TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Tasikmalaya terus memperkuat sinergi dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan sebagai salah satu upaya nyata mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian PEPK dan LMS OJK Tasikmalaya, Dendy Juandi, mewakili Plt. Kepala OJK Melati Usman, dalam Rapat Pleno TPAKD Kabupaten Tasikmalaya yang digelar di Kantor Bupati Tasikmalaya, Jumat (18/4/2025). Acara tersebut juga dihadiri berbagai pihak, termasuk perwakilan Bank Indonesia KPw Tasikmalaya, Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat, Lembaga Jasa Keuangan (LJK), perangkat daerah terkait, dan unsur akademisi.
Baca Juga: Harlah ke-65, Wali Kota Tasikmalaya Ajak PMII Jadi Mitra Kritis dan Strategis Pembangunan
Dendy menyampaikan, OJK terus melakukan roadshow edukasi ke berbagai daerah. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya akses dan pemanfaatan produk serta layanan jasa keuangan yang aman dan bertanggung jawab.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian kinerja TPAKD Kabupaten Tasikmalaya yang telah mencapai 83 persen pada tahun 2024. Ini bukti nyata kolaborasi yang produktif,” ungkapnya.
Untuk memperkuat capaian tersebut, OJK menambahkan satu program tematik baru dalam agenda kerja 2025. Yakni Sekolah Pasar Modal (SPM), sebagai sarana edukasi masyarakat terhadap investasi yang legal dan aman di sektor pasar modal.
“Program ini tak hanya menyasar sektor perbankan atau lembaga keuangan non-bank. Tetapi juga memberikan pemahaman investasi di pasar modal agar masyarakat tidak terjebak dalam instrumen ilegal,” jelas Dendy.
Pentingnya Inklusi Keuangan
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Atep Dadi Sumardi, menegaskan pentingnya inklusi keuangan sebagai hak dasar masyarakat yang dapat mendorong kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan.
“TPAKD merupakan langkah konkret untuk membuka akses keuangan bagi masyarakat. Kemudian ke depan, kolaborasi dari seluruh SKPD, akademisi, dan mahasiswa sangat diharapkan untuk menyukseskan program-program yang sudah ditetapkan,” ujar Atep.
Untuk tahun 2025, TPAKD Kabupaten Tasikmalaya menetapkan tujuh program utama, yaitu:
- Optimalisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)
- Program Satu Pelajar Satu Rekening (KEJAR)
- Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR)
- Sosialisasi dan Edukasi Keuangan Business Matching
- Digitalisasi Keuangan
- Sekolah Pasar Modal (SPM)
- Literasi Keuangan Terintegrasi Lintas Sektor
Dengan kolaborasi lintas sektor, OJK dan Pemerintah Daerah berharap masyarakat dapat semakin memahami pentingnya literasi dan inklusi keuangan. Sebagai kunci keberdayaan ekonomi di tingkat lokal.
(Seda)