spot_img
Selasa 16 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6959

Pemkot Bandung Optimistis PAD Tahun 2018 Lampaui Target

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bertekad untuk kembali melampaui target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2018 yang sudah ditetapkan sebesar Rp2,64 triliun. Hal ini seiring dengan trend peningkatan target penerimaan pendapatan di setiap bulan.

Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung, Ema Sumarna menuturkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan PAD Kota Bandung. Beberapa upaya tersebut pun, sudah memperlihatkan progres yang cukup baik.

“Di sektor pajak, target pendapatan bulanan pajak Kota Bandung terus mengalami peningkatan. Pada bulan Januari 2018, perolehan pajak Kota Bandung mencapai 119 persen, bulan Februari dan Maret 107 persen, April sebsar 112 persen, Mei sebesar 116 persen, dan Juni di angka 100,77 persen,” ujar Ema saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Selasa (10/7/2018).

Peningkatan ini, lanjut Emas, karena pihaknya telah melakukan sensus Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk memastikan data wajib pajak di Kota Bandung. Dengan demikian, tidak ada lagi kekeliruan data PBB dengan fakta di lapangan.

“Kadang-kadang ada data yang belum diperbaharui oleh wajib pajak. Di data masih bangunan 1 lantai, ketika disensus ternyata sudah dua lantai. Data itu kita perbarui. Kalau Juni memang agak pas-pasan karena ada libur. Libur panjang mengurangi perolehan pajak hingga Rp30-40 miliar karena jumlah pembayaran berkurang. Kami berharap bisa tertutupi di bulan Juli ini,” terangnya.

Upaya lain yang dilakukan BPPD Kota Bandung yakni dengan menggunakan tapping box untuk jenis self-assessment tax. Pihaknya pun sudah menempatkan 895 tapping box di berbagai hotel, restoran, dan tempat hiburan. Melalui Tapping box ini, wajib pajak dapat menyerahkan datanya lebih akurat karena berdasarkan transaksi.

Tak hanya itu, BPPD Kota Bandung pun merilis aplikasi e-Satria yang akan memudahkan wajib pajak dari sektor self-assessment tax melunasi kewajibannya. Aplikasi ini pun memperoleh apresiasi Kementerian PAN-RB sebagai salah satu dari Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.

“Jadi nanti bayarnya langsung ke bank, tidak ada antrian di kantor kami. Tidak ada interaksi antar petugas pajak dan bisa dilakukan di mana saja. Semuanya serba transparan dan akuntabel,” tambahnya.

Ema mengungkapkan, pendapatan pajak daerah pada tahun 2013 berada di angka Rp1 triliun. lalu meningkat di tahun 2014 menjadi Rp1,4 triliun. Dan di tahun 2015 menjadi Rp1,490 triliun. Meningkat lagi pada tahun 2016, menjadi Rp1,715 trilun, dan pada tahun 2017 mencapai angka Rp2,175 triliun.

“Pada tahun 2015 peningkatannya cukup sedikit, karena pendapatan pajak dari transaksi hotel hanya mencapai Rp195 miliar dan sektor restoran mendapat Rp170 miliar. Sementara pajak hiburan meraih Rp59 miliar dan PBB mendapat Rp390 miliar. Untuk itu, kita akan genjot kinerja dan optimalkan berbagai potensi sehingga pada tahun 2017 melonjak cukup besar.Kita pun yakin di tahun 2018, target PAD Kota Bandung pun akan meningkat,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Inkindo Siap Bersinergi dengan Pemimpin Baru dan Lebih Profesional

0
Rakerprov Inkindo Jabar 2018. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) memiliki keyakinan jika pemimpin baru yang terpilih pada gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 merupakan pemimpin yang terbaik dan pilihan rakyat. Untuk itu, Inkindo berharap kerjasama dengan pemimpin baru di beberapa provinsi dan kota/kabupaten pun akan lebih baik kedepan. Termasuk di Jawa Barat yang memiliki pembangunan infrastruktur yang cukup masif.

