Lima Warga Masih Tertimbun Longsor
BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak lima orang warga Kampung Maseng masih tertimbun material longsor di kawasan Puncak Bogor.
Ketua BPBD Jabar sekaligus Sekda Iwa Karniwa mengatakan, kelima orang ini merupakan warga yang rumahnya tertimbun longsoran pada Senin (5/2/2018) siang lalu.
“Ada tiga rumah tertimbun, saya harapkan kelima orang ini bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Iwa di Bappeda Jabar, Kota Bandung, Selasa (6/1/2018).
Dia mengatakan bahwa saat ini pihak BPBD Jabar, BPBD Bogor, Basarnas, Tagana dan TNI/Polri tengah melakukan upaya evakuasi dan pencarian di lima titik kawasan terjadinya longsor.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Bogor, mereka pun sudah ke lokasi saat ada kejadian,” jelas dia.
Proses evakuasi dilakukan sangat hati-hati mengingat curah hujan masih akan tinggi.
Kejadian kemarin pun menurutnya menyebabkan satu korban jiwa meninggal atas nama Lilis warga Kampung Naringgul.
“Di Kampung Maseng bencana terjadi akibat tebing setinggi 300 meter dengan lebar 100 meter longsor,” paparnya.
Longsor pun menimpa Kampung Caringin, dua rumah rusak berat, lalu Kampung Ranji longsor menimpa satu rumah hingga rusak berat.
Di Kampung Naringgul selain menyebabkan korban jiwa, juga menyebabkan dua orang luka ringan dan satu luka berat.
“Korban sudah dirawat di Rumah Sakit Cimacan,” kata dia.
Lebih lanjut Iwa memastikan bahwa proses tanggap darurat sudah berjalan. Pemprov pun sudah menyiapkan sejumlah bantuan yang dibutuhkan warga.
“Saya minta semua pihak waspada, begitupun ketika jalur puncak sidah bisa dilalui kendaraan nanti. Terlebih hujan masih terjadi. Kami dari Pemprov turut berduka cita atas musibah yang terjadi,” kata dia.
(LIN)
Lakukan Longmarch, Belasan Aktivis Santri Dukung Pasangan Hasanah
BANDUNG FOKUSJabar.id: Belasan Aktivis Santri yang tergabung dalam Komite Pergerakan Pemuda, Santri dan Mahasiswa Jawa Barat dari Sukapura Tasikmalaya melakukan longmarch.
Mereka bergerak dari Tugu KH Zaenal Musthofa Kota Tasikmalaya dan akan berakhir di Kota Bandung.
Koordinator Lapangan (Korlap) longmarch Dede Heri mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya mensosialisasikan Pilgub Jawa Barat yang harus dimaknai sebagai momentum demokrasi agar menjadi pesta rakyat.
“Pilgub Jabar jangan hanya menjadi prosedur demokrasi pergantian kekuasaan, tetapi harus memiliki substansi demokrasi agar melahirkan pemimpin terbaik untuk masyarakat Jawa Barat,” kata Dede seusai longmarch di Posko Relawan, di Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Selasa (6/2/2018).
Dede menambahkan, aksi itu untuk menentukan sikap pada Pilgub Jabar 2018 dengan memilih pasangan TB Hasanuddin (Kang Hasan) dan Anton Charliyan (Kang Anton) atau Hasanah.
Menurut dia, kedua Purnawirawan Jendral itu adalah putra terbaik yang tepat untuk memimpin Jawa Barat serta melanjutkan cita-cita dan amanah perjuangan masyarakat Jawa Barat.
“Hasil kajian spiritual dan rasional kami menentukan Jabar sebaiknya dipimpin oleh sosok TNI dan POLRI seperti Pasangan Hasanah demi menjaga marwah, menjaga kedaulatan, dan harga diri Jawa Barat,” imbuhnya.
Dede pun menyerukan agar pesta demokrasi lima tahunan tersebut berlangsung dengan damai dan kondusif, sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Dia pun menyerahkan bendera merah putih sebagai simbol amanah untuk menjaga NKRI.
“Untuk masyarakat Jabar, mari mengawal demokrasi dengan aman, damai tanpa adanya kekerasan, dan perbedaan pilihan jangan dijadikan permasalahan karena kita Saudara,” jelas dia.
Sementara itu, Kang Hasan yang menyambut kedatangan mereka di Kota Bandung sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi menyampaikan, terimakasihnya atas dukungan yang diberikan oleh para aktivis Santri tersebut.
Hasan pun berjanji akan memegang teguh amanah masyarakat Jabar dengan sebaik-baiknya.
Menurutnya, aksi aktivis tersebut sebagai bentuk perjuangan masyarakat Jabar untuk memilih pemimpin terbaik untuk Jabar.
“Terimakasih kepada para aktivis Santri yang telah rela berjalan jauh untuk menyerukan demokrasi yang kondusif serta mendukung saya (Kang Hasan) dan Kang Anton untuk memimpin Jabar, saya akan emban amanah itu dengan seterhormat-terhormatnya,” kata dia.
Untuk diketahui, para aktivis ini menempuh jarak sekitar 120 KM. Mereka berangkat dari tugu pahlawan K.H Zaenal Musthafa Tasikmalaya sejak Minggu (4/2) siang lalu.
(LIN)
Disudutkan Pemberitaan Anggota DPRD Jabar Siarkan Klarifikasi
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Anggota Komisi 4 DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Irfan mengklarifikasi siaran pers dirinya terkait keberatan pada berita di media online Warta Priangan yang dipublish Jum’at, 2 Januari 2018.
Dengan judul Asep Irfan Minta “Warta Priangan” Perhatikan Kode Etik Jurnalistik, dia menerangkan bahwa konten berita itu sangat merugikan dirinya. Maka dia memiliki hak sebagai masyarakat serta obyek berita untuk mengoreksi hasil jurnalisme yang dianggap tidak memperhatikan kode etik jurnalistik.
“Saya menyatakan bahwa benar telah mengirim siaran pers dan meminta untuk dipublikasi media FOKUS Jabar terkait keberatan sebagai obyek berita yang ditulis wartawan Iwan Mulyadi/WP,” ungkap dia, Senin (05/02/2018).
Asep Irfan mengatakan dia sudah berusaha menghubungi wartawan yang menulis berita tersebut. Namun tidak ditanggapi. Bahkan dirinya merasa kecewa karena tidak ada itikad baik untuk berusaha menghubunginya.
“Jelas secara pribadi saya punya hak untuk berkebaratan atas pemberitaan yang menyudutkan saya. Maka saya berusaha menghubungi wartawanya. Karena tidak ada tanggapan maka saya pun berniat baik untuk memberikan hak jawab pada Warta Priangan dengan menghubungi pimpinan redaksinya dan menuntut untuk meminta maaf secara terbuka,” kata Asep.
Dia berharap, kejadian ini menjadi pembelajaran bersama. Apabila dalam menulis pemberitaan harus melihat dampak dari berita tersebut. Karena kata Asep Irfan wartawan harus tetap mengedepankan profesionalisme dan menjaga independensi subyek barita. Dan harus berdiri diatas kepentingan publik.
“Sekali lagi saya menyatakan dan membenarkan bahwa saya yang mengirim siaran pers ke FOKUS Jabar untuk dipublikasi. Serta saya pun telah menghubungi pimipinan redaksi Warta Priangan untuk memberikan hak jawab saya, ” kata Asep.
(Boip/DH)