spot_img
Minggu 27 Juli 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7015

Iing – Oih Mendapat Nomor Urut 2, PDIP : Sudah Jadi Keinginan

0
Iing-Oih Mendapat Nomor Urut Nomor 2, PDIP : Sudah Jadi Keinginan. (FOKUSJabar/Ibenk)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ciamis telah menetapkan nomor urut dari dua pasangan Calon Bupati Ciamis. Rapat Pleno penetapan nomor urut digelar di Islamic Center Jalan Iwa Kusumasumantri, Selasa (13/2/2018).

Nomor urut 1 diperole oleh Pasangan Calon Bupati Ciamis, DR. H. Herdiat – Yana D. Putra dengan diusung oleh Partai Demokrat, Gerindra, NasDem, PKS, PAN, dan PBB.

Sementara nomor urut 2 diperoleh H. Iing Syam Arifien – H. Oih Burhanudin yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hanura, Golkar, PPP, dan PKB.

Politisi PDI P, Yogi Permadi, mensyukuri pasangan Calon Bupati Ciamis yang diusungnya mendapat nomor urut 2. Itu adalah nomor yang diharapkannya.

“Dari awal nomor 2 merupakan keinginan dari kami,” kata Yogi kepada FOKUSJabar.id melalui pesan singkat, Selasa (13/2/2017).

Menurut anggota DPRD Kabupaten Ciamis itu, nomor urut 2 mempunyai arti bahwa pasangan Incumbent H. Iing-H. Oih akan melanjutkan kepemimpinannya selama dua periode, 2019-2024.

“Nomor 2 bagi kami berarti menuju dua periode,” ucapnya.

Hal yang sama diungkapkan K.H. Arief Ismail Choas, Ketua Tim Sukses Pasangan H. Iing-H. Oih. Dia bersyukur pasangan calonnya mendapat nomor urut 2.

“Lanjutkan dua periode,” singkatnya.

(Ibenk/Vetra)

PKL Jalan Jamika Demo, Emil : Saya Sudah Ambil Keputusan‎

1
PKL Jalan Jamika Demo, Emil : Saya Sudah Ambil Keputusan‎ (ayobdg/FJ)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menegaskan jika pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Jamika harus sudah pindah ke Jalan Cibadak. Hal ini seiring dengan adanya aksi demonstrasi para PKL Jalan Jamika ke Balai Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).

“‎PKL Jamika itu sudah pernah saya temui selama dua jam di Pendopo. Jadi kalau mereka demo atau apa terserah, intinya saya sudah ambil keputusan kalau mereka harus pindah ke cibadak,” ujar wali kota Bandung yang akrab disapa Emil saat ditemui di kawasan Alun-alun Bandung, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).

Terkait keinginan PKL Jalan Jamika yang meminta Pemkot untuk membangun skywalk seperti PKL Jalan Cihampelas, Emil menyebut jika rencana tersebut belum bisa diterapkan saat ini. Pada saat ini yang paling penting dilakukan PKL Jalan Jamika yakni berpindah ke Jalan Cibadak.

‎”Pindah ke Cibadak‎ dan itu sudah kita musyawarahkan. Sekarang mau nurut atau tidak,‎ kita pun tidak mengusir tanpa solusi,” tambahnya.

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Emil mengatakan, pihak Pemkot Bandung sudah mencanangkan untuk menjadikan kawasan cibadak sebagai kawasan wisata. Saat ini, di sepanjang Jalan Cibadak sudah terdapat wisata kuliner.

“Tinggal wisata jual beli yang belum dan itu berasal dari PKL di Jalan Jamika yang banyak komplen‎,” tambahnya.

Emil menegasakan, dirinya sudah ‎banyak mendapatkan keluhan terkait kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Jamika akibat membludaknya PKL. Untuk itu, pihaknya memberikan solusi yang bermartabat dengan mempromosikan para PKL Jalan Jamika ke kawasan wisata di Jalan Cibadak.