Bendahara Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Inkindo, Sonny BM Tamjid mengaku, pihaknya banyak diberi kemudahan dan banyak hal yang berubah lebih baik dengan era kepemimpinan baru saat ini. Inkindo sendiri telah ikut bagian dalam beberapa proyek pembangunan fisik di Indonesia termasuk dalam menyusun sebuah kebijakan yang berkaitan dengan proses pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Hampir semua proyek besar dari negara donor seperti dari ADB atau World Bank di Indonesia sudah bekerjasama dengan anggota-anggota Inkindo. Tak hanya itu, beberapa usulan Inkindo terkait permohonan semua perusahaan asing yang melakukan ekspansi di Indonesia untuk bisa kerjasama dengan perusahaan di Indonesia, sudah diterima pemerintah dan dibuktikan dengan Permen Bappenas,” ujar Sonny saat ditemui di sela-sela Rapat Kerja Provinsi (rakerprov) Inkindo Jabar di Harris Hotel and Convention, Festival City Link, Jalan Peta Kota Bandung, Selasa (10/7/2018).

Selain itu, lanjut Sonny, Inkindo pun memberikan masukan terkait perubahan Peraturan Presiden (perpres) terkait pengadaan barang dan jasa di Indonesia. Dalam perpres terbaru yakni Perpres No 16 tahun 2018, beberapa usulan Inkindo pun diakomodasi dan diterapkan.

“Dari beberapa usulan, yang paling dirasakan manfaatnya yakni dua hal. Yakni terkait ketentuan dalam penunjukan langsung (PL) serta tata cara pelelangan serta pengadaan. Itu lebih mempermudah kita semua dan menuntut kita sebagai konsultan untuk lebih profesional,” terangnya.

Terkait pembangunan infrastruktur di wilayah Jabar, Sonny berharap, Gubernur Jabar yang baru bisa bekerjasama lebih baik dan melibatkan Inkindo dalam setiap rencana pembangunan infrastruktur. Sebagai organisasi perusahaan konsultan, Inkindo bisa memberikan berbagai macam masukan dan sarangf sehingga pembangunan infrastruktur di Jabar yang sudah berjalan dengan baik bisa lebih baik kedepan.

“Meski demikian, kita tidak tahu apa yang ingin dicapai oleh pemimpin baru di Jabar ini. Kita akan menunggu dan saya yakin kerjasama serta keterlibatan Inkindo kedepan pun akan lebih baik,” tegasnya.

Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Inkindo Jabar, Andrian Tedjakusuma menambahkan, berbagai saran dan inisiasi yang diusulkan pihaknya diterima pemerintah bahkan sudah terealisasi. Salah satunya inisiasi Inkindo terkait pembangunan bandara internasional di wilayah timur Jabar.

“Bandara Internasional Jawa Barat di Majalengka merupakan salah satu inisiasi dari Inkindo dan kita pun melakukan pengawasan dalam proses pelaksanaan pembangunan sehingga sesuai dengan yang diharapkan. Kedepan, kita berharap sinergitas itu tetap terjaga dan kami yakin pemimpin baru bisa bersinergi dengan baik. Pemimpin baru pasti punya keinginan baru dalam pembangunan infrastruktur, jadi kita akan sesuaikan,” ujar Andrian.

Untuk pelaksanaan Rakerprov Inkindo Jabar sendiri, lanjut Andrian, diikuti oleh 480 orang peserta dari total 681 anggota Inkindo Jabar. Rakerprov ini menjadi momen strategis dalam mempersiapkan program untuk empat tahun kedepan. Termasuk dalam menyikapi perubahan kepemimpinan di Jabar.

