spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Ridwan Kamil Ajukan PSBB Bandung Raya Kamis Mendatang

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengrimkan surat pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Bandung Raya kepada Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Kamis (16/4/2020) mendatang.

    Ridwan Kamil mengatakan, PSBB Bandung Raya  dilakukan karena ada lompatan jumlah positif virus corona (Covid-19) di beberapa daerah seperti kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan kabupaten Sumedang.

    “PSBB Bandung Raya adala PSBB tahap dua di Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (12/4/2020).

    Baca juga: Update Minggu (12/4): Pasien Positif Covid-19 Bertambah 399 Orang

    Pemerintah provinsi Jawa Barat memberlakukan PSBB tahap pertama untuk lima daerah yaitu Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Pemberlakukan PSBB di lima daerah itu dimulai Rabu, (15/4/2020) dini hari.

    Kendati demikian menurut Emil panggilan Ridwan Kamil, lompatan jumlah postif covid-19 di Bandung Raya tidak bisa dibandingkan dengan jumlah lima daerah Bodebek pasalnya daerah tersebut termasuk klaster DKI Jakarta.

    “Jadi kenapa Bodebek didahulukan untuk pemberlakuan PSBB karena masuk klaster DKI yang penyebarannya sekitar 70 persen,” ucap Emil.

    Menurut Emil, untuk kawasan Bandung Raya bukan tidak urgent walaupun masuk dalam ronde kedua untuk dilakukan PSBB. Namun, untuk Bodebek menjadi kosentrasi untuk memutus sebaran Covid-19 setelah DKI Jakarta pun menerapkan PSBB.

    “Kalau tidak ada halangan hari Rabu atau Kamis surat untuk Bandung raya bisa kita kirimkan dengan prosedur yang sama selama kita juga melakukan review terhadap Bodebek. Jadi insya Allah makin hari prosesnya makin baik, makin cepat, dan makin disiplin,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Emil menyampaikan, terdapat tiga benteng pertahanan untuk menyikapi Covid-19. Benteng pertama adalah melalui  pencegahan sosial distancing dan PSBB. Menurut dia, hal tersebut mudah dilakukan namun akan terasa susah kalau kita tidak disiplin. Kalau jebol benteng pertama karena tidak disiplin masuklah benteng kedua  yaitu pelacakan di mana klaster klaster penyebaran virus. Bilamana benteng pelacakan gagal dan jebol baru benteng terakhir yaitu benteng  perawatan terhadap mereka yang sakit.

    Karena itu, dia berharap warga Jabar jangan sampai Covid-19 membobol ke benteng pertama dan lompat ke benteng ketiga dan orang sakit menjadi banyak karena kapasitas terbatas dan akhirnya kerepotan.

    “Kalau PSBB ini lancar akhir Juni covid-19 bisa turun, tapi kalau tidak disipilin di PSBB ini kita khawatir covid-19 akan berlanjut di bulan berikutnya,” tuturnya.

    (As)

    Berita Terbaru

    spot_img