spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    Hadapi Covid-19, Belarus Negara di Eropa yang Paling Santuy

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kawasan Eropa dinyatakan sebagai pusat wabah virus corona, dengan tingginya jumlah kasus di benua biru. Namun ada satu negara di benua biru yang tidak terlalu khawatir dengan penyebaran penyakit Covid-19. Negara tersebut yakni Belarus.

    Dikutip dari BBC News Indonesia, berbeda dengan pemerintah di sejumlah negara di Eropa, Belarusia negara ini justru cukup santuy menyikapi penyakit Covid-19. 

    Jangankan karantina wilayah, pemerintah negara itu pun tidak secara khusus meminta warga untuk saling jaga jarak (Social distancing). Padahal, negara tetangga mereka yakni Rusia dan Ukraina, misalnya, sudah mengambil tindakan drastis.

    Ukraina sudah menyiapkan keadaan darurat sementara Rusia menutup semua sekolah. Bahkan di Rusia, semua kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah banyak dibatalkan. Pun demikian dengan penerbangan.

    Tapi di negara beribukota Minsk ini, kehidupan berjalan seperti biasa. Warga tetap berangkat ke tempat kerja dan tentu saja tidak ada orang-orang yang panik membeli barang kebutuhan dalam jumlah banyak. Pemerintah Belarus pun tidak menutup perbatasan.

    “Kita tidak perlu mengambil langkah-langkah khusus menghadapi atau mengantisipasi wabah virus corona. Hal seperti ini pasti terjadi. Yang penting adalah jangan panik,” kata Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko.

    Presiden Belarus, Alexander Lukashenko mengatakan negaranya tak perlu khawatir atas virus corona. (FOTO: NET)

    Bioskop, teater dan kegiatan-kegiatan yang dihadiri banyak orang masih berjalan seperti biasa. Bahkan kompetisi sepak bola masih berjalan dan disiarkan secara langsung ke negara tetangga, Rusia.

    Baca juga: Presiden Ghana Trending Topic Twitter, Netizen Puji Kebijakannya Soal Covid-19

    Presiden Lukashenko pun pernah mengeluarkan pernyataaan jika ‘traktor bisa menyembuhkan orang-orang yang terinfeksi virus corona’. Pernyataan tersebut pun memicu kontroversi bahkan menjadi bahan olok-olok di media sosial.

    Namun yang dimaksud sang presiden adalah, dengan bekerja di ladang pertanian maka badan menjadi bugar. Dan saat keadaan bugar, orang menjadi lebih kuat ketika terserang virus.

    Meski demikian, pihaknya pun mengikuti perkembangan di luar negeri dan memburuknya situasi di banyak negara membuat mereka khawatir. Di ibukota negara, Minsk, sejumlah pelajar pura-pura sakit agar tidak kontak dengan murid-murid lain di ruang kelas yang penuh sesak.

    Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, perguruan tinggi memulai perkuliahan lebih siang sehingga para mahasiswa tidak harus ke kampus pada jam sibuk di pagi hari. Kerumunan di Minsk pun tak sebesar sebelum-sebelumnya.

    Tak hanya itu, muncul pula kesadaran jika mereka yang berusia lanjut lebih rentan terserang virus. Namun kesadaran tersebut bukan berasal dari imbauan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

    “Setiap hari antara dua hingga tiga orang positif terkena virus corona. Mereka semua menjalani karantina dan dipulangkan setelah satu setengah atau dua pekan,” ujar sang presiden.

    Presiden Lukashenko pun menekankan jika cemas dan merasa seolah-seolah terkena penyakit menjadi sesuatu yang berbahaya. Ia pun mengklaim jika kecemasan yang meluas maka ‘lebih berbahaya dari virus itu sendiri’.

    Tak tanggung-tanggung, Ia memerintahkan badan intelijen untuk mencari dan menangkap orang-orang yang dituduh menyebarkan kepanikan dan kecemasan.

    Kebijakan yang diambil pemerintah Belarus pun, justru mendapat dukungan pegiat oposisi yang sering mengecam. Diantaranya Andrey Kim.

    Dalam tulisan di Facebook, Kim menyetujui kebijakan presiden karena karantina wilayah hanya akan mematikan perekonomian Belarus.

    “Banyak negara mengambil kebijakan darurat dalam menghadapi pandemic virus corona, namun Belarus sudah mengambil langkah yang benar dengan mendoakan agar semua rakyat sehat-sehat saja,” tulis Kim di akun facebooknya.

    “Saya sadar saya akan menerima cercaan dengan menulis pesan ini, namun saya tak bisa berdiam diri di tengah ‘kegilaan’ yang sedang terjadi,” tambahnya.

    Kegilaan yang dimaksud Kim yakni tindakan-tindakan luar biasa yang diambil banyak negara dalam mengatasi wabah. Dengan tidak meniru melakukan langkah-langkah tersebut, Belarus justru akan aman dari virus corona.

    (ars)

    Berita Terbaru

    spot_img