spot_img
Rabu 17 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 10

Viral Soal Bayar Darah, RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya Jelaskan Fakta Sebenarnya

0
Penanggung Jawab BDRS RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya, dr. Nuria Nirmala didampingi Kasi Penunjang Klinik, dr. Sudaryan, menunjukkan stok darah dalam fasilitas penyimpanan khusus.
Penanggung Jawab BDRS RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya, dr. Nuria Nirmala didampingi Kasi Penunjang Klinik, dr. Sudaryan, menunjukkan stok darah dalam fasilitas penyimpanan khusus.

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Polemik soal pasien yang masih harus membayar darah di rumah sakit kembali mencuat di tengah krisis stok darah yang kerap terjadi.

Banyak masyarakat mempertanyakan, mengapa darah yang didonorkan secara sukarela tetap menimbulkan biaya saat dibutuhkan pasien.

Penanggung Jawab Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya, dr. Nuria Nirmala menegaskan, darah sama sekali tidak diperjualbelikan.

BACA JUGA: 

Gedung Megah, Stok Darah Krisis: RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya Ungkap Fakta

Biaya yang dibebankan kepada pasien tegas Nuria, adalah Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD) yang telah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.

“Donor darah itu gratis dan sukarela. Yang dibayar pasien bukan darahnya, tetapi proses pengolahannya agar transfusi aman,” kata dr. Nuria, didampingi Kasi Penunjang Klinik RSUD KHZ Musthafa, dr. Sudaryan, Senin (15/12/2025).

Ketentuan tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/504/2024 tentang Penetapan Biaya Pengganti Pengolahan Darah. Dalam aturan itu, pemerintah menetapkan tarif BPPD dengan nilai tertinggi mencapai Rp490.000 per labu darah.

Dr. Nuria menjelaskan, darah yang masuk ke rumah sakit tidak bisa langsung ditransfusikan. Setiap kantong darah wajib melalui serangkaian pemeriksaan medis dan laboratorium yang ketat.

Proses tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan pendonor, uji saring penyakit menular seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis, pemeriksaan golongan darah dan rhesus, uji silang serasi atau crossmatch, pemrosesan komponen darah, penyimpanan dengan sistem rantai dingin, hingga pendistribusian ke ruangan pasien.

“Semua tahapan itu membutuhkan tenaga medis profesional, alat khusus, bahan habis pakai, listrik, logistik, serta pengawasan mutu yang ketat. Biaya inilah yang kemudian dihitung sebagai BPPD,” jelas Nuria.

BDRS RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya Tak Main-Main Soal Darah

Ia menambahkan, pengelolaan darah di rumah sakit wajib dilakukan oleh unit khusus seperti BDRS atau Unit Transfusi Darah (UTD) yang bekerja sesuai standar nasional dan berada di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan.

Tanpa standar tersebut, risiko penularan penyakit dan reaksi transfusi berbahaya dapat mengancam keselamatan pasien.

Pemerintah, lanjut dr. Nuria, tetap menegaskan bahwa donor darah tidak boleh dikomersialkan. Namun agar sistem transfusi darah berjalan aman dan berkelanjutan, biaya operasional pengolahan harus ditanggung sesuai ketentuan yang berlaku.

Ia menjelaskan, bagi pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), biaya pengolahan darah pada prinsipnya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan sesuai indikasi medis. Persoalan kerap muncul ketika stok darah tidak tersedia.

“Kalau stok kosong, keluarga pasien sering harus mencari donor sendiri. Di situlah muncul masalah lain, termasuk biaya di luar ketentuan resmi,” ungkapnya.

Kondisi darurat tersebut berpotensi memunculkan praktik tidak sehat, termasuk transaksi tidak resmi yang justru membebani keluarga pasien dan menimbulkan kesalahpahaman seolah rumah sakit menjual darah.

“Padahal, akar persoalannya terletak pada keterbatasan stok dan belum stabilnya pasokan darah,” ucapnya.

Dr. Nuria mengimbau masyarakat untuk tidak membeli darah di luar jalur resmi karena berisiko tinggi terhadap keselamatan pasien.

