spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    YPKP Anjurkan Pentingnya Nutrisi Seimbang

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pembangunan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia adalah merupakak bagian dari sembilan agenda prioritas Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Hal itu diwujudkan dalam Program Indonesia Sehat yang salah satu komponennya, yakni revolusi mental agar masyarakat memiliki paradigma hidup sehat.

    Peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Dr. drg. Amaliya menyatakan pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia masih menjadi tantangan besar.

    Malnutrisi dan peningkatan tren penyakit tidak menular patut menjadi perhatian serius. Menurut dia, persoalan kesehatan itu terutama disebabkan gaya hidup, seperti kurangnya aktivitas fisik, sanitasi yang buruk, dan asupan gizi yang tidak seimbang.

    “Semua faktor itu harus menjadi perhatian dan diselesaikan secara komprehensif,” kata Amaliya melalui rilisnya kepada FOKUSJabar.id, Senin (26/11/2018).

    Dibandingkan tahun 2013, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat masyarakat Indonesia yang menerapkan gaya hidup tidak aktif (sedentari) naik dari 26,1 persen menjadi 33,5 persen.

    Sementara persoalan gizi buruk akibat malnutrisi mulai mengalami perbaikan dimana proporsi status stunting (kerdil) turun dari 37,2 persen menjadi 30,8 persen. Demikian juga proporsi status gizi buruk dan gizi kurang berkurang dari 19,6 persen menjadi 17,7 persen.

    Menurut dia, kesadaran masyarakat akan pentingnya memerhatikan gaya hidup dan kandungan nutrisi seimbang di setiap asupan ke dalam tubuh sangat perlu.

    “Untuk memenuhi gizi masyarakat, susu dan produk olahannya menjadi salah satu sumber gizi yang memiliki peranan penting,” kata dia.

    Kaitannya dengan asupan gizi seimbang, dia menjelaskan bahwa susu memiliki berbagai kandungan nutrisi, antara lain protein, lemak, dab vitamijn yang dibutuhkan untuk perkembangan seseorang dalam kehidupan anak hingga dewasa.

    Lebih lanjut dia mengimbau, masyarakat sebagai konsumen harus lebih cerdas serta tanggap terhadap literasi nutrisi yang terkandung pada setiap makanan yang dikonsumsi.

    “Salah satunya dengan membaca label dan mencari informasi yang benar dari ahlinya,” jelas dia.

    Hal itupun sejalan dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang dirilis akhir Oktober lalu.

    Aturan tersebut memperkuat Perka BPOM Nomor 21 tahun 2016 tentang Kategori Pangan yang menjelaskan kandungan berbagai produk pangan, termasuk susu.

    “Saya rasa masyarakat tidak perlu ragu lagi mengenai kandungan susu, termasuk susu kental manis. Berbagai aturan yang ada sudah menegaskan produk pangan olahan termasuk susu kental manis aman dikonsumsi dengan tetap memerhatikan label di setiap kemasan produknya,”jelas Amaliya.

    ” Pada intinya, kami ingin menekankan bahwa produk pangan olahan apapun, aman dikonsumsi selama dengan anjuran dan takaran saji yang tepat,” tambah Amaliya.

    Sementara itu, selebriti Melaney Ricardo yang mendampingi Amaliya mengaku bersyukur mendapat pengetahuan langsung tentang pentingnya gizi seimbang.

    “Saya sangat bersyukur mendapatkan pengetahuan dari YPKP mengenai pentingnya gizi seimbang termasuk informasi lengkap tentang manfaat susu kental manis.  Ini akan menjadi masukan sangat berharga bagi saya dalam memberikan asupan makanan yang seimbang bagi keluarga,” ungkap Melaney.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img