spot_img
Kamis 21 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 71

Dekranasda Kota Tasikmalaya Sabet Juara Busana Kostum Terunik di PKJB 2025

0
PKJB 2025
Ketua Dekranasda Kota Tasikmalaya dr. Elvira Kamarrow Putri berfoto bersama Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi serta pengurus Dekranasda lainnya usai Lomba Busana di ajang PKJB 2025. (Humas Dekranasda Kota Tasikmalaya)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gelaran Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2025 yang dirangkai dengan Sunda Karsa Fest di Trans Studio Mall Bandung, sukses menarik perhatian masyarakat dan pelaku UMKM dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat. Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat ini menampilkan ratusan produk unggulan lokal, mulai dari fesyen hingga kriya.

Salah satu puncak kemeriahan PKJB 2025 adalah lomba peragaan busana kostum kreatif yang diikuti perwakilan Dekranasda dari berbagai daerah. Dekranasda Kota Tasikmalaya berhasil mencuri perhatian dan meraih Juara Pertama Kategori Busana Kostum Terunik.

Penampilan memukau ini diperagakan langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi bersama Ketua Dekranasda Kota Tasikmalaya, dr. Elvira Kamarrow Putri. Keduanya berlenggak-lenggok penuh percaya diri di atas panggung, layaknya model profesional.

Kostum yang ditampilkan Dekranasda Kota Tasikmalaya terinspirasi dari hamparan hijau objek wisata Situ Gede. Desainnya menggabungkan keindahan, nilai budaya lokal, dan fungsi yang aplikatif, menunjukkan kreativitas tinggi para perajin lokal.

BACA JUGA: Retribusi Melempem, Wali Kota Tasikmalaya Dorong Optimalisasi PAD Lewat Inovasi

“Alhamdulillah, Dekranasda Kota Tasikmalaya berhasil meraih predikat Juara Busana Kostum Terunik. Ini tentu kolaborasi dan kerja keras dari seluruh teman-teman di Dekranasda,” ujarnya saat dihubungi pada Sabtu (19/07/2025).

Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini bukan sekadar meraih juara, melainkan juga upaya untuk terus melestarikan dan mempertahankan seni budaya lokal sebagai ciri khas daerah. PKJB 2025 menjadi langkah strategis dalam mendorong dan memperkuat peran industri kriya untuk keberlangsungan ekosistem ekonomi kreatif. Harapannya, produk lokal dapat menembus pasar global.

Elvira menegaskan bahwa kemenangan ini membuktikan tingginya nilai dan potensi besar industri kreatif dari pelaku UMKM di Kota Tasikmalaya. 

“Busana yang kita peragakan merupakan rancangan pengrajin daerah Rini Sundari Nur Anisa (Katumbiri Sulam Perca) dan Yayu Rusmawan (Komunitas Merajut Tasikmalaya), mereka mampu menghasilkan desain rancangan yang unik dan bernilai sempurna,” kata dia.

Corak dan rancangan desain kostum tersebut merupakan hasil kriya pengrajin Beranda Mangkubumi yang memadukan ekspresi modern dengan nilai-nilai kearifan lokal. 

“Kami tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal, ini bukti cinta kita pada kriya, bukti bahwa nilai keindahan yang dituangkan dengan hati yang tulus akan selalu bersinar tak akan ditelan zaman,” ujarnya.

Elvira juga mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga dan melestarikan budaya lokal dengan bangga menggunakan hasil karya anak bangsa. 

“Mari kita bangga menggunakan produk-produk hasil karya para pelaku UMKM lokal. Dengan menggunakan produk lokal, kita tentu berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan,” pungkasnya.

(Seda)

Dedi Kusnandar Sambut Positif TC di Thailand

0
dedi kusnandar fokusjabar.id
Dedi Kusnandar (foto: persib.co.id)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar menyambut positif program pemusatan latihan di Thailand, guna persiapan mengarungi musim 2025/2026.

Seperti diketahui, pemusatan latihan atau training center (TC) skuat Maung Bandung akan berlangsung hingga 27 Juli 2025 mendatang.

