spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Peduli Dermatitis Atopik, Morinaga Beri Edukasi Alergi

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Morinaga sebagai salah satu brand unggulan PT Kalbe Nutritionals peduli akan penyakit kulit Dermatitis Atopik, dari masa ke masa konsisten melakukan edukasi tentang alergi, mulai dari pemahaman, pencegahan hingga solusi. Hal itu semata agar Si Kecil yang menderita alergi bisa tumbuh optimal.

    Hal itu pulalah yang membuat Morinaga secara berkesinambungan mendukung program tahunan ‘World Allergy Week’ melalui berbagai edukasi. Bahkan, tahun ini Morinaga kembali mengadakan program Parenting Seminar skala nasional sekaligus sebagai edukasi tahunan untuk meningkatkan pemahaman bunda akan alergi dan penyakit lainnya yang terkait. Selain itu, Morinaga pun menggagas pelatihan dan sumber daya untuk melakukan diagnose dan tindakan pencegahan.

    Demikian diungkapkan Senior Brand Manager Kalbe Nutritional Dewi Angraeni di Bandung beberapa waktu lalu. Menurut dia

    Guru Besar Bagian Anak Alergi dan Immunologi dari RSCM/FKUI Zakiudin Munasir mengatakan, umumnya episode pertama terjadi sebelum Si Kecil berusia satu tahun, yang selanjutnya bisa hilang dan timbul kembali.

    Menurut dia, prevalensi jenis kulit Dermatitis Atopik pada anak diperkirakan mencapai 10 hingga 20 persen dan satu hingga tiga persen pada orang dewasa. Pada dasarnya, kata dia, alergi anak bisa diatasi dan bunda pun bisa mencegah timbulnya penyakit akibat ‘mewarisi’ bakat alergi dari orangtuanya.

    Jika hal itu tidak dipahami bahkan dicegah, maka tumbuh kembang anak akan terhambat karena kegiatan si Kecil dalam belajar, bermain serta stimulasinya terganggu. Penyakit, seperti Dermatitis Atopik bisa memburuk jika alergi tidak diatasi. Terlebih Dermatitis Atopik hanyalah gejala awal alergi yang kemudia bisa memburuk yang bisa muncul kembali di kemudian hari.

    “Meski tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dicegah, salah satunya dengan mengidentifikasi pemicu dan menghindari serta menerapkan perawatan untuk menjaga kelembaban kulit. Misalnya dengan produk hipoalergenik yang tidak mengandung parfum,” kata dia.

    Adapun penyebab Dermatitis Atopik, 50 persennya berasal dari faktor luar, seperti kondisi lingkungan yang terlalu kering, bahan pencetus iritasi kulit seperti jenis sabun atau deterjen tertentu, debu, rumput serta serbuk dari tumbuhan berbunga. 50 persen penyebab lainnya dicetuskan oleh makanan. Susu, telur, ikan, jenis makanan laut tertentu, gandum, kacang tanah, kacang kedelai serta kacang pohon seperti walnut, almond, hazelnut, cashew dan pistachio adalah delapan makanan utama yang bisa menjadi pencetus alergi.

    “Salah satu pencegahan alergi terhadap makanan bisa dilakukan dengan memperkenalkan berbagai jenis makanan sedini mungkin. Cara lainnya adalah memberikan ASI eksklusif, atau anak bisa diberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus, seperti susu dengan protein terhidrolisat parsial,” jelas dia.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img