“Kita sendiri siap membantu dan bersinergi dalam pelaksanaan pembangunan di Jabar. Kita akan mendorong dari sisi pelaksanaan program dalam peningkatan kinerja anggota dalam melaksanakan proyek pembangunan infrastruktur. Baik proyek pembangunan strategis di tingkat pusat, Jabar maupun kota dan kabupaten. Dan salah satu progres pembangunan yang kita awasi yakni Pelabuhan Patimban di Subang yang seharusnya pada Maret 2018 lalu sudah selesai untuk pekerjaan tahap pertama,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Nara Park Bandung Tawarkan One Stop Leisure Destination di Dalam Kota

0
Nara Park Bandung. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kota Bandung kembali memiliki tempat destinasi wisata baru dengan konsep One Stop Leisure Destinatination bernama Nara Park Bandung. Lokasinya di kawasan perbukitan Rancabentang, tak jauh dari pusat Kota Bandung.

Nara Park Bandung menjadi pilihan tepat melepas penat dan menikmati kesejukan alam. Luasnya, 6.000 meter persegi. Nara Park Bandung menggabungkan tujuh cafe dan restoran dengan keindahan serta kesejukan alam Kota Bandung di satu kawasan.

Nara Park Bandung pun menjadi pelopor one stop leisure destination di dalam kota. Dihadirkan dengan memadukan berbagai sajian yang dikurasi dengan baik untuk memuaskan selera bersantap ditambah kegembiraan beraktivitas bersama orang-orang terdekat. Nara Park Bandung bisa menjadi sebuah jawaban berbagai kebutuhan keluarga dan komunitas masa kini.

” Tujuh cafe dan restoran yang bisa Anda temukan disana adalah Pamor, Torigen, Porto Bistreau, Nanny’s Pavillon, Torigen Izakaya, Oval Bar & Lounge, dan Foresta Coffee. Selain menyajikan sajian berkelas. Nara Park pun bisa menjadi tempat untuk merayakan momen-momen terbaik. Anda akan menikmati kebersamaan dan momen tak terlupakan bersama teman, keluarga dan pasangan. Mulai dari bersantap sore santai, kencan romantis, juga perayaan yang akrab dalam nuansa alam yang indah dan hangat,” ujar Salah satu pemilik Nara Park Bandung, Wimam saat ditemui di Nara Paek Bandung, Jalan Rancabentang No28, Selasa (10/7/2018).

Di Foresta Café, para pecinta kopi dapat menikmati segelas sajian kopi nikmat di bawah naungan rimbunnya pepohonan. Lalu di Pamor Restaurant, pengunjung bisa menikmati keberagaman citarasa nusantara yang dihidangkan di atas piring dalam suasana warisan arsitektur klasik.

Sementara, Porto Bistreau hadir bagi pengunjung yang ingin mencicipi cita rasa hidangan Eropa yang disajikan dalam balutan nuansa yang lebih kasual dan modern namun tetap berkelas. Sedangkan Oval Bar and Lounge dapat menjadi pilihan untuk menikmati canda tawa bersama sahabat dan keluarga serta ditemani berbagai pilihan minuman menyegarkan. Bagi yang ingin menikmati kelezatan hidangan Jepang, bisa mengunjungi Torigen Izakaya yang ditata dalam konsep yang lebih kasual tersaji di Torigen Izakaya. Dan tak lupa Nanny’s Pavillon yang memberikan berbagai pilihan pancake Iezat dan hidangan penutup lainnya dalam konsep ruang bermain.

“Kita ciptakan setiap sudut di Nara Park Bandung untuk kenyamanan para tamu yang dengan bebas memilih duduk di spot favorit mana pun untuk menikmati waktu bersama teman dan keluarga. Tamu pun dapat memesan berbagai sajian sesuai dengan selera masing-masing dari ke 7 cafe dan restoran di Nara Park Bandung,” tuturnya.

Tak hanya sajian berkelas, Nara Park Bandung pun memiliki halaman rumput berbukit dan Function Room untuk berbagai kebutuhan berkumpul dengan komunitas maupun acara keluarga. Mulai dari sesi yoga bersama di taman, picnic on the park, meeting, perayaan ulang tahun hingga acara pernikahan.

