spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Roundnet, Olah raga Menyenangkan dan Menyehatkan Asal Amerika

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Roundnet menjadi cabang olah raga yang baru dipopulerkan dan diperkenalkan di Indonesia. Kota Bandung pun menjadi lokasi pertama bagi perkembangan olah raga asal Amerika Serikat ini.

    Sesuai dengan tujuannya, roundnet memberikan kesenangan dan kesehatan bagi para pelakunya. Setidaknya itu yang diungkapkan salah seorang pelaku olah raga roundnet sekaligus rapper asal Kota Kembang, Ebith Beat A.

    “Saya mulai bermain olah raga roundnet sejak awal Maret lalu, sebelum ketentuan PSBB diterapkan. Tapi meski masih PSBB, olah raga ini masih bisa dimainkan dan sangat membantu saya bisa berolahraga saat di rumah. Bisa tetap berkeringat dan sehat meski dirumah saja,” ujar Ebith saat ditemui di Jalan Panaitan Kota Bandung, Senin (8/6/2020).

    Selain penasaran karena roundnet merupakan olah raga baru, Ebith mengaku ada keunikan lain di olah raga yang populer di Amerika dan Eropa ini. Salah satunya, pemainnya harus bisa mengarahkan bola ke titik lingkaran pantul yang menjadi inti dari permainan olah raga ini.

    BACA JUGA: Kota Bandung Zona Kuning, Kegiatan Olah Raga Belum Diperbolehkan

    “Kita pun harus punya chemistry dengan pasangan main kita dan harus bisa menebak gerakan pasangan lawan. Yang terpenting, olah raga baru ini terbilang cukup mudah dimainkan,” terang pelantun ‘Saha Ngaran Maneh Saha‘.

    Selain itu, Ebith mengaku jika olah raga permainan ini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Meski dalam sebuah kompetisi ada aturan yang harus ditaati.

    Rules secara umum di olahraga ini memang ada, tapi bisa kita modifikasi sesuai dengan kondisi di tempat kita main. Bisa di garasi rumah, di kamar, maupun di lapangan. Termasuk dari sisi aturannya. Ini yang membuat saya tertarik main roundnet, kita bisa olah raga dimana pun dan kapan pun,” tegasnya.

    roundnet
    Anggota RONIN bermain olah raga roundnet di garasi. (FOKUSJabar/Ageng)

    Sementara penggagas olah raga roundnet di Indonesia asal Kota Bandung, Genta Fajar menuturkan, konsep permainan olah raga roundnet tidak jauh berbeda layaknya permainan bola voli. Olah raga yang diciptakan Jeff Krunek pada tahun 1989 ini pun dimainkan oleh empat orang yang dibagi dalam dua tim (2×2).

    “Roundnet ini dasarnya adalah backyard game dan berkembang menjadi sebuah olah raga permainan setelah banyak negara di Amerika dan Eropa memainkannya serta menggelar turnamen. Sempat vakum di tahun 1995, olah raga ini kembali booming di tahun 2008 bahkan kompetisi di Eropa sudah disiarkan ESPN dalam 2-3 tahun terakhir ini,” ujar Genta.

    Layaknya permainan bola voli, olah raga ini memperbolehkan pemainnya melakukan sentuhan maksimal tiga kali saat memainkannya. Masing-masing pemain hanya boleh melakukan sentuhan atau pukulan sebanyak satu kali secara bergantian. Melakukan tangan atau seluruh bagian tubuh.

    “Untuk serve dan sentuhan terakhir, bola yang terbuat dari karet harus dipantulkan ke lingkaran pemantul yang disebut roundnet tersebut. Untuk ukuran lapangan tempat bermain, sebenarnya tidak terbatas tergantung seberapa jauh bola itu dipantulkan pemainnya sehingga idealnya memang dilakukan di outdoor meski di indoor pun tetap bisa dilakukan,” terangnya.

    Untuk ukuran lingkaran pemantul, lanjutnya, memiliki diameter 90 centimeter dengan tinggi 25 centimeter. Sedangkan jarak antara pemain ke lingkaran pemantul saat permainan akan dimulai sejauh 1,8 meter.

    “Pada sebuah kejuaraan, hitungan poin hingga 21. Tapi kalau hanya untuk have fun dan cari keringat, semuanya bisa dimodifikasi. Baik dari jumlah poin maupun ukuran lapangan, hanya untuk lingkaran pemantul dan bola yang digunakan sudah baku,” tuturnya.

    Saat ini, Genta mengaku jika olah raga roundnet di Indonesia dimainkan pertama kali di Kota Bandung. Bahkan untuk peralatan olah raga ini baru dimiliki RONIN, satu-satunya organisasi olah raga roundnet di Indonesia.

    “Pertama kali dimainkan dan diperkenalkan di lapangan futsal Supratman pada 26 Februari 2020. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 20 orang yang rutin melakukan olah raga ini,” pungkasnya.

    (ars)

    Berita Terbaru

    spot_img