spot_img
Jumat 19 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7428

Emil: PKL Jalan Jamika Harus Pindah ke Cibadak

0
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. (foto web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan jika pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Jamika harus sudah pindah ke Jalan Cibadak. Hal ini seiring dengan demo PKL Jalan Jamika ke Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).

“‎PKL Jamika itu sudah pernah saya temui selama dua jam di Pendopo. Jadi kalau mereka demo atau apa terserah, intinya saya sudah ambil keputusan kalau mereka harus pindah ke Cibadak,” tegas  Emil ditemui di kawasan Alun-alun Bandung, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Terkait keinginan PKL Jalan Jamika untuk dibangunnya skywalk seperti PKL Jalan Cihampelas, Emil menyebut jika rencana tersebut belum bisa diterapkan saat ini. Terlebih menurutnya yang paling penting saat ini adalah pindah ke Jalan Cibadak.

‎”Pindah ke cibadak‎ dan itu sudah kita musyawarahkan. Sekarang mau nurut atau tidak,‎ kita pun tidak mengusir tanpa solusi,” tambahnya.

Emil mengatakan bahwa Pemkot Bandung sudah mencanangkan Cibadak sebagai kawasan wisata. Saat ini, di sepanjang Jalan Cibadak sudah terdapat wisata kuliner.

“Tinggal wisata jual beli yang belum dan itu berasal dari PKL di Jalan Jamika yang banyak komplen‎,” tambahnya.

Emil menegasakan, dirinya sudah ‎banyak mendapatkan keluhan terkait kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Jamika akibat membludaknya PKL. Untuk itu, pihaknya memberikan solusi yang bermartabat dengan mempromosikan para PKL Jalan Jamika ke kawasan wisata di Jalan Cibadak.

“Apakah mereka juga tahu kalau banyak yang komplen ke saya  terkait kemacetan di Jamika, mereka kan tidak mau tahu. Dan saya kasih solusi yang bermartabat. Jadi kalau sekarang mau demo, ya demo apa lagi kan sudah didiskusikan. Keputusan saya tetap, PKL Jamika harus pindah ke Cibadak,” tegasnya.

(Ageng/LIN)

Pilkada Ciamis: HY Nomor Satu, Iing-Oih Nomor Dua

0

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pasangan Herdiat Sunarya-Yana D Putra mendapat nomor urut satu sedangkan pasangan Iing Syam Arifien-Oih Burhanudin nomor dua.

Rapat pleno pengundian nomor di Gedung Islamic Center Ciamis berlangsung semarak, masing-masing paslon hadir.

Calon Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengaku tidak ada firasat apapun akan mendapatkan nomor urut satu, dan semua serba kebetulan.

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

“Wah saya tak punya firasat apapun, dapat nomor urut satu  kebetulan saja,” ucap Herdiat usai pengundian nomor urut paslon di Gedung Islamic Centre Ciamis, Selasa (13/2).

Mantan Sekda Ciamis ini mengaku dapat nomor urut satu sesuai  keinginannya karena nomor satu adalah nomor pemenang dalam suatu kompetisi dimana pun.

“Alhamdulillah mendapatkan nomor urut satu. Insya Allah akan menjadi pemenang pada Pilkada Ciamis,” tandas mantan Sekda kabupaten Ciamis tersebut.

Diberitakan sebelumnya, paslon Herdiat-Yana mendapatkan nomor urut satu dan Iing-Oih nomor urut dua.

Sementara itu ketua Tim Sukses Pasangan Iing-Oih KH Arief Ismail Chowas mengaku bersyukur calonnya mendapat nomor urut dua. “Lanjutkan dua periode,” katanya. (DAR)

Kang Hasan Dukung Kebijakan Presiden Jokowi Angkat Guru Honorer

0
Cagub Jabar TB Hasanuddin (foto IST)
Cagub Jabar TB Hasanuddin (foto IST)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bakal Calon Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin (Kang Hasan) mendukung kebijakan Presiden Jokowi yang akan mengangkat guru honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Karena menurut dia, kebijakan tersebut akan menambah ketersediaan tenaga pendidik, khususnya di Jawa Barat. Tidak hanya mendukung, Hasan pun akan merealisasikan secepatnya jika dirinya mendapat amanah dari masyarakat Jabar menjadi Gubernur Jabar.

