spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Festival Tajug 2019, Upaya Jabar Jaga Negara dan Agama

    CIREBON, FOKUSJabar.id: Festival Tajug, Ingsun titip tajug lan fakir miskin. Kalimat sarat makna tersebut diucapkan Syekh Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo yang menyebarkan Islam di Jawa khususnya Cirebon.

    Kini, pesan sang wali songo menjadi tema Festival Tajug dalam rangka Hari Santri Nasional Tahun 2019 yang digelar di Alun-Alun Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon.

    Festival Tajug resmi dibuka Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin pada Jumat (22/11/2019). Turut mendampingi Wapres RI, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.

    Baca Juga: FPTI Jabar Gagal Capai Target di Kejurnas Panjat Tebing 2018

    Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengatakan, Jabar telah menerapkan pesan Sunan Gunung Jati untuk memakmurkan masjid dalam bentuk program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat. Yakni Kredit Mesra, One Pesantren One Product (OPOP), serta English for Ulama.

    Kredit Mesra diluncurkan November 2018 dan tercatat belasan ribu warga fakir miskin mendapatkan fasilitas kredit usaha tanpa bunga dan agunan melalui masjid. 

    Lalu OPOP yang mampu membuat 1.100 pesantren di Jabar sukses dan mandiri melalui pemberian modal dan pelatihan usaha. Sedangkan English for Ulama sudah mengirim lima ulama muda Jabar, salah satunya dari Cirebon, ke Inggris untuk menyebarkan tentang Islam yang damai.

    “Selama 12 bulan ini, kami sudah menerjemahkan nasihat dari Sunan Gunung Jati. Alhamdulillah, ada 18.000 lebih fakir miskin sekarang bebas rentenir berkat rajin ke tajug dan mendapatkan pertolongan dari pemerintah,” aku Emil.

    “Inilah dakwah kami melalui kekuasaan di Jabar. Mudah-mudahan Bapak Wakil Presiden bisa berkenan menyukseskan Festival Tajug sebagai cikal bakal lahirnya peradaban baru Islam yang berjaya melalui kekompakkan di antara kita semua,” tambahnya.

    Wapres RI Ma’ruf Amin sangat mengapresiasi gelaran Festival Tajug karena dinilai merupakan salah satu langkah strategis mengembangkan Islam melalui pembangunan masjid.

    Wapres pun mengimbau agar pesan Sunan Gunung Jati jadi momentum untuk meningkatkan kesadaran menjaga masjid untuk tidak digunakan sebagai tempat menyebarkan ajaran-ajaran menyimpang atau berita yang mengandung kebencian.

    Baca Juga: Sukseskan Program Ketahahan Pangan, Pemkot Banjar Kunker ke KWT

    Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat menuturkan, tema ‘Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin’ dalam Festival Tajug tahun ini memiliki makna mendalam tentang ajakan menjaga negara dan agama.

    “Memang inilah tugas kita. Menjaga negara dan menjaga agama. Menjaga negara yakni fakir miskin, menjaga agama yakni tajug,” kata Sultan Arief.

    “Berangkat dari istilah ini, PBNU menggandeng kesultanan menggelar Festival Tajug untuk bersama-sama menyadarkan jika perjuangan harus imbang antara tajug dengan fakir miskin. Antara negara dan ulama, antara dunia dan akhirat, antara putih dan merah, antara kiyai dan pejabat,” ujarnya.

    Selain dihadiri Wapres RI dan Gubernur Jabar, Festival Tajug 2019 pun dihadiri raja dan sultan dari berbagai keraton di Tanah Air. Festival berlangsung hingga 24 November mendatang.

    (HUMAS JABAR)

    Berita Terbaru

    spot_img