spot_img
Senin 8 September 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6920

IKASI Gelar Kejuaraan Anggar Internasional

0
Kejuaraan Anggar
Ketua IKASI Jabar, Asyanti Roszana Thalib. (FOKUSJabar/ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (Pengrpov) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Jawa Barat akan menggelar kejuaraan anggar internasional ‘West Java International Fencing Championship’ di Sentul, Kabupaten Bogor, pada 28-29 April mendatang. Hingga saat ini, sekitar 850 atlet anggar akan ikut serta termasuk atlet anggar asal tujuh negara yang sudah melalukan pendaftaran.

Ketua IKASI Jabar, Asyanti Roszana Thalib menuturkan, kejuaraan anggar internasional tersebut merupakan yang kali pertama dilakukan pihaknya. Kejuaraan sendiri murni merupakan inisiasi Pengprov IKASI Jabar yang didukung Pemprov Jabar serta mendapatkan rekomendasi dari PB IKASI serta organisasi anggar internasional, Fédération Internationale d’Escrime (FIE).

“Dengan digelarnya kejuaraan anggar internasional ini, para atlet anggar Indonesia, khususnya di Jabar, medapatkan kesempatan untuk bertanding lebih baik dengan atlet luar negeri sekaligus membuktikan jika Indonesia masih punya kemampuan untuk menjadi juara di cabang olahraga anggar. Semoga saja dari kejuaraan ini, akan lahir atlet-atlet anggar potensial kedepan untuk Jabar dan Indonesia,” ujar Asyanti saat memberikan keterangan kepada wartawan di salah satu rumah makan, Sabtu (7/4/2018).

BACA JUGA: Kejuaraan Anggar Junior Internasional Akan Digelar Akhir Tahun 2017

Selain diikuti atlet anggar dari seluruh Indonesia yang berasal dari Pengprov IKASI se-Indonesia serta klub anggar di Indonesia, juga diikuti atlet anggar dari luar negeri. Setidaknya sudah ada tujuh negara yang sudah melakukan pendaftaran untuk mengikuti kejuaraan. Diantaranya dari Brunai Darussalam, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Kita berharap semua provinsi bisa mengikuti kejuaraan ini karena belum semua mendaftar. Termasuk dari luar negeri, harapan kita bisa diikuti oleh minimal 10 negara,” tambahnya.

Pada kejuaraan anggar internasional tersebut, lanjutnya, akan dipertandingkan untuk nomor senjata floret, sabel dan degen. Ketiga jenis senjata tersebut, akan dipertandingkan di empat kelompok yakni KU-12, KU-14, Umum, dan veteran dengan batasan usia 50-60 tahun.

“Khusus untuk KU-12, senjata yang dipertandingkan hanya di nomor floret. Ini sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan induk organisasi anggar dunia, FIE,” terangnya.

Asyanti berharap, kejuaraan anggar internasional ini bisa menjadi agenda rutin yang digelar IKASI Jabar untuk mendukung proses pembinaan atlet anggar. Dengan demikian, atlet anggar Jabar bisa mendapatkan banyak kompetisi untuk menguji hasil latihan yang dilakukan serta olahraga anggar bisa menjadi cabang olahraga favorit di Jabar.

“Minimal kejuaraan anggar internasional ini bisa digelar dua tahun sekali sehingga kompetisi di Jabar semakin banyak selain gelar kejurda dan sirkuit yang digelar setiap tahun. Dan di kejuaraan internasional nanti, kita sebagai tuan rumah berharap bisa meraih medali sebanyak-banyaknya dengan mengirimkan 12 atlet yang akan berlaga di kelompok umum,” pungkasnya.

(ageng)

