spot_img
Rabu 12 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7148

Tindaklanjuti Kerjasama Sistem Transportasi, Aher Kunjungi Kapsch Trafficcom di Swedia

0

JONKOPING, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat dan sejumlah delegasi Jabar berkunjung ke Kapsch TrafficCom di Jonkoping (dibaca Yonshoping), Kerajaan Swedia, Selasa (27/3/2018).

Kunjungan tersebut sekaligus sebagai tindak lanjut kerjasama antara PT Alita Praya Mitra (agen lokal dari Kapsch Trafficcom) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Bahkan penandatanganan kesepekatan bersama (MoU) dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sudah dilakukan 9 Maret 2018 lalu di Kota Bandung, Jabar, Indonesia.

Adapun fokus kerjasama Pemprov Jabar dengan Kapsch Trafficcom, yakni pada penyediaan solusi pintar di bidang transportasi (intelligent transportation system), seperti penerapan sistem jalan berbayar elektronik dan penimbangan angkutan jalan dinamis.

Tahap pertama yang akan dilakukan adalah, PT. Alita Praya Mitra akan melakukan Penyusunan Studi Kelayakan (feasibility study) tentang penataan lalu lintas dan angkutan jalan di Jawa Barat Dinamis.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, di akhir masa jabatannya dirinya akan terus membangun kerjasama dengan sejumlah provinsi di luar Indonesia termasuk dalam kunjungannya ke Swedia, dalam hal ini ke Kapsch TrafficCom di Jonkoping.

“Dalam 10 tahun ini, sejumlah pembangunan terus meningkat, termasuk di bidang perekonomian. Seiring kemajuan itu, sistem transportasi di Jabar pun terdampak. Salah satunya lali lintas yang padat,” kata Aher di Kantor Kapsch TrafficCom di Jonkoping.

Hal itu pulalah yang membuat Jawa Barat menjajaki kerjasama sistem transportasi dengan Kapsch Trafficcom untuk memastikan solusi dari sistem lalu lintas di Jabar.

Kurang dari sebulan lalu (9 Maret 2018) PT Alita Praya Mitra sudah menyepakati MoU awal, dan ini menjadi langkah awal untuk menata transportasi, termasuk untuk solusi macet maupun sistem transportasi berbayar.

“Kami punya kawasan metropolitan Bodebekarpur (Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta), Metropolitan Bandung dan Cirebon. Di sini kawasan kemacetan karena pertumbuhan penduduk di wilayah itu cukup tinggi. Tentunya di sini perlu solusi transportasi,” kata Aher.

Aher pun meyakinkan bahwa menjalin kerjasama dengan Jabar itu perlu, karena, kata dia, dijamin menguntungkan. Terlebih Jabar pengguna moda transportasi terbanyak, karena jumlah penduduk terbanyak ke empat di Indonesia (48 juta jiwa).

“Kami kira kedatangan kami ke Swedia ini tepat, terlebih menjalin kerjasama dengan Kapsch Trafficcom. Diharapkan kerjasama ini bisa dilakukan secara konkrit,” jelas dia.

Aher pun mengaku senang berkunjung ke negara termaju secara ekonomi dan terbahagia ini (Swedia).

“Setidaknya saya punya pengalaman hidup, yakni berkunjung ke negara paling bahagia, yakni Swedia. Mudah-mudahan kerjasama ini terealisasi dengan baik dan warga Jabar senang. Kami pun bahagia karena Raja Swedia pernah berkunjung ke Jabar dan melihat Viking (Suporter tim Persib),” kata dia.

(LIN)

Tim Advokasi Hasanah Laporkan Dugaan Kampanye Paslon ke Bawaslu

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tim advokasi pasangan Cagub-Cawagub Jabar Tubagus Hasanuddin – Anton Charliyan (Hasanah) melaporkan dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan salah satu pasangan calon dalam kontestasi Pilgub Jabar 2018 Selasa (Pemilihan Gubernur Jabar 2018, Selasa (27/3/2018).

Dalam laporan yang diserahkan ke Sentra Gakkumdu Bawaslu Jabar tim melampirkan screenshoot dari akun instagram sudrajatsyaikhumenyapa dan akun facebook Mayjen TNI Purn H Sudrajat-H.Akhmad Syaikhu yang memuat foto calon gubernur Jawa Barat Sudrajat, mengunjungi RSUD Sekarwangi Sukabumi.

