spot_img
Rabu 24 April 2024
spot_img
More

    Bupati: Pondok Pesantren di Pangandaran Harus Kokoh dan Megah

    PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menargetkan di tahun 2021 bangunan Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, harus kokoh dan megah. Alasannya, dukungan apresiasi dari kiai dan ajengan atau ustadzah terhadap Pemkab Pangandaran sangat baik.

    “Ini timbal balik Pemkab kepada kiai dan ajengan serta ustadzah,” kata Jeje, Kamis (27/8/2020).

    Kata Jeje, hal itu akan menjadi prioritas dan perhatian kebutuhannya. Khususnya untuk bangunan pondok pesantren, umumnya sarana serta fasilitas keagamaan.

    “Pemkab memiliki program pendidikan karakter yakni Ajengan Masuk Sekolah (AMS). Program itu kan melibatkan kiai, ajengan dan ustadzah,” ujar dia.

    Dengan program itu, pola pikir dan akhlak siswa lebih Islami. Sehingga, kata Jeje, menjadi modal investasi persediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di Pangandaran ke depan.

    “Akhlak generasi muda di Pangandaran, harus dipersiapkan dari sekarang dan wajib diselamatkan dari perkeliruan penggunaan IT di era modern ini,” Jeje menambahkan.

    Sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada pejuang penyebar agama Islam, maka sarana dan fasilitas keagamaan pun harus repersentatif. Dirinya tak ingin di Kabupaten Pangandaran masih ada bangunan Pondok Pesantren yang kurang bagus.

    BACA JUGA: Paslon Bupati Pangandaran Dari Perseorangan Mundur

    Selain itu, kesejahteraan mereka juga perlu ditingkatkan kembali sehingga lebih serius dan semangat saat menyampaikan materi agama ke para santrinya. “Jangan sampai kiai, ajengan, ustadzah di Pangandaran pakaiannya lusuh. Mereka harus berwibawa dengan busana yang baik,” kata Jeje.

    Selama menjadi bupati Pangandaran, Jeje mengaku jika apresiasi dari para pejuang di bidang agama ini tak akan terlupakan. “Karena mereka wawasan dan pengetahuan agama masyarakat di Pangandaran menjadi bertambah,” ujar dia.

    Jeje pun ogah disebut kacang lupa kulitnya. Untu itu, sudah seharusnya alokasi dan formulasi APBD terdistribusikan secara merata ke pengemuka agama.

    (Agus/Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img