spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    MUI Sukabumi Dukung Hasan di Pilgub Jabar

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Dedi Ismatulloh menyebut figur Cagub Jabar TB Hasanuddin layak memimpin Jabar lima tahun ke depan.

    “Kami doakan semoga Pak Jenderal memimpin Jabar. Kang Hasan sangat dekat dengan kebudayaan Jabar, paham bagaimana psikologis rakyat Jabar. Jabar perlu pemimpin yang tegas, kang Hasan ini punya darah perjuangan,” kata Dedi, Kamis (3/5/2018).

    Dia yakin dengan pengalaman yang dimiliki, Hasan akan mampu meneruskan sukses Ahmad Heryawan dalam pembangunan di berbagai bidang.

    “Jawa Barat sekarang ini perlu pengganti Pak Aher, melanjutkan pembangunan yang lebih bagus visinya, yaitu harus seorang mantan jenderal, pengalaman beliau luar biasa, semoga beliau memimpin Jawa Barat,” kata dia.

    Sebagai bentuk dukungan, Dedi mengaku akan berkomunikasi dengan Ormas Islam dan pesantren di Kota Sukabumi untuk mensosialisasikan pasangan nomor urut 2.

    BACA JUGA: Puting Beliung Sapu Puluhan Rumah di Sukabumi

    “Ya Insya Allah, saya secara pribadi dan mengatasnamakan Pesantren Gunung Puyuh mendoakan pak jenderal harus memimpin Jawa Barat. Jumlah suaranya? ya sekuatnya dengan izin Alloh,” tukasnya.

    Dedi berharap, pasangan duo jendral ini memprioritaskan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat, khususnya Kota Sukabumi. Salah satu program yang diharapkan terealisasi yaitu program Rp1 triliun per tahun untuk pesantren-pesantren.

    Mendapat dukungan dari tokoh agama, Hasan semakin optimistis. Soal target kemenangan, pihaknya akan terus menguatkan mesin pemenangan partai dan relawan Kota Sukabumi.

    “Saya hanya berikhtiar, dan hasilnya kita serahkanlah kepada Alloh,” kata Hasan.

    Lebih lanjut Hasan menjelaskan, bermunculannya dukungan dari tokoh dan lembaga agama adalah buah dari silaturahmi yang dijalin dengan menawarkan program yang mendukung peningkatan kualitas lembaga keagamaan.

    “Kita selaras, sudah keliling ke pesantren-pesantren. Masalah infrastruktur, saya tidak mau lagi ada tempat untuk berwudhu itu hijau seperti kolam. Saya tidak mau lagi ada guru ngaji yang dibayar pake jagung, beras dan sebagainya.

    Kami memprogramkan ini (dalam) konteks meningkatkan kualitas ahlak dalam rangka memberantas narkoba dan sebagainya berangkat dari situ, pendidikan yang Islami. Kami menyediakan satu triliun rupiah untuk satu tahun dan itu cukup banyak (untuk dibagikan ke pesantren) di 27 kabupaten/kota,” pungkas dia.

    (Adie/LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img