CIAMIS,FOKUSJabar.id: Belajar di rumah melalui sistem daring (dalam jaringan) di daerah pelosok di Kabupaten Ciamis terkendala. Terlebih tidak semua siswa memiliki fasilitas dalam hal ini jaringan komunikasi.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Ciamis Tatang menjelaskan, kendala pasti ada saja, namun semua akan menyesuaikan. Apalagi selama ini tidak ada permasalahan mendasar terkait target capaian edukasi siswa.
“Jelas penerapan social distancing berpengaruh terhadap pendidikan, namun tidak berarti mengganggu terhadap capaian edukasi yan sudah ditentukan,” kata Tatang, Kamis (2/4/2020).
Sampai saat ini, kata Tatang, presentase capaian edukasi di 27 kecamatan se Kabupaten Ciamis menunjukkan prores yang baik meski melalui sistem daring.
“Kami memiliki indikator persentase pencapaian edukasi setiap hari, Alhamdulilah secara keseluruhan progresnya baik,” kata dia.
Kemudian kaitannya dengan kendala, Tatang mengatakan bahwa setiap hari indikator capaian edukasi di seluruh kecamatan mencapai 100 persen. Adapun di daerah yang tidak memenuhi, pihaknya langsung melakukan kajian, termasuk jemput bola ke gugus tugas pendidikan di wilayah kecamatan.
baca juga: Belajar di rumah Diperpanjang
“Alhamdulilah capaian semua hampir 100 persen, adapun yang mengalami kendala, di daerah yang minim akses internet dan tidak memiliki fasilitas seperti smartphone, kita langsung melakuakan kajian dilanjutkan dengan mendatangkan guru ke rumah siswa,” kata Tatang.
Kendati begitu, Tatang mengakui bahwa pendidikan terhambat menyusul penyebaran Covid-19. Namun, kata dia, tidak berarti tertinggal, semua berjalan sesuai kurikulum yang ditentukan.
“Meski kondisi seperti ini, akademik kita tidak tertinggal, kita jalani sesuai instruksi pemerintah pusat. Setelah pandemi ini berakhir, kita akan kaji hasil daring ini,” kata dia.
(Riza M Irfansyah/LIN)
