spot_img
Rabu 17 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 9

Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit Melonjak Drastis di Pasar Manis Ciamis

0
harga cabai rawit@fokusjabar.id
Cabe rawit Domba di pasar manis Ciamis harga melonjak. (foto: Husen Maharaja/fokusjabar.id)

CIAMIS, FOKUSJabar.id: Harga Cabai rawit Domba merah di Pasar Manis Kabupaten Ciamis Jawa Barat mengalami kenaikan yang cukup drastis.

Berdasarkan catatan yang ada di UPTD Pasar Manis Ciamis dalam beberapa hari kebelakang harga Cabe rawit merah domba kisaran Rp 90 ribu/kg.

Harga tersebut tidak bertahan lama, hari berikutnya bukannya turun, justru cabe tembus sampai Rp100 ribu/Kg.

Baca Juga: 20 ASN Ciamis Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya

Informasi Senin (15/12/2025) bahwa dari catatan UPTD Pasar Manis Ciamis harga Cabai rawit merah domba sudah naik lagi menjadi Rp 105 ribu hingga 110 ribu/Kg.

Selain Cabai rawit merah domba, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas sayuran yaitu kol.

Pada hari sebelumnya para pedagang sayuran masih menjual dengan harga Rp 8000/Kg. Namun, hari ini sudah naik Rp 9000/Kg.

Hal tersebut di sampaikan, Kepala UPTD Pasar Manis Ciamis Dana Sudiana. Dia juga menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit merah Domba tersebut karena saat ini permintaan pasar cukup tinggi.

Baca Juga: 7 Kios di Bajarangsana Ciamis Ludes Terbakar

“Karena menjelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru). Sedangkan pasokan dari para petani berkurang, dan itu di duga akibat tanaman para petani mengalami gagal panen yang akibat cuaca ektrim,” jelasnya.

Tetapi, walaupun harga cabai rawit mengalami kenaikan, lanjut dia, namun, ada juga beberapa komoditas sayuran yang mengalami penurunan harga.

“Contohnya, bawang merah hari ini pedagang menjual dengan harga Rp 55 ribu/Kg, padahal sebelumnya Rp 60 ribu/Kg. Jadi ada penurunan Rp 5 ribu/Kg,” pungkasnya.

(Husen Maharaja) 

Karyawan Bandung Zoo Galang Dana Pakan Satwa, Begini Kata Wali Kota

0
bandung zoo@fokusjabar.id
ali Kota Bandung Muhammad Farhan di l The Papandayan Hotel Jalan Gatot Subroto Senin (15/12/2025)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menanggapi aksi penggalangan dana yang di lakukan karyawan Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo untuk memenuhi kebutuhan pakan satwa.

Farhan menegaskan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak memiliki kewenangan mengeluarkan anggaran darurat untuk Bandung Zoo, karena persoalan pengelolaan dan perizinan konservasi berada di Kementerian Kehutanan.

Menurutnya, secara operasional Bandung Zoo sejatinya tidak bermasalah. Hak pengelolaan berada di bawah Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT). Namun konflik internal kepengurusan yayasan membuat pemerintah daerah berada dalam posisi sulit untuk menentukan pihak yang sah.

Baca Juga: Pengelola Sampah Gedebage Dorong Hilirisasi, 1.300 Ton Kompos Masih Menumpuk di Bandung

“Problemnya konflik internal itu membuat kita sulit menentukan pengurus versi mana yang berhak. Kalau salah menunjuk, saya justru bisa melanggar hukum,” kata Farhan di The Papandayan Hotel Kota Bandung Senin (15/12/2026).

Menurutnya, persoalan ini telah menjadi perhatian Kementerian Kehutanan. Pemerintah pusat disebut akan turun tangan karena kewenangan izin konservasi satwa sepenuhnya berada di kementerian tersebut.

“Kementerian Kehutanan sudah menyampaikan akan turun tangan. Pada dasarnya kewenangan izin konservasi ada di sana,” katanya.

Sambil menunggu keputusan dari Kementerian Kehutanan, Farhan mengapresiasi inisiatif karyawan dan masyarakat yang secara sukarela menggalang dana demi kesejahteraan satwa di Bandung Zoo.

