spot_img
Rabu 20 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6970

Panwaslu Cibatu Garut Imbau Timses Patuhi Aturan

0
Ketua Panwaslu Kecamatan Cibatu Garut, Cecep Kurniawan. (FOKUSJabar/Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut  mengimbau kepada semua Tim Sukses (Timses) Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati agar dalam berkampanye mematuhi aturan yang berlaku.

Ketua Panwaslu Kecamatan Cibatu, Cecep Kurniawan mengatakan, pihaknya senantiasa memantau segala kegiatan yang menyangkut Kampanye termasuk Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK).

” Kami akan tindak segala kecurangan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Cecep kepada FOKUSJabar.id, Selasa (13/3/2018).

Disebutkan Cecep, pihaknya tidak akan segan menindak siapapun yang melanggar aturan. Karena aturan ditegakan buat semua kalangan.

” Kami tidak akan tebang pilih dalam menegakan aturan,” tegasnya.

Lebih jauh dikatakan Cecep, setiap timses Paslon Bupati Garut dan Gubernur Jabar agar mengacu pada UU 10 tahun 2016 tentang Pilkada, PKPU no 4 tahun 2017 dan Perbawaslu no 12 tahun 2017 Tentang Pengawasan, harapannya guna menjadikan Pilkada 2018 sukses tanpa ekses.

Ditambahkan Cecep, Pilkada kali ini trendnya yaitu Pada Wisata Demokrasi dalam artian, penyelenggara Pemilu harus bisa menuntun masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna menyalurkan aspirasinya.

” Jadi intinya penyelenggara Pemilu bisa mengedukasi masyarakat menjadi pemilih yang cerdas,” pungkasnya.

(Andian/Bam’s)

Hasanah Tampil Ciamik di Debat Publik, Tim Yakin Elektabilitas Naik 25 Persen

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pasangan Cagub-Cawagub Jabar nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan tampil ciamik di acara ‘Debat Publik Pertama Pilgub Jabar 2018’ di Sabuga, Kota Bandug, Senin (12/3/2018) malam.

Pasangan Hasanah tampak semangat dan menguasai panggung. Begitupun dengan pemaparan visi-misi mereka yang jelas dan solutif.

“Kami sangat puas dengan penampilan Paslon kami. Keduanya memahami betul permasalahan yang ada di Jabar, sehingga menawarkan sejumlah terobosan baru untuk membangun Jabar. Kang Hasan dan dan Kang Anton pun tampil menghibur warga Jabar,” kata anggota Tim Pemenangan Hasanah, Waras Wasisto di Bandung, Selasa (13/3/2018).

Menurut dia, salah satu program yang ditawarkan Hasanah, yakni Molotot.com. Program ini terintegrasi secara online sebagai bentuk pengawasan terhadap aparatur dan kinerja secara transaparan, serta meningkatkan kinerja pemerintah yang bersih dan semangat melayani

“Saya yakin molotot.com ini bakal menjadi viral dan diterima seluruh masyarakat Jabar, karena dalam program ini rakyat ikut terlibat mengawasi kinerja seluruh pejabat pemerintahan,” kata Waras.

Waras pun optimistis pasca-debat publik yang disiarkan salah satu televisi nasional itu, elektabilitas
pasangan Hasanah bakal melonjak. Dari hasil prediksinya, dalam waktu 1 – 2 minggu ke depan elektabilitas Hasanah bakal naik hingga 10 persen.

“Sekarang kan masih di kisaran 14 persen- 16 persen, Insya Alloh akhir bulan ini atau awal April bakal naik 20 persen hingga 25 persen,” kata dia.

Lebih lanjut Waras berterimakasih kepada semua pihak penyelenggara kegiatan debat publik Pilgub Jabar.

“Kami berterimakasih kepada seluruh masyarakat Jabar. Jangan salah memilih pemimpin, pilih pemimpin yang nyaah ke Jabar,” pungkasnya.

(LIN)

Deddy Mizwar: Tak Tahu, Jangan Asal Jawab, Serahkan ke Ahlinya

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar menyebut bahwa tidak semua pertanyaan bisa dijawab Gubernur, terlebih menurutnya harus bertanya kepada ahlinya.

Demikian disampaikan Deddy saat menjawab pertanyaan dalam amplop yang dibacakan pembawa acara debat publik Pilgub Jabar Rosiana Silalahi di Sabuga, Kota Bandung, Senin (12/3/2018).

Saat itu Rosi membacakan pertanyaan terkait kemajuan industri yang mengikuti perkembangan zaman, sehingga memanfaatkan mesin untuk menjawab era digital.

Deddy Mizwar menjawab bahwa ada persoalan tertentu yang harus dibahas bersama para ahli.

“Jangan asal jawab, padahal tidak tahu, kita tanyakan ahlinya,” jelas dia.

Namun Deddy menegaskan bahwa dirinya dengan Dedi Mulyadi berkomitmen meningkatkan kualitas SDM yang juga berkarakter, sehingga mampu bersaing dan menjawab perkembangan zaman yang semakin maju.

Sementara itu, Cawagub Dedi Mulyadi menawarkan pendidikan tingkat SMA atau sederajat dengan satu tahun kurikulum akademis dan dua tahun praktik industri. Dengan begitu, generasi akan mampu menjawab tantangan zaman.

