spot_img
Selasa 22 Juli 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7

Dari Kolam Kosong ke Juara Dunia: Kisah Inspiratif Hartono Soekwanto dan Koi Legenda Mu-Lan

0
Hartono Soekwanto, sosok legendaris dalam dunia ikan Koi Indonesia, bahkan internasional.
Hartono Soekwanto, sosok legendaris dalam dunia ikan Koi Indonesia, bahkan internasional.

BANDUNG,FOKUSjabar.id: Sore itu, di sudut tenang kawasan Cidadap, Kota Bandung, seorang pria paruh baya tampak menyusuri tepi kolam batu berbentuk huruf L. Dengan tangan menggenggam pakan ikan, ia menebarkannya ke permukaan air, disambut riang oleh ikan-ikan Koi yang menanti. Ia adalah Hartono Soekwanto, sosok legendaris dalam dunia ikan Koi Indonesia, bahkan internasional.

Dengan kemeja putih dan celana pendek, Hartono bukan sekadar memberi makan, ia sedang menyambung kenangan panjang yang bermula dari sebuah kolam kosong di rumah lamanya, hingga mengantarkannya meraih gelar juara dunia Nishikigoi pada 2011, dan Grand Champion “Nishikigoi Off the World” 2013 di Jepang, melalui seekor Koi jenis Kohaku bernama Mu-Lan Legend.

Baca Juga: DLH Bandung Siaga Sampah di Jalur Lomba Lari, Tiga Titik Jadi Fokus Utama

Awal Mula dari Hinaan dan Kolam Tak Terpakai

Perjalanan Hartono bermula tahun 2008, saat ia membeli rumah di Setrasari, Bandung. Di halaman rumah itu terdapat kolam kosong, yang ia putuskan untuk diisi ikan Koi dari pasar seharga Rp150 ribu.

“Teman-teman malah menghina. Katanya kolam sebagus ini diisi Koi lokal dari pasar,” kenangnya. Alih-alih patah semangat, hinaan itu menjadi api penyemangatnya. Ia memutuskan pergi ke Jepang, negeri asal Koi, untuk belajar langsung dari ahlinya.

Tak butuh waktu lama dalam dua tahun delapan bulan, Hartono berubah dari pemula menjadi juara dunia.

“Saya mungkin yang tercepat di dunia, dari belajar nama Koi sampai juara dunia,” ucapnya dengan senyum tenang.

Menikmati Koi, Menikmati Hidup

Baginya, memelihara Koi bukan hanya soal teknik, tapi tentang rasa. “Yang penting menikmati. Kita bahagia, ikannya bahagia, ya sudah,” katanya.

Hartono memahami bahwa Koi adalah makhluk sensitif. Suhu air, perubahan cuaca, dan suasana lingkungan memengaruhi perilakunya. Bandung, menurutnya, merupakan tempat ideal untuk memelihara Koi karena kondisi suhu yang relatif stabil tanpa harus menggunakan alat pendingin.

Ia berpesan pada para pemula: jangan mudah menyerah. Jangan terlalu terpaku pada cara Jepang. Temukan jalan sendiri, temukan “Indonesia way”.

“Terus lanjutkan, terus improvisasi. Jangan ikuti Jepang mentah-mentah. Kita punya cara sendiri, dan hasilnya bisa sama bagusnya,” tegasnya.

Mengangkat Derajat Petani Koi Indonesia

Meski telah berada di puncak dunia, Hartono tak berhenti di sana. Ia justru memilih berada di belakang layar, membina ratusan petani Koi di berbagai daerah dari Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Ia tak menjual indukan, tapi justru memberikannya secara cuma-cuma agar para petani memiliki bibit berkualitas tinggi. Tujuannya? Agar Indonesia bisa dihargai di panggung dunia.

Usahanya membuahkan hasil. Selama lima tahun terakhir, petani Indonesia mulai menguasai podium, bahkan di kompetisi lokal, peserta dari Jepang tak lagi mendominasi. Tahun ini, misalnya, petani dari Kediri keluar sebagai juara di lomba bergengsi Jakarta.