“Ini justru keinginan saya. Saat saya berkunjung ke beberapa daerah, saya sampaikan bahwa tenaga pendidik harus dihargai dan diapresiasi. Alhamdulillah Pak Jokowi menyutujuinya,” kata Hasan, Selasa (13/2/2018).

Berdasarkan data yang diterimanya, kebutuhan tenaga pendidik di Jabar masih kurang. Artinya Jabar masih kekurangan guru untuk mendidik dan ini menjadi pekerjaan rumah. Dia menegaskan agar lembaga yang terkait bisa secara adil dalam menetapkan guru honorer menjadi CPNS.

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

“Juga harus seadil-adilnya, jangan sampai ada yang tersakiti dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” tegas dia.

Seperti diketahui Jusuf Kalla memastikan bahwa Presiden Joko Widodo juga sudah memberikan restu pengangkatan guru honorer menjadi CPNS.

“Saya sudah bicara dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) tentang kekurangan guru ini. Tahun ini, guru honorer akan diangkat CPNS,” ungkap JK saat memberikan inspirasi kepada peserta rembuk nasional pendidikan dan kebudayaan (RNPK) 2018 di Sawangan, Depok, Rabu (7/2).

“Presiden sudah setuju mengangkat guru honorer menjadi CPNS. Ini agar tidak ada lagi guru yang gajinya Rp 400 ribu. Mungkin karena gaji kecil ini makanya tidak dihargai murid, seperti kasus di Sampang, Madura,” tuturnya.

(LIN)

KPU Garut Tetapkan Nomor Urut Pasangan

0
Pasangan Bupati Garut menerima nomor urut (foto : Deni Rinjani)
Pasangan Bupati Garut menerima nomor urut (foto : Deni Rinjani)

GARUT,FOKUS Jabar.id: Empat pasangan calon Bupati Garut sudah mendapatkan nomor urut. Penetapan nomor urut dilakukan setelah KPU menggelar rapat pleno terbuka pengundian dan pengumuman calon Bupati dan Wakil Bupati Garut 2018 di Graha Intan Balarea, Jalan Patriot, Kabupaten Garut, Selasa (13/2/2018).

Dalam pengundian tersebut, pasanga petahana Rudy Gunawan-Helmi Budiman mendapat nomor urut 1, Iman Alirrahman-Dedi Hassan Bahtiar nomor urut 2, Suryana-Wiwin Suwindawati nomor urut 3, dan Agus Hamdani-Aditya nomor urut 4.

BACA JUGA:

Nuansa Timur Tengah, Warnai Acara Halal Bihalal Keluarga Besar IDI Kota Tasikmalaya

Ketua KPU Garut Hilwan Fanaqi mengatakan, setelah mendapatkan nomor urut, seluruh kandidat bisa melaksanakan kampanye sesuai jadwal yang ditetapkan. Pihaknya berharap semua tahapan Pilkada berlangsung lancar tanpa ekses, dan semua mematuhi aturan KPU.

“Kami berharap semua mengikuti aturan yang ditentukan,” kata dia.

(Deni Rinjani/LIN)

Sekretaris Komisi A: KPU Garut Ceroboh

0

GARUT,FOKUSJabar.id: Keputusan KPU Garut tidak menetapkan pasangan Agus Supriadi-Teh Imas (Pasti) dianggap sebagai tindakan ceroboh dan tidak rasional. Demikian ditegaskan Sekretaris Komisi A DPRD Garut Dadang Sudrajat, Selasa (13/2/2018). Alasan tidak adanya surat dari Badan Pemasyarakatan (Bapas) dianggap sebagai kebohongan KPU.

