spot_img
Rabu 17 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6

MI Plus Daarul Huda Banjar Dorong Kemandirian Anak Lewat Program Dauroh Tarbawiyah

0
banjar
MI Plus Daarul Huda Banjar kembali menghadirkan Dauroh Tarbawiyah Spesial Liburan, sebuah program pembinaan terpadu bagi siswa SD dan SMP/sederajat.

BANJAR,FOKUSJabar.id: Mengisi masa liburan sekolah dengan aktivitas yang edukatif sekaligus menyenangkan masih menjadi tantangan bagi banyak orang tua, khususnya di wilayah Banjar, Ciamis, dan Tasikmalaya. 

Kekhawatiran akan waktu libur yang dihabiskan anak-anak di depan gawai mendorong perlunya alternatif kegiatan yang tidak hanya aman, tetapi juga mampu membentuk karakter dan keterampilan hidup. 

Menjawab kebutuhan tersebut, MI Plus Daarul Huda Banjar kembali menghadirkan Dauroh Tarbawiyah Spesial Liburan, sebuah program pembinaan terpadu bagi siswa SD dan SMP/sederajat.

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama delapan hari, mulai 21 hingga 28 Desember 2025, dan dipusatkan di lingkungan MI Plus Daarul Huda, Balokang, Kota Banjar. 

BACA JUGA: Tim 6 Banjar Dorong Percepatan Ekonomi, Siap Kolaborasi dengan Pemkot

Program ini dirancang sebagai ruang belajar yang aktif dan menyenangkan, dengan pendekatan yang menggabungkan pendidikan karakter, penguatan spiritual, pengembangan fisik, serta pengalaman sosial yang bermakna.

Dauroh Tarbawiyah Spesial Liburan bertujuan memberikan pengalaman liburan yang utuh bagi peserta. Anak-anak tidak hanya diajak belajar di dalam kelas, tetapi juga dilibatkan dalam berbagai aktivitas luar ruang yang terstruktur, aman, dan didampingi oleh pendamping berpengalaman. 

Seluruh rangkaian kegiatan disusun untuk menumbuhkan akhlak mulia, kemandirian, kecerdasan emosional, serta kepedulian terhadap lingkungan dan sesama.

Dalam aspek spiritual dan pembentukan karakter, peserta akan dibimbing untuk menghafal Surah Al-Kahfi ayat 100–110, hadits pilihan, serta mahfuzhat. 

Selain itu, anak-anak juga dibiasakan menjalani pola hidup disiplin dan mandiri dalam keseharian selama program berlangsung. 

Pendekatan ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai keislaman secara aplikatif dan relevan dengan kehidupan anak.

Sementara itu, pengembangan fisik dan keterampilan sosial diwujudkan melalui beragam kegiatan luar ruang, seperti outbond, menangkap ikan, berkuda, memanah, dan berenang. 

Seluruh aktivitas tersebut dikemas secara edukatif dan menyenangkan, sehingga anak-anak dapat belajar keberanian, kerja sama tim, serta kepercayaan diri melalui pengalaman langsung.

Tak hanya berfokus pada kegiatan di lingkungan sekolah, Dauroh Tarbawiyah juga menghadirkan kunjungan edukatif ke berbagai tempat inspiratif. 

Peserta akan diajak mengunjungi perpustakaan, kantor pemadam kebakaran (Damkar), serta mengikuti kegiatan outing ke waterboom di Tasikmalaya dengan menggunakan bus pariwisata. 

Selain itu, anak-anak juga dilibatkan dalam aktivitas kreatif seperti praktik membuat roti, pengenalan alam, dan permainan kolaboratif yang melatih kemampuan bekerja sama.

Ketua Panitia Dauroh Tarbawiyah, Cepi Supriatna, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar agenda pengisi waktu liburan sekolah.

“Di Dauroh Tarbawiyah, anak-anak tidak hanya kami ajak menghafal Al-Qur’an dan hadits, tetapi juga dikenalkan pada kehidupan nyata: bagaimana berinteraksi, bekerja sama, mencintai alam, hingga mengenal teknologi seperti kecerdasan buatan atau AI secara bijak untuk hal-hal positif. Ini adalah ikhtiar kami dalam menyiapkan generasi yang berakhlak kuat dan siap menghadapi tantangan zamannya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Dauroh Tarbawiyah dirancang sebagai ruang yang aman sekaligus bermakna bagi tumbuh kembang anak.