BACA JUGA: 20 ASN Ciamis Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya

Ia juga mengajak masyarakat untuk rutin mendonorkan darah sebagai wujud kepedulian kemanusiaan.

“Semakin banyak pendonor sukarela, stok darah akan semakin stabil. Satu kantong darah bisa menjadi harapan hidup bagi pasien,” tutup Nuria Nirmala.

(F Kamil)

20 ASN Ciamis Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya

0
Satyalancana Karya Satya fokusjabar.id
Sekda Ciamis Andang Firman (Kanan) saat menyerahkan SLKS kepada ASN

CIAMIS, FOKUSJabar.id: Sebanyak 20 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya (SLKS).

SLKS sebuah tanda penghargaan dari Pemerintah yang diberikan kepada PNS sebagai apresiasi atas pengabdian, kesetiaan, kecakapan, kejujura dan kedisiplinan mereka selama bekerja terus menerus minimal 10, 20 hingga 30 tahun.

BACA JUGA:

Dapur Sehat Mutiara Baregbeg Ciamis Segera Beroperasi Kembali

Sekda Ciamis, Andang Firman Triyadi mengatakan,  pemberian Satyalancana Karya Satya merupakan bukti nyata atas pengabdian para ASN kepada negara.

“Penghargaan ini tidak hanya sekadar simbol. Tapi juga pengakuan atas kerja keras dan dedikasi yang telah ditunjukkan selama puluhan tahun masa pengabdian,” katanya, Senin (15/12/2025).

Menurut Andang, penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Ciamis.

“Tidak hanya bagi penerima, penghargaan ini juga menjadi motivasi untuk seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis,” ucapnya.

Andang berpesan agar ASN yang belum menerima penghargaan tidak berkecil hati. Pasalnya, kesempatan yang sama akan datang seiring dengan konsistensi dan dedikasi dalam bekerja.

BACA JUGA:

Damkar Ciamis Musnahkan Sarang Tawon Ndas yang Membahayakan Warga

Andang mengatakan, penghargaan Satyalancana Karya Satya patut disyukuri. Karena tidak semua ASN berkesempatan menerinya.

“Saya harap seluruh ASN dapat terus melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya serta menjaga profesionalisme demi terwujudnya pelayanan publik yang optimal bagi masyarakat,” ungkapnya.

(Husen Maharaja)

Anggota Tarung Derajat Satlat Dokar Tasikmalaya, Wajib Kuasai 5 Unsur Daya Gerak

0
tarung derajat@fokusjabar.id
Tarung Derajat Satlat Dokar Kota Tasikmalaya (foto; Yud's/fokusjabar.id)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Seluruh anggota Tarung Derajat, khususnya dari Satuan Latihan (Satlat) Dokar Kota Tasikmalaya, wajib menguasai perpaduan lima unsur daya gerak. Antara lain, kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian dan keuletan.

Hal tersebut di sampaikan Pelatih Tarung Derajat Satlat Dokar Kota Tasikmalaya, Kang Warjo Sigit. Menurutnya, unsur lima daya gerak adalah perpaduan kombinasi antara fisik, mental dan spiritual.

“Jadi, unsur lima daya gerak perpaduan antara otot, otak dan nurani. Maksudnya, menciptakan sistem pertahanan diri yang realistis juga efektif,” ungkap Kang Warjo, Senin (15/12/2025).

Baca Juga: Tarung Derajat Satlat Dokar Tasikmalaya Cetak Prestasi Petarung

Pertahanan diri yang realistis dan efektif, lanjutnya, yaitu dengan di terapkan dalam teknik antara lain, pukulan, tendangan, tangkisan, kuncian, dan bantingan.

“Jadi saya dan asisten pelatih (Kang Iwa Kartiwa-red) selalu menekankan kepada seluruh anggota Tarung Derajat Satlat Dokar. Untuk wajib menguasai lima unsur daya gerak,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, anggota Tarung Derajat Satlat Dokar selalu di ajarkan untuk mampu menguasai diri, berprilaku baik, sopan dan sombong terhadap siapa saja.