Tak hanya prestasi, kualitas pun meningkat. Jika dulu hanya mampu membesarkan Koi hingga 55 cm, kini para petani sudah berhasil membesarkan ikan Koi hingga mencapai ukuran satu meter.

“Sekarang waktunya membantu petani mengejar ukuran yang lebih besar lagi. Kita harus terus mendorong kualitas dan ukuran lewat breeding,” ujarnya penuh semangat.

Batal Geruduk Kantor Kejari Kabupaten Tasikmalaya, Fortabes Siapkan Aksi Massa

0

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Sejumlah aktivis yang semula berencana mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tasikmalaya seusai shalat Jumat, batal dilaksanakan.

Mereka yang tergabung dalam Forum Tasikmalaya Bersatu (Fortabes) yang sebagian sudah bergerak menuju kantor kejaksaan, tepatnya di Eor Mangunreja, terpaksa balik arah setelah mendapat informasi, jika di internal kejaksaan sedang ada kegiatan.

Padahal sebelumnya, Fortabes meyakinkan akan mendatangi Kantor Kejaksaan Kabupaten Tasikmalaya untuk mengklarifikasi adanya temuan aktivitas penjualan pupuk organik cair merk Artabio ke desa-desa, yang diduga dikawal oknum Aparat Penegak Hukum (APH).

Selain itu, mereka ingin mengetahui perkembangan dalam hal penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi (tipikor), pada kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi tahun 2021-2024 yang merugikan negara belasan miliar rupiah.

Tak Main-Main Kejari Kabupaten Tasikmalaya Blokir Aset Milik Terduga Pelaku Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi

“Hari ini rencananya memang akan mendatangi kantor kejaksaan, dan ketemu langsung dengan pak Kajari untuk audiensi,” kata Koordinator Lapangan Fortabes, Ryan Nurfalah, Jumat (18/7/2025).

Namun, terang Ryan, rencana tersebut terpaksa dibatalkan, karena di internal kejaksaan sedang ada kegiatan bakti sosial (baksos) rutin dan persiapan pelantikan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) baru.

“Kami menghargai kegiatan internal mereka,” ucap Ryan.

Lebih lanjut Ia menegaskan, Fortabes akan segera menyurati pihak Kejaksaan Kabupaten Tasikmalaya, agar bersedia menerima audiensi pada pekan depan.

“Ya segera kami agendakan untuk bertemu langsung pak Kajari. Jika tidak diindahkan, maka kami akan menggelar aksi massa atau unjuk rasa di depan kantor kejaksaan,” tutur Ryan.

Fortabes Apresiasi Kejari Kabupaten Tasikmalaya, Proses Penjualan Pupuk Organik Cair Wajib Ditelusuri

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Tasikmalaya, Bobbi Muhamad Ali Akbar, SH, MH, menyampaikan permohonan maafnya karena sedang melaksanakan Baksos.

“Maaf saya lagi baksos,” tulis Bobbi.
(Farhan)

Festival Budaya Nusantara Siap Meriahkan Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta dan ke-57 Kabupaten Purwakarta Pekan Ini

0
Festival
Festival Budaya Nusantara akan memeriahkan Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta dan ke-57 Kabupaten Purwakarta. Kegiatan ini akan digelar pada Minggu (20/7/2025). -Ist-

PURWAKARTA,FOKUSJabar.id: Festival Budaya Nusantara akan memeriahkan Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta dan ke-57 Kabupaten Purwakarta. Kegiatan ini akan digelar pada Minggu (20/7/2025). Mulai dari depan Kampus UPI Purwakarta dan berakhir di depan Kompleks BTN.

Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, akrab disapa Om Zein menyampaikan, Festival Budaya Nusantara ini akan menampilkan 11 perwakilan kebudayaan kabupaten di Jawa Barat, ditambah dua perwakilan budaya dari luar provinsi.