“Akalnya belajar, hatinya didekatkan dengan Al-Qur’an, dan fisiknya bergerak aktif di alam. Harapannya, liburan anak tidak hanya menyenangkan, tetapi juga meninggalkan jejak nilai yang akan mereka ingat dan rasakan manfaatnya hingga dewasa,” tambahnya.

Untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan tersebut, orang tua cukup menyiapkan biaya sebesar Rp650.000. Biaya ini telah mencakup fasilitas lengkap, antara lain makan tiga kali sehari, sertifikat, ruang belajar ber-AC, pendamping berpengalaman, serta seluruh aktivitas edukatif dan rekreatif yang telah disiapkan panitia.

BACA JUGA: Keren! Atlet PASI Kota Banjar Lolos ke Porprov Jabar 2026  

Kegiatan yang termasuk di dalamnya antara lain berkuda, memanah, hiking, outbond, menangkap ikan, praktik membuat roti, kunjungan ke perpustakaan daerah, edukasi di Damkar, outing ke waterboom, serta program hafalan Al-Kahfi ayat 100–110, hadits, dan mahfuzhat.

Panitia menyampaikan bahwa pendaftaran telah dibuka dengan kuota terbatas. Orang tua yang berminat dapat segera mendaftarkan putra-putrinya dengan mengisi formulir pendaftaran melalui tautan berikut:

https://forms.gle/ssHY8KmVFkY1jBqb8

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Panitia Dauroh Tarbawiyah melalui WhatsApp di nomor 0823-2119-0532.

Dengan konsep pembinaan yang menyeluruh dan pendekatan yang ramah anak, Dauroh Tarbawiyah Spesial Liburan MI Plus Daarul Huda Banjar diharapkan menjadi pilihan tepat bagi orang tua yang menginginkan liburan sekolah yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bernilai pendidikan dan pembentukan karakter jangka panjang.

Semarang 10K 2025 Meriah, Diikuti 2.760 Pelari dari Dalam dan Luar Negeri

0
Semarang 10K 2025 Meriah, Diikuti 2.760 Pelari dari Dalam dan Luar Negeri
Semarang 10K 2025 Meriah, Diikuti 2.760 Pelari dari Dalam dan Luar Negeri

SEMARANG,FOKUSJabar.id: Event lari Semarang 10K 2025 kembali terselenggara, Minggu (14/12/2025) dan berlangsung meriah. Ajang sport tourism ini diikuti sekitar 2.760 pelari dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara, sekaligus menjadi penggerak ekonomi dan promosi Kota Semarang.

Sejak pagi hari, ribuan peserta memadati area start dan berlari menyusuri rute yang melintasi kawasan Kota Lama hingga pusat Kota Semarang. Jalur lomba yang melewati sejumlah ikon bersejarah tersebut menjadi daya tarik tersendiri, menghadirkan pengalaman berlari dengan nuansa historis yang kental.

Baca Juga: bank bjb Mantapkan Arah Kepemimpinan dan Tata Kelola Perusahaan Melalui RUPS LB 2025

Pembukaan lomba ditandai dengan pengibaran bendera start oleh Direktur Bisnis Harian Kompas Lukminto Wibowo, Direktur Pengganti Direktur Utama bank bjb Ayi Subarna, Direktur Konsumer dan Ritel bank bjb Nunung Suhartini, serta Direktur Keuangan bank bjb Hana Dartiwan. Para peserta kemudian dilepas untuk menempuh rute bertema “Own The Game”, yang merefleksikan karakter dan sejarah Kota Semarang.

Semarang 10K dikenal memiliki rute yang relatif datar dan steril, sehingga banyak pelari mampu mencatatkan personal best. Penyelenggaraan lomba berjalan lancar berkat dukungan pengamanan rute, titik hidrasi yang memadai, serta penunjuk arah yang jelas. Antusiasme warga di sepanjang lintasan turut menambah semarak suasana lomba.

Sebagai Official Banking Partner, bank bjb mendukung penuh penyelenggaraan acara melalui penyediaan layanan perbankan. Termasuk fasilitas transaksi nontunai dan layanan informasi produk di area race village, guna menunjang kenyamanan peserta dan pengunjung.