BACA JUGA:

Perekonomian Jabar Meningkat di Triwulan Pertama 2024

“Kami mendapatkan temuan ada kegiatan kampanye yang dilakukan di rumah sakit. Kegiatan kampanye itu dipublish di instagram dan facebook, salah satu pasangan calon,” ungkap anggota tim advokasi pasangan Hasanah Indra Sudrajat usai menyerahkan berkas laporan ke Sentra Gakkumdu Bawaslu Jawa Barat, Selasa (27/3/2018).

Pihaknya melaporkan dugaa pelanggatan kampanyr itu agar menjadi pelajaran bagi masyarakat dan pasangan calon lainnya.

“Ada tempat-tempat yang dilarang berkampanye, seperti tempat ibadah, rumah sakit, faslitas umum, sekolah dan lainnya,” papar Indra.

Sementara itu, anggota tim advokasi pasangan Hasanah Tugu Hutagalung mengatakan bahwa kampanye yang dilakukan di RSUD Sukabumi tersebut melanggar PKPU No 4 tahun 2017 pasal 69.

“Kami juga menemukan bahwa dalam kegiatan kunjungan ke rumah sakit terdapat anak kecil. Itu tidak sesuai dengan kepatutan atau kurang elok,” ungkap dia.

Pihaknya berharap laporan dugaan pelanggRan kampanye itu bisa ditindaklanjuti pihak berwenang.

“Kami berharap ditindaklanjuti Sentra Gakkumdu Bawaslu Jawa Barat,” ungkap dia.

(LIN)

Ini Kata Ketua Komisi I DPRD Jabar Soal Kunjungan ke Swedia

0

MALMO, FOKUSJabar.id: Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Syahrir berharap, ke depan kerjasama saling menguntungkan antara Skane Region dengan Pemprov Jabar segera terjalin.

Demikian diungkapkan Syahrir saat mendampingi Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengunjungi Kerajaan Swedia dan bertemu dengan Vice President of Regional Council Ms Annika Annerby Jansson di Kantor Region of Skane, Malmo, Swedia, Senin (26/3/2018) pagi waktu setempat.

Adapun penjajakan kerjasama, khususnya antara Skane Region dan Pemprov Jabar, seperti di bidang lingkungan hidup (waste to energy) energi terbarukan, infrastruktur, kebudayaan dan pariwisata.

Dia menyebut bahwa Jabar dengan jumlah penduduk sekitar 48 juta jiwa, saat ini telah menjadi pusat manufaktur industri, pusat pendidikan hingga di bidang pertahanan level nasional.

“Di semua bidang itu, Jabar memiliki produk berkelas internasional, seperti PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Jalan Padjajaran Bandung, Jawa Barat; Pindad di Kiaracondong, Kota Bandung. Begitupun di dunia pendidikan, Jabar memiliki universitas terkemuka nasional, seperti ITB, IPB, UI, dan Unpad, ” kata dia.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa benar yang disampaikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, yakni di bidang pertanian, Jabar menjadi pemasok 20 persen kebutuhan padi nasional, dan 70 persen teh nasional.

Tidak hanya itu, Jabar pun memiliki buah buahan tropis. Bahkan buah manggis yang diekspor Indonesia, 80 persennya dari Jawa Barat.

“Di sisi lain pun kita punya kopi. Saat Festival kopi Atlanta, dari 20 jenis kopi dunia, 6 di anataranya kopi Jawa Barat,” jelas Syahrir.

Jabar pun menjadi lokasi 60 persen di mana industri manufaktur, seperti elektronik, pengolahan kulit, gas dan industri kreatif lainnya berada.

Dalam kesempatan itu, Vice President of Regional Council Ms. Annika Annerby Jansson pun memaparkan sejumlah potensi dan kelebihan yang ada di wilayahnya, mulai dari pelayanan kesehatan, transportasi publik, pendidikan, industri dan lainnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan bahwa selain untuk kerjasama antara Jabar dan Skane Region, dia berharap kunjungan ini bisa memperkokoh hubungan bilateral antara Indonesia Swedia.

(LIN)

Kios Sandal dan Pakaian Terbakar, Pemilik Rugi Puluhan Juta Rupiah

0

CIAMIS, FOKUSJabar.id :  Kios sandal dan pakaian milik Yana di Blok C Pasar Manis, Kabupaten Ciamis ludes terbakar, Senin (26/3/2018) malam. Korban mengalami kerugian sekitar Rp80 juta.

