BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Jajang Apipudin mengatakan, sampai saat ini yang sudah mendaftar menjadi calon petugas haji berjumlah 1.259 orang. Jumlah itu tersebar di seluruh Kantor Kemenag kabupaten/kota di Jawa Barat.
“Total ini merupakan keseluruhan pendaftar yang berasal dari kabupaten/kota se-Jawa Barat dengan posisi yang sudah ditentukan yaitu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ketua Kloter atau Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI),” jelasnya di Ruang Pelayanan Pendaftaran Bidang PHU, Kanwil Kemenag Jabar, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Kamis (30/1/2020).
Jajang menginformasikan bahwa sesuai dengan aturannya, hasil seleksi administrasi ini akan diumumkan pada Jumat 31 Januari 2020 besok. Setiap pendaftar dapat melihat hasilnya di portal resmi Kanwil Kemenag Jabar.
Setelah pengumuman seleksi administrasi, lanjutnya, peserta tes akan mengikuti tes tahap satu yaitu tes Computer Assisted Test (CAT) yang akan dilaksanakan pada 4 Februari 2020. “Nanti setelah pengumuman seleksi administrasi akan diberitahukan lebih lanjut mengenai kartu peserta, tanggal, dan lokasi tes CAT,” ucapnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam menekankan bahwa petugas haji tahun 2020 harus lebih baik kualitasnya dibanding tahun sebelumnya, terutama pada pengetahuan dan wawasan mengenai bimbingan ibadah haji.
“Tugas ini memang menjadi tugas utama bagi petugas kloter TPIHI, maka dari itu, mulai tahun ini pendaftar calon petugas TPIHI diwajibkan memiliki sertifikat bimbingan ibadah haji,” tegas Ajam.
Ketatnya penyeleksian petugas haji ini diakui Ajam sebagai salah satu ikhtiar untuk menghasilkan petugas haji yang dapat bekerja dengan maksimal dalam melayani jemaah haji. Apalagi, pihaknya masih mengacu jumlah kuota jemaah haji tahun 2019.
“Maka petugas haji yang akan direkruit sebanyak 206 petugas yang terdiri dari PPIH Arab Saudi dan petugas kloter,”ucapnya.
Ajam mengingatkan bahwa menjadi petugas haji harus profesional dan memiliki dedikasi tinggi dalam melayani jemaah.
“Setelah petugas haji ini terseleksi, maka akan ada pelatihan integrasi yang bergabung dengan petugas haji kesehatan, agar tugas-tugas tersebut dapat bersinergi,”tandasnya. (Asep/Deni)*