Menurut pemain yang sering mendapatkan kepercayaan menjadi kapten tim Persib ini, pemusatan latihan sangat penting untuk membangun kekompakan tim sebelum mengarungi musim 2025/2026.

Apalagi, menurut pemain yang menggunakan nomor punggung 11 ini, saat ini skuat Maung Bandung memiliki lebih dari 10 pemain baru yang bergabung di awal musim dan mayoritas merupakan pemain asing.

BACA JUGA: Persib Bandung Resmi Gaet Frans Putros, Bek Timnas Irak Eks Liga Thailand

“Penting untuk saling mengenal satu sama lain dan membangun hubungan lebih dekat. Di sini (Thailand), kami bisa kumpul bersama dan saling diskusi, baik di hotel maupun di lapangan,” katanya. 

Pemain yang akrab disapa Dado ini menuturkan, jika tanpa pemusatan latihan, upaya membangun kebersamaan akan sanga dibatasi ruang dan waktu.

Pasalnya, dengan menggelar pemusatan latihan, pemain, tim pelatih dan official tim akan banyak melalukan aktivitas bersama, sehingga kekompakan tim akan terbangun. 

“Kalau tidak ada TC (training camp) kita paling bisa bertemu 2-3 jam. Dengan adanya TC, kami bisa berkumpul full, kami bisa saling mengenal satu sama lain,” ucapnya.

(Arif)

208 Peserta Ramaikan Putaran Kelima Liga Merpati Balap Ciamis di Lapak Cibuntu

0
Keterangan Foto: Para peserta sedang menunggu giliran untuk perlombaan putaran kelima, Liga Merpati Ciamis, di Lapak Cibuntu, Sabtu (19/07/2025).
Keterangan Foto: Para peserta sedang menunggu giliran untuk perlombaan putaran kelima, Liga Merpati Ciamis, di Lapak Cibuntu, Sabtu (19/07/2025).

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Komunitas Pecinta Merpati Balap Ciamis kembali menggelar ajang kompetisi bergengsi, Liga Merpati Ciamis Putaran ke-5, yang dilangsungkan di Lapak Cibuntu, Desa Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Sabtu (19/7/2025). Sebanyak 208 peserta dari berbagai daerah turut ambil bagian dalam kompetisi dua mingguan ini.

Sekretaris Liga Merpati Ciamis, Onex, mengatakan bahwa liga ini merupakan bagian dari rangkaian kompetisi panjang yang digelar sepanjang tahun, dengan total sekitar 24 putaran.

“Putaran kali ini menjadi bagian penting dalam sistem pengumpulan poin menuju event puncak yaitu Anniversary League,” jelas Onex.

Baca Juga: Nikmati Kuliner Lezat Bernuansa Alam di Saung Sawah Nusa Ciamis

Ajang Tanpa Batas, Penuh Sportivitas

Berbeda dengan kompetisi lainnya, Liga Merpati Ciamis terbuka untuk semua kalangan dan tidak mengenal sistem kualifikasi. Baik individu maupun tim, dari lokal hingga luar daerah, bebas mendaftar tanpa batasan kategori jenis burung.

“Yang kami tekankan adalah semangat sportivitas dan kecintaan terhadap hobi ini. Siapa pun bisa ikut bertanding,” ujar Onex.

Gelaran liga ini juga digelar secara bergilir di beberapa lapak merpati yang ada di wilayah Ciamis dan sekitarnya. Sebelumnya, ajang serupa telah digelar di Lapak Gapura Banagara, Lapak Gunungsari, dan Lapak Caruy Sukajadi.

Bukan Sekadar Lomba, Tapi Ajang Silaturahmi

Lebih dari sekadar kompetisi, Liga Merpati Ciamis menjadi ruang berkumpul dan menjalin silaturahmi antar penghobi burung balap dari berbagai wilayah seperti Ciamis, Tasikmalaya, Kota Banjar, hingga daerah lain.

Onex berharap melalui ajang ini, potensi peternak lokal dapat semakin dikenal luas, terutama lewat hasil persilangan merpati unggul khas Ciamis yang memiliki daya saing di level nasional.

“Kami juga ingin melahirkan peternak-peternak baru yang punya semangat dan kualitas. Ini bagian dari upaya membangun ekosistem merpati balap yang sehat dan berdaya saing tinggi,” tutupnya.