“Tarung Derajat selalu mengajarkan kepada semua petarung untuk berprilaku sopan, baik dan tidak menyombongkan diri,” jelasnya.

Baca Juga: Keren! Ulot Bikers Community Jabar Resmi Berdiri

Dengan motto Tarung Derajat aku ramah bukan berarti takut. Aku tunduk bukan berarti takluk. Maka dari itu, kata Kang Warjo, seluruh anggota harus berpegang terguh terhadap semboyan tersebut.

“Anggota Tarung Derajat harus menjadi pribadi mandiri yang melahirkan prestasi. Dan pesan Sang Guru (Achmad Drajat-red) harus jadi motivasi yaitu jadikanlah dirimu oleh diri sendiri,” tegasnya.

Satlat Dokar Kota Tasikmalaya berdiri pada 26 November 2016. Sementara, Olah raga Tarung Derajat lahir di Bandung pada 18 Juli 1972 oleh Sang Guru Achmad Dradjat atau yang lebih dikenal dengan nama Aa Boxer.

(Yud’s)

Ancaman Bencana Tetap Tinggi, BPBD Garut Perkuat Mitigasi

0
bpbd garut fokusjabar.id
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh saat monitoring kejadian gerakan tanah di caringin

GARUT, FOKUSJabar.id: Kabupaten Garut kembali menutup tahun 2025 dengan bayang-bayang status daerah rawan bencana. Berbagai kejadian (longsor, banjir hingga gempa bumi) menuntut kesiapsiagaan seluruh pihak. Karenanya, BPBD Garut mengevaluasi dan memperkuat strategi mitigasi terpadu menjelang tahun 2026.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh mengungkapkan, sepanjang tahun 2025 dihadapkan pada kejadian bencana hidrometeorologi yang signifikan.

BACA JUGA:

Muhammadiyah Garut Galang Donasi Bencana Sumatera Melalui Jalan Sehat

“Sepanjang tahun 2025, Garut mengalami sejumlah kejadian bencana hidrometeorologi. Seperti banjir bandang, banjir luapan dan tanah longsor di beberapa kecamatan,” katanya kepada FOKUSJabar.

“Meskipun tidak ada kejadian gempa bumi signifikan yang berpotensi merusak, ancaman tersebut tetap menjadi fokus utama mitigasi kami,” Aah Anwar Saefuloh menambahkan.

Dia menyebut, tahun 2025 menjadi ujian berat bagi Kabupaten Garut dengan serangkaian bencana yang menguji kesiapsiagaan dan ketangguhan infrastruktur.

Aah Anwar Saefuloh menyoroti tiga jenis bencana utama yang menimbulkan dampak signifikan. Yakni, pada Januari dan Februari terjadi bencana Banjir Bandang dan Banjir Luapan melanda wilayah padat penduduk (Kecamatan Bayongbong serta Cilawu).

Kejadian tersebut mengakibatkan lebih dari 200 rumah terendam, menimbulkan kerusakan sedang pada fasilitas publik dan memaksa 50 Kepala Keluarga (KK) mengungsi sementara ke lokasi yang lebih aman.

BACA JUGA:

Kebakaran Hanguskan 1 Rumah di Leles Garut

Memasuki pertengahan tahun, wilayah Selatan Garut. Termasuk Cikelet dan Pakenjeng menghadapi bencana tanah longsor.

Longsor terparah terjadi pada Mei-Juni yang dampaknya terasa luas karena memutus akses jalan utama provinsi selama lebih dari 48 jam.

Selain melumpuhkan mobilitas, bencana tersebut juga merusak tiga jembatan kecil yang vital sebagai penghubung antardesa serta  dilaporkan ada dua korban luka ringan.

Sementara itu, selama periode kemarau ekstrem Agustus dan September, Garut juga menghadapi bencana Kebakaran lahan dan hutan.

Area lereng Gunung Guntur dan Papandayan menjadi lokasi utama. Di mana sekitar 50 hektar hutan hangus.

Selain kerugian ekologis, kebakaran ini sempat mengancam pemukiman warga di kaki gunung dan menyebabkan gangguan signifikan pada kualitas udara di wilayah Garut Kota dan sekitarnya.

