musprov
    Ketua Umum FTI Jabar terpilih Gunaryo berfoto bersama seluruh panitia, peserta dan undangan Musprov FTI Jabar 2020. (FOTO: Istimewa)

    Sementara Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi PP FTI Ripto Susilo mengatakan, meski sebagai olahraga yang baru diterima sebagai anggota KONI, triathlon sudah mencetak prestasi di ajang multieven olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games. Pada SEA Games 2019 di Philipina, triathlon Indonesia menyumbangkan satu medali emas dan tiga medali perunggu.

    Satu medali emas disumbangkan atlet asal Tasikmalaya, Jabar, Muhammad Taufik di modern penthatlon nomor men’s beach laser. Dan tiga medali perunggu diraih dari triathlon men’s individual, women’s individual dan mixed relay.

    “Kita di PP FTI menargetkan untuk bisa meloloskan atlet di ajang Olimpiade 2024 yang akan digelar di Paris. Kita sudah menyiapkan atlet sejak saat ini yang masih berusia antara 16-17 tahun sehingga empat tahun kedepan sudah berada di puncak penampilannya,”  kata Ripto.

    Untuk mencapai target tersebut, lanjut dia, PP FTI tidak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak. Mulai dari pemerintah, KOI, KONI, hingga kepengurusan FTI di provinsi dan kota/kabupaten.

    “Termasuk dari Jabar yang kita lihat sangat luar biasa potensi atlet maupun daya dukung lainnya. Bahkan untuk acara musprov ini pun berlangsung sangat baik, lancar dan didukung stakeholder terkait,” ujar dia.

    Ripto mengatakan, saat ini sudah ada 22 kepengurusan FTI yang terbentuk di provinsi di Indonesia. Termasuk di Jabar.

    “Dalam kepengurusan FTI ini, kami selalu berpesan untuk selalu bersinergi antara bidang organisasi dengan bidang pembinaan prestasi (binpres). Ini dua sisi yang berbeda, karena orang binpres merupakan orang lapangan dan rata-rata malas untuk diajak berorganisasi. Sebaliknya, orang organisasi terkadang malas untuk terjun langsung ke lapangan. Kalau sinergi di dua bidang ini terjalin baik, kita yakin akan melahirkan atlet dan prestasi yang baik pula,” kata Ripto.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img