Baca Juga: Satpol PP Kota Bandung Tegur Pedagang Kuliner Nonhalal di Cibadak

Tidak Alokasikan Anggaran

Farhan menegaskan, Pemkot Bandung tidak bisa mengalokasikan anggaran karena tidak tercantum dalam pos pembiayaan resmi.

“Saya tidak bisa mengeluarkan anggaran darurat, itu tidak boleh. Karena memang tidak ada di anggarannya,” tegasnya.

Farhan menambahkan, jika masyarakat merasa terpanggil untuk membantu melalui pengumpulan dana atau aksi lainnya, hal tersebut merupakan inisiatif sukarela dan tidak akan dilarang oleh pemerintah daerah.

“Kalau masyarakat bergerak, kami tidak akan melarang, bahkan saya apresiasi. Tapi itu harus pergerakan sukarelawan,” ujarnya.

Terkait keberadaan yayasan pengelola, Farhan kembali menegaskan bahwa persoalan utama bukan pada lembaganya, melainkan konflik dua kepengurusan YMT yang hingga kini belum tuntas.

“Yayasannya ada, tapi pengurusnya ada dua dan sering berkonflik. Itu yang membuat situasinya menjadi rumit,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

4 Poin Aksi Damai DPC Apdesi Merah Putih Garut

0
DPC Apdesi Merah Putih fokusjabar.id
Audensi DPC Apdesi Merah Putih Kabupaten Garut

GARUT, FOKUSJabar.id: DPC Apdesi Merah Putih Kabupaten Garut gelar aksi damai dan audensi bersama DPRD Garut di Ruang Rapat Paripurna, Senin (15/12/2025).

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin dan Ketua DPRD, Aris Munandar merespons aksi damai dan audiensi DPC Apdesi Merah Putih.

BACA JUGA:

Tiap Senin dan Jumat Wabup Garut Naik Angkot

Aksi tersebut menuntut kejelasan dan kepastian regulasi terkait Bantuan Keuangan (Bankeu) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut untuk desa.

Dalam audiensi tersebut, perwakilan DPC Apdesi Merah Putih menyampaikan beberapa poin krusial yang menjadi perhatian utama bagi pemerintahan desa.

  1. Dampak PMK Nomor 081 Tahun 2025

Adanya kendala di beberapa desa. Di mana pekerjaan sudah dilaksanakan namun dana belum tersalurkan akibat regulasi tersebut.

2. Efisiensi Anggaran

Pemahaman bahwa efisiensi anggaran tidak hanya terjadi pada Alokasi Dana Desa (ADD). Namun juga di seluruh satuan kerja di Kabupaten Garut, terkait masalah dana transfer 10 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH).

3. Keberpihakan Program

Permintaan keberpihakan yang lebih besar kepada masyarakat desa dalam program seperti Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) agar dapat meningkatkan ekonomi lokal.

4. Kesulitan Tanah Desa (Carik)

Aspirasi terkait masalah koperasi dan kesulitan ruislag (tukar guling) tanah carik desa yang posisinya tidak strategis agar dapat dipindahkan ke lokasi strategis untuk menunjang program KDMP.

DPC Apdesi Merah Putih fokusjabar.id
Bupati dan Ketua DPRD Garut

Respon Bupati dan DPRD

Audiensi tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk tim kecil guna menindaklanjuti empat poin utama aspirasi dari pemerintah desa.

BACA JUGA:

Ancaman Bencana Tetap Tinggi, BPBD Garut Perkuat Mitigasi

Bupati Garut mengapresiasi inisiatif Apdesi. Dia mengakui adanya dinamika di lapangan akibat regulasi pemerintah pusat. Meskipun regulasi tersebut bertujuan baik.

“Karena terkait dengan regulasi yang dibuat oleh pemerintah pusat, tentu saja kita mencari celah. Paling tidak, kami sepakat bikin tim kecil yang akan mem-follow up,” kata Bupati Garut.