Nara Park Bandung pun tidak lupa menjamu para tamu cilik. Selain bisa beraktivitas bebas di halaman rumput berbukit, Nara Park Bandung pun menyiapkan taman bermain khusus bagi anak yang diberi nama Peek A Boo. Di Peek in A Boo Playground, anak dapat bermain di rumah jamur dan rumah pohon yang berbentuk pesawat dan balon udara. Selain itu, anak pun bisa berinteraksi dengan hewan-hewan lucu ssperti rusa, kuda poni, dan burung hantu.

“Kita sajikan semu ini karena Nara Park Bandung memahami betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara kesibukan dengan tetap memiliki waktu berkualitas dengan orang-orang tercinta. Antara kehidupan perkotaan dengan ritmenya yang cepat, namun tetap memiliki waktu untuk bersantai dan menjaga interaksi dengan alam. Di Nara Park Bandung, semuanya dihadirkan dalam sebuah kesatuan yang harmonis hanya di satu lokasi saja,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

Iriawan Minta Akses Menuju Stadion Pakansari Tanpa PKL

0
(HUMAS JABAR)

BOGOR,FOKUSjabar.co.id: Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan meminta akses menuju kawasan stadion Pakansari Kabupaten Bogor bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL) atau warung tenda biru. Hal ini demi menjaga kerapian dan keindahan di area luar stadion Pakansari yang merupakan salah satu venue pertandingan Cabor Sepakbola pada event internasional Asian Games tanggal 18 Agustus 2018 mendatang.

“Mohon dibersihkan, tidak boleh ada lapak dan tenda-tenda warung di akses dan area menuju Pakansari khususnya Asian Games, karena kerapian, kebersihan dan keamanan itu jadi cerminan kita nanti,” kata Iriawan usai meninjau area stadion Pakansari di Cibinong Kabupaten Bogor, Selasa (10/07/2018).

Iriawan menuturkan, Jabar sebagai tuan rumah Asian Games 2018 bersama Palembang dan Jakarta harus dipersiapkan secara maksimal. Hal ini agar event olahraga se-Asia empat tahunan itu sukses diselenggarakan tanpa ada kendala. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan bila hal itu terwujud, Indonesia akan berpeluang menjadi tuan rumah Olimpiade.

“Tidak menutup kemungkinan jika penyelenggaraan Asian Games ini sukses kita akan jadi tuan rumah Olimpiade, itu harapan kami,” ujarnya.

Selain Cabor sepakbola, di Kabupaten Bogor juga akan digelar pertandingan Cabor Paragliding yang berlokasi di kawasan Puncak, Cisarua. Sejauh ini dari tinjauannya, Stadion Pakansari secara keseluruhan siap digunakan, baik pada kondisi rumput, tribun penonton dan sarana penunjang lainnya termasuk tim medis.

“Pakansari kan sering dipakai pertandingan skala nasional dan internasional jadi tidak ada masalah, tadi kami juga sudah lihat kondisi lapangan dan sarana penunjang lainnya tinggal akses menuju stadionnya saja karena harus clear,” tutur Iriawan yang didampingi Bupati Bogor dan Ketua KONI Jabar.

Selain stadion Pakansari, Iriawan juga akan mengecek Cabor Paragliding. Menurut informasi yang Ia terima permasalahan yang sama juga terjadi di venue tersebut yaitu akses dan penempatan para pedagang yang belum teratur.

“Laporan yang kami dapat memang ada yang kurang tapi hanya di akses dan pedagang saja. Kami akan cek dulu karena ini harus dimaksimalkan,” ucapnya.

