spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Belajar di Rumah Jadi Tantangan Bagi Guru

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kebijakan belajar di rumah yang diterapkan ditengah pandemi Covid-19, menjadi tantangan tersendiri sekaligus pembelajaran bagi tenaga pendidik di Indonesia. Salah satunya dalam pemanfaatan teknologi untuk proses belajar mengajar.

    “Kondisi Covid-19 ini menjadi tantangan bagi tenaga pendidik di Indonesia dengan adanya kebijakan belajar di rumah. Tenaga pendidik harus menyiapkan formula bagaimana agar proses belajar mengajar berjalan baik dan sasaran tercapai,” ujar Rektor UPI, Prof. Asep Kadarohman, Selasa (5/5/2020).

    Dengan kebijakan belajar di rumah selama pandemi virus Corona, lanjutnya, para tenaga pendidik dituntut harus cakap dalam menggunakan teknologi informasi sebagai media pembelajaran. Pasalnya, selama ini, teknologi informasi lebih banyak digunakan di sektor industri.

    BACA JUGA: Hadapi PON XX, Tim Dayung Jabar Memilih Sentralisasi di Cipule 

    “Ini yang menjadi hikmah ditengah musibah Covid-19. Mau tidak mau, tenaga pendidik kita harus lebih paham lagi teknologi informasi yang akan memegang peran penting di era revolusi industri 4.0 nanti. Memang ada kegagapan di awal-awal, tapi tidak perlu khawatir karena saya yakin tenaga pendidik kita akan mampu beradaptasi,” terangnya.

    Penerapan sistem belajar di rumah yang diterapkan sejak 19 Maret 2020 sebagai langkah mengurangi penyebaran Covid-19, dipastikan menimbulkan kejenuhan. Baik diantara siswa maupun para tenaga pendidik.

    “Jenuh itu manusiawi, karena sebagai mahluk sosial itu manusia pasti butuh sosialisasi. Berinteraksi dengan manusia lain. Tapi inilah fase kita belajar terkait pemanfaat teknologi untuk bidang pendidikan,” tuturnya.

    Melalui kebijakan belajar di rumah tersebut, Asep menegaskan jika proses belajar mengajar tidak harus dilakukan melalui tatap muka. Namun proses belajar mengajar pun bisa dilakukan melalui blind learning dengan memanfaatkan teknologi informasi.

    “Dengan kebijakan ini, sekarang orang-orang sudah akrab dengan aplikasi-aplikasi pertemuan secara online. Toh, pembelajaran dengan sistem onlibne ini pun banyak keuntungannya seperti daya jangkau pembelajaran akan lebih luas,” ujarnya.

    “Proses belajar itu kan tujuan utamanya menyiapkan generasi emas yang adaptif terhadap perkembangan masa depan sehingga peran tenaga pendidik kedepan tidak hanya berperan sebagai pemberi materi saja tapi harus mampu mendorong peserta didik mengembangkan struktur ilmu mereka,” pungkasnya.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img