(Nank Irawan)

Nikmati Kuliner Lezat Bernuansa Alam di Saung Sawah Nusa Ciamis

0
Ketpot: Suasana di Saung Sawah Nusa
Ketpot: Suasana di Saung Sawah Nusa

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bagi para pecinta kuliner yang ingin merasakan sensasi makan di tengah hamparan sawah yang asri, Saung Sawah Nusa bisa menjadi pilihan yang tak boleh dilewatkan. Terletak di Dusun Ciheras, Desa Selacai, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tempat ini menyuguhkan perpaduan sempurna antara kelezatan kuliner dan keindahan alam pedesaan.

Dari saung yang berdiri di tengah-tengah persawahan, pengunjung bisa menikmati alam yang menyejukkan. Pemandangan bentangan sawah hijau yang luas, perbukitan asri, hingga aliran sungai yang mengalun tenang. Lengkap dengan gemericik air yang terdengar seperti irama alami.

“Warung kami buka setiap hari dari pukul 08.00 pagi hingga 17.00 sore,” kata Lusi, pengelola Saung Sawah Nusa, Sabtu (19/7/2025).

Baca Juga: Ngabungbang dan Mopoek Lembur Hidupkan Kembali Kearifan Lokal Ciamis

Menu Murah Meriah, Rasa Juara

Menu andalan di Saung Sawah Nusa adalah nasi liwet dengan ikan asin, sambal dan lalapan segar. Berpadu dengan karedok, mendoan, serta aneka gorengan hangat yang siap menggoda selera. Semua menu disajikan dengan harga terjangkau, namun tetap mengedepankan cita rasa yang memuaskan.

“Masakan di sini enak, suasananya adem. Tempatnya bikin betah dan pengen balik lagi,” ujar Ade Lia, warga Cijeungjing yang datang setelah melihat tempat tersebut lewat channel YouTube.

Lusi pun mengaku, sejak buka dua tahun lalu, tempat ini ramai pengunjung. Tak hanya oleh wisatawan lokal, tapi juga para pembuat konten seperti youtuber yang tertarik dengan keunikan lokasi dan suasananya.

“Biasanya paling ramai itu menjelang sore. Banyak yang datang sambil membuat konten karena suasananya memang nyaman dan mendukung,” tambah Lusi.

Dengan daya tarik panorama alam yang indah dan sajian kuliner khas Sunda yang menggugah selera, Saung Sawah Nusa menjadi destinasi kuliner yang cocok untuk melepas penat dan mengisi perut dalam suasana pedesaan yang damai.

(Husen Maharaja)

Bandung Siap Jadi Kota Pertama Pengembang Mobil Listrik dan Teknologi Aset Digital Berbasis Blockchain

0
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan kesiapannya menjadi kota pertama di Indonesia dalam pengembangan teknologi energi baru dan ekosistem mobil listrik -Ist-
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan kesiapannya menjadi kota pertama di Indonesia dalam pengembangan teknologi energi baru dan ekosistem mobil listrik -Ist-

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung menyatakan komitmennya untuk menjadi kota pertama di Indonesia yang mengembangkan teknologi energi baru dan ekosistem mobil listrik secara terpadu. Langkah ini dimulai dengan masuknya tujuh perusahaan teknologi dari berbagai negara yang siap berinvestasi, termasuk dalam pembangunan infrastruktur charging station dan jaringan energi mandiri berbasis tenaga surya.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut, kolaborasi ini menjadi bagian dari langkah besar menuju transformasi kota modern berbasis energi bersih dan teknologi blockchain.

“Era teknologi bersih dan mobil listrik tidak bisa ditunda lagi. Karena itu, Bandung siap menjadi kota pelopor,” ujar Farhan, Sabtu (19/7/2025).

Baca Juga: RM Wangi Seruni, Nostalgia Rasa Masakan Rumah

Sejumlah perusahaan yang telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di antaranya adalah Starcharge. Kemudian ada perusahaan Farmsent, Yogo, China Oriental Capital Group, PT Nusantara Bumi Sangkara, dan Ekta Duo.