“Apakah mereka juga tahu kalau banyak yang komplen ke saya juga terkait kemacetan di Jamika, mereka kan tidak mau tahu. Dan saya kasih solusi yang bermartabat. Jadi kalau sekarang mau demo, ya demo apa lagi kan sudah didiskusikan selama dua jam di pendpo. Keputusan saya tetap, PKL Jamika harus pindah ke Cibadak,” tegasnya.

(Ageng/Vetra)

Tangani Banjir Pagarsih, Basement Saluran Air Selesai Dibangun

0
Banjir tahunan Pagarsih (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Proyek pembangunan basement saluran air di Jalan Pagarsih Kota Bandung yang merupakan salah satu program normalisasi Sungai Citepus telah rampung. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun meresmikan program normalisasi Sungai Citepus Pagarsih di Jalan Pagarsih, Kelurahan Jamika Kecamatan Bojongloa Kaler, Selasa (13/2/2018).

“Jadi‎ di sepanjang Jalan Pagarsih ini sudah dibangun basemen untuk alirkan air dengan tinggi 3 meter dan lebar sekitar 4-5 meter. Ini sebagai upaya kita untuk menangani banjir tahunan di Pagarsih,” ujar wali kota yang akrab disapa Emil, Selasa (13/2/2018).

Selesainya pembangunan basement air tersebut, diharapkan menjadi solusi dalam menangani banjir yang selalu menyergap kawasan Pagarsih setiap tahunnya. Sebelumnya, pemerintah pusat sudah melakukan penyodetan saluran air di kawasa Pasteur untuk menanggulangi permasalahan banjir di kawasan tersebut.

“Saluran air di Pasteur sudah selesai disodet, kalau dulu ‎banjir karena saluran sempit dan lurus. ‎Sekarang setelah disodet, saluran air di Pasteur jadi miring dan lebar sehingga lancar. Dan di Pagarsih pun sama,” terangnya.

Meski demikian, Emil mengaku tidak bisa takabur terkait urusan alam. Intinya, pihaknya sudah berupaya dan berikhtiar menurut ilmu manusia dalam menangani banjir tahunan di kawasan Bandung.

‎”Mudah-mudahan hitungan ini bisa kurangi dan tidak ada lagi banjir tahunan di Pagarsih yang menghebohkan,” tambahnya.

Emil menegaskan, pihak Pemkot Bandung sudah cukup banyak melakukan proyek penangaan banjir kota. Mulai dari ‎membentuk 3000 petugas sampah dan gorong-gorong, lalu membeli 12 escavator dibeli untuk mengeruk sungai, kemudian membangun gorong-gorong kecil dan biopori‎ melalui PIPPK dimana setiap RW mendapat bantuan Rp100 juta.

“Jadi Pasteur sudah, Sarimas sudah, sekarang Pagarsih. Pemkot Bandung itu setiap tahun terus berupaya menangani banjir. Jadi tidak betul kalau tidak dikerjakan dan Pemkot di jaman saya itu bekerja. Hasilnya ada yang terlihat langsung dan ada yang sedang berproses, itulah pembangunan‎, semua butuh waktu. Tidak ada masalah di Kota Bandung yang tidak kita respon, kita ikhtiarkan‎,” tegasnya.

(Ageng/Vetra)

Launching Boseh dan Bandros, Emil : Wujudkan Bandung Kota Wisata tanpa Kemacetan

0
Launching Boseh dan Bandros, Emil : Wujudkan Bandung Kota Wisata tanpa Kemacetan (web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Di sela-sela akhir jabatannya sebelum cuti untuk mengikuti gelaran Pilgub Jabar 2018, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil ‎melakukan launching Bike Share Boseh dan Peluncuran Perdana Bandros. Launching sendiri dilakukan di Taman Alun-alun Bandung, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).

