spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    DPR Minta Pemerintah Percepat Penyediaan Rapid Test Covid-19

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Pusat didorong mempercepat pengadaan pendeteksi cepat Rapid Test Covid-19 dengan jumlah banyak. Hal itu penting untuk memperkuat pola pencegahan dini dan penanganan cepat terhadap Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) suspect virus Corona (Covid-19).

    Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Muhammad Farhan mengatakan, ketersediaan Rapid Tes Covid-19 dinilai ampuh menghentikan penularan dengan signifikan.

    Dengan pendeteksi itu, individu yang ditest bisa mengetahui positif tidaknya terjangkit virus mematikan itu.

    “Sambil menunggu pengembangan vaksin anti virus penyebab Covid-19, maka pemerintah harus kebut pembuatan dan penyebaran alat test cepat untuk mendeteksi tingkat penyebaran virus SARS COV-2 penyebab penyakit Covid-19,” kata Farhan, Kamis (19/3/2020).

    Menurut dia, penyediaan pendeteksi cepat yang mirip dengan test pack kehamilan itu sangat mampu dilakukan pemerintah. Terlebih kemampuan ilmuan dan perusahaan farmasi dalam negeri layak diperhitungkan.

    Pemerintah harus berani membeli komponen Rapid Test di Cina yang berhasil mengobati pasien suspect Corona.

    Hal ini, kata dia, sangat mungkin karena sebetulnya Kimia Farma punya kemampuan memproduksi Rapid Test itu selama dipermudah impor bahan dasarnya dari Tiongkok.

    Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19, Ini Pesan Kadisdik Garut

    “Hal ini dimungkinkan karena sebetulnya Kimia Farma punya kemampuan memproduksi rapid test (Wuhan HU-1, Covid-19 Reombinant Protein) tersebut asal dipermudah impor bahan dasarnya dari Tiongkok,” kata Farhan.

    Saat ini, kata dia, perusahaan kimia dalam negeri tengah gencar mematangkan persiapan pengadaan Rapid Test ini.

    “Kami sangat menunggu hasil riset putra-putra bangsa yang akan segera menghasilkan teknologi pembuatan alat rapid test mendeteksi Covid-19. Pemerintah harus gerak cepat dan sigap. Saat ini perlu kita apresiasi bahwa pemerintah mengerahkan BUMN farmasi dan kesehatan, termasuk RS BUMN dan milik Kemenkes serta daerah untuk memberikan layanan deteksi cepat dan penanganan pasien,” kata dia. 

    Seperti diketahui, Rapid Test Covid-19 adalah cara diagnosa singkat kepada ODP menguji positif tidaknya terjangkit Corona melalui test darah. 

    Secara singkat, cara kerja Rapid Test yang memiliki komponen kimiawi anti-gen tersebut tidak jauh berbeda dengan alat test kehamilan (test pack) yang saat itu juga dapat diketahui hasilnya. 

    “Caranya dengan meneteskan sampel darah si ODP pada komponen Rapid Test. Kemudian anti-gen tersebut memberikan reaksi akibat adanya sample darah dengan menunjukan tanda positif atau negatifnya terjangkit Covid-19,” kata dia.

    Sementara itu, untuk langkah penyediaan obat dari senyawa Kloroquin Fosfat dari Kina yang masih menjadi kontroversi, juga layak dipertimbangakan pemerintah. 

    “Kita juga sudah mampu membuatnya dengan membuat Kloroquin berbahan dasar Quinolin yang merupakan pengembangan dari Xylene. Maka kami mendorong menteri BUMN mencari terobosan perizinan agar buah penelitian kolaborasi tiga BUMN ini bisa memberikan hasil cepat dan terbaik untuk bangsa,” kata dia.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img