“Ada dua budaya dari luar Jawa Barat yang akan turut memeriahkan festival yaitu Ogoh-ogoh dari Bali dan Reog Ponorogo dari Jawa Timur,” kata Om Zein Jumat (18/7/2025).

Baca Juga: Hasil Survei LSI Denny JA: 83,6 persen Warga Purwakarta Puas atas Kinerja Saepul Bahri Binzein

Tak hanya itu, setiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta juga akan mengirimkan perwakilan seni budayanya untuk tampil dalam festival ini.

“Festival ini bukan sekadar hiburan, tapi juga bentuk pelestarian dan penghargaan terhadap kekayaan budaya nusantara. Kami ingin masyarakat Purwakarta dan sekitarnya bisa merasakan langsung semangat keberagaman Indonesia,”ucapnya.

Diketahui ke-11 Kabupaten/Kota yang Turut Serta Memeriahkan Festival Budaya Nusantara diantaranya yaitu:

  1. Badud dari Kabupaten Pangandaran
  2. Rengkong dari Sukabumi
  3. Bebegig dari Kabupaten Ciamis
  4. Surak Ibra dari Garut
  5. Benjang dari Kota Bandung
  6. Badingkut dari Kabupaten Bandung Barat
  7. Topeng dari Bekasi
  8. Kokoprak Genye dari Purwakarta
  9. Jajangkungan dari Karawang
  10. Wayang Gegeus dari Banjar
  11. Sisingaan dari Subang

(Yusuf Mugni)

Hari Krida Pertanian ke-53, Tasikmalaya Dorong Inovasi dan Kedaulatan Pangan

0
Ket foto : Gerakan Minum Susu bersama dengan Wali Kota dan Ketua Dekranasda bersama para anak-anak pelajar di acara Hari Krida Pertanian 2025 (fokusjabar/Seda)
Ket foto : Gerakan Minum Susu bersama dengan Wali Kota dan Ketua Dekranasda bersama para anak-anak pelajar di acara Hari Krida Pertanian 2025 (fokusjabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Semarak Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53 tahun 2025 di Kota Tasikmalaya menjadi ajang unjuk kebolehan para pelaku pertanian dalam memamerkan produk dan hasil pertanian terbaik mereka. Acara ini digelar di halaman parkir Kampus Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya, Kamis (17/7/2025), dan dibuka langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi.

Dalam pembukaan acara, Viman didampingi oleh Ketua Dekranasda Kota Tasikmalaya, dr. Elvira Kamarrow Putri, serta Plt. Kepala DKP3 Kota Tasikmalaya, Elly Suminar. Hadir pula para pejabat penting lainnya seperti Sekda Asep Goparullah, Ketua KADIN, Ketua PHRI, para camat, dan jajaran pimpinan kampus Unper.

Baca Juga: Pimpinan Kejari Kabupaten Tasikmalaya Ambil Sikap

Kehadiran Wali Kota disambut dengan penampilan seni tari tradisional dari sanggar seni Kota Tasikmalaya, menambah semarak suasana pembukaan.

Pada momentum ini, Pemkot Tasikmalaya memberikan penghargaan kepada sejumlah petani berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka terhadap ketahanan pangan daerah.

Wali Kota Viman Alfarizi menekankan HKP bukan sekadar seremoni, melainkan momen penting untuk memperkuat kedaulatan dan swasembada pangan di daerah. Ia mendorong agar para petani terus berinovasi dan menjadi subjek aktif dalam pembangunan sektor pertanian.

“Hari Krida Pertanian harus menjadi penyemangat bagi seluruh insan tani. Tujuannya utuk menghasilkan produk pertanian yang unggul, berdaya saing, dan mampu menopang kemandirian pangan,” ujarnya.

Perhatian Serius Pada Sektor Pertanian

Menurut Viman, pertanian harus menjadi perhatian serius, mengingat sektor ini menjadi penopang utama ketahanan suatu wilayah. Kota Tasikmalaya sendiri masih memiliki potensi pertanian yang sangat besar, dengan 65% wilayahnya atau sekitar 12.161 hektar merupakan lahan pertanian, termasuk sawah, ladang, hutan rakyat, hingga kolam ikan.

