spot_img
Minggu 24 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 82

Longsor Ancam SDN 3 Jagabaya Ciamis, Ruang Perpustakaan dan Kelas Retak-Retak

0
Ketpot: Bangunan SDN 3 Jagabaya yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor
Ketpot: Bangunan SDN 3 Jagabaya yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bencana longsor mengancam keselamatan bangunan di SD Negeri 3 Jagabaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis. Akibatnya, ruang perpustakaan dan ruang kelas 4 mengalami keretakan cukup parah, sedangkan dua ruangan lainnya, yakni kelas 5 dan 6, turut terancam terdampak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menjelaskan kerusakan terjadi karena pondasi bangunan tergerus longsor akibat curah hujan tinggi yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut.

Baca Juga: Baznas Kota Padang Studi Tiru ke Ciamis, Kagumi Inovasi Infak Berbasis Desa

“Lokasi sekolah ini berada dekat tebing setinggi dua meter dan panjang delapan meter. Tanah di tebing itu longsor dan menyebabkan pondasi bangunan tergerus,” kata Ani, Rabu (16/7/2025).

Dampak dari tanah yang terus diguyur hujan membuat kondisi ruang perpustakaan menjadi miring dan berpotensi roboh. Tak hanya itu, bangunan kelas lainnya pun kini berada dalam kondisi rawan bahaya.

“Pondasi yang terkikis menyebabkan ruang perpustakaan mulai miring. Situasinya cukup mengkhawatirkan,” lanjutnya.

BPBD Kabupaten Ciamis telah melakukan asesmen awal di lokasi dan hasilnya telah dilaporkan ke pihak terkait, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, untuk segera mendapatkan penanganan lanjutan.

“Kami sudah sampaikan hasil asesmen ke pimpinan dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Penanganan lebih lanjut sedang dibahas,” ujar Ani.

Langkah cepat diharapkan segera dilakukan guna menghindari risiko lebih besar, terutama bagi keselamatan siswa dan guru di lingkungan sekolah.

(Husen Mahraja)

Baznas Kota Padang Studi Tiru ke Ciamis, Kagumi Inovasi Infak Berbasis Desa

0
Keterangan Foto: Ketua Baznas Kabupaten Ciamis, KH Lili Miftah berfoto bersama rombongan Baznas Kota Padang di Depan kantor Baznas Ciamis, Rabu (16/07/2025).
Keterangan Foto: Ketua Baznas Kabupaten Ciamis, KH Lili Miftah berfoto bersama rombongan Baznas Kota Padang di Depan kantor Baznas Ciamis, Rabu (16/07/2025).

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Kiprah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ciamis dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah kembali mendapat pengakuan di tingkat nasional. Terbaru, Baznas Kota Padang melakukan studi tiru ke Ciamis, Rabu (16/7/2025), guna mendalami strategi infak berbasis desa yang terbukti efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Ketua Baznas Kota Padang Yuspardi, mengungkapkan kekagumannya terhadap pendekatan Baznas Ciamis dalam mengoptimalkan potensi infak langsung dari akar rumput.

Baca Juga: Diskominfo Ciamis Dorong Pembentukan PPID Desa Demi Pemerintahan Terbuka dan Responsif

“Pengelolaan infak di Ciamis luar biasa. Manfaatnya sangat terasa, terutama untuk anak-anak dan masyarakat desa. Di Padang, infak masih didominasi dari masjid dan ASN, sekitar Rp18–19 miliar per tahun. Kami ingin mengembangkan pola baru seperti yang diterapkan Baznas Ciamis,” ujar Yuspardi.

Ia menyebut strategi infak desa yang diterapkan Baznas Ciamis sangat terstruktur dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, sehingga menciptakan dampak sosial yang merata.

“Kami tidak ingin kunjungan ini berhenti di sini. Kami harap ke depan bisa terjalin kolaborasi antar-Baznas untuk memperkuat tata kelola zakat di masing-masing daerah,” tambahnya.

Diskusi Intensif

Dalam kunjungan itu, rombongan Baznas Kota Padang yang terdiri atas enam orang tiga pimpinan, satu sekretaris, dan dua staf melakukan diskusi intensif dengan jajaran Baznas Ciamis, menggali praktik terbaik dan inovasi yang telah dijalankan.

