spot_img
Rabu 17 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 11

Muhammadiyah Garut Galang Donasi Bencana Sumatera Melalui Jalan Sehat

0
Muhammadiyah Garut fokusjabar.id
Ribuan peserta Jalan Sehat Muhammadiyah Garut

GARUT, FOKUSJabar.id: Sedikitnya 6 ribu peserta memadati kegiatan jalan sehat yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Garut.

Jalan sehat digelar dalam rangka Milad ke-113 Muhammadiyah bertempat di Lapangan Sepakbola Makorem 062/Tarumanegara, Kecamatan Garut Kota, Minggu (14/12/2025).

BACA JUGA:

Sehari Tiga Aksi Penyelamatan, Damkar Garut Tangani Insiden Unik Non-Kebakaran

Ketua Pelaksana Jalan Sehat Milad ke-113 Muhammadiyah tingkat Kabupaten Garut, Abdullah Efendi mengungkapkan, para peserta datang dari berbagai unsur Muhammadiyah yang tersebar di 42 kecamatan.

“Peserta yang masuk berdasarkan tiket (6 ribu). Rinciannya, 2 ribu siswa dan sisanya warga Muhammadiyah. Mulai dari pimpinan, anggota hingga karyawan di amal usaha,” kata Abdullah Effendi. .

Peserta yang terlibat adalah seluruh elemen organisasi. Mulai dari Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Ranting, Organisasi Otonom (Ortom) hingga karyawan SPPG Muhammadiyah. Seluruhnya bersatu untuk menyukseskannya.

Penggalangan Donasi Bencana

Menurut Dia, kegiatan tersebut untuk penggalangan dana bagi masyarakat terdampak bencana Aceh dan Sumatera.

“Yang paling utama dari kegiatan ini bukan hanya jalan sehatnya. Namun penggalangan donasi untuk para korban bencana di Aceh dan Sumatera,” jelasnya.

BACA JUGA:

Kebakaran Hanguskan 1 Rumah di Leles Garut

Dia menyebutkan, donasi yang berhasil dihimpun Rp 163 juta. Dana kemanusiaan tersebut akan segera disalurkan untuk membantu korban bencana alam di wilayah Aceh dan Sumatera.

Satukan Unsur dan Dukungan Sponsor

Kegiatan yang mengusung tema “kebersamaan” dihadiri Ketua PDM Garut, Agus Rahmat Nugraha, Asisten I  Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Garut, Bambang Hafiz serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Tiket jalan sehat dibanderol Rp15 ribu. Di mana setiap peserta mendapatkan kupon makanan atau minuman senilai Rp8 ribu.

Kupon tersebut dapat ditukarkan di stan UMKM yang dikelola oleh kader maupun amal usaha Muhammadiyah sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.

Effendi mengapresiasi kepada para sponsor dan pihak pendukung. Di antaranya, bank bjb, bjb Syariah, BNI, Baznas Kabupaten Garut, Baznas Jawa Barat, Baznas RI dan sejumlah pihak lainnya.

BACA JUGA:

Garut Selatan jadi Magnet Baru, Disparbud Bidik PAD Pariwisata Rp2 M

“Tujuan utama kegiatan ini adalah kebersamaan. Ini kegiatan tingkat kabupaten. Sehingga menjadi momentum untuk menyatukan seluruh unsur Muhammadiyah di Garut,” katanya.

“Di tingkat kabupaten kita harus bersatu dan menunjukkan kepada khalayak bahwa Muhammadiyah itu besar,” pungkasnya.

(Y.A. Supianto)

Kebakaran Hanguskan 1 Rumah di Leles Garut

0
kebakaran garut fokusjabar.id
Petugas Damkar dibantu warga berjibaku memadamkan api yang menghanguskan sebuah rumah di Kampung Cilame, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles

GARUT, FOKUSJabar.id: Sebuah rumah di Kampung Cilame, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) ludes dilalap si jago merah, Minggu (14/12/2025) sekitar pukul 19.40 WIB.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden kebakaran tersebut.

