spot_img
Selasa 16 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6888

MUI Jabar Larang Gerakan #JokowiDuaPeriode

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Setelah banyak dikritik karena melarang gerakan 2019 Ganti Presiden atau #2019GantiPresiden, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) juga melarang eksistensi tagar Jokowi dua periode (#JokowiDuaPeriode) di Jabar.

“Ini belum masanya (kampanye Pilpres),” tegas Ketua MUI Jawa Barat, Rachmat Syafe’i di Bandung, Senin (6/8/2018).

Sebelumnya, MUI Jabar menolak gerakan #2019GantiPresiden di Jabar dengan alasan mengandung unsur provokasi dan inskonstitusional.

Rahmat Syafe’i menjelaskan, kedua belah pihak harus menahan diri sebelum datangnya masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019, untuk kepatutan dan menciptakan kondusifitas dinamika politik di Jabar.

Pasalnya, jika kedua belah pihak bermanuver melakukan geraakan atau menyebar tagar di media sosial tanpa diredam, akan memperkuat unsur profokasi di masing-masing pihak.

“Setelah diamati memang ada unsur seperti itu, mengimbaunya di situ, lebih baik dicermati himbauan kami secara utuh, memang sensitif, tapi kami punya hak (mengimbau), semua punya hak,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra yang juga anggota DPR RI, Sodik Mudjahid mempertanyakan sikap MUI Jabar sebagai lembaga keagamaan yang mencampuri politik.

Legislator asal Jabar ini menilai, selama gerakan #JokowiDuaPeriode masih dibolehkan, maka #2019GantiPresiden pun tak bisa dilarang. Dia hanya mengingatkan, kedua kelompok tidak melakukan aksi yang melanggar hukum.

“Semua pihak, baik yang menggelar #2019GantiPresiden dan gerakan dukung #JokowiDuaPeriode diminta untuk tampil beradab,” ujar Sodik.

Bahkan, Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan kembali menggelar deklarasi gerakan nasional untuk mendukung Presiden RI Joko Widodo kembali memimpin Indonesia di periode kedua melalui hastag #J2P atau Jokowi Dua periode di Kota Bekasi, Jabar, pada Minggu 5 Agustus 2018.

Deklarasi tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan elemen masyarakat baik dari partai politik, ormas, tokoh masyarakat, ulama, dan pemuda.

“Iya ini kali ke lima kami lakukan deklarasi #J2P, Bekasi dua kali, Bandung dan Cianjur. Fokus kami memang di wilayah Jawa Barat, tetapi juga gerakan ini akan kita gaungkan hingga seluruh Indonesia, seperti kemarin kami juga deklrasi di Bali, besok juga di Manado,” ujar Anton Charliyan saat Deklarasi di Jalan RA Kartini, Margahayu, Bekasi Timur, pada Minggu 5 Agustus 2018.

Sebagai insiator, Anton menyebut gerakan hastag #J2P disambut baik oleh seluruh lapisan masyarakat karena hastag ini merupakan suara dan doa rakyat untuk Joko Widodo kembali menjabat presiden kedua kalinya.

(Ibenk)

TPPAS Legok Nangka Siap Proses Sampah Jadi Energi Listrik

0
(HUMAS JABAR)

JAKARTA, FOKUSjabar.co,id: Pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka direncanakan jadi solusi penanganan persampahan di Bandung Raya. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan, menyebut TPPAS Legok Nangka dirancang menggunakan teknologi Termal and Landfill untuk menampung residu.

“Sehingga TPPAS ini akan menghasilkan energi listrik bagi masyarakat. Kalau ini berhasil, ini adalah PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) yang bisa jadi contoh, atau “pilot project” bagi Provinsi lain,” kata Iriawan, pada The Third Indonesia – Japan Joint Meeting Committee on Waste to Energy Development in Indonesia, Senin (06/08/2018), di Pullman Hotel Thamrin Jakarta.

Terkait proses pengadaan, Pemprov Jawa Barat harus memenuhi beberapa syarat diantaranya adalah kesepakatan pemenuhan gap biaya pengolahan sampah (processing fee) untuk memenuhi kelayakan proyek.

Selain itu, Pemprov juga harus memberi kepastian skenario transportasi pengangkutan sampah dari Kabupaten/Kota ke TPPAS Legok Nangka. Serta pemenuhan dokumen AMDAL, juga mengurus status aset Kementerian PUPR di lokasi kerjasama.

“Kami akan segera memenuhi persyaratan-persyaratan lainnya demi percepatan proyek ini,” katanya.

“Kalau terlaksana, ini akan jadi tercepat diantara proyek nasional terkait pengolahan sampah menjadi energi,” sambungnya.