Ketua Baznas Ciamis, KH. Lili Miftah, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan program infak berbasis desa di Ciamis merupakan hasil kerja kolaboratif yang sistematis dan konsisten, sehingga menjadi inspirasi nasional.

“Melalui pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang efektif, desa bisa mandiri secara ekonomi. Ini bagian dari ikhtiar membangun keadilan sosial tanpa selalu bergantung pada bantuan eksternal,” jelasnya.

KH. Lili menambahkan bahwa pendekatan infak desa Baznas Ciamis telah menjadi model nasional, bahkan sudah terdokumentasi dalam buku bersama Baznas Pusat dan Baznas DKI Jakarta.

“Banyak daerah telah datang belajar ke sini, termasuk sebelumnya dari Provinsi Jambi. Kami membangun sistem yang benar-benar berjalam, bukan hanya konsep di atas kertas,” tegasnya.

Sejak 2005, penghimpunan dana di Baznas Ciamis terus meningkat pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhannya bahkan melampaui 100 persen, membuka lebih banyak ruang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Semakin besar dana yang terhimpun, semakin luas pula manfaat yang bisa kami berikan. Semangat kami adalah memaksimalkan potensi lokal demi kesejahteraan umat,” tutup KH. Lili.

(Nank Irawan)

Marak Penjualan Bayi, Pemkot Bandung Mita RS Perketat Pengawasan Ibu Melahirkan

0
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Minta RS Perketat Pengawasan Ibu Melahirkan
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Minta RS Perketat Pengawasan Ibu Melahirkan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta seluruh rumah sakit di wilayahnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap proses kelahiran serta identifikasi bayi baru lahir. Hal ini disampaikan menyusul terbongkarnya sindikat perdagangan bayi oleh Polda Jawa Barat baru-baru ini.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan pentingnya pengawasan ketat di seluruh unit layanan rumah sakit, khususnya bagi ibu yang baru melahirkan.

Baca Juga: Disbudpar Kota Bandung Mulai Teliti Temuan Prasasti di Kawasan Sungai Cikapundung

“Kami minta rumah sakit benar-benar ketat dalam mengawasi proses kelahiran. Setiap unit layanan harus menjaga dan memastikan tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan,” ujar Erwin saat ditemui di SMA Kartika I, Jalan Pramuka, Rabu (16/7/2025).

Selain pengawasan medis, Pemkot juga mendorong peningkatan pengamanan oleh satuan keamanan rumah sakit. Prosedur administrasi seperti pencatatan identitas, penamaan, hingga pemberian tanda pengenal pada bayi juga harus dengan cermat dan sesuai standar.

“Mudah-mudahan ke depan, pihak kepolisian dan TNI juga dapat turut serta memperkuat pengawasan di rumah sakit. Ini upaya bersama untuk mencegah praktik ilegal yang sangat merugikan,” tambahnya.

Perlindungan Bayi Merupakan Prioritas Pemerintah

Menanggapi kasus penelantaran bayi di jalan, Erwin memastikan pemerintah akan menangani kasus tersebut secara menyeluruh. Langkah awal adalah pemeriksaan kesehatan bayi oleh tenaga medis, kemudian menyusul upaya pelacakan identitas dan keberadaan orang tuanya.

“Setelah pengecekan kesehatan, kami akan mencari tahu siapa orangtuanya. Jika ditemukan, tentu akan diserahkan kembali. Jika tidak, bayi akan diasuh oleh lembaga pemerintah terkait,” ujarnya.

Lebih lanjut, Erwin menekankan perlindungan terhadap anak, terutama bayi yang baru lahir, merupakan prioritas utama pemerintah. Untuk itu, sinergi antara rumah sakit, Dinas Kesehatan, kepolisian, hingga lembaga perlindungan anak menjadi sangat penting.

Ia juga mengimbau peran serta masyarakat dalam melaporkan jika menemukan hal-hal mencurigakan terkait anak terlantar atau dugaan perdagangan bayi.

“Kami butuh partisipasi aktif warga. Jika ada hal mencurigakan, segera laporkan ke RT, RW, atau aparat terdekat. Ini demi keselamatan dan masa depan anak-anak kita,” pungkas Erwin.