“Tiga kejadian ini menunjukkan bahwa dinamika bencana di Garut sangat dipengaruhi oleh cuaca ekstrem dan kondisi geografis. Penanganan tidak hanya fokus pada evakuasi, tetapi juga pada pemulihan jalur ekonomi yang terputus,” ungkap Aah.

Dia menekankan perlunya sinergi yang berkelanjutan dalam penanganan dan mitigasi bencana.

Menyadari tingginya ancaman gempa bumi, longsor dan banjir bandang, BPBD Garut telah menyiapkan program mitigasi terpadu yang menyasar seluruh lapisan masyarakat untuk tahun 2026.

Menurut Aah, penguatan kapasitas masyarakat menjadi inti dari strategi ini.

“Mitigasi terpadu sejauh ini diarahkan pada penguatan kapasitas masyarakat melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Kecamatan Tangguh Bencana (Ketana),” jelas Aah.

BACA JUGA:

Sehari Tiga Aksi Penyelamatan, Damkar Garut Tangani Insiden Unik Non-Kebakaran

Program tersebut diperluas hingga ke tingkat terkecil. Yaitu Keluarga Tangguh Bencana yang diintegrasikan dengan gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

“Kami juga memiliki program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dengan regulasi yang terfokus pada mitigasi gempa bumi. Selain itu, kami melakukan evaluasi dan monitoring pada kegiatan Ketana yang tersebar di 42 kecamatan dengan fokus bervariatif. Termasuk sosialisasi mitigasi bencana,” tambahnya

Keterbatasan EWS dan Peran Sentral Kearifan Lokal

Terkait sistem peringatan dini, Early Warning System (EWS), Aah mengakui, sistem yang dimiliki BPBD Garut saat ini masih didominasi oleh EWS banjir dan longsor.

“Untuk EWS tsunami, kami belum memiliki instalasi khusus. Masyarakat di wilayah pesisir Selatan masih sangat mengandalkan kearifan lokal serta pengetahuan kebencanaan yang disosialisasikan oleh BPBD, instansi lain maupun relawan,” ungkapnya.

Kolaborasi juga dilakukan dalam pemantauan gunung api.

“Untuk EWS Gunung Api, kami berkolaborasi aktif dengan Pos Pengamanan Gunung Api setempat,” kata Aah.

Sementara itu, pemasangan EWS di lereng gunung atau potensi longsor masih terbatas pada beberapa lokasi.

“Di lokasi yang terpasang EWS, sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya yang signifikan,” katanya.

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa sistem tetap berfungsi dan menjadi bagian penting dari kesiapsiagaan lokal.

Kesiapsiagaan dan Ketangguhan Infrastruktur

Untuk membangun ketangguhan menghadapi dampak perubahan iklim dan risiko bencana di masa depan, BPBD Garut memiliki dua pilar strategi jangka panjang.

  1. Penguatan Kapasitas Masyarakat

Penguatan kapasitas masyarakat dilakukan dengan intensifikasi edukasi/sosialisasi, penyebaran leaflet/buku saku serta pemasangan rambu jalur evakuasi dan papan informasi di titik kumpul/tempat evakuasi.

2. Mitigasi Infrastruktur Kritis

Terutama jalan dan jembatan, BPBD melakukan mitigasi atau penguatan sementara.

Hal krusial adalah kolaborasi dengan instansi teknis lain untuk melaksanakan kajian dan rekomendasi teknis.

BACA JUGA:

Bupati Garut Buka FEDAS Jalan-Jalan di Cigedug

“Kajian teknis dan rekomendasi ini akan kami jadikan naskah Nota Dinas yang disampaikan kepada pimpinan untuk mendapatkan arahan dan penanganan struktural lebih lanjut,” kata Aah Anwar Saefuloh.

Upaya ini menegaskan komitmen BPBD Garut untuk mengubah ancaman bencana menjadi peluang untuk membangun komunitas yang lebih siaga dan infrastruktur yang lebih tangguh di tahun 2026.