‎Wali kota yang akrab disapa Emil menuturkan, saat ini identitas Kota Bandung adalah kota wisata dengan jumlah wisatawan yang berkunjung sebanyak 7 juta per tahun atau naik sekitar 2 juta wisatawan dari tahun 2013. Agar Kota Bandung semakin nyaman dikunjungi‎, Pemkot Bandung pun sudah membangun penanda kota berupa gerbang-gerbang monumen.

“Gerbang-gerbang monumen itu menjadi batas dari kota kolonial yang bersejarah. Harapan kita didalam batas kota kolonial itu, masyarakat dan wistawan yang berinteraksi bisa mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, baik mobil atau motor‎ karena di kota kolonial itu rata-rata pedestrian sudah dibereskan,” ujar Emil, Selasa (13/2/2018).

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Untuk pilihan beraktivitas tanpa menggunakan mobil atau motor, pihak Pemkot Bandung menyiapkan tiga solusi. Yakni dengan berjalan kaki di trotoar yang sudah lebar dan banyak kursi, lalu menggunakan sepeda yang disiapkan melalui program Bike Share Boseh.

“Sepeda-sepeda itu bisa dipakai dengan sistem sewa menggunakan kartu. Jadi cashless,” tambahnya.

Dan solusi ketiga yakni dengan menggunakan bus Bandung Tour on Bus (Bandros‎) kalau jarak tempuh agak jauh tapi masih di wilayah kota lama atau heritage. Itulah yang menjadi tujuan utama dari launching Bike Share Boseh serta peluncuran perdana Bandros.

“Dengan pola seperti itu, kota ini akan lestari sebagai kota wisata tanpa terlalu banyak kemacetan,” terangnya.

Selain itu, lanjut Emil, Pemkot Bandung pun sebelumnya sudah ‎mencanangkan pembangunan Light Rail Transport (LRT) tipe Metro Kapsul Bandung pada Senin (12/2/2018) kemarin. Moda transportasi humanis ini rencananya akan melintasi rute sepanjang 8,3 kilometer dengan rencana pembangunan selama dua tahun.

“Jadi pada suatu hari nanti kalau semua sudah berhimpun sebagai sistem, maka itulah warisan bagaimana kota ini maju, warganya bahagia dengan sistem transportasi yang modern dan nyaman,” tegasnya.

(Ageng/Vetra)

Emil: PKL Jalan Jamika Harus Pindah ke Cibadak

0
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. (foto web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan jika pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Jamika harus sudah pindah ke Jalan Cibadak. Hal ini seiring dengan demo PKL Jalan Jamika ke Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).

“‎PKL Jamika itu sudah pernah saya temui selama dua jam di Pendopo. Jadi kalau mereka demo atau apa terserah, intinya saya sudah ambil keputusan kalau mereka harus pindah ke Cibadak,” tegas  Emil ditemui di kawasan Alun-alun Bandung, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Terkait keinginan PKL Jalan Jamika untuk dibangunnya skywalk seperti PKL Jalan Cihampelas, Emil menyebut jika rencana tersebut belum bisa diterapkan saat ini. Terlebih menurutnya yang paling penting saat ini adalah pindah ke Jalan Cibadak.

‎”Pindah ke cibadak‎ dan itu sudah kita musyawarahkan. Sekarang mau nurut atau tidak,‎ kita pun tidak mengusir tanpa solusi,” tambahnya.

Emil mengatakan bahwa Pemkot Bandung sudah mencanangkan Cibadak sebagai kawasan wisata. Saat ini, di sepanjang Jalan Cibadak sudah terdapat wisata kuliner.

“Tinggal wisata jual beli yang belum dan itu berasal dari PKL di Jalan Jamika yang banyak komplen‎,” tambahnya.

Emil menegasakan, dirinya sudah ‎banyak mendapatkan keluhan terkait kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Jamika akibat membludaknya PKL. Untuk itu, pihaknya memberikan solusi yang bermartabat dengan mempromosikan para PKL Jalan Jamika ke kawasan wisata di Jalan Cibadak.

