BANJAR, FOKUSJabar.id: Peserta sosialisasi saber pungli kota Banjar mempertanyakan komitmen pelaksanaan penindakan pungutan liar (pungli) dari tim satgas. Harus ada penindakan para oknum pungli agar mendapatkan efek jera bagi para pelakunya.
Pertanyaan tersebut dilontarkan unsur Dinas Kesehatan Kota Banjar yang mengklaim jika sosialisasi sudah sering dilakukan. Terutama pada internal instansinya.
“Kami pelaksana pelayanan publik yang kerap bersentuhan dengan masyarakat secara langsung sehingga sosialisasi saber pungli di internal terus kami lakukan. Baik pada pekerja juga pada masyarakat. Jangan sampai ada pungutan yang bersifat melawan hukum dan tidak ada ketentuan,” ujar perwakilan puskesmas di Kota Banjar, Enjang saat sosialisasi Saber Pungli di Setda Kota Banjar, Selasa (3/12/2019).
Bagi dia, tindakan pungli tidak hanya dilakukan atas dasar dari pada pelayanan publik namun masyarakat pun harus memahami dan sadar untuk tidak memberikan apapun yang berkaitan dengan pelayanan.
Hal senada disampaikan, anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ciamis, Banjar, Pangandaran, Syarif Hidayat. Dia mengemukakan, tindakan pungli bukan permasalahan baru pada bangsa Indonesia. Tindakan pungli sudah terjadi pada sekitar abad 18 dimana kaum menak kerap meminta pungutan kepada kaum somah. Ditambah ketidakpastian pelayanan publik bagi masyarakat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pungli.
“Sebetulnya kalo pungli ini disebut sebagai budaya kita, saya pribadi tidak setuju. Karena budaya luhur kita tidak mengajarkan pungli. Maka, mata rantai ini harus diputuskan hingga akar rumput,” ujar Syarif.
Syarif mengemukakan, revolusi mental masyarakat harus dilakukan terlebih revolusi birokrasi regulasi pun harus semakin baik. Karena, salah satu penyebab terjadinya pungli adalah regulasi yang dianggap rumit bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan maksimal.
“Saya ingin mempertanyakan sejauh mana komitmen pemerintah dengan satgas saber pungli dalam melakukan tindakan bagi para oknum pungli. Jangan hanya dilakukan sosialisasi setiap tahun akan tetapi praktek pungli masih ada dan semakin menjamur,” tegas dia.
(Boip/ars)