(Y.A. Supianto)

Keren! Ulot Bikers Community Jabar Resmi Berdiri

0
ulot bikers community, UBC@fokusjabar.id
GH. Noves Narayana (tengah) bersama UBC Jabar di Pangandaran. (foto: Dokumen)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Ulot Bikers Community (UBC) Jawa Barat telah resmi berdiri. Peresmian tersebut di hadiri para bikers yang berasal dari berbagai daerah di Jabar, bertempat di salah satu Hotel, Pantai Barat Pangandaran.

“Alhamdulilah, kemarin kegiatan touring dan silatuturahmi para bikers berjalan lancar. Dan pada kesempatan itu UBC Jabar di resmikan dan ketuanya Kang Haji Ided,” ungkap Pendiri Ulot Bikers Community (UBC), GH. Noves Narayana, kepada FOKUSJabar.id, Senin (15/12/2025).

Tidak hanya itu, lanjut GH. Noves, semua peserta touring dan silaturahmi juga telah menyepakati bahwa Ulot Bikers Community (UBC) harus di kembangkan sampai ke tingkat nasional.

Baca Juga: Kegiatan Dikpol dan Jambore DPAC, Keseriusan Partai Demokrat Hadapi Pemilu 2029

“Jadi, kemarin adanya sebuah kesepakatan dari seluruh peserta yang hadir, bahwa UBC harus go nasional. Dan di sepakati juga untuk di bentuknya DPP UBC yang berkedudukan di Kota Tasikmalaya,” jelasnya.

GH. Noves juga menjelaskan bahwa UBC terbentuk sebagai wadah berhimpun para bikers, juga menjadi pemersatu bagi para pencinta motor dan tidak di batasi dengan usia.

Dan UBC tidak mengenal batas usia, profesi, dan perbedaan agama dan motor. Jadi, siapa saja bisa bergabung dan silaturahmi untuk kebaikan dan berbuat kebaikan.

“Jadi tujuannya UBC adalah mempererat tali silaturahmi tanpa mengenal batas usia.Walau pun Ulot itu singkatan dari usia kolot atau tua. Namun, bersilaturahmi tidak di batasi hanya bagi yang sudah tua saja,” tuturnya.

Together to Heaven

Namun, UBC ini, lanjut GH. Noves, wadah di mana usia semakin menua. Berarti harus mempersiapkan dan selalu mengingat bahwa semuanya akan kembali menghadap sang maha kuasa.

Baca Juga: Anggota DPRD Jabar Gelar Pendidikan Demokrasi untuk Pelajar di Tasikmalaya

“Maka tentunya kita semua harus selalu mengingat akan datangnya kematian. Maka semangat UBC adalah Together to Heaven. Bersama-sama menuju ridho Allah SWT, dan surga yang di ciptakanNya sebagai bonus,” tegasnya.

GH. Noves kembali menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan UBC Jawa Barat selanjutnya adalah melakukan pengukuhan dan pelantikan Kabupaten/Kota se- Jawa Barat.

“Dan yang sudah siap untuk pelantikan pada awal tahun 2026 adalah Kabupaten Bandung Barat,” ujarnya.

Sementara, GH. Noves menambahkan bahwa Yogyakarta dan Jawa Timur saat ini tinggal menunggu pengesahan dari DPP UBC.

“Jadi Ulot Bikers Community (UBC) tidak hanya bagi keluarga dan anggota Tarung Derajat saja, tetapi terbuka bagi siapa saja para pecinta motor, Salam angkatan 32. Salam UBC,” pungkasnya.

(Yud’s)

7 Kios di Bajarangsana Ciamis Ludes Terbakar

0
Banjarangsana fokusjabar.id
Personel Damkar UPTD Ciamsi saat berjibaku memadamkan api

CIAMIS, FOKUSJabar id: Tujuh bangunan kios milik Azis Gimnasiar di Dusun Cipetir Desa Banjarangsana Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) hangus terbakar.

Beruntung dalam peristiwa musibah kebakaran yang menimpa 7 kios tersebut tidak memakan korban jiwa.