Ia menyebutkan, potensi tersebut harus dioptimalkan dengan pengelolaan modern, inovatif, dan kolaboratif. “Kita tidak hanya mengandalkan luas lahan, tapi juga harus melakukan terobosan dan inovasi pertanian yang tepat,” tambahnya.

Selain lahan, Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian di Kota Tasikmalaya juga cukup besar. Tercatat ada 64 Gapoktan, 699 kelompok tani, dan 427 kelompok perikanan yang aktif. “Potensi ini harus terus dibina dan dikembangkan agar mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Dalam kegiatan HKP ke-53 ini, turut terselenggara pameran pertanian dan perikanan. Kemudian gerakan Pangan Murah, pembagian buah dan sayur. Serta aksi Gerakan Minum Susu bersama pelajar, sebagai bentuk edukasi gizi sejak dini.

Viman pun berharap, dengan kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha, cita-cita menuju swasembada pangan di Kota Tasikmalaya dapat terwujud, sekaligus menekan angka kemiskinan.

(Seda)

Aksi Unik Damkar Ciamis, Angkut Kulkas ke Lantai Dua Lewat Jendela

0
Ketpot: Petugas Damkar WMK Banjarsari saat membantu warga yang kesulitan menaruh kulkas ke lantai dua
Ketpot: Petugas Damkar WMK Banjarsari saat membantu warga yang kesulitan menaruh kulkas ke lantai dua

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Aksi tak biasa dilakukan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Banjarsari. Mereka turun tangan membantu seorang warga yang kesulitan memindahkan lemari pendingin (kulkas) ke lantai dua rumahnya.

Peristiwa ini terjadi di Perum Griya Asri Permai Blok C4 RT 006/001, Desa Sindangsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pemilik rumah, Susi Sudewi (47), mengalami kesulitan saat hendak menyimpan kulkas barunya ke lantai dua karena tangga rumah terlalu sempit.

Baca Juga: Ratusan Anggota Pemuda Pancasila Kepung Kantor KCD Pendidikan 13 Ciamis, Tuntut Kepala Dinas Mundur

Menanggapi permintaan bantuan tersebut, petugas piket Damkar WMK Banjarsari segera bergerak ke lokasi.

“Begitu menerima laporan, tim langsung diterjunkan ke lokasi,” ujar Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ciamis, Feri Rochwandi, Kamis (17/7/2025) petang.

Untuk memindahkan kulkas ke lantai dua, tim Damkar menggunakan satu unit mobil pancar dan dua personel. Proses pemindahan dilakukan dengan cara mengangkat kulkas melalui jendela lantai atas.

Feri menjelaskan, bantuan seperti ini merupakan bagian dari tugas Damkar yang diperluas. Selain bertugas memadamkan kebakaran, petugas juga diberdayakan untuk membantu masyarakat dalam kondisi darurat non-kebakaran.

“Ini adalah bentuk nyata bahwa tugas Damkar tidak hanya soal api, tetapi juga hadir untuk membantu masyarakat yang sedang kesulitan,” katanya.

(Husen Maharaja)

DLH Bandung Siaga Sampah di Jalur Lomba Lari, Tiga Titik Jadi Fokus Utama

0
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung antisipasi lonjakan sampah di beberapa titik untuk mengantisipasi lonjakan sampah pada event lari yang digelar selama dua hari pada 19-20 Juli 2025- Ist-
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung antisipasi lonjakan sampah di beberapa titik untuk mengantisipasi lonjakan sampah pada event lari yang digelar selama dua hari pada 19-20 Juli 2025- Ist-

BANDUNG,FOKUSjabar.id: Menyambut gelaran lomba lari yang akan berlangsung pada akhir pekan ini, 19–20 Juli 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung mulai melakukan pengecekan intensif di jalur-jalur yang akan dilalui peserta. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi lonjakan sampah selama acara berlangsung.

