spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    JNE dan Pemprov Jawa Barat Berupaya Bangkitkan UMKM di Era AKB

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Covid-19 tidak hanya berdampak pada krisis kesehatan, tapi juga krisis ekonomi. Hal tersebut terungkap dalam webinar dengan tema ‘Menilik Peran Pemrov Jabar dan Perusahaan Logistik Membangkitkan UMKM di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru’ pada Kamis (11/6/2020) lalu.

    Webinar bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Presiden Direktur JNE, M. Feriadi ini mengungkap bidang-bidang yang survive dalam kondisi pandemik Covid-19 di Jawa Barat. Yakni pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan, pangan, dan logistik.

    Dari segi perekonomian, Emil mengakui jika sektor pengiriman atau logistik menjadi perhatian karena menjadi salah satu sektor yang tidak terganggu wabah Covid-19 di semua zona yang terbagi berdasarkan level kewaspadaan pemerintah. Baik zona hitam, zona merah, zona kuning atau zona hijau.

    “Kebutuhan akan logistik dan pengiriman barang tetap ada bahkan meningkat saat wabah ini terjadi,” ujar Emil (sapaan akrab Gubernur Jawa Barat).

    BACA JUGA: Lawan Covid-19, JNE Berikan Donasi ke Pemprov Jabar 

    Untuk membangkitkan bidang ekonomi di tengah wabah, lanjut Emil, dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi kesehatan tiap daerah. Mulai dari kota hingga ke pelosok desa.

    “Perekonomian harus digerakkan bertahap, jangan sekaligus. Apa definisi bertahap, maka kita bikin klasifikasi perekonomian yang high impact tapi low risk dulu, kemudian low impact-low risk, high impact-high risk, low impact-high risk,” tuturnya.

    Upaya digitalisasi perekonomian masyarakat di Jawa Barat pun terdorong dengan adanya pandemi Covid-19, hingga ke desa.

    “Ini hikmah Covid-19. Resep terbaik kami, desa digital bisa bikin yang di desa jadi jualan online. Tinggal di desa tapi connect ke dunia, pengirimannya dibantu JNE, kira-kira begitu. Perekonomian desa akan kami perkuat agar bisnis di desa bisa maju, termasuk pariwisatanya. Kami tidak mengubah karakter desa, hanya menambah cara berkehidupannya supaya tetap terkoneksi,” tegasnya

    Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi mengatakan pada saat wabah Covid-19 terjadi, perusahaan logistik mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakkan perekonomian di bidang pengiriman. Selain itu, serapan tenaga kerja di industri ini masih sangat banyak. Diantaranya para kurir yang menjadi garda terdepan dalam salah satu sektor bidang perekonomian ini.

    Untuk itu, JNE selalu memastikan keselamatan dan kesehatan para kurir atau driver sehingga terjamin dan terlindung dari Covid-19. Covid-19 pun mendorong berbagai pihak untuk melakukan transformasi karena perilaku konsumen yang berubah sehingga menggeser sistem bisnis offline menjadi online.

    “Inilah yang kita lihat pada hari ini, dimana dengan adanya Covid-19, ternyata digital transformation itu datang lebih cepat lagi. Kalau kemarin kita hanya bicara semua mau melakukannya. Tapi sekarang dengan adanya Covid-19, semua malah mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, harus melakukan digitalisasi,” ujar Feriadi

    Saat ini dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pokok, mencari alat kesehatan, alat rumah tangga, lanjutnya, semua dicari dan diperoleh dengan cara online. Pihaknya sangat bersyukur karena pada saat ini sudah mendapatkan rekomendasi Kemenkominfo sehingga operasional tetap berjalan seperti biasa.

    “Hal seperti ini tentu sangatlah diperlukan karena dengan adanya logistik, ekonomi bisa bertahan,” pungkasnya.

    (ars)

    Berita Terbaru

    spot_img