“Saya dan Tim Advokasi PASTI yang menyerahkan langsung surat Bapas dan ada tanda terimanya,” ungkap Dadang melalui sambungan telepon.

Seandainya KPU Garut mempermasalah isi surat tersebut, maka bukan PASTI yang dikorbankan.
Menurut dia, seharusnya KPU Garut langsung berkoordinasi dengan Bapas tentang kesimpulan isi surat itu.

BACA JUGA:

Nuansa Timur Tengah, Warnai Acara Halal Bihalal Keluarga Besar IDI Kota Tasikmalaya

“Jangan menerjemahkan sendiri,” tegas dia.

Menurut dia, Agus Supriadi adalah calon dari hasil konvensi, artinya pilihan dan keingainan masyarakat dan saat ini menjadi korban kebijakan tak rasional.

“Saya mohon penegak hukum hadir dan cepat tanggap terhadap laporan Paslon dan Tim Advokasinya. Jangan berdalih menjaga situasi kondusif tapi mengorbankan aspirasi rakyat,” pungkas Dadang.

(Andian/LIN)

KPU Kota Banjar Tetapkan Nomor Urut Pasangan

0
Pendukung du pasangan calon saat menghadiri pengumuman nomor urut (foto: Boip)
Pendukung du pasangan calon saat menghadiri pengumuman nomor urut (foto: Boip)

BANJAR,FOKUSJabar.id: Teriakan histeris pecah di dalam Gedung Banjar Idaman (GBI), Selasa (13/02/2018). Seruan jargon kedua pasangan calon Wali Kota Lanjutkan dan Iman Barokah terdengar riuh setelah mendapat nomor urut.

Ketua KPU Kota Banjar Dani Danial Muklis menerangkan, tahapan pengundian ini dilaksanakan setelah sebelumnya KPU menetapkan secara resmi dua pasangan calon di Pilwalkot Banjar.

“Nomor urut itu akan digunakan hingga nanti pada tahap pencoblosan tanggal 27 Juni 2018,” kata dia.

BACA JUGA:

Nuansa Timur Tengah, Warnai Acara Halal Bihalal Keluarga Besar IDI Kota Tasikmalaya

Adapun nomor urut yang sudah ditetapkan, yakni pasangan calon Ade Uu Sukaesih-Nana Suryana nomor urut 1 dan pasnagan Maman Suryaman-Irma Bastaman nomor urut 2.

“Selanjutnya kita akan menggelar ikrar damai Pilkada Serentak di Banjar,” jelas dia.

(Boip/LIN)

Penunjukkan Plt Direktur PDAM Garut Sarat Muatan Politik?

0
ilusrasi

GARUT,FOKUSJabar.id: LSM Laskar Garut Mandiri (Lagam) Kabupaten Garut menduga pengangkatan tiga Plt Direktur PDAM Tirta Intan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan sarat muatan politik.

Ketua LSM Lagam Yudi Setia Kurniawan mengatakan, tiga Plt direktur itu salah satunya diambil dari Badan Pengawas PDAM, sehingga terkesan tidak ada orang lagi yang mampu dan berkapasitas menduduki jabatan tersebut.

“Satu dari Tiga Plt direktur itu dari badan pengawas. ‘Masa wasit ikut main’, bagaimana PDAM mau sehat kalau pengawasnya merangkap direktur,” sindir Yudi, Selasa (13/2/2018).

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Di tengah kekisruhan pada proses Pilkada Garut, Bupati Garut malah membuat kebijakan tanpa aturan yang jelas, seperti penunjukkan Plt Sekda yang kontroversi, dan penunjukkan tiga Plt direktur PDAM di tengah deadline masa cuti kampanye.

“Ini melanggar ketentuan, sebab yang bersangkutan mengambil kebijakan strategis, seperti rotasi dan mutasi pegawai, padahal di 6 bulan masa pemilihan, bupati dilarang mengambil kebijakan seperti itu,” tegas dia.

(Andian/LIN)