Terkait kerjasama dengan Jepang, khususnya Kementerian Lingkungan Negara Jepang (Ministry of Environment Japan/MoEJ). Iriawan menyebut pihak Jepang secara cepat merespon apa yang diminta Provinsi Jawa Barat.

Iriawan juga berharap warga Jawa Barat, yang terdampak proyek Legok Nangka, juga diperhatikan keberlangsungan kelaikan hidupnya.

“Intinya saya akan lakukan percepatan sehingga Legok Nangka cepat dan beres. Mudah- mudahan sisa jabatan 1,5 bulan lagi Legok Nangka ada progres yang berarti,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Prabowo mengungkapkan, setelah beberapa hal penting tersebut ditindaklanjuti, barulah proses pengadaan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) bisa dilaksanakan sesuai dengan masukan dokumen pra- studi kelayakan.

LKPP sendiri akan mendampingi Pemprov Jabar dalam memberikan saran dan pendapat untuk pelaksanaan proyek. Serta memberikan saran dan pendapat bagi penyempurnaan kajian akhir pra-studi kelayakan.

LKPP juga akan memberikan bantuan untuk peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan bagi PJPK, Tim KPBU dan Panitia Pengadaan dalam menjalankan seluruh tahapan pengadaan sesuai Perka LKPP melalui pelatihan bagi PJPK, Tim KPBU, dan Panitia Pengadaan.

“Juga memberikan bimbingan teknis dalam penyusunan Dokumen Pengadaan Proyek, dan memberikan bimbingan teknis dalam pelaksanaan pengadaan Proyek sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” katanya.

Ia mengungkap, bahwa sekitar Desember 2016, pihaknya juga telah menandatangani MoU percepatan PLTSa Legok Nangka ini dengan Gubernur Jabar kala itu, Ahmad Heryawan.

Agus menyebut, diantara proyek PLTSa lainnya, Jawa Barat yang paling maju progresnya.

“Legok Nangka paling siap dieksekusi, kita punya harapan Legok Nangka jadi pertama di Indonesia,” kata Agus.

Akan tetapi, sambung Agus, masih ada kewajiban dari Gubernur Jawa Barat yang harus dibereskan sedikit lagi.

Salah satunya, memperbaharui perjanjian antara Gubernur Jabar dengan 6 kepala daerah terkait biaya pengelolaan.

“Memang (hampir semua persyaratan) sudah disiapkan (Pemprov Jabar), tapi beberapa Kepala Daerah kan ganti, siapa tahu ada perubahan kebijakan,” ujarnya.

“Dalam hal ini Jawa Barat harus bekerja keras,” katanya.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan masalah sampah sudah sejak lama tidak menjadi perhatian Indonesia.

Tapi, sambung Luhut, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan percepat proses pengolahan sampah.

“Secara pribadi saya sangat terlibat masalah ini karena termasuk 80% sampah sampah dari darat yang mengotori laut,” katanya.

Untuk mempercepat penyelesaian masalah sampah di Indonesia tersebut, pemerintah melibatkan Jepang. Karena Negara tersebut dianggap berpengalaman dalam mengolah sampah.

Luhut berharap, kerjasama dengan Jepang bisa percepat segala proses dan progres.

“Kami senang kalau Jepang bisa masuk di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali. Banyak kota lain yang bisa segera dimasuki,” lanjutnya.

TPPAS Legok Nangka sendiri, merupakan proyek pengelolaan sampah padat perkotaan sejumlah 1.800 ton per hari yang bersumber dari 6 Kabupaten. Diantaranya Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut, yang berlokasi di Legok Nangka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dengan teknologi ramah lingkungan, Legok Nangka juga jadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan kapasitas 18 MW, dan perjanjian Jual Beli Listrik dengan PLN.

Di sisi lain, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Menurut ketentuan tersebut, pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan akan diterapkan di 12 wilayah di Indonesia. Diantaranya, Bandung (Regional Jawa Barat), Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Surabaya, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Palembang, dan Kota Manado.

(DAR/HMS)

Suharto Dianiaya di Tol Cipali Oleh Tiga Orang

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Polisi berhasil mengungkap kasus penemuan mayat di Sumedang. Korban adalah driver taksi online yang diduga dihabisi tiga pelaku di Tol Cipali.

Demikian disampaikan Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo, Senin (6/8/2018).

“Tersangka menganiaya korban di Tol Cikedung, Cipali. Setelah itu, mereka membawa kendaraan ke daerah Sumedang untuk membuang jasad korban, lalu membawa mobil dan barang berharga lainnya” kata Kapolres.