Kepala DLH Kota Bandung, Darto, mengatakan pihaknya telah melakukan survei lapangan sejak Kamis pagi (17/7/2025) untuk memetakan titik-titik rawan yang berpotensi menjadi sumber timbunan sampah.

Baca Juga: Pemkot Bandung Lanjutkan Jam Malam Anak, Fokus Bangun Karakter Positif

“Kami sudah keliling mengecek seluruh rute, baik yang 5 km, 10 km, maupun 21 km. Ada beberapa titik yang kami identifikasi akan mengalami peningkatan volume sampah,” ujar Darto.

Menurutnya, tiga lokasi menjadi perhatian utama. Pertama, sepanjang Jalan Ahmad Yani dari Flyover Jalan Jakarta hingga Jalan Kircon. Kedua, area Jalan ABC menuju Viaduct. Ketiga, ruas Jalan Cicendo hingga Pabrik Kina di Jalan Padjadjaran.

Darto memperkirakan, peningkatan volume sampah di titik-titik tersebut bisa mencapai 60 hingga 100 persen, terutama di sekitar pos distribusi air minum yang menjadi tempat berkumpulnya peserta.

Untuk itu, DLH akan menambah jumlah personel kebersihan dan menempatkan fasilitas pendukung seperti tempat sampah portabel di berbagai lokasi strategis.

“Penanganan kebersihan menjadi fokus utama kami agar acara ini tetap nyaman dan lingkungan tetap terjaga,” tegas Darto.

Selain itu, DLH juga berkoordinasi langsung dengan panitia penyelenggara untuk memastikan tidak ada limbah tersisa setelah acara selesai.

“Harapan kami, selain sukses dalam penyelenggaraan, event ini juga menjadi contoh pelaksanaan kegiatan besar yang ramah lingkungan,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

Ratusan Anggota Pemuda Pancasila Kepung Kantor KCD Pendidikan 13 Ciamis, Tuntut Kepala Dinas Mundur

0
Ketpot: Aksi Pemuda Pancasila Ciamis saat herudug KCD Pendidikan wilayah XIII Jabar
Ketpot: Aksi Pemuda Pancasila Ciamis saat herudug KCD Pendidikan wilayah XIII Jabar

CIAMIS,FOKUSjabar.id: Suasana di Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah 13 di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Ciamis mendadak memanas, Kamis (17/7/2025), setelah ratusan anggota Pemuda Pancasila (PP) menggelar aksi unjuk rasa.

Massa datang berbondong-bondong untuk menyampaikan mosi tidak percaya terhadap Kepala KCD dan jajarannya. Dalam orasi yang disampaikan secara bergantian, para demonstran menuntut agar Kepala KCD segera mundur dari jabatannya dan angkat kaki dari Kabupaten Ciamis.

Baca Juga: PSI Ciamis Bangun Kedekatan dengan Warga Lewat Zumba dan Dangdut

“Kami tegaskan, mulai hari ini kami tidak ingin lagi melihat Kepala KCD masih berkantor di sini,” tegas Rijal, salah satu orator aksi.

Menurut para pengunjuk rasa, Kepala KCD dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya. Mereka menuding adanya banyak keluhan dari masyarakat terkait kinerja lembaga tersebut, yang dinilai tidak profesional dan sarat persoalan.

Bahkan, dalam puncak aksinya, massa Pemuda Pancasila mengancam akan menyegel kantor KCD jika tuntutan mereka tidak segera direspons.

“Kami minta kepala KCD mundur secara sukarela sebelum kemarahan masyarakat Ciamis semakin memuncak. Sudah terlalu banyak kebobrokan yang terjadi di lingkungan KCD ini,” ujar Rijal lantang.

Hingga aksi berakhir, situasi di lokasi berlangsung kondusif dengan pengawalan aparat keamanan. Namun tekanan massa disebut masih akan berlanjut jika tidak ada respons tegas dari pihak yang berwenang.

(Husen Maharaja)