(Yusuf Mugni)

Pembangunan Gedung Bhayangkari Polres Pangandaran Resmi Dimulai

0
Poto: Suasana peletakan batu pertama gedung Bhayangkari Polres Pangandaran.
Poto: Suasana peletakan batu pertama gedung Bhayangkari Polres Pangandaran.

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Pembangunan Gedung Bhayangkari Polres Pangandaran resmi dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama yang dilaksanakan, Rabu (16/07/2025). Acara tersebut dihadiri oleh mantan Kapolres Pangandaran AKBP Mujianto dan Kapolres Pangandaran yang baru, AKBP Andri Kurniawan, yang bersama-sama menandatangani prasasti pembangunan.

Kegiatan ini menjadi simbol dimulainya pengembangan fasilitas organisasi Bhayangkari wadah bagi para istri anggota Polri di lingkungan Polres Pangandaran.

Baca Juga: Orangtua di Pangandaran Keluhkan Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi dan Larangan Bawa Kendaraan

Ketua Bhayangkari Cabang Pangandaran, Ny. Andri Kurniawan, yang turut hadir dalam prosesi tersebut, menyampaikan rasa syukur atas dimulainya pembangunan gedung yang akan menjadi pusat aktivitas Bhayangkari di wilayah tersebut.

“Gedung ini diharapkan menjadi ruang produktif bagi Bhayangkari dalam memperkuat peran mereka sebagai mitra strategis Polri, sekaligus menjalin sinergi yang baik dengan masyarakat,” ujar Ny. Andri.

Menurutnya, selain menjadi sarana kegiatan internal, kehadiran gedung ini juga penting dalam memperkokoh kelembagaan Bhayangkari di daerah dan mendukung kiprah para istri anggota Polri dalam mendampingi tugas suami mereka.

Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan menyampaikan penandatanganan prasasti bukan sekadar simbol pembangunan fisik. Namun juga bentuk komitmen dan tekad untuk mempererat kebersamaan dan sinergi antara institusi dan masyarakat.

“Pembangunan ini mencerminkan semangat kolektif kita dalam memperkuat peran Bhayangkari dan institusi Polri secara keseluruhan,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pangandaran. Sekretaris Dinas PUPR, Kurnia, menyatakan pihaknya siap memberikan pendampingan teknis guna memastikan pembangunan berjalan sesuai standar.

“Kami akan mengawal proses konstruksi sesuai ketentuan teknis dan rencana tata bangunan. Kualitas dan keamanan jangka panjang adalah prioritas,” ujarnya.

Prosesi peletakan batu pertama berlangsung dengan khidmat. Jajaran pejabat utama Polres Pangandaran, pengurus Bhayangkari, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lainnya hadir dalam acara tersebut. Pembangunan Gedung Bhayangkari ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran Bhayangkari sebagai mitra aktif institusi kepolisian di Kabupaten Pangandaran.

(Sajidin)

Diskominfo Ciamis Dorong Pembentukan PPID Desa Demi Pemerintahan Terbuka dan Responsif

0
Keterangan Foto: plt Kadis Kominfo, Dadang Darmawan didampingi Sekdis, Hendri Ridwansyah dan Kepala Bidang SKDI, Wahyu Widiartono, ketika menghadiri rakor PPID secara virtual yang digelar di Diskominfo Kabupaten Ciamis, Rabu (16/07/2025).
Keterangan Foto: plt Kadis Kominfo, Dadang Darmawan didampingi Sekdis, Hendri Ridwansyah dan Kepala Bidang SKDI, Wahyu Widiartono, ketika menghadiri rakor PPID secara virtual yang digelar di Diskominfo Kabupaten Ciamis, Rabu (16/07/2025).

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Keterbukaan informasi publik menjadi pondasi penting dalam menciptakan pemerintahan yang transparan dan dipercaya masyarakat. Hal ini ditegaskan Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Ciamis, Dadang Darmawan, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang digelar secara virtual, Rabu (16/7/2025).

Rakor yang melibatkan seluruh kepala perangkat daerah, camat, dan perwakilan dari 258 desa/kelurahan ini bertujuan memperkuat sistem layanan informasi publik yang responsif, aman, serta terkoordinasi di tengah derasnya arus informasi di era digital.