Hal ini sesuai dengan dugaan polisi yang sebelumnya menyebut korban dibunuh di luar wilayah Sumedang.

Hasil indivasi sementara, para tersangka mengaku memesan taksi via aplikasi online dari Jakarta. Namun, karena jarak yang diminta jauh, mereka melobi agar pemesanan dibuat offline.

“Sesuai keterangan, awalnya memesan secara online dilanjutkan offline oleh tiga orang,” jelas dia.

Dalam kasus tersebut dua pelaku sudah ditangkap, yakni L warga Kriya dan R warga Indramayu. Keduanya diringkus di daerah Indramayu pada Minggu (6/8/2018). Satu pelaku lagi masih dalam pengejaran.

Selain menangkap dua tersangka, polisi turut mengamankan mobil rampasan bemerk Toyota Avanza warna silver bernopol B 2256 TFY.

“Untuk keterangan lebih lanjut, besok (7/8/2018) rencananya kami akan ekspose,” kata Hartoyo.

Sebelumnya diberitakan seorang pria bernama Suharto alias Akex ditemukan tewas mengenaskan di sebuah lahan perkebunan milik Perhutani, Jalan Buah Dua – Sanca Blok Cinbo, Dusun Gendereh, Desa Gendereh Kecamaran Buah Dua Kabupaten Sumedang. Diduga pria tersebut korban pembunuhan.

Hasil indivasi, tubuh jasad penuh dengan luka lebam dan memar di bagian kepala belakang, muka, tenggorokan, dada dan luka gores di bagian punggung. Korban diketahui beralamat di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.

Alex sempat diberitakan hilang dengan kendaraan Daihatsu Xenia bernopol B-2256-TFY oleh pengguna Facebook dengan akun ‘Ajek Dido’.

Dia menuliskan bahwa Alex (anggota komunitas) White Car Indonesia mengantar penumpang pukul 18.00 WIB dari Bekasi menuju Subang.

Temannya itu mengaku terakhir menghubungi Alex ketika berada di wilayah Ciasem/Pamanukan Subang. Setelah itu, Alex tidak dapat dihubungi dan GPS mobil sudah tidak aktif.

Pihak kepolisian sebelumnya menduga Alex dianiaya hingga meninggal saat berada di luar Sumedang. Sementara lahan Perhutani dipilih untuk menghilangkan jejak para pelaku. Pasalnya daerah tersebut terbilang jauh dari tempat keramaian.

(LIN)

Ribuan Ulama seluruh Indonesia Hadiri Mudzakarah di Tasikmalaya

0
Mudzakarah Seribu Ulama Untuk Melahirkan Konsep Membenahi NKRI (fokusjabar-Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ribuan ulama dan santri yang datang dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Gedung Aisyah, Jalan H Juanda No 39, Keluraha Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Senin (6/8/2018).

Mereka datang bermudzakarah dan Kongres Mujahidin ke V. Mudzakarah Seribu Ulama ini dihadiri  Ust. Bachtiar Nasir, Wakil Sekjen MUI Pusat KH Tengku Zulkarnain, Ust. Gus Nur serta ribuan Ulama lainnya yang akan berlangsung dari 03 s/d 07 Agustus 2018 mendatang.

Panitia Mudzakarah Gustam Effendi mengatakan, kegiatan ini untuk menunjukkan bahwa ulama itu harus hadir di setiap bidang kehidupan untuk memberikan petunjuk dan pencerahan demi kemaslahatan umat.

“Kita ingin menempatkan ulama pada porsi sebagai Warotsatul Anbiya untuk bisa hadir di pemerintahan dan di masyarakat. Kita butuh nasihat serta saran ulama untuk perbaikan pemerintah dan masyatakat,” jelas dia.

Mudzakarah kali ini dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan ini murni untuk mempertemukan para ulama dan membahas persoalan-persoalan keumatan, tidak ada muatan politik.

“Kita berharap pertemuan ini bisa menghasilkan rumusan dan program-program lainnya untuk pembenahan serta perbaikan NKRI ke depan yang lebih baik dan rahmatan lil ‘alamin,  kata dia.

(Seda/LIN) 

KKPS Jabar Akan Terapkan Layanan Pinjam Berbasis Sistem Informasi

0
Sekda Jabar Iwa Karniwa saat diwawancara wartawan di Gedung Sate (foto : Ibenk Fokus)
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Koperasi Konsumen Praja Sejahtera (KKPS) atau koperasi milik PNS Pemda Provinsi Jawa Barat akan menerapkan aplikasi pinjam berbasis sistem informasi.