Aktivitas Komunitas dan Pelaku UMKM Lokal

Area race village juga ramai dengan berbagai aktivitas komunitas serta kehadiran pelaku UMKM lokal. Termasuk UMKM binaan bank bjb yang menghadirkan kuliner dan produk khas Semarang. Kehadiran UMKM tersebut menjadi salah satu penopang pergerakan ekonomi selama event berlangsung.

Salah satu peserta asal Bandung, Rizal, mengaku terkesan dengan penyelenggaraan Semarang 10K.
“Rutenya menarik dan suasananya meriah. Fasilitas di sepanjang lomba juga sangat membantu peserta,” ujarnya.

Pemerintah Kota Semarang menilai event ini memberikan dampak positif, baik dari sisi promosi kota maupun peningkatan aktivitas ekonomi lokal. Kehadiran peserta dari luar daerah turut mendorong sektor pariwisata, perhotelan, dan UMKM.

Dalam konferensi pers usai lomba, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Adi Prinantyo menyampaikan, dari sekitar 3.000 pelari terdaftar, sebanyak 2.760 peserta tercatat mengikuti start, dengan tingkat kegagalan finis di bawah 0,5 persen.

Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Semarang Budi Prakosa menyebut Semarang 10K sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam membangun citra Semarang sebagai kota yang sehat, bersih, berdaya saing, serta terbuka bagi kegiatan berskala nasional maupun internasional.

Wakil Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Sani Ikhsan Maulana, menambahkan peningkatan jumlah peserta memberikan dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi lokal. Khususnya sektor UMKM dan jasa pendukung pariwisata. Ia juga menilai pengelolaan lomba berjalan tertib dengan manajemen rute yang baik.

Semarang 10K 2025 pun resmi ditutup dengan suasana kebersamaan di garis finis. Para pelari mengabadikan momen pencapaian mereka, menandai berakhirnya rangkaian acara tahun ini. Penyelenggara berharap Semarang 10K terus menjadi agenda tahunan yang mendorong gaya hidup sehat. Kemudian juga menjadi agenda olaborasi lintas sektor, serta pengembangan sport tourism di Kota Semarang.

Pemkot Tasikmalaya Tertibkan PKL di Masjid Agung, Demi Kenyamanan Warga

0
Ket foto : Penertiban PKL yang selama ini mangkal dengan melanggar aturan Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) area Masjid Agung Tasikmalaya (fokusjabar/Seda)
Ket foto : Penertiban PKL yang selama ini mangkal dengan melanggar aturan Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) area Masjid Agung Tasikmalaya (fokusjabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya dalam melakukan penataan dan penertiban kawasan Masjid Agung Tasikmalaya dari aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di trotoar dinilai tepat untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Kebijakan tersebut mendapat sambutan positif dari banyak warga. Masyarakat mengaku kini merasa lebih nyaman saat melintas di kawasan protokol tersebut, termasuk ketika hendak melaksanakan ibadah di Masjid Agung Tasikmalaya.

Baca Juga: Kualitas Proyek Irigasi Cikalang Rp5,6 Miliar Jadi Sorotan

Meski demikian, penertiban tersebut juga memicu penolakan dari sejumlah PKL yang selama ini berjualan di trotoar sekitar Masjid Agung. Sebagian pedagang mengaku keberatan direlokasi dari lokasi yang dianggap strategis dan nyaman untuk berjualan.

Dalam unggahan di media sosial, sejumlah mantan PKL kawasan Masjid Agung menyampaikan keluhan dan menilai penertiban yang dilakukan pemerintah tidak berpihak kepada mereka.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tasikmalaya, Yogi Subarkah, menegaskan bahwa seluruh kawasan trotoar tidak diperbolehkan digunakan untuk aktivitas berjualan karena fungsinya diperuntukkan bagi pejalan kaki.

“Sebagai organisasi perangkat daerah penegak peraturan, kami wajib menertibkan setiap pelanggaran. Termasuk pedagang yang memanfaatkan trotoar di kawasan Masjid Agung untuk berjualan karena memang bukan peruntukannya,” ujar Yogi, Senin (15/12/2025).