Tak hanya fokus pada mobil listrik. Kota Bandung juga akan menjadi pelopor nasional dalam pengembangan tokenisasi aset nyata berbasis teknologi blockchain. Dengan target investasi senilai USD 500 juta atau sekitar Rp 2 triliun.

Namun demikian, Farhan menyoroti tantangan dari sisi regulasi sebagai hambatan utama bagi investor asing. Banyak di antara mereka kesulitan memahami struktur hukum dan birokrasi di Indonesia.

“Yang sering bikin investor bingung adalah peraturan kita sendiri. Maka, kami butuh lembaga seperti IRWATA yang bisa menjembatani dan menjelaskan regulasi secara komprehensif,” ujarnya.

Bandung Menuju Sistem Keuangan Masa Depan Lewat Teknologi RWA

Ketua IRWATA (Indonesia Real World Asset Tokenization Association), Muhammad Sabdo Yusmintiarto, mengungkapkan Kota Bandung akan menjadi pionir dalam implementasi Real World Assets (RWA) yaitu konsep mengubah aset fisik seperti properti atau energi menjadi aset digital berbasis blockchain.

“Melalui RWA, Bandung akan memimpin transformasi sistem keuangan masa depan di Indonesia. Kami harap dari Bandung, sistem ini bisa menyebar ke kota-kota lain,” jelas Sabdo.

Menurutnya, seluruh pembiayaan proyek ini bersumber dari investasi swasta, tanpa melibatkan utang negara atau pembiayaan publik.

Tahap awal dari proyek investasi ini akan terfokus pada pembangunan charging station di berbagai titik yang akan ditentukan oleh Pemerintah Kota Bandung.

“Kami tidak menentukan titiknya, biarkan Pemkot yang memilih lokasinya. Tugas kami adalah membangun sesuai kebutuhan,” jelas Sabdo.

Peluncuran resmi proyek tersebut terjadwalkan pada September 2025 dalam sebuah event besar bertajuk Bandung Connectivity 4.0.

(Yusuf Mugni)

KJA di Pantai Timur Pangandaran Melanggar Perda, DPRD Siap Tindak Tegas

0
Poto: Diskusi bersama pihak PT PBS, Masyarakat serta tokoh masyarakat Pangandaran.
Poto: Diskusi bersama pihak PT PBS, Masyarakat serta tokoh masyarakat Pangandaran.

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Asep Noordin, menyoroti aktivitas Keramba Jaring Apung (KJA) yang beroperasi di kawasan Pantai Timur Pangandaran. Menurutnya, aktivitas tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat maupun Peraturan Bupati (Perbup) Pangandaran.

Hal itu disampaikannya usai melakukan peninjauan langsung ke lokasi KJA bersama tokoh masyarakat, anggota DPRD, dan pihak terkait, Kamis (18/7/2025).

Baca Juga: Berpotensi Rugikan Masyarakat Pangandaran, Ketua DPRD Minta Aktivitas KJA Disetop

Asep menjelaskan, Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2017 Pasal 42 mengatur mengenai pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, yang juga sejalan dengan ketentuan dalam Perbup Pangandaran Tahun 2014 dan 2016.

“Di Pasal 37 Perbup disebutkan zona industri, sementara Pasal 38 mengatur zona budidaya yang lokasinya berada di Parigi dan Cijulang. Artinya, kawasan Pantai Timur tidak termasuk zona budidaya, sehingga keberadaan KJA di sana bertentangan dengan aturan,” jelas Asep.

Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL)

Lebih lanjut, ia menegaskan setiap kegiatan di wilayah laut harus sesuai dengan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).

“Kegiatan seperti KJA tidak boleh bertabrakan dengan tata ruang. Kami akan segera membentuk forum untuk menata ulang pemanfaatan ruang laut ini,” tambahnya.

Menurut Asep, KKPRL bukanlah izin usaha atau izin membangun, melainkan hanya izin lokasi. Maka dari itu, setiap ketidaksesuaian memerlukan pengkajian ulang secara teknis.

“Saya mendengar dari PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan), jika tidak ada kesesuaian antara pemanfaatan ruang dan peraturan, maka harus ada pengkajian ulang. Kita siap memfasilitasi kajian itu bersama masyarakat dan pemerintah daerah,” ungkapnya.