Tugas tim kecil untuk menindaklanjuti aspirasi dan segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta Badan Gizi Nasional (BGN).

Koordinasi ini diharapkan dapat mendorong revisi regulasi agar memberikan manfaat yang lebih komprehensif bagi desa.

Ketua DPRD Garut, Aris Munandar menegaskan, legislatif dan eksekutif serius mencari solusi. Meskipun proses penyelesaiannya tidak dapat instan.

“Legislatif dan eksekutif serius menyelesaikan permasalahan,” tegas Aris Munandar.

BACA JUGA:

Muhammadiyah Garut Galang Donasi Bencana Sumatera Melalui Jalan Sehat

Ketua DPC Apdesi Kabupaten Garut, Oban Sobana menyampaikan terima kasih atas respons cepat dari Pemkab dan DPRD.

Dia menyebut, pertemuan sebagai Silaturahmi Akbar yang aspirasinya telah tersampaikan.

Oban Sobana berharap, hasil pembahasan tersebut segera direalisasikan dan memunculkan kebijakan yang semakin berpihak terhadap desa.

(Y.A. Supianto)

Tiap Senin dan Jumat Wabup Garut Naik Angkot

0
Wabup Garut fokusjabar.id
Wabup Garut, Putri Karlina naik angkot

GARUT, FOKUSJabar.id: Wabup Garut Jawa Barat (Jabar), Putri Karlina memaparkan filosofi ekonomi dan sosial yang mendasari kebijakan larangan membawa kendaraan pribadi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap hari Senin dan Jumat.

Kebijakan tersebut merupakan upaya kolektif ASN untuk menggerakkan ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.

BACA JUGA:

Ancaman Bencana Tetap Tinggi, BPBD Garut Perkuat Mitigasi

Wabup Garut mengapresiasi kepada para ASN dalam peningkatan implementasi kebijakan tersebut. Kebijan tersebut berhasil mengurangi kemacetan.

“Saya mengucapkan terima kasih untuk perbaikan dalam pelaksanaan kebijakan tidak membawa mobil di hari Senin. Kita lihat betapa indahnya di depan tidak macet,” kata Putri Karlina.

Dia mengakui bahwa kebijakan ini mungkin menimbulkan kesulitan bagi para ASN. Namun dia menekankan dampak positif yang dirasakan masyarakat.

“Tapi setidaknya dari repotnya kita ada orang yang bahagia. Ada orang yang menikmati. Insya Allah akan jadi pahala tersendiri buat kita,” imbuhnya.

Wabup Garut menjelaskan, di tengah kondisi ekonomi yang “sedang tidak baik-baik saja” dan fenomena menipisnya kelas menengah, ASN yang memiliki gaji tetap diharapkan mengambil peran sentral.

ASN sebagai Penggerak Ekonomi Lokal

Menurut Putri, ASN berada pada posisi yang mengisi kelas menengah dan menjadi harapan bagi UMKM serta para pedagang.

BACA JUGA:

Kebakaran Hanguskan 1 Rumah di Leles Garut

Dengan tidak membawa kendaraan pribadi, ASN diharapkan dapat meramaikan dan membelanjakan uangnya pada transportasi publik. Seperti Ojek Online (Ojol) dan angkot.

“Saya berharap teman-teman meramaikan Ojoldan angkot. Teman-teman bisa ngobrol atau mendengar obrolan di masyarakat. Itu yang mungkin saya harapkan di program ini,” katanya.

Putri memperkirakan, jika setiap dari 14 ribu ASN di Kabupaten Garut membelanjakan minimal Rp3-5 ribu untuk transportasi di hari Senin, total perputaran uangnya akan sangat signifikan.

“Jadi filosofinya adalah kalau di Indonesia sekarang ekonominya harus dibangun bareng-bareng kolektif, kewirausahaannya pun harus bareng-bareng. Harus kolektif juga. Makanya gerakan ini satu tapi dilakukan bareng-bareng. Insta Allah akan memberikan efek yang terasa di masyarakat,” tegasnya.

