spot_img
Sabtu 18 Mei 2024
spot_img
More

    KPU Siapkan 200 Template Surat Suara Braile di 200 TPS di Kota Bandung

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung sudah menyiapkan sebanyak 200 template surat suara braile yang akan jadi alat bantu bagi pemilih disabilitas saat proses pencoblosan pasangan calon (paslon) di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018 dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jabar 2018, Rabu (27/6/2018) besok. Dari total 1.659.017 pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 2000 pemilih diantaranya merupakan pemilih disabilitas.

    “Khusus untuk pemilih disabilitas, kita sudah siapkan sebanyak 200 template surat suara braile yang akan membantu mereka menyalurkan hak pilihnya pada esok hari. Template surat suara braile tersebut akan disiapkan di 200 TPS. Jadi untuk satu TPS ada satu template surat suara braile,” ujar Ketua KPU Kota Bandung, Rifqi Ali Mubarok saat ditemui di Taman Sejarah, Jalan Aceh Kota Bandung, Selasa (26/6/2018).

    Pada saat proses pencoblosan, lanjut Rifqi, template braile tersebut ditempatkan diatas surat suara. Dengan demikian, para pemilih disabilitas khususnya penyandang tunanetra bisa mengetahui pasangan calon yang akan mereka pilih. Baik untuk pasangan calon wali kota dan wali kota Bandung 2018-2023 maupun pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar 2018-2023.

    “Nanti surat suara akan dipasang template braile yang bentuknya sama sehingga bisa diraba oleh pada pemilih disabilitas saat memilih di bilik suara. Untuk pemilih disabilitas sendiri, ada di hampir semua kecamatan di Kota Bandung dan akan menyalukan hak pilihnya di 200 TPS,” terangnya.

    Dengan alat bantu template yang disiapkan tersebut, Rifqi berharap tingkat partisipasi pemilih disabilitas yang mencapai 2000 pemilih di Kota Bandung pada Pilkada Serentak 2018 bisa meningkat. Selain itu, pihaknya pun sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih disabilitas pada Pilkada Serentak 2018 di Kota Bandung.

    “Pada proses kampanye termasuk saat debat publik, kita sudah melibatkan mereka. Termasuk dengan melakukan sosialisasi. Mudah-mudahan mereka tidak banyak yang golput. Berbeda dengan dulu, saat mereka mengaku kurang dilibatkan dalam proses pilkada sehingga tingkat golputnya cukup tinggi,” tegasnya.

    (Ageng/DAR)

    Berita Terbaru

    spot_img