Seleksi Terbuka Sekda Kota Bandung Dimulai, Ini Tahapan dan Syaratnya

0
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai membuka seleksi terbuka untuk pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama Sekretaris Daerah Kota Bandung mulai Jumat (6/4/2018) kemarin. Tahap pertama dari seleksi tersebut yakni pengumpulan berkas  hingga tanggal 26 April 2018.
Kepala Bagian Humas Setda Kota Bandung Yayan A. Brillyana menuturkan, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bandung, Pemerintah Kota/Kabupaten di Jabar, hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berhak untuk mendaftarkan diri. Dengan catatan, bisa memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
“Salah satu syaratnya yakni memiliki pangkat sekurang-kurangnya Pembina Tingkat I Golongan/Ruang IV/b dan diutamakan memiliki pangkat Pembina Utama Muda Golongan/Ruang IV/c. Selain itu, pelamar harus pernah atau sedang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II B) atau Jabatan Fungsional Madya minimal selama dua tahun serta harus berusia maksimal 56 tahun per Juli 2018,” ujar Yayan saat dihubungi melalui telepon selularnya, Sabtu (7/4/2018).
Untuk kualifikasi pendidikan, lanjutnya, pendaftar minimal harus memiliki kualifikasi pendidikan S1 atau DIV yang relevan dengan jabatan sekretaris daerah. Meski demikian, tim penilai akan memberikan bobot lebih kepada pelamar yang memiliki kualifikasi pendidikan lebih tinggi dari S1.
Selain itu, pelamar pun harus memiliki pengalaman jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan jabatan Sekretaris Daerah secara kumulatif minimal selama lima tahun. Pelamar pun harus sudah mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II untuk peserta dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama.
“Yang tak kalah penting, para pelamar harus memiliki nilai minimal ‘baik’ dalam semua unsur penilaian prestasi kerja dalam dua tahun terakhir dengan melampirkan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PPKPNS) Tahun 2016 dan 2017. Pelamar pun harus memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan moralitas yang baik dan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin,” tambahnya.
Yayan menegaskan, segala kriteria yang dirancang itu ditetapkan untuk mendapatkan calon pemimpin terbaik. Sebagai ibukota Provinsi Jabar, Kota Bandung harus memiliki sekretaris daerah yang teladan dan profesional.
“Sekretaris Daerah itu nakhoda bagi seluruh ASN di Kota Bandung. Ia harus memiliki kemampuan manajerial di atas rata-rata serta mampu menjawab tantangan pemerintahan era masa kini. Apalagi sekarang kita sedang menghadapi proses Pilkada yang tentu membutuhkan energi ekstra. Kita perlu pemimpin terbaik,” tuturnya.
Proses seleksi sendiri akan berlangsung hingga 30 Mei 2018 yang dilakukan panitia seleksi yang diketuai Deputi Bidang SDM Aparatur, Setiawan Wangsaatmaja. Panitia Seleksi telah menyusun jadwal kegiatan sehingga rangkaian istimewa ini bisa berlangsung optimal mulai penyeleksian berkas hingga 27 April 2018 hingga penelusuran rekam jejak jabatan, moralitas, dan integritas sebelum dinyatakan lulus secara administratif.
“Setelah lulus secara administrarif, para calon Sekda ini akan menjalankan seleksi kompetensi bidang melalui uji gagasan tertulis pada tanggal 2 Mei 2018 dan hasilnya akan diumumkan pada 7 Mei 2018. Peserta pun akan menempuh seleksi kompetensi manajerial pada tanggal 8-9 Mei 2018 lalau hasilnya dipublikasikan pada 23 Mei 2018. Setelah itu, akan ada wawancara akhir pada tanggal 25-26 Mei 2018 dan pada tanggal 30 Mei 2018 sudah ada pengumuman hasil tiga besar.Semoga semua rangkaian berjalan lancar dan Kota Bandung mendapatkan Sekda terbaik,” pungkasnya.
(ageng)

Dedi Mulyadi: Anak Milenial Tak Tahu Jenis Padi

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 4, Dedi Mulyadi merasa khawatir dengan masa depan generasi milenial yang tidak mengenal pertanian. Padahal, kata dia, pertanian merupakan bidang yang harusnya menjadi pilar kemakmuran rakyat.

Hal tersebut dia katakan saat acara Dialog bersama Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jabar di Gedung Pascasarjana Universitas Parahyangan (Unpar) di Jalan Merdeka Kota Bandung, Kamis (7/4/2018).

“Anak-anak milenial itu anal-anak yang tidak mengenal lingkungannya, tidak mengenal tanah, air, udara, dan mataharinya,” kata Dedi.

Dia mengatakan, saat ini milenial difahami sebagai mode bukan trend produktivitas yang menyangkut pada hal-hal pertanian. Bahkan, katanya, saat ini para generasi milenial tidak akan tahu jenis-jenis padi.