Aplikasi ini memungkinkan anggotanya tidak perlu datang ke koperasi secara langsung jika ingin mendapay layanan pinjam dari KKPS.

Demikian disampaikan Ketua KKPS yang juga Sekda Jabar Iwa Karniwa saat apel pagi bersama PNS di lingkungan Pemprov Jabar, di Halaman Gedung Sate Bandung, Senin (6/8/2018).

“Koperasi kita sekarang sudah meningkat cukup signifikan. Dan sekarang kita ingin membangun sistem informasi dimana anggotanya (yang jauh) tidak perlu datang ke koperasi jika ingin aplikasi pinjam,” jelas Iwa.

Selain itu, lanjut Iwa, laporan keuangan yang akan disajikan pun real time atau bisa diketahui setiap saat oleh anggota koperasi.

“Dan teman-teman mungkin cukup mengetahui setiap anggota koperasi berapa simpanan dan begitu nanti SHU (Sisa Hasil Usaha) tidak diambil lalu dipindahbukukan ke rekening yang bersangkutan, sehingga satu sen pun tidak ada yang dikorupsi. Begitulah kira-kita dan setiap pengeluaran akan saya jaga,” ungkapnya.

Kemudian kaitannya dengan kepemilikan saham PNS Pemda Jabar di BIJB melalui KKPS, menurut dia, anggota KKPS akan mendapat keuntungan melalui SHU (Sisa Hasil Usaha).

“Dan setelah kita menjadi pemegang saham di BIJB. Kenapa kita jadi pemegang saham di BIJB? Karena dalam waktu tiga tahun ke depan BIJB ini akan untung dan kalau untung akan masuk lagi jadi SHU kita dan SHU akan ke bapak/ibu sekalian,” tutur Iwa di hadapan peserta apel.

Menurut dia, ada tiga hal yang menjadi penyebab koperasi di Jabar kurang berkembang dengan baik. Yakni kurang amanahnya pengurus, pengelola kurang profesional, dan sempitnya pasar.

“Makanya saya sampaikan kepada pengurus, beri saya waktu dua atau tiga tahun, ini (KKPS) akan menjadi yang terbaik di Indonesia,” pungkasnya.

(LIN)

Polisi Tangkap Dua Pelaku Pembunuh Driver Taksi Online di Sumedang

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa driver taksi online di Sumedang bernama Suharto alias Alex. Pelaku yang berjumlah dua orang, yakni L dan R ditangkap di Indramayu.

Demikian disampaikan Kapolrew Sumedang AKBP Hartoyo, Senin (6/8/2018).

“Iya, sudah ditangkap dua orang (pelaku) di Indramayu kemarin (5/8/2018),” ucapnya.

Saat ini kedua pelaku sedang dalam pemeriksaan Satreskrim Polres Sumdedang. Pihaknya belum bisa memberi keterangan lebih lanjut.

“Besok (7/8/2018) saja akan diekspose,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan seorang pria bernama Suharto ditemukan tewas mengenaskan di sebuah lahan perkebunan milik Perhutani, Jalan Buah Dua – Sanca Blok Cinbo, Dusun Gendereh, Desa Gendereh Kecamaran Buah Dua Kabupaten Sumedang. Diduga pria tersebut korban pembunuhan.

Hasil indivasi, tubuh jasad penuh dengan luka lebam dan memar di bagian kepala belakang, muka, tenggorokan, dada dan luka gores di bagian punggung. Korban diketahui beralamat di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.

Korban sempat diberitakan hilang dengan kendaraan Daihatsu Xenia bernopol B-2256-TFY oleh pengguna Facebook dengan akun ‘Ajek Dido’.

Dia menulis bahwa Alex (anggota komunitas) White Car Indonesia
mengantar penumpang pukul 18.00 WIB dari Bekasi menuju Subang.

Temannya itu mengaku terakhir menghubungi Alex ketika berada di wilayah Ciasem/Pamanukan Subang. Setelah itu, Alex tidak dapat dihubungi dan GPS mobil sudah tidak aktif.

Sejauh ini, pihak kepolisian menduga Alex dianiaya hingga meninggal saat berada di luar Sumedang. Sementara lahan Perhutani dipilih untuk menghilangkan jejak para pelaku. Pasalnya daerah tersebut jauh dari tempat keramaian.

(LIN)

Wali Kota Horsens Apresiasi Kontribusi KBRI Kopenhagen atas Budaya Indonesia

0

DENMARK, FOKUSJabar.id: KBRI Kopenhagen bekerjasama dengan pengusaha kuliner Indonesia di Denmark dan didukung Wali Kota Horsens untuk ketiga kalinya menggelar Bazaar and Cultural Day di Kota Horsens.

