PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Jabar, Sutriaman angkat bicara soal simbol postingan akun instagram yang diduga merupakan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga dirinya dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Filosofisnya, telunjuk melambangkan kita beriman kepada Allah. Ibu jari (jempol) hubungan manusia dengan sesama manusia. Kalau ASN pengabdian kepada masyarakat,” katanya, Kamis (17/9/2020).
Baca Juga: KPK Periksa 4 Orang Saksi Kasus Suap MA
Saat ditanya apakah simbol yang ada pada foto di akun instagram Dinas Pertanian itu adanya keberpihakan terhadap salah satu Paslon Bupati-Wakil Bupati Pangandaran, dia mengatakan tidak ada.
Menurut Sutriaman, dirinya tidak asal – asalan mengacungkan jari. Itu ada filosofisnya.
“Tidak ada, saya mah tidak tuturut munding (ikut-ikutan) asal ngacungkeun jari. Kita harus tahu makna dari bahasa isyarat,” kata dia.
Sutriaman mengaku, yang posting di instagram Dinas Pertanian itu bukan dirinya. Bahkan kata ia, sejak tahun 2020 dirinya tidak memiliki aplikasi instagram.
Persoalan tersebut nantinya oleh Bawaslu dibawa ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Sebagai warga negara yang taat hukum, semua diserahkan kelanjutannya pada Bawaslu.
“Saya waktu diundang telah menjelaskan kepada Bawaslu,” katanya.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Bawaslu Kabupaten Pangandaran memanggil satu orang ASN yang menjabat Kepala Dinas pertanian karena diduga melakukan pelanggaran netralitas sebagai ASN.
Ketua Bawaslu, Iwan Yudiawan mengatakan, pemanggilan itu berdasarkan hasil temuan di akun Instagram.
Kepala Dinas Pertanian telah menunjukan simbol atau identitas yang merujuk pada salah satu bakal pasangan calon pada foto yang diupload di media sosial.
“Iya dalam acara pertanian, fotonya di upload pada tanggal 11 September,” katanya.
(Agus/Bambang)
