BANDUNG, FOKUSJabar.id: Puncak hujan meteor Lyrid yang diklaim suguhkan pemandangan malam terbaik diprediksi terjadi malam ini hingga dinihari nanti, 21-22 April 2020.
“Dibandingkan dengan hujan meteor lainnya, Lyrid cenderung menghasilkan meteor cerah dan bola api sesekali,” kata Robert Lunsford dari American Meteor Society, seperti dilansir Tempo, Selasa (21/4/2020).
Jika kondisi cuaca memungkinkan, Menurut Griffith Observatory fenomena ini bisa disaksikan hingga satu atau dua jam sebelum fajar.
“Kata orang, ada beberapa periodisitas dalam hujan meteor itu, tapi datanya tidak mendukung hal itu,” kata Cooke.
Baca Juga: PSBB, Pemotor di Kota Bandung Dilarang Boncengan
Hujan meteor tahunan ini telah dimulai Kamis (16/4/2020) dan akan tetap aktif selama sekitar 10 hari, dengan puncak pada Selasa malam ini hingga Rabu pagi.
Lyrid adalah potongan-potongan batu dan debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G (Thatcher). Perjalanan terakhir komet itu melalui tata surya bagian dalam adalah pada 1861, dan partikel-partikel itu bertabrakan dengan atmosfer atas dengan kecepatan sekitar 43 kilometer per detik.
“Hujan meteor ini memiliki kecerahan sedang, tapi tidak seterang hujan meteor Perseid yang terkenal terjadi pada bulan Agustus, yang cenderung menghasilkan jejak yang lebih menonjol,” kata Cooke.
(Agung)