BACA JUGA:

Garut Selatan jadi Magnet Baru, Disparbud Bidik PAD Pariwisata Rp2 M

Rumah yang terbakar adalah milik Wangsih (60). Saat kejadian, total tiga orang anggota keluarga berada di dalam rumah tersebut.

Camat Leles, Aliyudin membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, api dengan cepat melalap seluruh bangunan rumah milik Wangsih.

“Sekitar pukul 19.30 WIB, rumah milik Ibu Wangsih di Kampung Cilame RT05/04 habis terbakar. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Semua penghuni selamat,” kata Aliyudin kepada FOKUSJabar.

Menurut Aliyudin, penanganan kebakaran dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai pihak. Pemadaman awal dilakukan oleh masyarakat setempat yang dibantu Ketua RT/RW dan perangkat desa.

“Proses pemadaman melibatkan partisipasi aktif dari warga dan juga tim dari Pemadam Kebakaran (Damkar),” ungkapnya.

BACA JUGA:

Bupati Garut Akui Peran Vital Istri dalam Karier dan Keluarga PNS

Mengenai total kerugian, jumlah pasti kerugian materiil belum dapat ditaksir.

“Kerugiannya satu unit rumah habis terbakar. Namun untuk nominal kerugian belum bisa kami perkirakan secara detail,” jelasnya.

Sementara itu, terkait penyebab pasti kebakaran, pihak kepolisian dan petugas terkait masih melakukan penyelidikan mendalam.

“Saat ini penyebab kejadiannya masih dalam proses penelitian dan penyelidikan lebih lanjut,” tutup Aliyudin.

(Y.A. Supianto)

Dugaan Predator Seksual Kepala Sekolah Terbongkar, Sistem Pendidikan Tasikmalaya Dipertanyakan

0
Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (PEMANTIK), Irwan Supriadi Iwok, soroti kasus pencabulan lima siswi oleh oknum kepala sekolah dasar negeri asal Tasikmalaya.
Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (PEMANTIK), Irwan Supriadi Iwok, soroti kasus pencabulan lima siswi oleh oknum kepala sekolah dasar negeri asal Tasikmalaya.

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Dugaan kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur yang menyeret seorang oknum kepala sekolah dasar negeri asal Tasikmalaya di kawasan wisata Pangandaran, mengguncang kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan dan tata kelola pemerintahan daerah.

Peristiwa ini bukan sekadar perkara kriminal individu, melainkan sinyal keras atas kegagalan pengawasan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dinas Pendidikan dalam melindungi anak-anak.

Publik dibuat bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang kepala sekolah, pejabat struktural dalam dunia pendidikan, diduga membawa lima anak perempuan di bawah umur ke sebuah penginapan tanpa terdeteksi oleh sistem pengawasan apa pun? Pertanyaan ini tak cukup dijawab dengan dalih “oknum”, sebab tindakan semacam ini tidak lahir di ruang hampa.

BACA JUGA: 

Kepala SD asal Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Siswi di Pangandaran

Demikian derai opini Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (PEMANTIK), dikemukakan Irwan Supriadi kepada FOKUSJabar.id, Minggu (14/12/2025).

Menurut pria yang akrab disapa Iwok ini, kasus tersebut memunculkan dugaan adanya sistem yang longgar, permisif, dan minim kontrol.

Seorang pendidik yang seharusnya menjadi teladan justru diduga menjalani kehidupan ganda, mendidik di siang hari, namun menjadi ancaman bagi keselamatan anak di luar jam sekolah.

Jika benar demikian, maka yang gagal bukan hanya individu, melainkan struktur yang membesarkannya.

Selama ini, Pemda kerap tampil dengan berbagai agenda seremonial seperti deklarasi ramah anak, apel moral, hingga pidato tentang pendidikan berkarakter.

Namun ketika dugaan kejahatan justru dilakukan oleh orang dalam birokrasi pendidikan, seluruh jargon tersebut seakan kehilangan makna.

Publik pun mempertanyakan mekanisme promosi dan evaluasi jabatan kepala sekolah. Apakah integritas dan rekam jejak benar-benar menjadi pertimbangan utama, atau sekadar formalitas administratif, senioritas, dan kedekatan struktural?

