JAKARTA, FOKUSJabar.id: Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) menyebut, toko grosir Goro (gotong-royong) akan menjadi elemen penting kerakyatan.
“Goro didirik untuk memotong jalur distribusi perdagangan yang menjadi beban penjulan. Di Goro pun masyarakat mendapat barang berkualitas dengan harga terjangkau, dan produsen diuntungkan,” kata Tommy melalui rilisnya kepada FOKUSJabar, Senin (8/4/2019).
Menurut dia, konsep tersebut sesuai dengan ekonomi kerakyatan yang sedang dibangun Partai Berkarya. Inti konsep ekonomi kerakyatan, kata dia, adalah produsen menjual dengan harga menguntungkan, konsumen pun membeli dengan harga murah.
“Kami menargetkan membangun Goro di setiap kabupaten dan kota, dengan minimal satu toko di setiap kecamatan, atau satu e-Warung Goro, untuk tingkat propinsi akan ada satu Goro seperti di Cibubur,” kataTommy.
Goro pun, kata Tommy, akan menyiapkan produk berlabel Goro, terutama sembilan bahan pokok. Caranya, dengan membangun pabrik gula, penggilingan padi, dan lainnya.
Untuk diketahui, Goro Cibubur di soft launching pada Oktober 2018, setelah lima bulan beroperasi Goro Cibubur menghimpun 5 ribu pelanggan dan 50 komunitas, dengan kenaikan rata-rata 23 persen per bulan.
Dirut PT Berkarya Makmur Sejahtera Milasari Kusumo Anggraini mengatakan, Goro melakukan inovasi berbasis pembinaan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menggabungkan pemasok dan distributor, sehingga membentuk ekosistem yang saling mendukung.
“Kami membina 300 UMKM di Gunung Putri, 100 UMKM di Wonosobo, yang semua produk mereka kami terima, GORO membawa produk UMKM ke tingkat nasional. Salah satunya kecap Bares yang diproduksi di Wonosobo,” kata Milasari.
Tidak hanya itu, pihaknya pun akan membuka Goro di Sumatera dan Kalimantan dalam waktu dekat. Khusus untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, Goro akan hadir di Condet dan Depok.
(LIN)
