Petakan Potensi, Jabar Siap Hadapi PON XX/2020
BANDUNG,FOKUSJabar.id: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang di Papua. Salah satunya dengan memetakan kekuatan setiap cabang olahraga pasca pelaksanaan PON XIX tahun 2016 lalu serta potensi setiap cabang olahraga dan nomor pertandingan di PON XX tahun 2020 mendatang.
Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin menuturkan, pihaknya berharap setiap cabang olahraga bisa mengetahui dan memahami terkait potensi yang mereka miliki serta situasi yang akan dihadapi pada saat PON XX tahun 2020 di Papua. Cabang olahraga pun diharapkan sudah memiliki rencana ke depan untuk menghadapi PON XX tahun 2020 di Papua dengan jumlah nomor pertandingan dan cabang olahraga yang sudah ditetapkan.
“Setelah mereka (cabang olahraga) mengetahui potensi yang mereka miliki, termasuk mengetahui nomor pertandingan yang akan dipertandingan di PON XX tahun 2020 nanti, mereka harus segera menentukan progres ke depan seperti apa. Setelah itu, mereka pun harus mulai mengkalkulasikan semua peluang termasuk kepentingan pelaksanaan program yang sudah disusun,” ujar Ahmad saat ditemui usai acara Silaturahmi dan Konsolidasi Jabar Kahiji
‘Persiapan Porda XIII dan PON XX tahun 2020’ di Hotel El Cavana, Jalan Pasirkaliki Kota Bandung, Minggu (4/2/2018).
Ahmad menambahkan, pihaknya siap mendukung langkah dan upaya yang akan dilakukan setiap cabang olahraga dalam mempersiapkan diri menghadapi PON XX tahun 2020. Baik dalam melakukan inovasi pembinaan atlet hingga pelaksanaan sentralisasi pelatihan daerah (pelatda) cabang olahraga.
“Nanti kan mereka (cabang olahraga) berhitung terkait peluang dan potensi yang mereka miliki. Kalau memang dibutuhkan inovasi pelatihan serta pembinaan atlet yang harus dilakukan di luar negeri, segera lakukan rencana pelatihan tersebut dan di negara mana. Kita dari KONI Jabar akan berupaya untuk mendukung secara maksimal dari segala aspek,” tuturnya.
untuk pelaksanaan sentralisasi latihan, lanjutnya, pihaknya akan berupaya menggelar sentralisasi cabang olahraga tidak di satu tempat atau satu kota/kabupaten. Sentralisasi sendiri akan dilakukan di beberapa daerah sesuai dengan keunggulan daerah yang bersangkutan di cabang olahraga apa.
“Nanti cabang olahraga dan KONI kota/kabupaten menentukan lokasi sentralisasi dan akan kita kaji apakah tepat atau tidak. Jadi pelaksanaan sentralisasi ini ada keterlibatan semua. Mulai dari KONI Jabar, pengprov cabang olahraga hingga KONI kota/kabupaten,” tegasnya.
Gelaran Silaturahmi dan Konsolidasi Jabar Kahiji ‘Persiapan Porda XIII dan PON XX tahun 2020’ sendiri digelar dua hari pada Sabtu (3/2/2018) dan Minggu (4/2/2018). Pada acara tersebut, KONI Jabar memaparkan terkait analisasi pihaknya terhadap keputusan penentuan nomor dan cabang olahraga yang akan dipertandingkan di ajang PON XX tahun 2020 di Papua.
Tak hanya itu, KONI Jabar pun memaparkan setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menghadapi PON XX tahun 2020 sesuai dengan apa yang sudah dihasilkan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Jabar 2017 lalu. Acara sendiri dihadiri oleh perwakilan dari semua kepengurusan provinsi cabang olahraga ditambah tujuh KONI Kota/Kabupaten yang mewakili setiap wilayah di Jabar.
“Nanti akan ada pertemuan lanjutan dengan cabang olahraga secara khusus untuk membedah kebutuhan anggaran setiap cabang olahraga sebagai bagian pendukungan terhadap program yang disusun sehingga sesuai dengan rancang bangun pembinaan keolahragaan yang disusun KONI Jabar. Dari pertemuan dua hari ini, saya melihat cara berfikir dan pemahaman mereka (cabang olahraga) sudah sejalur dengan kami,” pungkasnya. (ageng)
JNE Raih Dua Penghargaan di Awal Tahun 2018
BANDUNG,FOKUSJabar.id: JNE terus berupaya berkontribusi nyata terhadap kemajuan perekonomian bangsa. Wujudnya adalah membuka peluang kemitraan bersama JNE.