” Kejadianya tadi malam,” kata Ketua Himpunan Pedagang Pasar Ciamis (HPPC), Koko, Selasa (27/3/2018).

Dugaan sementara api berasal dari hubungan arus pendek listrik. Beruntung tidak merembet ke kios lain karena kesigapan petugas piket keamanan pasar.

” Saat api membakar kios, seorang pedagang melihat kepulan asapnya dan pedagang itu melaporkan ke petugas keamanan yang sedang piket,” jelasnya.

(Husen Maharaja/Bam’s)

Kunjungi Pindad, Guru Besar ITB Siap Beri Kontribusi

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Sebanyak 15 Guru Besar dari berbagai disiplin ilmu di Institut Teknologi Bandung (ITB) berkunjung ke PT. Pindad, Jalan Terusan Gatot Subroto Kota Bandung. Kunjungan yang diprakarsai Ketua Forum Guru Besar (FGB) ITB, Prof. Tutuka Ariadji menjadi yang pertama kali dilakukan.

“Kegiatan ini menjadi penyegaran bagi para Guru Besar yang selama ini selalu serius saat rapat pleno bulanan. Kita mengunjungi Pindad karena merupakan aset yang ada di Bandung namun belum banyak yang mengetahui jika itu merupakan karya anak bangsa yang patut dibanggakan,” ujar Tutuka saat memimpin rombongan guru besar di PT Pindad, Selasa (27/3/2018).

Pada kunjungannya, para guru besar ITB dari berbagai disiplin ilmu ini diperkenalkan pada sejarah PT Pindad melalui tayangan video. Para guru besar ITB ini pun diperkenalkan dan melihat berbagai produk senjata dan amunisi. Tak hanya itu, mereka pun mendapatkan kesempatan mencoba senapan laras panjang produksi PT Pindad.

“‎Kegiatan seperti ini perlu sering digalakkan untuk lebih mendekatkan industri dengan perguruan tinggi. Seperti PT Pindad ini yang banyak memiliki potensi, namun masih perlu pengembangan. Dan itu diperlukan dukungan Pemerintah serta industri pendukungnya, atau istilahnya keberpihakan,” ujar salah seorang guru besar ITB, Prof. Ismunandar‎.

Guru besar ITB di bidang Kimia Fisik dan Anorganik ini menyebut, ‎material-material awal yang dibutuhkan PT. Pindad untuk memproduksi senjata dan amunisi seharusnya bisa di-supply oleh industri-industri dalam negeri seperti halnya Krakatau Steel. Dengan demikian, PT Pindad pun tidak perlu meng-import seperti yang selama ini dilakukan.

“Di sisi pengembangan teknologi, ITB pun bisa berkontribusi dalam berbagai hal. Seperti riset dan pengembangan tentang material baja, polimer, dan juga pemrosesannya,” tegasnya.

Sementara Vice President Quality Assurance dan K3LH, Isrady Sofiansyah berharap kedatangan para Guru Besar ITB ini membuka diskusi dan masukan-masukan untuk pengembangan industri di masa depan. Pihaknya tidak menampik diperlukannya kerjasama yang erat antara industri dan perguruan tinggi.

“Kerjasama dengan kampus saya rasa sangat perlu, supaya perkembangan teknologi sesuai dengan ilmu-ilmu. Tentunya akan sangat banyak sekali kaitannya, seperti halnya (keilmuan) yang ada di ITB,” pungkas Isrady.

(ageng/bam’s)

Sesuai Aturan PON, PABBSI Tak Akan Tambah Jumlah Nomor Pertandingan di Porda Jabar XIII

0
Sesuai Aturan PON, PABBSI Tak Akan Tambah Jumlah Nomor Pertandingan di Porda Jabar XIII. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : ‎Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Angkat Berat, Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Jawa Barat menegaskan tidak akan menambah jumlah nomor yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XIII/2018.

Total nomor pertandingan di cabang olahraga angkat besi, angkat berat dan binaraga pada Porda Jabar XIII tahun 2018 mendatang di Kabupaten Bogor sebanyak 43 nomor.