BACA JUGA:

Dapur Sehat Mutiara Baregbeg Ciamis Segera Beroperasi Kembali

Diduga penyebab kebakaran yang menghanguskan 7 kios dari korsleting listrik.

Plh Kasatpol PP Kabupaten Ciamis, Fikriansyah melalui Kasi Pengendalian dan penanganan kebakaran Trisyanto mengatakan, pihak Damkar UPTD Ciamis menerima laporan kebakaran, Senin (15/12/2025) dini hari.

“Mendapat laporan, petugas piket langsung meresponnya dengan  mendatangi lokasi kejadian,” katanya.

Pihak Damkar UPTD Ciamis mengerahkan 1 unit mobil tangki pancar dengan 4 personel untuk menanggulangi musibah kebakaran tersebut.

“Tiba di lokasi kebakaran, petugas Damkar UPTD Ciamis  langsung berjibaku memadamkan api. Mereka dibantu masyarkat dan aparat terkait di wilayah itu,” ucapnya.

BACA JUGA:

Damkar Ciamis Musnahkan Sarang Tawon Ndas yang Membahayakan Warga

Trisyanto melanjutkan, setelah api berhasil dipadamkan selanjutnya pihak kepolisian melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kerugian yang diderita pemilik kios.

“Untuk kerugian materi yang diderita pemilik kios masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian,” ungkapnya.

(Husen Maharaja)

Kalah dari Malut United, Thom Haye Siap Bangkit

0
Thom Haye fokusjabar.id
Thom Haye (foto: web)

TERNATE, FOKUSJabar.id: Gelandang Persib Bandung, Thom Haye sedih dan kecewa gagal meraih poin saat menghadapi Malut United di Stadion Kie Raha, Ternate, Minggu (14/12/2025).

Pada pertandingan tandang kompetisi Super League 2025/2026, Persib harus mengakui keunggulan Malut United dengan skor 0-2.

BACA JUGA:

Persib tak Berkutik di Kandang Malut United

Menurut Thom Haye, dia bersama rekan-rekan selalu ingin memberikan yang terbaik untuk skuat Maung Bandung di semua ajang.

Meski demikian, pemain bernomor punggung 33 ini tak menampik jika padatnya jadwal yang dimiliki skuat Maung Bandung serta perjalanan panjang Bandung-Ternate cukup mempengaruhi performa timnya pada pertandingan kali ini.

“Kami berusaha semaksimal mungkin. Kami berusaha menampilkan permainan terbaik,” kata Thom Haye.

“Tapi, seperti coach (Igor Tolic) bilang. Ini sangat sulit. Kami harus menempuh perjalanan panjang ke sini, harus mempersiapkan lagi di tengah jadwal yang padat,” Dia menambahkan.

Meski kecewa dengan kekalahan tersebut, Thom Haye tidak ingin larut dalam kekecewaan dan akan segera melupakannya serta bangkit menatap laga berikutnya.

Persib selanjutnya akan menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (21/12/2025).

Thom Haye berharap, pada pertandingan tersebut Bobotoh bisa kembali memadati Stadion GBLA, karena kehadiran mereka bisa menambah motivasi dan kepercayaan diri.

BACA JUGA:

Bojan Hodak Dilarang Dampingi Persib Bandung vs Malut United

“Untuk Bobotoh saya tentu ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk semua dukungannya terhadap kami selama ini,” ucap gelandang Timnas Indonesia ini.

“Untuk Bobotoh, dukung kami lagi, pertandingan selanjutnya bermain di kandang. Saya berharap kita lebih bersinergi lagi untuk bangkit demi hasil yang lebih baik,” tegasnya.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Asisten pelatih Persib, Igor Tolic mengaku kecewa gagal meraih poin.

Padahal, pemain Persib laga tersebut sudah berusaha semaksimal mungkin.

Namun timnya kurang beruntung dalam laga kali ini. Sehingga harus mengakui keunggulan tim tuan rumah.

“Tentang jalannya pertandingan, tidak perlu banyak berkata-kata. Mungkin bisa terlihat semuanya,” kata Igor Tolic.

(Arif)