Atensi Kepala Daerah Demi Kenyamanan dan Keamanan Masyarakat

Ia menjelaskan, penertiban PKL di kawasan tersebut merupakan atensi langsung dari kepala daerah untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat. Khususnya pengguna jalan dan pejalan kaki yang melintas di sekitar Masjid Agung Tasikmalaya.

Penertiban ini melibatkan sejumlah unsur terkait, seperti Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Koperindag). Kemudian juga melibatkan Dinas Perhubungan, Dinas PUTR, serta Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah.

“Kami bekerja bersama lintas OPD agar penataan ini berjalan sesuai aturan dan tetap mengedepankan ketertiban umum,” katanya.

Yogi menambahkan, kawasan Masjid Agung Tasikmalaya termasuk dalam Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL). Sehingga perlu pengawasan ketat untuk menjaga keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas.

“Area ini masuk KTL dan sudah memiliki aturan yang jelas. Karena itu, harus kita jaga agar lalu lintas tetap aman, tertib, lancar, dan selamat,” terangnya.

Terkait keberlangsungan usaha para PKL, Yogi memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan lokasi relokasi yang telah disepakati bersama dan berada tidak jauh dari area Masjid Agung.

“PKL yang sebelumnya berjualan di kawasan KTL telah direlokasi ke lokasi lain yang masih dekat. Yakni di area Taman Kota dan depan eks Kantor Bupati Tasikmalaya,” jelasnya.

Mengenai keluhan yang muncul dari sebagian PKL, Yogi menilai hal tersebut lebih disebabkan oleh persoalan komunikasi. Pihaknya pun mengaku telah menggelar pertemuan untuk mencari titik temu.

“Penertiban ini terus kami evaluasi setiap hari. Jika ada dinamika di lapangan, kami siap membuka ruang komunikasi dengan semua pihak demi kebaikan bersama,” pungkasnya.

(Seda)

Patroli Dini Hari, Sat Samapta Polres Garut Bantu Pengendara Mogok

0
Keterangan Foto: Personel Sat Samapta membantu seorang pengendara mobil yang kendaraannya mengalami gangguan mesin di Jalan Ibrahim Adjie, Kabupaten Garut, Senin (15/12/2025) dinihari.
Keterangan Foto: Personel Sat Samapta membantu seorang pengendara mobil yang kendaraannya mengalami gangguan mesin di Jalan Ibrahim Adjie, Kabupaten Garut, Senin (15/12/2025) dinihari.

GARUT,FOKUSJabar.id: Jajaran Satuan Samapta (Sat Samapta) Polres Garut kembali menunjukkan kepedulian serta respons cepat dalam membantu masyarakat. Saat melaksanakan patroli rutin dini hari, personel Sat Samapta sigap menolong seorang pengendara mobil yang mengalami gangguan mesin di Jalan Ibrahim Adjie, Kabupaten Garut.

Peristiwa tersebut terjadi, Senin (15/12/2025) sekitar pukul 01.55 WIB, ketika anggota Sat Samapta tengah menjalankan patroli presisi. Di lokasi, petugas mendapati sebuah kendaraan roda empat terpaksa berhenti di pinggir jalan akibat mengalami kerusakan mesin.

Baca Juga: Polsek Leles Selidiki Kebakaran Rumah di Desa Jangkurang Garut

Kasat Samapta Polres Garut, AKP Ardiyanto, menjelaskan personel yang bertugas langsung mengambil langkah cepat sebagai bentuk nyata pelayanan kepolisian kepada masyarakat.

“Anggota kami segera membantu dengan menderek kendaraan tersebut. Kemudian membawanya ke bengkel terdekat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan serta memastikan keselamatan pengendara,” ujar AKP Ardiyanto.

Aksi cepat dan tanggap tersebut mendapat apresiasi dari masyarakat. Bantuan yang ini sangat penting, mengingat kejadian berlangsung pada dini hari yang rawan bagi pengendara yang mengalami kendala di jalan.