Ketua Pengprov PABBSI Jabar, Maman Suryaman menuturkan, nomor yang dipertandingkan di tiga disiplin cabang olahraga ‎pada Porda Jabar XIII tahun 2018 akan tetap sama seperti saat babak kualifikasi lalu. Dati total 43 nomor, terbagi di cabang olahraga angkat besi putri sebanyak delapan nomor, angkat besi putra sebanyak sembilan nomor, angkat berat putra sebanyak delapan nomor, angkat berat putri sebanyak delapan nomor, dan binaraga sebanyak 10 nomor.

“Permohonan tambahan nomor atau tambahan medali di Porda Jabar XIII, khususnya di angkat besi dan angkat berat, diminta pengcab PABBSI kota dan kabupaten saat rakerprov akhir pekan lalu. Tapi kami ‎tetap tidak akan mengubah jumlah nomor sesuai babak kualifikasi,” ujar Maman saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Selasa (27/3/2018).

Maman menambahkan, nomor yang dipertandingkan di ajang Porda Jabar XIII mengacu pada nomor yang dipertandingkan di PON. Sehingga yang dihitung dari setiap nomor, khususnya di angkat besi dan angkat berat, yakni total angkatan dari setiap nomor bukan per angkatan.

“Kenapa kita sesuaikan dengan aturan dan nomor di PON, karena Porda Jabar XIII sendiri merupakan miniatur PON XX yang menjadi salah satu persiapan kita mempertahankan juara umum di PON,” tuturnya.

Sementara untuk satu nomor pertandingan, minimal harus diikuti oleh tiga atlet yang berasal dari tiga kota/kabupaten berbeda. Untuk itu, pihaknya berharap setiap kota dan kabupaten yang sudah meloloskan atletnya di babak kualifikasi bisa mengirimkannya di ajang Porda Jabar XIII.

“Semoga saja setiap daerah yang sudah meloloskan atletnya bisa mengirimkannya sehingga semua nomor bisa memenuhi kuota minimal dan bisa dipertandingkan. Ini tidak hanya sebagai persiapan kita untuk PON XX, tapi juga menjadi salah satu tahapan dari pembinaan atlet di PABBSI,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Cagub Deddy Mizwar Janjikan Pengembangan Jabar Selatan

0
Cagub Deddy Mizwar saat kampanye di Pangandaran
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat, Deddy Mizwar menjanjikan fasilitas infrastruktur di wilayah Jabar Selatan dengan tiga wilayah sorotan yaitu, Pangandaran, Sukabumi dan Cianjur.
Menurutnya, keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kabupaten Majalengka menjadi akses penunjang akses utama untuk meningkatkan ekonomi Jabar selatan.
 
“Jadi Pangandaran, Pelabuhan Ratu dan BIJB ini kita jadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ada investor di sini yang akan mengembangkan secara ekonomi dan komitmen Pemerintah menciptakan Indrastruktur,” ujar Deddy Mizwar di Pangandaran, Selasa (27/3/2018).
Bahkan, dengan optimalisasi fasilitas infrastruktur tersebut akan mempercepat pembangunan di Pangandaran. Salahsatunya, akan mempercepat pengembangan Bandara Nusawiru.
“Seperti Nusawiru akan dikembangkan supaya Boeing bisa masuk kemari. Kemudian Tol Cigatas menuju Pangandaran, kalau ada kawasan ekonomi khusus maka Pemerintah akan memberikan fasilitas infrastruktur untuk mendukung,” katanya.
Tidak hanya itu, pembangunan pelabuhan di Pangandaran dan Sukabumi akan terselesaikan. Bahkan, pembangunan pelabuhan di Pantai Cidaun Cianjur akan dibangun. “Pelabuhan regional juga akan diselesaikan, Pelabuhan Ratu dan Pangandaran. Insya Alloh di Cidaun ada Pelabuhan Samudra,” katanya.
Deddy menambahkan, untuk merealisasikan itu Pemerintah Provinsi sudah bekerjasama dengan 17 Kementrian.
“Bagaimana percepatan ekonomi di Jabar selatan ini sekarang 17 Kementrian sedang mambahas itu. Jadi Pemerintah Daerah tidak mungkin menyelesaikan semuanya,”
“Kalau sudah ada pelabuhan maka akan ada perubahan, kapal – kapal besar akan diberikan. Sekarang percuma juga kalau ada kapal besar tapi gak bisa masuk,” tambahnya.
(Adie/Bam’s)