Imbauan Dukungan Program Sosial “Sapoe Sarebu”

Wabup Garut juga mengimbau ASN untuk aktif mendukung program sosial “Sapoe Sarebu,” sebuah program yang inisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Putri menegaskan, peran masyarakat sangat dibutuhkan. Karena pemerintah tidak dapat menanggung semua kebutuhan. Seperti pembiayaan semua kasus orang sakit atau korban bencana alam.

BACA JUGA: Muhammadiyah Garut Galang Donasi Bencana Sumatera Melalui Jalan Sehat

“Dengan prinsip yang sama, kita melaksanakan program Pak Gubernur Sapoe Sarebu. Karena hidup itu adalah iuran/gotong royong,” ungkapnya.

Putri berharap, partisipasi ASN mengisi rekening “Sapoe Saribu” dapat membantu masyarakat yang membutuhkan. Terutama dalam kasus-kasus darurat yang tidak tercover oleh dana pemerintah.

(Y.A. Supianto)

Kisah Shiro Hartono Soekwanto, Koi Ginrin yang Bersinar Lewat Konsistensi dan Kualitas

0
Kisah Shiro Hartono Soekwanto, Koi Ginrin yang Bersinar Lewat Konsistensi dan Kualitas
Kisah Shiro Hartono Soekwanto, Koi Ginrin yang Bersinar Lewat Konsistensi dan Kualitas

FOKUSJabar.id: Di antara deretan koi juara yang mengukir prestasi di arena kontes nasional, Shiro Ginrin milik Hartono Soekwanto menempati posisi istimewa.

Ia bukan sekadar koi dengan kilau mencolok, tetapi representasi dari konsistensi kualitas yang dibangun dengan kesabaran dan standar tinggi.

Dari satu ajang ke ajang lain, Shiro ini terus membuktikan bahwa keindahan sejati lahir dari keseimbangan antara estetika dan struktur.

Baca Juga: Legenda Sanke Hartono Soekwanto, Koi Juara yang Mengubah Peta Persaingan Nasional

Shiro Ginrin tersebut berasal dari Omosako Koi Farm, farm legendaris asal Jepang yang dikenal sebagai rujukan utama varietas Shiro Utsuri dan turunannya.

Koi ini diperoleh melalui Samurai Koi Center, yang sejak awal turut berperan dalam proses seleksi dan persiapan.

Dari ukuran muda, karakter unggul Shiro ini sudah terlihat—sebuah pertanda bahwa ia memiliki potensi untuk melangkah jauh di dunia kontes.

Daya tarik utama Shiro Hartono Soekwanto terletak pada ginrin yang rapi dan merata di seluruh permukaan tubuh.
Kilau sisik yang halus tersebut berpadu dengan shiroji putih bersih dan sumi hitam pekat yang matang.

Karakter Shiro yang Menciptakan Kesan Elegan

Ketika bergerak di kolam kontes, refleksi cahaya dari ginrin menciptakan kesan elegan tanpa menghilangkan kekuatan karakter Shiro itu sendiri.

Namun, keunggulan Shiro ini tidak berhenti pada penampilan visual. Struktur bodi yang proporsional dan “jadi” menjadi faktor pembeda yang membuatnya konsisten unggul dalam penilaian juri.

Garis tubuh tebal namun seimbang, volume badan yang stabil, serta postur renang yang tenang menjadikannya tampil dominan, terutama saat dibandingkan dengan koi lain di kelasnya.

Rekam prestasi Shiro Ginrin milik Hartono Soekwanto memperlihatkan pola kemenangan yang berulang.

Dalam kurun 2023 hingga 2025, koi ini tercatat meraih Grand Champion C di berbagai ajang bergengsi, termasuk Kuningan, ZNA Bandung, Magetan, hingga Pati Koi Show 2025, dengan ukuran mencapai 69 sentimeter.

Selain itu, Shiro ini juga pernah menyandang gelar Male Champion C, menegaskan kualitasnya yang stabil lintas kategori.

Menariknya, Shiro Ginrin ini berjenis female, sebuah detail yang menambah nilai tersendiri dalam dunia koi ginrin.