Sorotan tajam juga mengarah ke Dinas Pendidikan. Sikap menunggu proses hukum yang kerap dikedepankan dinilai bukan bentuk kehati-hatian, melainkan pembiaran yang berulang. Hingga kasus ini mencuat ke ruang publik, terduga pelaku disebut masih aktif menjalankan tugasnya.

BACA JUGA:

Anggota DPRD Jabar Gelar Pendidikan Demokrasi untuk Pelajar di Tasikmalaya

Kondisi ini memunculkan pertanyaan mendasar, di mana sistem pengawasan internal? Di mana mekanisme deteksi dini terhadap perilaku menyimpang pejabat pendidikan? Dan di mana keberanian untuk mengambil langkah administratif cepat demi perlindungan anak?

Ironisnya, kasus ini terungkap bukan karena kepekaan sistem negara, melainkan karena keberanian korban dan kepedulian warga. Negara baru bergerak setelah publik marah. Bagi banyak pihak, ini bukan penegakan hukum preventif, melainkan pemadaman krisis setelah kerusakan terjadi.

Anak-anak yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara justru harus diselamatkan oleh spontanitas masyarakat. Sementara itu, pejabat publik dinilai lebih sibuk menunggu momentum konferensi pers ketimbang bertindak cepat.

Desakan pun menguat agar Pemda dan Dinas Pendidikan tidak berhenti pada pernyataan kecaman semata. Publik menuntut pencopotan sementara tanpa kompromi terhadap terduga pelaku, audit total terhadap pejabat pendidikan, terutama kepala sekolah serta sanksi administratif tegas bagi atasan yang lalai.

Transparansi penuh juga menjadi tuntutan utama. Upaya menutup-nutupi kasus demi “nama baik institusi” justru dinilai akan memperdalam krisis kepercayaan publik.

BACA JUGA: Jabatan “Basah” Ditinggal, Ada Apa di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya?

Jika langkah-langkah tegas tersebut tidak segera diambil, maka pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan dinilai telah memilih untuk melindungi institusi, bukan anak-anak.

Dan ketika wajah birokrasi lebih penting daripada masa depan korban, publik berhak menyimpulkan bahwa yang rusak bukan hanya moral individu, melainkan nurani kekuasaan itu sendiri.

(F Kamil)

Damkar Ciamis Musnahkan Sarang Tawon Ndas yang Membahayakan Warga

0
Ketpot: Proses pemusnahan sarang tawon Ndas/ Tawon vesva di Ciamis
Ketpot: Proses pemusnahan sarang tawon Ndas/ Tawon vesva di Ciamis

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Personel Pemadam Kebakaran (Damkar) UPTD Ciamis berhasil memusnahkan sarang tawon ndas (Vespa affinis) yang berada di lingkungan permukiman warga, tepatnya di rumah milik Iwa Rusiwa, Dusun Puncak Asih, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Keberadaan sarang tawon tersebut dinilai berbahaya karena berada dekat dengan rumah warga dan berpotensi mengancam keselamatan penghuni serta masyarakat sekitar. Tawon ndas dikenal memiliki sengatan yang sangat berbahaya, baik bagi manusia maupun hewan peliharaan.

Baca Juga: Pengendara Motor Tewas Usai Tabrakan dengan Truk di Sindangkasih Ciamis

Plh. Kasatpol PP Kabupaten Ciamis, Fikriansyah, melalui Kasi Penanganan dan Pengendalian Kebakaran, Trisyanto, mengatakan bahwa petugas Damkar UPTD Ciamis menerima laporan permohonan bantuan dari pemilik rumah untuk mengevakuasi sarang tawon tersebut.

“Setelah menerima laporan, petugas piket Damkar UPTD Ciamis langsung bergerak menuju lokasi,” ujar Trisyanto, Minggu (14/12/2025).

Sesampainya di lokasi, petugas mendapati sarang tawon ndas berukuran cukup besar menempel pada dahan pohon mangga yang tidak jauh dari rumah warga. Ribuan tawon tampak beterbangan di sekitar lokasi, sehingga meningkatkan risiko sengatan.

