GARUT,FOKUSJabar.id: Para peternak burung, ayam, ikan dan lele biasanya memberi pakan ternaknya dengan pellet. Namun siapa sangka, ada belatung yang memiliki kandungan protein cukup tinggi bisa dijadikan alternatif pakan ternak.
Budidaya belatung tersebut cukup mudah dengan menggunakan media sampah organik yang dapat mengurangi suplai sampah organik.
Belatung tersebut diberi nama Maggot Black Soldier Fly (BSF), sejenis lalat dengan ukuran yang lebih panjang dan besar, demikian dikatakan Ketua Komunitas Magot Garutan (Maggar), Edi Kusnadi.
Baca Juga: Huawei MatePad Tambah Fitur Baru Di Kids Corner
Menurut Edi, sepanjang hidupnya Maggot BSF makan sampah. Jadi bukanlah hama, tapi Larva yang menetas dari ratusan ribu telur.
“ Budidaya Maggot menjadi rantai penting. Pasalnya, hewan-hewan kecil tersebut menjadi pakan utama ikan dan unggas,” kata Edi seusai memberikan pelatihan terhadap warga Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut di Aula Desa setempat, Kamis (18/7/2019.
Edi menyebut, budidaya Maggot sangat menjanjikan. Selain menghemat biaya juga masyarakat mendapat penghasilan tambahan.
” Budidaya Maggot sangat menjanjikan. Terlebih, sangat mudah dan tak perlu biaya mahal sekaligus ramah lingkungan,” ucap dia kepada FOKUSJabar.id.
Masyarakat cukup menyediakan Dedak sebanyak 5 kg, Royco (1 saset), air (1 liter), gula (5 sendok makan) dan Microba Olahan lokal (5 tutup botol) atau bisa diganti dengan susu permentasi.
Selanjutnya, media yang disiapkan, ember besar dan kecil, gayung, kantong plastik, karet gelang, bilah bambu, daun pisang dan ram kawat.
” Sangat mudah membudidayakan Maggot BSF,” ucap Edi.
Edi menambahkan, Maggot berumur dua minggu sudah bisa dipanen dan berikan kepada ternak, ikan serta burung kicau.
“ Jika budidaya Maggot sudah berjalan, maka kesejahteraan warga akan meningkat,” tutup Edi.
(Andian/Bam’s)