Ia juga terkenal telah mengoleksi lebih dari tiga gelar Grand Champion, pencapaian yang menuntut bukan hanya kualitas genetika, tetapi juga konsistensi perawatan dan kesiapan kontes di setiap penampilan.

Hartono Soekwanto kerap menekankan bahwa keberhasilan Shiro ini merupakan hasil kerja bersama.

Perawatan harian, pengaturan kondisi air, manajemen pakan, hingga proses handling menjelang lomba dilakukan secara disiplin.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Samurai Koi Center yang menyiapkan koi tersebut hingga tampil optimal di setiap ajang.

Bagi Hartono Soekwanto, Shiro Ginrin ini bukan hanya soal kemenangan. Ia adalah bukti bahwa koi ginrin tidak cukup hanya berkilau. Namun juga harus memiliki bodi kuat, warna matang, dan karakter yang seimbang.

Kisah Shiro ini pun menjadi inspirasi bagi banyak penghobi koi Indonesia. Konsistensi juara lahir dari proses panjang, ketekunan, dan komitmen terhadap kualitas tanpa kompromi.

Legenda Sanke Hartono Soekwanto, Koi Juara yang Mengubah Peta Persaingan Nasional

0
Legenda Sanke Hartono Soekwanto
Legenda Sanke Hartono Soekwanto

FOKUSJabar.id: Di dunia kontes ikan koi Indonesia, nama Hartono Soekwanto identik dengan satu kisah yang terus dibicarakan dari satu arena lomba ke arena lainnya, seekor koi Sanke yang nyaris tak pernah terkalahkan. Bukan hanya karena deretan gelar yang diraihnya, melainkan karena pengaruhnya yang begitu besar hingga mampu mengubah dinamika persaingan di berbagai ajang koi show nasional.

Sanke milik Hartono Soekwanto berasal dari Sakai Fish Farm, salah satu farm koi paling bergengsi di dunia. Ikan ini diperoleh melalui jalur Odakan dan dipersiapkan oleh Samurai Koi Center, sebuah kombinasi yang sejak awal menandai kualitas genetika dan penanganan kelas atas.

Baca Juga: Hartono Soekwanto: Yellow Monkey Bakal Dominasi Pasar Koi Global di 2025

Namun, keistimewaan Sanke ini baru benar-benar terlihat ketika pertama kali turun di arena kontes pada ukuran 50 sentimeter di Tulungagung.

Sejak penampilan perdananya itu, Sanke tersebut langsung mencuri perhatian juri dan komunitas.

Gelar Grand Champion diraih, dan kemenangan itu bukanlah yang terakhir. Dari satu kontes ke kontes berikutnya, Sanke ini terus mendominasi, memperlihatkan kualitas visual yang nyaris sempurna.

Shiroji-nya bersih dan terang, kiwa tegas, serta sumi hitam mengilap yang matang dan hidup, berpadu dengan struktur tubuh yang seimbang.

Dominasi yang berulang ini perlahan melahirkan fenomena unik.

Beberapa penyelenggara dan tokoh per-koi-an nasional mulai menyadari bahwa setiap kali Sanke tersebut diturunkan, peluang koi lain untuk meraih gelar tertinggi hampir tertutup.

Dalam beberapa kesempatan, para ketua show bahkan secara langsung menyampaikan permohonan kepada Hartono agar koi tersebut tidak selalu diikutsertakan.

Permintaan itu bukan sekadar ungkapan kekaguman, melainkan cerminan betapa sulitnya mencari lawan sepadan bagi Sanke tersebut.

Hartono Soekwanto pun merespons dengan sikap yang jarang di arena kompetisi. Demi menjaga semangat dan keberlangsungan kontes koi di berbagai daerah, ia memilih untuk menahan Sanke andalannya di beberapa ajang. Hal itu demi memberi ruang bagi peserta lain untuk bersaing.

Keputusan ini justru mengangkat reputasi Sanke tersebut ke level yang lebih tinggi.

Ia tidak lagi sekadar terkenal sebagai koi juara. Namun juga sebagai ikon kualitas seekor Sanke yang menjadi tolok ukur penilaian di banyak kontes.

