spot_img
Jumat 17 Mei 2024
spot_img
More

    Peran Aktif Guru Dalam Upaya P4GN

    BANJAR, FOKUSjabar.co.id: Dalam program Indonesia Bersatu Bersih Narkoba (IBBN), Yayasan Ratu Pelangi Indonesia (RPI) menggelar sosialisasi tentang bahaya narkoba di SMP Negeri 5 Banjar, Kamis (30 /1/2020). Tema yang diambil yakni ‘Peran Serta Guru Dalam Melindungi Siswa-Siswi Dari Bahaya Narkoba’.

    Ketua pelaksana kegiatan RPI wilayah Kota Banjar, Juju Juarsih mengatakan, kegiatan yang sama sempat digelar di Kabupaten Ciamis. Hanya saja, untuk di wilayah Kota Banjar dilaksanakan di satu tempat yaitu di SMP Negeri 5 Banjar.

    “Peserta dari guru Penjas mulai dari PAUD, TK, SD hingga SMP yang ada di wilayah Kota Banjar,” kata Juju, Kamis (30/1/2020).

    Penyampaian pesan tidak hanya dengan sosialisasi saja, namun melalui senam yang dinamai dengan Senam Sehat Berkarya Anti Narkoba atau biasa kami singkat dengan ‘SSB-AN’. “Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu memberikan satu informasi yang penting akan bahaya narkoba kepada para guru, yang nantinya bisa disampaikan kembali kepada para siswanya di sekolah masing-masing,” terangnya.

    Selain itu, kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan wawasan dan juga pemahaman khususnya kepada guru tentang bahaya narkoba apabila disalahgunakan.

    “Saya mengajak kepada semua komponen masyarakat khususnya di lingkungan pendidikan Kota Banjar untuk bersama ciptakan generasi penerus bangsa bersih dari narkoba,” tambahnya.

    Kasi Rehabilitasi BNNK Ciamis, Rachman Haerudin sekaligus sebagai narasumber menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Yayasan RPI yang telah ikut berperan aktif dalam menanggulangi permasalahan narkoba.

    “Ini merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan narkoba yang digagas RPI untuk melindungi para penerus bangsa dari permasalahan narkoba,” ungkap Rachman.

    Berdasarkan data hasil survey penyalahgunaan narkoba tahun 2019 yang dilakukan BNN kerjasama dengan Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI menyebutkan, angka penyalahgunaan dari kalangan pelajar sebesar 24 persen.

    ‘Dalam menyikapi hasil survey, saya mengajak kepada semua komponen masyarakat khususnya para guru untuk bersama dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan sekolahnya masing-masing,” harap Rachman.

    Menurut Rachman, sosialisasi seperti ini adalah cara yang paling tepat dalam penyampaian bahaya narkoba, dimana pelajar sebagai penerus bangsa kedepan. Dia mengatakan kaum remaja rentan terjerat narkoba karena 3 faktor.

    “Satu, faktor keluarga disebabkan kurangnya perhatian orang tua dan jarangnya komunikasi antara anak dan orang tua sehingga anak cenderung berkomunikasi di luar rumah dengan teman sebayanya. Dua, Faktor individu anak yang cenderung menutup diri terhadap permasalahan yang ada akan menimbulkan dampak putus asa akan dirinya. Ketiga, faktor lingkungan dimana lingkungan di luar rumah lebih rentan untuk anak melakukan hal-hal yang negatif karena kurangnya pengawasan dari orangtua,” terangnya.

    Rachman menjelaskan, yang harus dilakukan para guru diantaranya menjadi Role Model atau contoh teladan bagi siswanya. Kedua, menciptakan lingkungan sekolah Bersinar (Bersih Narkoba). Ketiga, menjadikan siswa-siswinya menjadi sahabat serta mengajak siswa-siswinya untuk selektif dalam memilih teman. Keempat, melakukan pengawasan terhadap anak didiknya yang merokok, karena rokok merupakan pintu gerbang menuju narkotika. Kelima melakukan pengawasan terhadap pergaulan anak didik di lingkungan sekolah dengan tujuan menjadikan sekolah Bersinar (Besih Narkoba).

    “Ada banyak hal yang harus dilakukan guru agar siswa didiknya terhidar dari narkoba,” tegasnya.

    (Agus/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img