“Jangan jauh-jauh membicarakan pertanian dengan generasi milenial coba tanya lima jenis padi, apa saja pada anak-anak muda sekarang, mungkin ada yang tahu,” ucapnya.

Dia menilai generasi seperti itu merupakan kelompok berpotensi konflik di masa depan. Karena, kata dia, yang dikonsumsi setiap hari adalah gudget, sehingga generasi milenial hanya melahirkan watak konsumerisme.

“Dia (generasi milenial) jauh dari habitatnya. Manusia yang jauh dari habitatnya kata orang Sunda ‘kaluhur teu sihungan ka handap teu akaran’,” ujar Dedi.

(Ibenk/DAR)

ITB Terus Kembangkan Penelitian untuk Kurangi Risiko Bencana

0
Rektor ITB, Kadarsah Suryadi. (FOKUSJabar/ageng)
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Untuk mendukung tercapainya kemandirian dalam upaya penanggulangan bencana di Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB) telah dan akan terus berupaya mengembangkan pengetahuan, teknologi, serta rancangan kebijakan dalam rangka mengurangi risiko bencana.
Berbagai penelitian dalam upaya pengurangan risiko bencana pun sudah dan terus dilakukan ITB bekerjasama dengan berbagai pihak.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi menuturkan, ITB telah banyak terlibat dalam berbagai diskusi tentang pengembangan konsep dan sistem manajemen penanganan bencana di Indonesia. Selain itu, untuk terus mengkaji kebijakan, strategi, serta teknolohi pengurangan risiko bencana, para peneliti ITB pun telah banyak mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik tingkat nasional maupun internasional.
“ITB pun memiliki Pusat Penelitian Mitigasi Bencana dengan berbagai program penelitian terkait topik kebencanaan. Program riset terkait mitigasi bencana yang telah dikembangkan para peneliti ITB di antaranya aplikasi bernama FEWEAS atau Flood Early Warning and Early Action System,” ujar Kadarsah saat ditemui di sela-sela Sidang Terbuka Wisuda Kedua Tahun Akademik 2017/2018 di Sabuga ITB, Jalan Tamansari Kota Bandung, Sabtu (7/4/2018).
Aplikasi berbasis web, android/iOS dan SMS (Short Message Service) ini, kata dia, disiapkan untuk mengantisipasi bencana banjir di beberapa wilayah sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dan Bengawan Solo. FEWEAS merupakan hasil karya bersama para pakar ITB dari Kelompok Keahlian Sains Atmosfer Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian.
Pengembangan aplikasi ini pun mendapat dukungan dari International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Palang Merah Indonesia (PMI), Zurich Insurance Indonesia, Perum Jasa Tirta II, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.
“ITB pun telah mengembangkan Sistem Informasi Cuaca Eksperimental melalui Kelompok Keahlian Sains Atmosfer, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian. Sistem Informasi Cuaca berupa portal weather-dot-meteo ini merupakan satu-satunya yang dibuat Universitas di Asia Tenggara,” tambahnya.
Portal ini merupakan ‘etalase’ dari penerapan cuaca ‘state of the art’ yang memadukan komputasi kinerja tinggi dan model prediksi cuaca mutakhir. Produk portal ini didukung komunitas siaga banjir, TEIN2 Project, MAIPARK, dan Kyoto University.
Riset lain yang dikembangkan pakar ITB dari Kelompok Keahlian Sains dan Sistem Kerekayasaan Wilayah Pesisir dan Laut Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian yakni Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor. Sistem ini menggunakan sensor pendulum yang dipengaruhi gaya tarik gravitasi. Sehingga saat pendulum berubah akan memicu kontak untuk menyalakan sirine sebagai peringatan awal akan terjadinya bahaya tanah longsor kepada masyarakat sekitarnya.
“Lalu program riset ITB yang mengembangkan peralatan pendeteksi petir yang disebut Early Warning Lighting Detection dari Kelompok Keahlian Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI). Alarm ini akan muncul apabila awan berpotensi mengeluarkan petir dari pengukuran medan listrik statis dengan radius 2 kilometer
Program riset Sistem Radar Cuaca Nasional pun dikembangkan Kelompok Keahlian Teknik Telekomunikasi STEI ITB bersama PT. Inti dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Sistem yang digunakan untuk mendeteksi karakteristik cuaca, pada saat ini dalam proses sertifikasi. Jika berhasil mendapatkan sertifikasi, maka akan menjadi sistem radar cuaca yang pertama kali dibuat anak bangsa Indonesia. Sistem radar cuaca nasional ini pun diyakini dapat menghemat pengeluaran negara dibandingkan harus mengadakan peralatan yang serupa dari luar negeri termasuk biaya mendatangkan tenaga ahlinya.
“Selain riset yang disebutkan, masih ada beberapa penelitian ITB untuk mitigasi bencana. Ini sebagai salah satu sumbangsih ITB bagi negara dan bangsa Indonesia,” pungkasnya.
 (Ageng/LIN)