Setiap kali namanya disebut, komunitas koi langsung memahami standar tinggi yang melekat padanya.

Pada Final Liga Jateng Koi Show Pati 2025, kisah Sanke Hartono Soekwanto kembali menjadi pembicaraan.

Meski tidak selalu diturunkan, kehadiran Hartono di Pati membawa kembali cerita tentang Sanke legendaris yang pernah mendominasi berbagai ajang nasional.

Keikutsertaannya di event tersebut juga termaknai sebagai bentuk penghormatan kepada tuan rumah dan dukungan terhadap pertumbuhan koi show di daerah.

Bagi Hartono Soekwanto, Sanke ini bukan sekadar koleksi berprestasi.

Ia adalah hasil dari kesabaran, pemilihan kualitas tanpa kompromi. Serta pemahaman bahwa kemenangan sejati tidak hanya terukur dari piala, tetapi juga dari dampak positif bagi komunitas.

Kisah Sanke legendaris ini pun terus hidup, menjadi inspirasi bagi penghobi koi Indonesia tentang arti kualitas. Kemudian arti dari sportivitas, dan konsistensi dalam dunia kontes koi nasional.

Flyover Nurtanio Bandung Masuk Tahap Finishing, Uji Coba Lalu Lintas Digelar Pekan Depan

0
bandung zoo@fokusjabar.id
ali Kota Bandung Muhammad Farhan di l The Papandayan Hotel Jalan Gatot Subroto Senin (15/12/2025)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pembangunan Flyover Nurtanio di Kota Bandung kini memasuki tahap akhir. Proyek strategis tersebut telah mencapai progres fisik 87,7 persen dan ditargetkan dapat digunakan secara penuh pada akhir Desember 2025.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa saat ini pengerjaan flyover tinggal menyelesaikan tahap akhir atau finishing, berupa pemasangan marka jalan dan lampu penerangan jalan. Setelah seluruh kelengkapan tersebut rampung, uji coba lalu lintas akan segera dilakukan.

Baca Juga: Pengelola Sampah Gedebage Dorong Hilirisasi, 1.300 Ton Kompos Masih Menumpuk di Bandung

“Insyaallah uji coba dilakukan setelah tanggal 25. Targetnya tanggal 31 sudah bisa dipakai penuh. Sekarang tinggal menunggu marka jalan dan lampu jalan. Kalau sudah beres, flyover langsung bisa digunakan,” ujar Farhan di The Papandayan Hotel, Jalan Gatot Subroto, Senin (15/12/2025).

Selain penyelesaian badan flyover, Pemerintah Kota Bandung juga berencana melakukan penataan area di bawah jembatan yang selama ini digunakan sebagai lokasi proyek. Penataan akan dilakukan setelah seluruh peralatan dan material konstruksi dipindahkan dari lokasi.

“Bagian bawahnya juga akan kita rapikan. Itu menjadi bagian dari pekerjaan Pemkot. Setelah alat-alat proyek keluar, kami langsung masuk ke tahap penataan kawasan,” jelasnya.

Farhan menegaskan, proyek Flyover Nurtanio tidak terdampak kebijakan penghentian sementara proyek infrastruktur yang mulai diberlakukan pada 15 Desember 2025. Menurutnya, kebijakan tersebut hanya berlaku untuk proyek galian dengan progres di bawah 50 persen.

“Flyover Nurtanio ini sudah masuk tahap finishing. Kalau ikut dihentikan tentu sangat disayangkan. Apalagi kemarin Pak Menko AHY juga sempat meninjau langsung dan meminta agar proyek ini segera dituntaskan,” katanya.

Ia menambahkan, proyek infrastruktur yang dihentikan sementara umumnya berupa pekerjaan galian seperti drainase, yang berpotensi mengganggu lalu lintas dan aktivitas masyarakat menjelang akhir tahun.

“Dengan rampungnya Flyover Nurtanio, kami berharap kemacetan di kawasan ini bisa berkurang signifikan, sekaligus meningkatkan konektivitas dan kenyamanan pengguna jalan,” pungkas Farhan.

(Yusuf Mugni)