Baca Juga: Diduga Tak Sesuai Mutu, Beras Premium di Ciamis Ditarik dari Peredaran

“Sebagai badan publik, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan informasi secara cepat, tepat waktu, dan mudah diakses. Ini adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,” tegas Dadang.

Menurutnya, media sosial kini menjadi jalur utama masyarakat dalam memperoleh informasi, menyampaikan aspirasi, dan mengajukan layanan publik. Oleh karena itu, sinergi antara PPID pelaksana dan admin media sosial di setiap tingkatan pemerintahan sangat dibutuhkan.

Dadang juga menyoroti pentingnya membentuk PPID hingga ke tingkat desa, mengingat tingginya permintaan informasi publik yang berkaitan langsung dengan pemerintahan desa.

“Pembentukan PPID Desa menjadi krusial agar arus informasi publik dapat dikelola dengan baik dan sesuai regulasi,” ujarnya.

Langkah ini sejalan dengan Peraturan Bupati Ciamis Nomor 16 Tahun 2020 yang mengatur teknis pengelolaan layanan informasi hingga tingkat desa. Dadang berharap Rakor PPID virtual tahun ini menjadi momentum untuk membangun sistem keterbukaan informasi yang berkualitas, transparan, dan akuntabel.

Lima Fokus Strategis Rakor PPID 2025 Kabupaten Ciamis:

  1. Merespons derasnya arus informasi di media sosial secara cepat dan akurat.
  2. Membangun sistem terpadu untuk menjawab pertanyaan publik berdasarkan sektor terkait.
  3. Memperkuat ketahanan siber akun media sosial pemerintah daerah dan desa.
  4. Mengintegrasikan peran admin media sosial SKPD, kecamatan, dan desa dengan PPID pelaksana.
  5. Mendorong pembentukan PPID Desa guna mewujudkan pengelolaan informasi yang sistematis dan berjenjang.

Senada dengan Dadang, Sekretaris Diskominfo Ciamis, Hendri Ridwansyah, menekankan bahwa media sosial kini menjadi ujung tombak pelayanan informasi publik. Ia menyoroti pentingnya keamanan akun dan responsivitas sebagai kunci utama menghadapi tantangan dunia digital saat ini.

“Media sosial bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga jembatan strategis antara pemerintah dan masyarakat. Maka, tiap perangkat daerah dan desa harus mampu merespons dengan cepat, akurat, dan aman,” jelasnya.

Hendri juga menegaskan pentingnya kolaborasi antar-admin media sosial di seluruh tingkatan pemerintahan. Meskipun belum ada regulasi khusus tentang PPID di tingkat desa, ia menilai desa tetap memiliki tanggung jawab sebagai badan publik dalam mendukung keterbukaan informasi.

“Kami dorong pembentukan PPID Desa sebagai langkah strategis menuju inovasi layanan publik dan percepatan transformasi digital,” tambah Hendri.

Diskominfo optimistis, Rakor PPID 2025 ini akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang terbuka dan partisipatif. Sinergi lintas unit kerja diharapkan mampu mempercepat realisasi pelayanan informasi publik yang lebih modern, inklusif, dan terpercaya.

(Nank Irawan)

Disbudpar Kota Bandung Mulai Teliti Temuan Prasasti di Kawasan Sungai Cikapundung

0
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung tengah memimpin, upaya penelitian terhadap sebuah batu bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Cikapundung, Kampung Cimaung, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan Rabu (16/7/2025)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung tengah memimpin, upaya penelitian terhadap sebuah batu bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Cikapundung, Kampung Cimaung, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan Rabu (16/7/2025)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebuah batu bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Cikapundung, Kampung Cimaung, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, tengah menjadi sorotan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung kini memimpin proses penelitian terhadap temuan tersebut yang diduga sebagai Prasasti Cikapundung Tamansari.

Penelitian ini menjadi langkah awal dalam upaya pelestarian warisan budaya lokal yang selama ini kurang mendapat perhatian. Garbi Cipta Perdana, Ahli Pertama Pamong Budaya Disbudpar Kota Bandung, menyatakan bahwa langkah ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga jejak sejarah kota.