Selain mempersembahkan sejumlah tarian dari grup INDA dan Gema Shanti Bali, pada kegiatam kali ini, KBRI Kopenhagen berkesempatan mementaskan sejumlah seni tari tradisional Indonesia dari Kabupaten Boyolali yang ditarikan oleh duta seni tari Boyolali.

Suasana Bazaar and Culture day di Horsen Denmark (foto KBRI Kopenhagen)
Suasana Bazaar and Cultural day di Horsen Denmark (foto KBRI Kopenhagen)

Selain itu, KBRI Kopenhagen pun menyelenggarakan business meeting yang diikuti perwakilan dari Kamar Dagang Indonesia dan sejumlah pengusaha di Horsens dan sekitarnya.

Duta Besar RI Muhammad Ibnu Said mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah Horsens atas kesempatan ketiga kalinnya yang diberikan kepada KBRI Kopenhagen untuk mengenalkan potensi budaya dan pesona Indonesia ke masyarakat Horsens.

Dubes RI pun mengapresiasi Dini’s Restaurant yang telah aktif bekerjasama dengan KBRI Kopenhagen dalam penyelenggaraan bazar di Kota Horsens.

Dia berharap, melalui kegiatan tersebut bisa semakin mempromosikan Indonesia dan dapat meningkatkan people-to-people contact serta meningkatkan kunjungan wisatawan Denmark ke Indonesia.

Sementara itu, Wali Kota Horsen Peter Sorensen menyampaikan apresiasinya kepada KBRI Kopenhagen atas semangat, usaha dan kontribusi yang dilakukan dalam mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia di Kota Horsen, bahkan telah menjadi agenda tahunan KBRI Kopenhagen.

Kegiatan bazar tahun ini semakin meriah karena diikuti oleh 28 personel Duta Seni asal Boyolali Jawa Tengah yang tengah melakukan kunjungan promosi seni dan budaya di Denmark.

Disamping itu, bazar pun terasa komplit dengan hadirnya 12 stand makanan khas Indonesia, seperti Sate, Bakso, Gado-gado, Rendang daging sapi, Gulai Ayam, Telur Balado, Martabak Telur, Nasi Goreng, serta berbagai jajanan pasar lainnya.

Stand kuliner khas Indonesia dipenuhi warga lokal Denmark (foto KBRI Kopenhagen)
Stand kuliner khas Indonesia dipenuhi warga lokal Denmark (foto KBRI Kopenhagen)

Selain itu, ada juga berbagai jenis minuman khas Nusantara, seperti es campur, es dawet, es buah, es jus mangga dan berbagai minuman ringan lainnya yang dijual dengan harga kisaran Rp20 ribu hingga Rp100 ribu per porsinya.

Selain mengenalkan sejumlah makanan, acara yang dihadiri sekitar 1000 orang itu pun dilengkapi stand yang menyajikan produk-produk kerajinan tangan Indonesia, yakni batik dan tenun, souvenir khas bali.

Berbagai produk Indonesia tidak ketinggalan ikut meramaikan suasana kegembiraan ini bersama masyarakat Denmark setempat yang bermukim di Kota Horsens.

Bazar semakin menarik dengan kehadiran Duta Seni Boyolali yang mempersembahkan beberapa tarian tradisional, seperti tarian kusuma bangsa, tarian bedaya temanten, tarian Jaran Kepang Boyolali, Topeng Bapang Malang, Tarian Kala Kridha, Tarian Gotong Royong, hingga Tarian Topeng Ireng Gugur Gunung.

Ada juga Tarian Bujang Ganong tari Sri Panganti dan tarian condong legong keraton, serta beberapa tarian yang dipersembahkan oleh grup tari INDA Denmark, seperti taria merak,

Tari Ngapotek, tari enggang, tari Bali, dan Jaipong. Selain tarian, bazar pun dimeriahkan grup band KBRI Kopenhagen yang melantunkan beberapa lagu populer, tradisional dan lagu bertema kebangsaan. Betupun dengan perlombaan anak-anak dan dewasa yang turut menyemarakan kegiatan bazar itu.

Untuk melengkapi kegiatan tersebut, KBRI Kopenhagen pun menyediakan stand khusus pelayanan Konsuler bagi warga Indonesia yang ingin berkonsultasi dan lapor diri.

Ada juga stand PPLN bagi masyatakat yang ingin mendaftarkan diri sebagai pemilih dalam Pemilu 2019 mendatang, termasuk pendaftaran alamat domisi baru bagi WNI yang bermukim di Kota Horsens dan sekitarnya.

(LIN)