Kehadiran polisi di tengah masyarakat, khususnya pada jam-jam rawan, diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman. Tindakan Sat Samapta Polres Garut ini juga menjadi bukti komitmen Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

(Y.A. Supianto)

Polsek Leles Selidiki Kebakaran Rumah di Desa Jangkurang Garut

0
Keterangan Foto: Polsek Leles menyelidiki Kebakaran yang menimpa sebuah rumah semi permanen di Kampung Cilame, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut
Keterangan Foto: Polsek Leles menyelidiki Kebakaran yang menimpa sebuah rumah semi permanen di Kampung Cilame, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut

GARUT,FOKUSJabar.id: Kepolisian Sektor (Polsek) Leles tengah menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan sebuah rumah semi permanen di Kampung Cilame, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi, Minggu (14/12/2025) sekitar pukul 18.40 WIB. Rumah milik Wangsih (60) dilaporkan hangus dilalap api. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran ini menyebabkan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp150 juta.

Baca Juga: Serius! Pemkab Garut Jamin Kesetaraan Akses Kerja Penyandang Disabilitas

Kapolsek Leles, AKP Wawan, membenarkan kejadian tersebut dan memaparkan kronologi awal peristiwa berdasarkan keterangan para saksi di lokasi.

Menurut AKP Wawan, api pertama kali diketahui saat salah seorang saksi bernama Pustiwati sedang menyalakan magicom di dapur rumah. Tidak berselang lama, saksi melihat api sudah menyala di dalam kamar.

“Tak lama setelah menyalakan magicom, saksi melihat api telah muncul dan menyala di salah satu kamar,” ujar AKP Wawan.

Upaya pemadaman awal sempat dilakukan, namun kobaran api dengan cepat membesar dan menjalar ke seluruh bagian rumah berukuran sekitar 5 x 7 meter tersebut.

“Karena api semakin membesar, saksi segera memberi tahu pemilik rumah agar keluar dan menyelamatkan diri bersama anggota keluarga lainnya,” jelasnya.

Seluruh bangunan beserta isi rumah ludes terbakar. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.30 WIB setelah satu unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi, dibantu oleh warga sekitar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara di tempat kejadian perkara (TKP), kebakaran diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik.

Pasca kejadian, petugas Polsek Leles langsung melakukan pengamanan lokasi dengan memasang garis polisi (police line) serta meminta keterangan dari korban dan para saksi.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk penanganan lanjutan dan pemberian bantuan darurat bagi korban,” pungkas AKP Wawan.

(Y.A. Supianto)

Forum Profesor Bandung Bedah 9 Bulan Kinerja Kepemimpinan Farhan

0
Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) menggelar diskusi publik bertajuk Forum Profesor Bandung: Catatan Kritis Akhir Tahun 2025 & Proyeksi 2026 Kinerja Wali Kota Bandung di Hotel Grandia, Senin (15/12/2025).
Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) menggelar diskusi publik bertajuk Forum Profesor Bandung: Catatan Kritis Akhir Tahun 2025 & Proyeksi 2026 Kinerja Wali Kota Bandung di Hotel Grandia, Senin (15/12/2025).

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) menggelar diskusi publik bertajuk Forum Profesor Bandung Catatan Kritis Akhir Tahun 2025 dan Proyeksi 2026 Kinerja Wali Kota Bandung di Hotel Grandia, Senin (15/12/2025). Forum ini menjadi wadah refleksi sekaligus evaluasi kritis terhadap kinerja Pemerintah Kota Bandung menjelang tahun 2026.

Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Prof. Muradi, menuturkan bahwa forum tersebut dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kajian akademik dan praktik pemerintahan di lapangan. Selama ini, menurutnya, diskusi di lingkungan kampus masih banyak berlangsung secara internal dan belum sepenuhnya terhubung dengan kebutuhan teknis pemerintah daerah.

Baca Juga: Karyawan Bandung Zoo Galang Dana Pakan Satwa, Begini Kata Wali Kota

“Di kampus ada dewan profesor dan dewan guru besar, tetapi linkage dengan operasional pemerintahan di lapangan masih terbatas,” ujar Muradi.

Ia menjelaskan, forum ini harapannya mampu menghadirkan masukan yang lebih aplikatif dengan mengaitkan kebijakan publik, pendekatan teoretis, serta implementasinya secara nyata. Meski demikian, Muradi menilai evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Wali Kota Bandung masih memerlukan waktu, mengingat masa kepemimpinan yang baru berjalan sekitar sembilan bulan.