(LIN)

Asyik: Majukan Koperasi dan UMKM Perlu Akses Permodalan

0
Pilgub

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pasangan Cagub-Cawagub Sudrajat Ahmad Syaikhu (Asyik) mendapatkan pertanyaan terkait koperasi dan UMKM pada debat publik Pilgub Jabar 2018 di Sabuga, Kota Bandung, Ssnin (12/3/2018) malam.

Cagub Jabar Sudrajat mengatakan bahwa koperasi di Jabar melemah hingga 20 persen.

Hal itu terjadi karena anggota koperasi yang lemah menjalankan manajemen. Artinya, kata Sudrajat, diperlukan penguatan SDM melalui pelatihan dan pembinaan.

Begitu pun dengan UMKM yang harus ditunjang akaes permodalan. Sebab, selain kemampuan yang harus dimiliki, permodalan menjadi penting untuk pengembangan UMKM dan wirausahawan.

Solusi lainnya, kata dia, Jabar harua 100 persen terkoneksi internet. Dengan begitu, semua informasi akan terbuka dan kebutuhan pasar akan diketahui.

“Saya yakin dengan Jabar 100 persen internet, maka koprasi dan UMKM akan menguasai pasar dagang baik di Jabar maupun secara nasional,” jelas dia.

(LIN)

Dua Jenderal Ini Siap Ciptakan Jabar yang Kondusif

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 2 TB Hasanudin dan Anton Charliyan (Hasanah) mendapat amplop berisi pertanyaan terkait keamanan.

Kedua jenderal itu mengaku cukup berpengalaman di bidang tersebut.

Hasan menyebut bahwa salah satu keahlian pasangan Hasanah yang berasal dari unsur TNI/Polri adalah di bidang keamanan.

Adapun program yang ditawarkan untuk ketahanan tersebut, yakni menjaga keutuhan NKRI serta mempertahankan kondusifitas dan mencegah perpecahan.

“Soal ketahanan ini kami memang bidangnya,” kata Hasan berseloroh di acara debat publik Pilgub Jabar di Sabuga, Kota Bandung, Senin (12/3/2018) malam.

Sementara itu Cawagub Anton menambahkan, dengan adanya WNA sekitar 50 persen yang masuk untuk bekerja, maka dia dan pasangannya harus memperketat keamanan dengan manajemen kemanan yang baik.

“Kalau kondisinya aman, investor tidak akan takut berinvestasi,” jelas Anton.

(LIN)

Soal Pertanian, Rindu Tawarkan Akses Online ke Petani

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 1 Ridwan Kamil (Emil) -Uu Ruzhanul Ulum mendapat pertanyaan terkait pertanian di segmen adu gagasan dalam acara debat publik Pilgub Jabar 2018, di Sabuga, Kota Bandung, Senin (12/3/2018).

BACA JUGA:

Bojan Hodak Beberkan Kondisi Nick Kuipers

Menanggapi pertanyaan itu, Emil menawarkan program online dengan akses langsung dari dan ke petani.

“Jadi warga bisa membeli langsung ke ke petani yang ada di Indramayu yang merupakan sentra beras, maka harga ke petani pun lebih naik,” kata Emil.

(LIN)

Deddy-Dedi Pastikan Tidak Ada Politik Balas Budi ala Sponsor

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan pasangan DM4Jabar tidak melakukan politik balas budi kepada sponsor. Terlebih, tidak ada sponsor politik yang membiayai kegiatan kampanye pasangan calon ini.

Demikian disampaikan Dedi dalam debat kandidat Pilgub Jabar 2018 di Sabuga, Kota Bandung, Senin (12/3/2018).

Dedi mengatakan bahwa politik balas budi sangat bisa dihidari, salah satunya dengan tidak melibatkan peran swasta yang memiliki kepentingan politik terhadap daerah Jabar.

“Kita bisa menjauhi politik balas budi asal dalam proses politik jangan melibatkan peran swasta. Kita tidak boleh mengajak sponsor yang memiliki kepentingan terhadap wilayah Jabar,” tegas dia.

Seorang pejabat publik, kata dia, harus berangkat dari proses kaderisasi politik dan sosial, baik di initernal kader maupun masyarakat.

Hal itu penting agar saat nanti menjabat, dirinya tidak tersandera kepentingan lain, selain kepentinhan masyarakat.

“Kalau seorang pejabat itu berangkat dari soliditas relawan dan kader, maka kita bekerja untuk kemajuan masyarakat. Berbeda halnya dentan seroang yang maju atas keinginan sponsor. Tentu saat menjabat akan ikut kepentingan sponsor,” jelas dia.

Menurut dia, program pro rakyat akan terganggu efektivitasnya saat tangan-tangan jahil sponsor mulai bermain.
Bahkan, keberlangsungan program tidak akan menuai kesuksesan ketika didasarkan pada asas hutang budi.

“Aplikasi atau sistem online memang akan bermanfaat. Tetapi, jika kita memiliki hutang budi kepada pihak berkepentingan, semua itu akan percuma,” tegas dia.

Pasangan Deddy-Dedi memang bukan pasangan bonafid secara finansial. Hal ini terbukti dari dana awal kampanye yang mereka laporkan ke KPU Jabar hanya RP750 juta.

(LIN)