spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Tanpa PSBB, 250 Pasien Covid-19 di Bali Sembuh

    BALI, FOKUSJabar.id: Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat pasien positif Covid-19 di daerah itu hingga Minggu (17/5/2020) yang dinyatakan sembuh 250 orang atau 71,84 persen dari jumlah total kasus.

    “Hari ini saudara-saudara kita yang dinyatakan sembuh bertambah tujuh orang, yakni empat orang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) dan tiga orang non-PMI,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam keterangan persnya di Denpasar, Minggu, (17/5/2020)

    Jumlah kumulatif pasien positif Covod-19 di Provinsi Bali hingga Minggu 348 orang.

    “Meskipun ada tujuh pasien yang dinyatakan sembuh hari ini, juga dilaporkan ada penambahan dua kasus positif, yakni satu orang PMI dan satu kasus transmisi lokal,” ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.

    Jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 tercatat empat orang, yakni dua WNA dan dua WNI.

    Pihaknya berharap, ke depan tidak ada lagi penambahan jumlah warga di Bali yang meninggal karena virus yang berawal dari Wuhan, China itu. Mengingat Bali ini daerah tanpa PSBB secara maksimal. 

    “Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif, red.) hingga saat ini ada 94 orang yang berada di delapan rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas Denpasar, UPT RS Nyitdah Tabanan dan BPK Pering, Gianyar,” katanya.

    Dewa Indra menekankan pentingnya penggunaan masker oleh masyarakat dalam kegiatan sehari-hari untuk menahan laju penyebaran Covid-19.

    BACA JUGA: Tanpa PSBB, Bali Mampu Menekan Angka Pasien Covid-19

    Mengingat pentingnya penggunaan masker itu, Sekda Dewa Indra melalui Surat Nomor 149/Gugus Covid19/V/2020 mewajibkan setiap tamu/pengunjung/pemohon di kantor atau fasilitas pelayanan publik untuk menggunakan masker.

    “Bagi pengunjung atau pemohon yang kedapatan tidak menggunakan masker, agar ditolak atau ditunda poses pelayanan publiknya,” katanya.

    Hal tersebut, ujar dia, karena realita di lapangan masih banyak ditemukan warga tidak menggunakan masker ketika bepergian keluar rumah.

    Apabila pemohon pelayanan publik merupakan penyandang disabilitas atau mereka yang kurang mampu secara ekonomi, kantor dan fasilitas layanan publik wajib memberikan bantuan masker sehingga dapat melanjutkan proses pelayanan publiknya.

    (As/ANT)

    Berita Terbaru

    spot_img