“Apakah mereka juga tahu kalau banyak yang komplen ke saya  terkait kemacetan di Jamika, mereka kan tidak mau tahu. Dan saya kasih solusi yang bermartabat. Jadi kalau sekarang mau demo, ya demo apa lagi kan sudah didiskusikan. Keputusan saya tetap, PKL Jamika harus pindah ke Cibadak,” tegasnya.

(Ageng/LIN)

Pilkada Ciamis: HY Nomor Satu, Iing-Oih Nomor Dua

0

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pasangan Herdiat Sunarya-Yana D Putra mendapat nomor urut satu sedangkan pasangan Iing Syam Arifien-Oih Burhanudin nomor dua.

Rapat pleno pengundian nomor di Gedung Islamic Center Ciamis berlangsung semarak, masing-masing paslon hadir.

Calon Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengaku tidak ada firasat apapun akan mendapatkan nomor urut satu, dan semua serba kebetulan.

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

“Wah saya tak punya firasat apapun, dapat nomor urut satu  kebetulan saja,” ucap Herdiat usai pengundian nomor urut paslon di Gedung Islamic Centre Ciamis, Selasa (13/2).

Mantan Sekda Ciamis ini mengaku dapat nomor urut satu sesuai  keinginannya karena nomor satu adalah nomor pemenang dalam suatu kompetisi dimana pun.

“Alhamdulillah mendapatkan nomor urut satu. Insya Allah akan menjadi pemenang pada Pilkada Ciamis,” tandas mantan Sekda kabupaten Ciamis tersebut.

Diberitakan sebelumnya, paslon Herdiat-Yana mendapatkan nomor urut satu dan Iing-Oih nomor urut dua.

Sementara itu ketua Tim Sukses Pasangan Iing-Oih KH Arief Ismail Chowas mengaku bersyukur calonnya mendapat nomor urut dua. “Lanjutkan dua periode,” katanya. (DAR)

Kang Hasan Dukung Kebijakan Presiden Jokowi Angkat Guru Honorer

0
Cagub Jabar TB Hasanuddin (foto IST)
Cagub Jabar TB Hasanuddin (foto IST)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bakal Calon Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin (Kang Hasan) mendukung kebijakan Presiden Jokowi yang akan mengangkat guru honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Karena menurut dia, kebijakan tersebut akan menambah ketersediaan tenaga pendidik, khususnya di Jawa Barat. Tidak hanya mendukung, Hasan pun akan merealisasikan secepatnya jika dirinya mendapat amanah dari masyarakat Jabar menjadi Gubernur Jabar.

“Ini justru keinginan saya. Saat saya berkunjung ke beberapa daerah, saya sampaikan bahwa tenaga pendidik harus dihargai dan diapresiasi. Alhamdulillah Pak Jokowi menyutujuinya,” kata Hasan, Selasa (13/2/2018).

Berdasarkan data yang diterimanya, kebutuhan tenaga pendidik di Jabar masih kurang. Artinya Jabar masih kekurangan guru untuk mendidik dan ini menjadi pekerjaan rumah. Dia menegaskan agar lembaga yang terkait bisa secara adil dalam menetapkan guru honorer menjadi CPNS.

BACA JUGA:

Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

“Juga harus seadil-adilnya, jangan sampai ada yang tersakiti dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” tegas dia.

Seperti diketahui Jusuf Kalla memastikan bahwa Presiden Joko Widodo juga sudah memberikan restu pengangkatan guru honorer menjadi CPNS.

“Saya sudah bicara dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) tentang kekurangan guru ini. Tahun ini, guru honorer akan diangkat CPNS,” ungkap JK saat memberikan inspirasi kepada peserta rembuk nasional pendidikan dan kebudayaan (RNPK) 2018 di Sawangan, Depok, Rabu (7/2).

“Presiden sudah setuju mengangkat guru honorer menjadi CPNS. Ini agar tidak ada lagi guru yang gajinya Rp 400 ribu. Mungkin karena gaji kecil ini makanya tidak dihargai murid, seperti kasus di Sampang, Madura,” tuturnya.

(LIN)