Atas prestasinya itu, mendapatkan apresiasi melalui berbagai penghargaan di awal tahun 2018.
Presiden Direktur JNE, M. Feriadi menuturkan, JNE yang berdiri tahun 1990 dan berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman serta pendistribusian terus memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. Pengembangan tersebut memberikan peluang bisnis baru bagi masyarakat untuk bermitra dengan JNE.
“Upaya yang kami lakukan tersebut mendapatkan apresiasi di awal tahun 2018 ini dengan penganugerahan dua penghargaan bergengsi. Yang pertama yakni Franchise Top of Mind 2017 kategori bisnis Courier Service dan Indonesian Top Digital Public Relation Award (ITDPA) 2018 kategori Bisnis Courier Service,” ujar M Feriadi kepada wartawan, Minggu (4/2/2018).
Penghargaan Franchise Top of Mind 2017 kategori bisnis Courier Service diberikan pada acara Franchise Brand Awareness Survey yang digelar AFI (Asosiasi Franchise Indonesia) dan Majalah Franchise di XXI Theater Lounge Mall Kelapa Gading 3 Jakarta pada Selasa, (23/1/2018) lalu. Penghargaan diberikan setelah pihak penyelenggara melakukan survey pada akhir tahun lalu dan JNE meraih nilai tertinggi dalam hal popularitas di benak konsumen dan investor serta menjadi merek yang direkomendasikan orang lain.
Survey sendiri melibatkan 450 responden di 10 kota utama di Indonesia yakni Jakarta, Bodetabek, Bandung, Makassar, Balikpapan, Palembang, Medan, Samarinda, Surabaya, Banjarmasin, dan Pontianak. Penghargaan diberikan langsung Editor in Chief Majalah Franchise, Rofian Akbar kepada VP of Business Development JNE, Agusnur Widodo.
Sedangkan penghargaan Indonesian Top Digital Public Relation Award (ITDPA) 2018 kategori Bisnis Courier Service diberikan perusahaan riset Tras N Co dalam event akbar tahunan Indonesia Digital Knowledge Marketing Forum (IDMF) 2018 di Ayana Midplaza, Jakarta, Kamis (25/1/2018). Dari riset yang dilakukan Trans N Co terhadap lebih dari 350 brand di 50 kategori bisnis melalui Indonesia TOP Digital PR Index pada bulan Oktober-Desember 2017, JNE dinilai telah menerapkan strategi digital public relation (PR) untuk meningkatkan brand image di social media dengan membangun interaksi, engagement serta image positif di benak pelanggan mau pun netizen.
Dari upaya yang dilakukan JNE tersebut, pada akhirnya menumbuhkan sales revenue perusahaan. Riset dilakukan dengan menggunakan tiga parameter penilaian yakni Digital Media Aspect, Social Engagement Aspect dan Digital Mention Aspect. Penghargaan ITDPA 2018 kategori Bisnis Courier Service sendiri diserahkan Founder & Chairman Trans N Co Research, Tri Raharjo kepada Head of Media Relation JNE, Hendrianida Primanti.
“Kedua penghargaan ini, JNE persembahkan kepada puluhan ribu karyawan dan seluruh mitra di nusantara. Kedua penghargaan ini diraih berkat doa, kerja keras dan sinergi semua lini dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh pelanggan dengan mewujudkan semangat tagline Connecting Happiness,” terang M Feriadi.
Kedepan, lanjutnya, JNE akan terus menjalankan langkah-langkah inovatif yang bermanfaat bagi seluruh pelanggan sebagai rasa syukur dari berbagai pencapaian tersebut. Diantaranya dengan penambahan jumlah titik layanan, hingga pengembangan di bidang teknologi, baik bidang IT maupun infrastruktur penunjang operasioal perusahaan. Dengan demikian, JNE dapat terus memenuhi kebutuhan pelanggan retail dan corporate, serta seluruh member JLC (JNE Loyalty Card) (ageng)