Dengan menggunakan peralatan khusus dan prosedur keselamatan, personel Damkar kemudian melakukan pemusnahan sarang tawon secara hati-hati hingga kondisi dinyatakan aman.

Trisyanto menegaskan bahwa langkah cepat tersebut merupakan bagian dari komitmen Damkar dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.

“Kami siap memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan, khususnya dalam penanganan situasi yang membahayakan keselamatan,” tegasnya.


(Husen Maharaja)

Anggota DPRD Jabar Gelar Pendidikan Demokrasi untuk Pelajar di Tasikmalaya

0
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PAN, Budi Mahmud Saputra, Memberikan Edukasi Pembelajaran Demokrasi ke Pada Pelajar Tasikmalaya
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PAN, Budi Mahmud Saputra, Memberikan Edukasi Pembelajaran Demokrasi ke Pada Pelajar Tasikmalaya

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Masa depan demokrasi Indonesia sangat bergantung pada kualitas pemahaman generasi mudanya. Menyadari pentingnya hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PAN, Budi Mahmud Saputra, menggelar kegiatan bertajuk “DPRD Mengabdi dalam Pendidikan Demokrasi” di Aula DPRD Kota Tasikmalaya, Minggu (14/12/2025).

Kegiatan ini dirancang sebagai forum dialog terbuka yang mempertemukan wakil rakyat dengan pelajar dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Tidak sekadar seremoni, acara berlangsung interaktif dengan diskusi hangat seputar nilai-nilai demokrasi dan peran generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Jabatan “Basah” Ditinggal, Ada Apa di Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya?

Peserta kegiatan berasal dari berbagai organisasi kepemudaan dan pelajar berbasis Islam, di antaranya PII, IPNU, Persis, Muhammadiyah, serta organisasi lainnya. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan gagasan yang para pelajar sampaikan selama sesi dialog.

Budi Mahmud Saputra menegaskan, pendidikan politik dan demokrasi harus diberikan sejak dini. Supaya generasi muda memahami esensi demokrasi secara utuh, tidak hanya secara teori tetapi juga dalam praktik kehidupan sehari-hari.

“Sudah seharusnya kita memberikan edukasi dan pemahaman tentang demokrasi yang baik dan benar kepada anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa,” ujar Budi Mahmud.

Menurutnya, penanaman nilai demokrasi sejak usia pelajar akan membentuk karakter kepemimpinan yang matang, kritis, dan bertanggung jawab di masa depan.

Dialoh Langsung Pelajar dan Anggota DPRD Jabar

Salah satu peserta, Irshad Fathurrahman, mengaku mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai forum ini menjadi pengalaman berharga karena pelajar dapat berdialog langsung dengan anggota DPRD Provinsi, sesuatu yang jarang didapatkan.

“Peran pelajar dalam demokrasi tidak hanya sebatas kegiatan seremonial di sekolah. Kami berterima kasih kepada Pak H. Budi Mahmud, semoga kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak pelajar,” ungkap Irshad.

Dukungan juga datang dari Pemerintah Kota Tasikmalaya. Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Bakesbangpol Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat, menilai kegiatan ini sangat strategis dalam meningkatkan literasi politik pelajar.

Menurut Ajat, edukasi demokrasi mampu menjawab kegelisahan pelajar. Kemudian sekaligus menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam kebebasan berpolitik yang sehat dan dewasa.

“Kedewasaan berpolitik menjadi kunci. Ketika masyarakat memahami politik secara rasional, maka pilihan politik tidak lagi bersifat emosional atau pragmatis,” jelasnya.

Ajat berharap kegiatan serupa dapat terus berjalan secara berkelanjutan sebagai upaya mentransformasikan pemahaman politik yang benar kepada generasi muda, khususnya kalangan pelajar.

(Abdul)

Pantai Barat Pangandaran Dipadati Wisatawan di Akhir Pekan

0
Wisata Pantai Barat Pangandaran
Wisata Pantai Barat Pangandaran

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Arus kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terpantau mulai meningkat, Minggu (14/12/2025). Salah satu kawasan yang terlihat ramai adalah Pantai Barat Pangandaran.

Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan roda dua maupun roda empat tampak memadati ruas jalan di sekitar pintu masuk Pantai Barat. Mayoritas kendaraan yang datang tercatat menggunakan pelat nomor dari luar daerah, menandakan tingginya minat wisatawan dari berbagai wilayah.

Baca Juga: Bibit Siklon Ancam Jabar Selatan, BPBD Pangandaran Imbau Warga Siaga

Pirman (25), wisatawan asal Bandung, mengaku sengaja memilih Pangandaran sebagai tujuan liburan akhir pekan. Ia menilai kondisi lalu lintas menuju lokasi wisata masih relatif lancar.

“Perjalanan sejauh ini masih nyaman, belum terlalu macet seperti biasanya saat puncak libur tahun baru,” ujarnya.

Meningkatnya jumlah pengunjung juga memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha di kawasan pantai. Pedagang makanan, penjual oleh-oleh, hingga pengelola penginapan mulai merasakan peningkatan aktivitas ekonomi seiring bertambahnya wisatawan.

Asep, salah seorang pedagang makanan di Pantai Barat Pangandaran, mengungkapkan bahwa omzet penjualannya mulai menunjukkan kenaikan dibanding hari-hari biasa.

“Alhamdulillah, beberapa hari terakhir sudah mulai ramai. Mudah-mudahan terus meningkat sampai libur akhir tahun,” katanya.

Dengan mulai ramainya kunjungan wisatawan menjelang penghujung tahun, Pantai Pangandaran kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu destinasi favorit masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan. Suasana pantai yang masih relatif nyaman diharapkan dapat tetap terjaga, seiring meningkatnya minat wisatawan yang datang lebih awal sebelum memasuki puncak libur akhir tahun.


(Sajidin)

Pengendara Motor Tewas Usai Tabrakan dengan Truk di Sindangkasih Ciamis

0
Ketpot: Petugas Kepolisian Satlantas Polres Ciamis saat mengevakuasi korban laka lantas di Sindangkasih
Ketpot: Petugas Kepolisian Satlantas Polres Ciamis saat mengevakuasi korban laka lantas di Sindangkasih

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Ciamis–Tasikmalaya, tepatnya di Dusun Sukamaju, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Seorang pengendara sepeda motor, Kevin Nesta Pratama (16), warga Tasikmalaya, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di RSUD Ciamis.

Korban diketahui mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU bertabrakan dengan truk Mitsubishi Colt Diesel FE71 Light Truck bernomor polisi AA 9785 IF yang dikemudikan Yayuk (29), warga Jawa Tengah.

Baca Juga: Cegah C3, Polres Ciamis Gelar KKYD

Selain korban meninggal dunia, seorang penumpang sepeda motor bernama Muhamad Fahri Riswana (16) turut mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Ia segera dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Ciamis, Ipda Hery Eriawan, menjelaskan kecelakaan bermula saat sepeda motor melaju dari arah Kota Ciamis menuju Tasikmalaya dengan kecepatan cukup tinggi. Di lokasi kejadian, kondisi jalan diketahui memiliki tikungan tajam.

“Diduga pengendara kurang menguasai kendaraan saat melintasi tikungan, sehingga mengambil jalur terlalu ke kanan,” ujar Ipda Hery, Minggu (14/12/2025).

Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melintas sebuah truk. Karena jarak yang sudah terlalu dekat, tabrakan pun tidak dapat dihindari.

Benturan keras mengakibatkan pengendara sepeda motor beserta penumpangnya terpental dan terhempas ke badan jalan. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut segera berdatangan untuk memberikan pertolongan dan menghubungi petugas medis.

“Korban pengendara motor mengalami luka cukup parah dan akhirnya meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di rumah sakit,” tambahnya.

Pihak kepolisian masih melakukan penanganan lebih lanjut terkait kecelakaan tersebut serta mengimbau para pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintasi jalur rawan kecelakaan.


(Husen Maharaja)