CIAMIS, FOKUSJabar.id: Ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Barat Heri Dermawan mengatakan, penanganan warga miskin terdampak Corona oleh Pemprov Jabar tidak hanya dilakukan bagi yang sudah terdata. Saat ini Pemprov Jabar mendata masyarakat rentan menjadi orang miskin baru.
“Orang miskin baru ini muncul setelah kehilangan matapencaharian akibat Corona. Misalnya buruh harian, juru parkir, pedagang asongan atau keliling. Sebelumnya mereka tidak masuk kategori Pra Keluarga Sejahtera (PraKS),” kata Heri saat melakukan pengawasan di Kelurahan Ciamis dan Kantor Pos Ciamis, Rabu (8/4/2020).
Sebelumnya akan diusulkan agar mereka mendapat bantuan dari Pemprov Jabar sebesar Rp500 ribu per kk. Masalahnya, dari data keluarga PraKS yang ada di Dinsos, belum semua menerima bansos yang sudah berjalan, seperti BPNT, PKH dan lainnya.
baca juga: Warga Terdampak Corona dapat Rp500 Ribu
“Contoh di Ciamis ada 154 KK warga miskin, yang sudah terakomodir BPNT dan PKH baru 85 ribuan, artinya ada sisa yang belum menerima dari keluarga miskin yang lama, lalu ditambah orang miskin baru terdampak corona,” kata Heri.
Saat ini, kata dia, DPRD Jabar tengah menyusun formula alokasi bantuan untuk tiga model keluarga miskin, yakni miskin dan sudah menerima program, miskin yang belum menerima program, dan miskin baru terdampak corona.
“Dalam rapat daring saya mengusulkan agar keluarga yang rentan miskin baru segera didata melalui RT/RW, karena mereka tahu persis kondisi warganya,” kata dia.
Adapun formula yang diusulkan fraksi PAN, atara lain, miskin lama yang sudah terdata dan belum mendapat program bantuan diusulkan mendapat dari program bantuan bersumber dari keuangan Provinsi Jabar.
Sementara keluarga miskin baru, diusulkan mendapat alokasi dari paket Jaringan Pengaman Sosial dampak corona dari pemerintah pusat.
“Nah informasinya, Jabar dapat satu juta paket lebih dari pemerintah pusat,” kata Heri.
(DH/LIN)