Baca Juga: Kapasitas Biodigester Pasar Gedebage Belum Maksimal, DLH Bandung Siap Tampung Sampah Organik dari Lokasi Lain

“Ini bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan peninggalan sejarah yang ditemukan di Kota Bandung dikaji secara ilmiah dan dilestarikan dengan cara yang tepat,” ujar Garbi, Rabu (16/7/2025).

Garbi menjelaskan bahwa penelitian ini melibatkan tim multidisipliner yang terdiri dari arkeolog, epigraf, konservator, hingga antropolog. Tujuannya, agar hasil kajian lebih menyeluruh dan akurat.

Penemuan Batu Pada Tahun 1959

Menariknya, batu tersebut sejatinya telah ditemukan sejak 1959 oleh warga bernama Pak OO. Namun, baru mendapat perhatian serius pada awal 2000-an. Bahkan, antara tahun 2005 hingga 2009, batu itu sempat menarik minat sejumlah peneliti. Meski demikian, hingga kini belum ada kesimpulan yang bulat mengenai keaslian dan makna tulisannya.

“Ada yang meyakini tulisan itu bisa dibaca dan berasal dari abad ke-8 hingga ke-14. Tapi ada juga yang menilai itu hanya guratan acak tanpa makna historis,” ungkapnya.

Guna menjawab keraguan tersebut, tim melakukan ekskavasi arkeologis hingga kedalaman 150 cm untuk menggali konteks tanah tempat batu ditemukan. Hasil awal menunjukkan bahwa batu berada di atas lapisan tanah timbunan, sementara lapisan tanah alami baru ditemukan pada kedalaman 140–150 cm.

“Temuan ini bisa menjadi petunjuk penting mengenai posisi asli batu dan konteks sejarah di sekitarnya,” tambah Garbi.

Lebih dari sekadar kajian akademik, Garbi menekankan bahwa penelitian ini juga merupakan langkah pelestarian identitas sejarah Kota Bandung. Jika batu ini terbukti sebagai prasasti asli, maka keberadaannya akan menjadi bukti penting peradaban masa lampau di wilayah yang kini berkembang pesat.

“Kami ingin memastikan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya tidak hilang begitu saja. Apa pun hasilnya, proses ini akan memperkaya narasi sejarah Bandung dan meningkatkan kesadaran budaya masyarakat,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

Polres Banjar Bekali Siswa Baru SMPN 3 dengan Edukasi Anti-Bullying

0
Caption: Para siswa SMPN 3 Banjar diberi edukasi bahaya bullying
Caption: Para siswa SMPN 3 Banjar diberi edukasi bahaya bullying

BANJAR,FOKUSjabar.id: Dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari tindakan kekerasan, Polres Banjar melalui Satuan Binmas melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya bullying kepada siswa baru UPTD SMP Negeri 3 Banjar, Rabu (16/7/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan diikuti oleh ratusan siswa baru. Sosialisasi dipimpin langsung oleh Panit Binmas Polsek Banjar, Polda Jabar, Aipda Yadi Heratriyadi.

Baca Juga: Pelantikan Anggota BPD Antar Waktu, Wali Kota Banjar Tegaskan Peran Strategis BPD

“Bullying tidak selalu berupa kekerasan fisik, tapi juga bisa menyakiti hati dan merusak mental teman kalian. Karena itu, mari kita jaga bersama lingkungan sekolah agar tetap aman dan nyaman,” kata Aipda Yadi dalam penyampaian materinya.

Ia menekankan bahwa dampak bullying sangat merugikan, mulai dari gangguan mental dan emosional, penurunan prestasi akademik, hingga rusaknya hubungan sosial antar siswa. Oleh sebab itu, penting bagi siswa untuk membangun kesadaran, empati, dan komunikasi yang baik sebagai upaya pencegahan.

“Dengan menjauhi tindakan bullying, kita turut menciptakan suasana sekolah yang kondusif untuk belajar dan bertumbuh,” tegasnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Diandini, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara kepolisian dan pihak sekolah dalam membentuk karakter siswa sejak dini. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya saling menghormati dan peduli terhadap sesama.

“Kami berharap, ke depan tidak ada lagi praktik perundungan di lingkungan sekolah ini. Edukasi seperti ini penting untuk menciptakan budaya sekolah yang positif dan suportif,” ujar Diandini.

(Agus)