spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Seniman Inggris Keluhkan Sepinya Industri Hiburan

    LONDON, FOKUSJabar.id: Sebanyak 1.500 seniman mengeluhkan sepinya industri hiburan panggung atau konser ‘live’ sebagai akibat pandemi Covid-19. Pemerintah Inggris pun didesak untuk segera melakukan tindakan.

    Desakan tersebut diungkapkan para seniman melalui surat terbuka yang mereka tandatangani bersama. Dalam ribuan seniman tersebut, terdapat nama Ed Sheeran, Paul McCartney, Rolling Stones, Dua Lipa, Coldplay, Eric Clapton, Sam Smith, Rod Stewart, Liam Gallagher, hingga Iron Maiden.

    Dalam surat terbuka tersebut, para seniman menggarisbawahi redupnya industri hiburan yang turut mengancam kehidupan para pekerjanya.

    Mereka pun mengutip penelitian baru yang menunjukkan, pertunjukan musik live berkontribusi untuk perekonomian Inggris serta menciptakan 210.000 pekerjaan pada tahun 2019 lalu.

    “Musik live Inggris merupakan hasil sosial, budaya, dan ekonomi terbesar di Inggris dalam dekade terakhir,” tulis mereka dalam surat kepada Menteri Kebudayaan dan Olahraga Inggris, Oliver Dowden seperti dilansir AFP, Kamis (2/7/2020) waktu setempat.

    BACA JUGA: Orang Terkaya India Mukesh Ambani Buat Aplikasi Saingi Zoom

    “Jarak sosial tanpa akhir, ditambah belum disepakatinya dukungan keuangan dari pemerintah, maka masa depan konser dan festival serta ratusan ribu orang yang bekerja di dalamnya tampak suram,” lanjut pernyataan dalam surat terbuka itu.

    Pemerintah Inggris memang telah melonggarkan anjuran untuk tetap berada di rumah bagi warganya. Namun pusat hiburan live tetap ditutup, sementara restoran dan museum diizinkan beroperasi pada akhir pekan ini.

    “Sampai bisnis-bisnis itu dapat beroperasi lagi, paling memungkinkan pada awal 2021. Dukungan pemerintah akan sangat penting untuk mencegah kebangkrutan massal dan akhir dari industri terkemuka di dunia ini,” tertulis dalam surat itu.

    Para seniman yang merupakan pekerja di industri hiburan meminta pemerintah menyiapkan timeline yang jelas untuk membuka tempat-tempat itu.

    “Pertunjukan yang luar biasa tidak terjadi tanpa tim yang luar biasa di belakang panggung, tetapi mereka semua akan berhenti bekerja kecuali kita bisa kembali ke sana melakukan apa yang kita sukai,” tegas Gallagher.

    (ars/ant)

    Berita Terbaru

    spot_img