spot_img
Senin 17 Juni 2024
spot_img
More

    Bupati Klaim Kopi Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Pangandaran

    PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Festival Kopi Pangandaran (FKP) 2019 yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Tasikmalaya berlangsung di lapangan Grand Pangandaran, Jumat-Sabtu (25-26/10/2019).

    FKP resmi dibuka Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, Jumat ( 25/10/2019) malam.

    Terpantau FOKUSJabar.id, pembukaan FKP diawali dengan pemukulan gendang oleh Bupati, Wakil Bupati (Wabup) Pangandaran bersama pimpinan DPRD dan Kepala BI.

    Bupati Pangandaran, Jeje Wiriadinata mengatakan, tahun 2018 lalu, kunjungan wisatawan ke Pangandaran mencapai 4 juta orang.

    Menurutnya, hal itu menjadi pasar yang sangat luar biasa dan menjadi kegiatan ekonomi yang sangat potensi. Termasuk di dalamnya komoditas kopi.

    ” Jika 20 persen dari 4 juta wisatawan minum kopi, berarti ada 800 ribu gelas tersaji. Ini sesuatu yang luar biasa dan menjadi kekuatan ekonomi yang potensial,” kata Jeje.

    ” Tentunya, pengembangan kopi di Pangandaran akan menjadi pendorong sekaligus daya tarik untuk pengembangan pariwisata di Pangandaran. Ini bisa memenuhi kebutuhan turis di Pangandaran dan juga komoditas ekspor. Dengan begitu, ekonomi masyarakat meningkat,” sambung dia.

    Jeje menyebut, jika pengembangan komoditas Kopi menjadi fokus pengembangan di Pangandaran, ini menjadi pendapatan luar biasa bagi daerah.

    ” Kalau ini menjadi pasar regional, saya yakin pendapatan per kapita Pangandaran akan menjadi tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Daya beli semakin meningkat, termasuk IPM akan merangkak naik,” ucap Jeje.

    Ke depan, bagaimana kita membuat pola kebijakan dalam rangka pengembangan komoditas Kopi di Pangandaran untuk dikelola karena pasarnya sangat terbuka luas.

    ” Saya yakin jika komoditas kopi ini dikembangkan terus, akan sangat berdampak terhadap kemajuan dan perkembangan destinasi Pariwisata di Pangandaran. Sekaligus memajukan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

    Kepala BI Perwakilan Tasikmalaya, Heru Saptaji menjelaskan, Kopi merupakan komoditas ekonomi yang sangat menjanjikan dan luar biasa yang akan berdampak terhadap kemajuan perekonomian di daerah.

    ” Saat ini, kami sudah mengembangkan Klaster Kopi Cigalontang. Sudah mendunia. Pangandaran sangat memiliki potensi yang besar, sehingga dalam waktu dekat ini BI Tasikmalaya juga akan mengembangkan Klaster Kopi Robusta di sini,” tegas Heru.

    Heru mengklaim, proses pengembangan Kopi Robusta di Pangandaran sudah dimulai digerakkan dan sudah ada 200 hektar lahan kopi.

    ” Nanti BI melakukan pendampingan. Mulai dari awal budidaya, pemeliharaan, pascapanen sampai pemasaran. Yang paling penting, adalah proses cara tanamnya, pasca panennya, packagingnya. Dengan begitu, memiliki nilai jual yang luar biasa,” tambahnya.

    Menurut Heru, komoditas kopi merupakan satu kesatuan yang penting dalam pengembangan objek Pariwisata Onestop is Priangan Tourism yang saling melengkapi dan berkembang bersama-sama.

    ” Kita mau wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran bukan hanya sekedar hura-hura, berwisata air, makan Siput dan menikmati keindahan alam, tapi juga sembari menikmati nikmatnya rasa kopi yang disajikan,” pungkasnya.

    (Seda/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img