Namun Iriawan optimistis, permasalahan pada kedua venue tersebut akan selesai sebelum dimulainya penyelenggaraan. Khusus untuk Cabor sepakbola akan dimulai pada tanggal 14 Agustus 2014 atau sebelum opening ceremony karena harus menggelar babak penyisihan terlebih dahulu.

“Kalau dari paparan Bupati tadi kami optimis venue dan penyelenggaraan Asian Games di Bogor akan sukses,” pungkasnya.

(DAR)

Pertanyakan Sistem Zonasi PPDB 2018, Sejumlah Orang Tua Calon Siswa Datangi Disdik Kota Bandung

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Lagi, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bandung menyisakan masalah. Hal tersebut terungkap setelah adanya pengaduan dari sejumlah orang tua calon peserta didik yang mempertanyakan nasib kelanjutan pendidikan anak mereka yang tidak diterima melalui berbagai jalur ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Selasa (10/7/2018).

Mereka memenuhi area halaman kantor Disdik Kota Bandung sejak pagi hari. Mereka meluapkan kekesalannya dan mempertanyakan kejelasan serta keadilan dari pemerintah terkait sistem yang diterapkan dalam proses PPDB Kota Bandung tahun 2018. Salah satunya, terkait sistem zonasi yang dinilai merugikan dan tidak adil.

” Banyak anak-anak yang secara akademis memiliki prestasi yang baik. Namun tidak masuk ke sekolah negeri karena adanya sistem zonasi. Kalau masuk ke sekolah swasta, harus ada sejumlah biaya yang dikeluarkan. Sekarang saya tanya, dimana tanggungjawab pemerintah. Katanya pendidikan itu harus merata bagi semua pihak. Mana buktinya?,” kata salah satu orang tua calon peserta didik, Euis Winarni di kantor Disdik Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Selasa (10/7/2018).

Euis menuturkan, anaknya gagal melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP yang dipilih karena kalah bersaing dengan calon peserta didik yang memiliki lokasi rumah lebih dekat dengan sekolah. Dirinya mengaku, jika anaknya tidak diterima di dua sekolah di wilayah Kota Bandung, yakni SMP Negeri 5 dan 14 Bandung.

” Nilai anak saya cukup tinggi untuk bisa melanjutkan pendidikan di dua sekolah tersebut. Tapi kalah oleh siswa yang memiliki nilai rendah karena kedekatan jarak rumah dan sekolah. Untuk itu, pemerintah harus merevisi sistem zonasi karena kalau seperti ini buat apa ada Ujian Nasional, buat apa anak dimasukin bimbingan belajar. Geus weh nu penting mah diajar di sakola jeung lulus (sudah saja cukup dengan belajar di sekolah dan lulus),” tegas warga Maleber Barat, Kecamatan Andir, Kota Bandung ini.

Hal senada diungkapkan warga Jalan Neglasari, Keluraha Cijawura Hilir, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Sugiantoro (50). Dia mengaku kebingungan dengan sistem zonasi yang diterapkan.

” Saya datang ke Disdik Kota Bandung untuk mendapatkan penjelasan karena anak saya tidak diterima dalam sistem online PPDB zonasi meski jarak antara rumah dan sekolah pilihan pertama di SMPN 18 Bandung tidak mencapai satu kilometer. Terus terang, saya bingung dengan sistem (zonasi) ini. Pada hari terakhir, nama anak saya tiba-tiba hilang padahal di hari pertama masih ada,” ujar Sugiantoro.

Selain itu, Sugiantoro pun ingin mempertanyakan terkait pencantuman alamat dalam sistem yang tidak sesuai dengan identitas lengkap yang tertera dalam kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Dalam sistem online PPDB Kota Bandung, hanya tercantum keterangan alamat dan kelurahan saja.