Selama proses pengkajian berlangsung, Asep meminta agar PT Pangandaran Bahari Sentosa (PBS) selaku pengelola KJA tidak melakukan aktivitas apapun di lokasi tersebut.

KJA Berpotensi Ganggu Konservasi dan Nelayan

Asep juga menyoroti dampak sosial dan lingkungan dari keberadaan KJA, mulai dari potensi gangguan terhadap kawasan konservasi, aktivitas wisata, hingga keresahan para nelayan.

“Tadi saya lihat langsung lokasi KJA, termasuk kedalamannya. Terjadi penumpukan aktivitas di satu titik yang memicu masalah dari berbagai sisi. Ini bisa menimbulkan persoalan sosial di tengah masyarakat,” tegasnya.

(Sajidin)

Retribusi Melempem, Wali Kota Tasikmalaya Dorong Optimalisasi PAD Lewat Inovasi

0
Ket foto : Rakor Evaluasi Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya bersama Pimpinan OPD dipimpin langsung Wali Kota Viman Alfarizi (fokusjabar/Seda)
Ket foto : Rakor Evaluasi Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya bersama Pimpinan OPD dipimpin langsung Wali Kota Viman Alfarizi (fokusjabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Hingga akhir triwulan II tahun 2025, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tasikmalaya belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, khususnya dari sektor retribusi. Hal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota.

Dalam rapat koordinasi evaluasi pendapatan daerah yang digelar di Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tasikmalaya, Wali Kota Viman Alfarizi bersama Sekda Asep Goparullah dan para kepala dinas penghasil membahas capaian serta kendala pendapatan daerah.

Baca Juga: Hari Krida Pertanian ke-53, Tasikmalaya Dorong Inovasi dan Kedaulatan Pangan

“Rakor ini kita lakukan untuk mengevaluasi progres pencapaian pendapatan, sekaligus mencari solusi atas kendala yang dihadapi OPD penghasil,” ujar Viman kepada wartawan, Jumat (18/07/2025).

Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa sektor pajak daerah telah menunjukkan kinerja cukup baik dengan capaian 50,55 persen dari target. Namun, sektor retribusi masih tertinggal jauh, baru mencapai 39,70 persen dari target triwulan II yang seharusnya minimal 50 persen.

Sektor Retribusi yang Masih Rendah

Beberapa jenis retribusi yang capaiannya masih rendah antara lain:

  • Retribusi Pelayanan Kesehatan di RSUD Dewi Sartika: 0,30%
  • Penyewaan tanah dan bangunan (Pemakaian Kekayaan Daerah): 17,73%
  • Pelayanan Kebersihan: 21,18%
  • Pelayanan Pasar/Kios: 26,28%
  • Pemakaian Ruangan Milik Daerah: 34,50%
  • Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum: 38,07%
  • Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Soekardjo: 38,28%

Viman menegaskan bahwa capaian rendah ini harus segera dibenahi. “Pendapatan dari sektor pajak sudah on the track, namun retribusi masih harus digenjot. Kita harus pastikan target triwulan III bisa tercapai,” katanya.

Ia juga meminta agar evaluasi ini bukan hanya menjadi ajang koreksi, melainkan momentum untuk memotivasi seluruh OPD dalam meningkatkan PAD. “Pendapatan daerah sangat vital untuk mendukung keberlanjutan pembangunan,” tegasnya.

Perlu Inovasi dan Digitalisasi

Lebih lanjut, Viman menjelaskan bahwa sekitar 75 persen APBD Kota Tasikmalaya masih bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi. Oleh karena itu, peningkatan PAD menjadi sebuah keharusan.

Salah satu upaya yang terbukti efektif adalah program “Musapahah” (Makan-Makanan Upload Struk Dapat Hadiah), yang mampu meningkatkan pendapatan sektor pajak secara signifikan.

“Inovasi dan digitalisasi pengelolaan pendapatan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Program seperti Musapahah akan kita terapkan juga di sektor-sektor lain untuk mendorong peningkatan PAD,” pungkasnya.

(Seda)