Dedi Mulyadi: Domba Bisa Memicu Sejahterakan Masyarakat

0
(FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pada saat Dialog Kebangsaan bersama Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) di Universitas Parahyangan di Jalan Merdeka Kota Bandung, Sabtu (7/4/2018),

Cawagub Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi menyebut bahwa Domba Garut bisa menjadi ikon Jawa Barat. Terlebih menurut dia, di Indonesia Domba Garut sangat terkenal.

“Domba Garut ini bisa menjadi ikon Jabar, bahkan bisa membantu menyejahterakan rakyat,” kata Dedi di acara dialog bersama Cagub-Cawagub Jabar di Pascasarjana Unpar, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Sabtu (7/4/2018).

Sebagai pecinta domba, Dedi selalu memberikan domba kepada seseorang atau kelompok masyarakat yang disambanginya. Hal itu dia lakukan agar domba di Jabar semakin banyak.

Hingga saat, kata dia, sudah ada 1.2oo orang pengembala yang dibentuknya untuk mengembala kambing. Kalau anak sudah bisa mengembala kambing, maka ke depan bisa jadi pengusaha kambing yang akan membantu menyejahterakan kehidupan masyarakat.

“Harga satu ekor saja bisa mencapai Rp50 juta, bahkan Rp100 juta. Paling kecil Rp5 juta. Saya ini pengembala, jadi sangat mengerti,” jelas dia.

(LIN)

Ghozali Siap Berhadapan dengan Sahabatnya

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gelandang Persib Bandung Ghozali Siregar akan bereuni dengan sahabatnya Wiganda Pradika pada pertandingan kandang Persib menghadapi Mitra Kukar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (8/4/2018).

Menurut Ghozali, sebelum menjadi lawan, Wiganda adalah teman satu timnya, sehingga keakrabannya terus terjalin hingga ke luar lapangan. Meski begitu, pemain berusia 25 tahun tersebut tidak akan gentar berhadapan dengan sahabatnya. Dia akan bermain maksimal membela Persib Bandung.

“Ya kita itu dari dulu sudah sama-sama, dari kecil lah dari junior sudah sama-sama, tapi ya tergantung besok juga gimana kita fight di lapangan,” kata Ghozali di Graha Persib, Jalan Suanjana, Kota Bandung, Sabtu (7/4/2018).

Ghizali tidak akan menyepelekan kulitas Wiganda, untuk itu pemain bernomor punggung 77 itu akan bekerjakeras dan bertekad membawa Persib meraih hasil maksimal.

“Buat kita siapa yang paling fight itu pemenangnya besok. Ya Insya Alloh, doakan saja semuanya berjalan lancar dan mudah untuk kita,” jelas dia.

(Arif/LIN)

Jose: Jangan Anggap Enteng Mitra Kukar

0
ilustrasi (Web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mitra Kukar akan menjadi lawan Persib Bandung pada pertandingan kandang kompetisi Liga 1 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (8/4/2018).

Asisten pelatih Persib Herrie Setyawan (Jose) mengatakan bahwa tim yang akan dihadapi Persib tidak bisa dianggap enteng. Terlebih, kata dia, Mitra Kukar adalah tim bagus.

BACA JUGA:

Soal Pilkada 2024, Ini Kesepakatan PDI-P dan PCNU Ciamis

Menurut dia, bermain sebagai tuan rumah harus bisa dimanfaatkan Persib, apalagi dukungan penuh dari bobotoh yang hadir akan menambah semangat bermain.

“Kita harus maksimal, semua pemain harus punya tekad demi mendapatkan tiga poin,” kata Jose.

(Arif/LIN)