“Jadi sebenarnya untuk apa adanya petugas pengukur titik kordinat di sekolah pas pendaftaran kalau akhirnya yang dicantumkan cuma alamat kelurahan dan kecamatannya saja. Kami butuh kejelasan ini ada apa sebenarnya dan perhitungannya bagaimana,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Panitia PPDB Kota Bandung Akui Ada Calon Peserta Didik yang Belum Terakomodasi

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bandung menyebut jika pelaksanaan PPDB di Kota Bandung secara umum berjalan lancar. Calon peserta didik kategori Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) dan masuk zonasi sangat terfasilitasi dengan kebijakan zonasi murni yang diterapkan pada tahun ini.

“Alhamdulillah, berlangsung lancar dan hampir tidak ada dinamika yang berarti. Dan ini sudah sesuai dengan yang diharapkan regulasi. Menurut kementerian, Kota Bandung yang terbaik dalam menerapkan regulasi zonasi,” ujar Panitia PPDB Kota Bandung, Edi Suparjoto saat dihubungi melalui sambungan telpon, Selasa (10/7/2018).

Berdasarkan hasil rekapitulasi tim panitia PPDB Kota Bandung, terdapat sekitar 33.000 pendaftar di tingkat SD dengan kuota sebanyak 27.828 calon siswa. Sementara untuk jenjang SMP, terdapat sekitar 25.000 pendaftar dari total kuota sebanyak 16.628 calon siswa SMP Negeri.

“Sisanya yang tidak terakomodasi dan sedang kita petakan ke sekolah mana saja. Untuk jenjang SD, kami sedang mencari SD mana saja yang masih kosong kelurahan atau per gugus. Sementara untuk SMP, kami sudah membuat lima sekolah terintegrasi atau sekolah satu atap dengan SD yakni di Cicabe, Cimuncang, Cihaurgeulis, Kebon Gedang dan Ciburuy,” terangnya.

Meski demikian, Edi mengaku jika masih ada beberapa pihak terutama calon peserta didik jalur akademik yang kurang terfasilitasi karena tidak masuk zonasi. Untuk itu, pihaknya sedang mengupayakan calon peserta didik dari jalur akademik tersebut.

“Ada kerja sama dengan K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) untuk menyediakan tempat di sekolah swasta yang memungkinkan. Karena untuk swasta, sebenarnya ada sekitar 40.000 kursi, masih surplus, yang RMP bisa mencoba opsi ke swasta,” tambahnya.

Hingga hari Rabu (11/87/2018) besok, lanjutnya, masih ada proses daftar ulang dan baru akan memulai tahun ajaran baru pada Senin (16/7/2018) mendatang. Untuk itu, pihaknya meminta para orang tua calon peserta didik untuk tetap bersabar.

“Kami sedang memikirkan cara untuk membantu menyalurkan para calon peserta didik yang belum diterima. Mohon kerja samanya untuk tetap sabar karena kami terus berupaya mencari jalan keluar terbaik,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Bulog Ciamis Siap Tampung Hasil Panen Petani

0
(FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bulog Sub Divre III Ciamis siap tampung gabah petani selama memenuhi standar yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Demikian sampaikan Ka Sub Bulog Divre III Ciamis Muhamad Syaukani, Selasa (10/7/2018).

Untuk memenuhi stok beras nasional, kata dia, Bulog Sub Divre III Ciamis terus melakukan penyerapan hasil panen para petani.

“Kebutuhan stok beras yang ada di Bulog Ciamis bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan wilayah kami saja namun bisa juga untuk kebutuhan daerah lain yang stok berasnya kurang,” jelas dia.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kebutuhan beras Kabupaten Ciamis 2018 bisa terpenuhi. Terlebih penyerapan dari petani terus dilakukan oleh Bulog.

“Target penyerapan tahun 2018 ini sebanyak 800 ribu dan baru terserap 36 ribu ton,” jelas dia.

Dia optimistis Bulog bisa memenuhi target tersebut seiring masih banyaknya petani yang panen saat ini.

“Untuk saat ini kami bisa menyerap hasil panen petani sekitar 500 ton per hari, ¥ jelas dia.

(Husen Maharaja/LIN)