“Belum genap setahun. Kita menunggu evaluasi yang lebih detail seiring berjalannya waktu,” katanya.

Muradi juga menekankan pentingnya penetapan program prioritas yang berdampak langsung bagi masyarakat, disertai penguatan kolaborasi internal antarorganisasi perangkat daerah (OPD). Menurutnya, sinergi tersebut menjadi kunci agar program unggulan dapat berjalan efektif.

Selain kolaborasi internal, ia mendorong penguatan kerja sama eksternal antara Pemerintah Kota Bandung dan perguruan tinggi. Supaya kebijakan yang dihasilkan tidak berhenti pada tataran konsep semata.

“Yang paling penting, bagaimana forum seperti ini mendapat sambutan yang baik dari pemkot. Sehingga terbangun linkage yang lebih teknis antara kampus dan pemerintah daerah, bukan hanya sebatas teori,” jelasnya.

Persoalan Hukum Wakil Wali Kota Bandung

Terkait persoalan hukum yang menimpa Wakil Wali Kota Bandung, Muradi berpandangan hal tersebut tidak akan terlalu mengganggu kinerja pemerintahan selama roda birokrasi tetap berjalan dengan baik.

“Di banyak daerah, meski salah satu pimpinan menghadapi persoalan, pemerintahan tetap bisa berjalan efektif. Kuncinya ada pada kolaborasi, koordinasi, dan program yang bisa publik terima secara terbuka,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyambut positif pelaksanaan forum tersebut. Ia mengaku telah lama menantikan ruang diskusi yang menghadirkan pandangan objektif dari kalangan akademisi.

“Dalam pemerintahan ada banyak kepentingan dan subjektivitas. Ketika terlalu lama berada dalam rutinitas, yang dianggap penting sering kali hanya yang rutin. Sementara hal-hal esensial dan substansial bisa terlewat,” kata Farhan.

Farhan berharap forum ini dapat memperkuat komunikasi antara birokrat dan akademisi. Sehingga menghasilkan kebijakan yang lebih aplikatif dan berdampak nyata bagi masyarakat. Ia juga menyebutkan bahwa Pemkot Bandung telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi melalui nota kesepahaman.

“Namun pada saat yang sama, setiap perguruan tinggi memiliki sosok-sosok yang bisa menjadi rujukan. Itu yang sangat kami butuhkan,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

Videotron di Pintu Masuk Pantai Barat Pangandaran Disita Polisi

0
Poto: Penampakan spanduk penyitaan cideotron di depan pintu masuk Pantai Barat Pangandaran.
Poto: Penampakan spanduk penyitaan cideotron di depan pintu masuk Pantai Barat Pangandaran.

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Sebuah videotron yang terpasang di depan pintu masuk Pantai Barat Pangandaran disita oleh Polresta Metro Jakarta Selatan. Penyitaan tersebut ditandai dengan pemasangan spanduk besar berwarna merah bertuliskan hitam yang dipasang langsung pada videotron.

Dalam spanduk tersebut menjelaskan bahwa videotron disita terkait dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan, sebagaimana diatur dalam Pasal 378 dan/atau Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Baca Juga: Setelah Kejadian Dugaan Rudapaksa di Pangandaran, Penginapan Tempat Kejadian Sepi Aktivitas

Terdapat tiga dasar hukum yang tercantum dalam spanduk penyitaan, yakni:

  1. Laporan Polisi Nomor: LP/B/3468/XI/2024/SPKT/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya, tertanggal 7 November 2024.
  2. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Ciamis Nomor: 301/Pid.B.Sita/2025/PN Cms, tertanggal 21 November 2025, tentang izin penyitaan.
  3. Surat Penyitaan Nomor: SP.Sita/584/XI/2025/ReskrimJaksel, tertanggal 24 November 2025.

Baca Juga: Pantai Barat Pangandaran Dipadati Wisatawan di Akhir Pekan

Selain itu, dalam spanduk tersebut juga tegas tertulis larangan untuk memperjualbelikan, mengubah bentuk, menggunakan, menguasai, atau melakukan tindakan apa pun terhadap barang sitaan tanpa izin dari penyidik Unit 1 Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Sementara itu, saat melakukan konfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran, Dadan Sugistha, belum memberikan tanggapan hingga berita ini diturunkan.

(Sajidin)