JAKARTA, FOKUSJabar.id: Twitter luncurkan fitur baru, fitur tersebut berupa label dan peringatan untuk cuitan-cuitan mengandung misinformasi atau fakta yang kebenarannya diperdebatkan soal Covid-19.
“Kami bertujuan untuk mempermudah mencari informasi yang kredibel di Twitter dan untuk membatasi konten yang berpotensi menyesatkan atau membahayakan,” kata Yoel Roth, Kepala Integritas Situs, dan Nick Pickels dari Kebijakan Publik, dilansir blog resmi Twitter, Selasa (12/5).
Label tersebut mirip dengan fitur yang mereka luncurkan di awal tahun, digunakan untuk menandai cuitan yang sintetis dan dimanipulasi. Fitur yang berkaitan dengan Covid-19 ini diperlukan untuk konten yang membahayakan atau menyesatkan, setelah pandemi berakhir.
Muncul di bagian bawah tulisan dan berisi tautan ke laman berisi fakta yang dikurasi tim atau dari laman sumber-sumber terpercaya.
Baca Juga : Dua Pembalap MotoGP Asal Italia Kembali Turun Ke Trek
“Sebuah peringatan akan di pasang di sebuah cuitan, bergantung pada kecenderungan mempunyai potensi menyesatkan atau membahayakan dari informasi tersebut. Peringatan tersebut akan memberi tahu kepada pengguna bahwa cuitan tersebut berlawanan dengan panduan dari tenaga kesehatan,” kata Twitter.
Secara garis besar label tersebut dibagi dalam tiga kategori. Pertama untuk informasi yang menyesatkan, misleading information, berupa pernyataan yang terkonfirmasi tidak benar, berdasarkan dari rujukan para ahli.
Kedua, klaim yang diperdebatkan, disputed claim, yaitu pernyataan yang kredibilitas atau keakuratannya dipertanyakan atau tidak diketahui.
Kategori ketiga adalah klaim tidak terverifikasi, unverified claim, yaitu informasi, benar atau tidak, yang untuk saat ini belum bisa dikonfirmasi.
Kemungkinan pihak Twitter akan memperluas kategori-kategori tersebut apabila dibutuhkan.
Twitter dan mitra terpercaya mereka akan meninjau cuitan-cuitan yang masuk kedalam kategori tersebut, untuk melihat potensi dampak cuitan tersebut di ranah luar jaringan.
(Ew/ANT)