spot_img
Sabtu 20 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6879

Syahla Nabila Ajak Anak Bangsa Tingkatkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme

0
Syahla Nabila (Foto Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Menjadi tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tentunya tidak semudah menggoreskan pena. Selain tinggi badan, keterampilan seni dan penampilan juga sangat diperlukan.

Sebanyak 23 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) terpilih menjadi anggota Paskibraka tingkat Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut. Satu diantaranya, Syahla Nabila, siswi kelas X SMA Al-Madinah Cibatu.

Paskibraka Kecamatan Cibatu (Foto Andian)

Menurut anak ke-empat dari pasangan Susi Susilawati dan Utang Suryadi, dia bangga terpilih menjadi anggota Paskibraka Kecamatan Cibatu tahun 2018. Terlebih, dirinya bertugas pembawa baki bendera pusaka pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.

“ Saya bangga dan senang menjadi tim Paskibraka,” kata Syahla Nabila di rumahnya, Kampung  Cilimushideung, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, Sabtu (18/8/2018).

Syahla mengajak pada seluruh anak-anak bangsa agar lebih meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme untuk mencintai tanah air Indonesia.

Secara terpisah, Kepala SMA Al-Madinah Cibatu, Aep Saepudin mengaku bangga. Bagaimana tidak, tiga orang anak didiknya terpilih menjadi duta Paskibraka Kecamatan Cibatu. Ketiga anak didiknya itu yakni, Syahla Nabila, Neng Fahdan dan Silvi.

“ Tentunya bangga, tiga anak didik kami terpilih jadi tim Paskibraka Kecamatan Cibatu. Melaksanakan tugas pengibaran bendera bukanlah pekerjaan mudah. Mereka dituntut memiliki rasa percaya diri yang kuat, keseriusan dan totalitas yang tinggi,” ucap Aep.

Menurut dia, setiap tanggal 17 Agustus, di seluruh daerah selalu digelar upacara untuk menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Pengibaran sang saka Merah Putih merupakan salah satu bagian penting dalam upacara tersebut.

Karenanya, tim Paskibraka setiap tahunnya selalu dibentuk dan diseleksi oleh panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN).

Anggota tim Paskibraka sambung Aep merupakan putra-putri terbaik. Pasalnya, tidak semua siswa bisa menjadi seperti mereka. Setelah melalui rangakain latihan yang tak kenal lelah, Paskibraka mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan dan akan dibawa di kehidupan nanti di masyarakat.

“ Tidak ada jalan yang mudah untuk mencapai apa yang kita inginkan. Semuanya harus melalui latihan dan ujian sebagai bekal pengalaman berharga. Bawalah pengalaman ini sebagai modal kelak di masyarakat,” pesan dia.

Untuk itu, para siswa lainnya agar bisa termotivasi sehingga bisa mengikuti jejak mereka. Bahkan tidak menutup kemungkinan jadi tim Paskibraka tingkat Kabupaten, Provinsi dan nasional.

“ Banyak manfaat yang bisa diraih. Diantaranya, menambah persaudaraan, ilmu, menanamkan kedisiplinan dan menumbuhkan sifat corsa,” pungkasnya.

(Andian/Bam’s)

Tujuh Napi Lapas Ciamis Langsung Bebas

0
(FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Mendapatkan remisi kemerdekaan, 9 narapidana (Napi) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 2 B Kabupaten Ciamis, Jawa Barat langsung sujud syukur . Napi yang  mendapatkan remisi bebas dari hukuman, yakni narapidana yang tinggal beberapa bulan lagi akan selesai menjalani masa hukuman. Dengan begitu, ketika pada moment Hari Kemerdekaan RI mendapat remisi, sisa hukuman yang tinggal beberapa bulan lagi itu langsung terpotong habis. Sehingga mereka dinyatakan bebas atau bisa kembali ke masyarakat.

“Saya mengucapkan selamat kepada narapidana yang mendapat remisi. Bagi narapidana yang belum mendapat remisi, kami harap untuk bersabar. Karena tidak serta merta narapidana mendapat remisi. Mereka harus memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan,”kata Kepala Lapas Kelas II B Ciamis, Gumilar Budi Rahayu, Jumat (18/8/2018).

Budi berharap narapidana yang dinyatakan bebas setelah dikurangi remisi bisa menjadi warga Negara yang baik dan tidak mengulangi lagi perbuatannya ketika sudah kembali ke masyarakat.

Salah seorang narapidana Iwan Herawan (22), warga Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis, langsung menggelar sujud syukur ketika dinyatakan bebas dari hukuman. Menurutnya, masa hukuman dirinya sebenarnya masih satu bulan lagi, tetapi setelah mendapat remisi kebebasannya dipercepat. (husen maharaja/DAR)

 

Wagub Jabar Terpilih Marah PNS Pemkab Tasik Malah Jongkok Saat Upacara HUT RI

0
Tampak PNS Kab.Tasikmalaya duduk-duduk saat upacara HUT RI Ke 73 (fokusjabar-Seda)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum marah besar melihat sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Tasikmalaya malah jongkok saat mengikuti Uparaca HUT RI di lapangan Sindangkerta, Kec.Pageurageung Kab.Tasikmalaya Jum’at (17/08/18).

“Saya menyesalkan dan merasa malu  atas perilaku PNS tersebut, rasa nasionalisme dan kebangsaan, patriotismenya patut dipertanyakan, apalagi dia ASN sebagai abdi masyarakat yang wajib memberi contoh yang baik kepada masyarakat, kami tidak mau ada oknum PNS seperti itu,” kata Uu sapaan akrabnya kepada wartawan.

Para PNS ini kedapatan berjongkok menghindari terik sinar matahari yang menyegat saat pelaksanaan upacara, selain jongko sebagian lainnya nampak bergerombol untuk berteduh di bawah pohon rindang di bagian belakang formasi barisan peserta upacara.t.

Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih ini juga meminta agar kebiasaan buruk oknum PNS ini bisa diubah dan tak lagi terjadi di masa yang akan datang. “Saya  akan memberikan sanksi tegas kepada para PNS yang kedapatan berbuat tidak terpuji saat pelaksanaan upacara bendera HUT RI,” tegasnya. Uu juga mempertanyakan rasa nasionalisme sebagian PNS Tasik yang tak disiplin itu.

(Seda/DAR)

Meriahnya Agustus di Gedung Sate

0
Lomba pecahkan balon. (FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Museum Gedung Sate menggelar perlombaan bagi anak usia 8-15 tahun di Parkiran Timur Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat (17/8/2018). Acara ini dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Imdonesia (RI) ke-73

Acara tersebut bertajuk Amazing Race “Membangun Semangat Juang Bersama”. Beberapa lomba khas kemerdekaan Kaulinan Rakyat seperti Makan Kerupuk, Balap Karung, Kelereng Sendok, Tarik Tambang dan Pecah Balon.

Acara dimulai sekitar pukul 11.00 WIB., setelah pelaksanaan upacara bendera pusaka di lapangan Gasibu kemudian digelar Treasure Hunt atau berburu harta karun dan mengenal Gedung Sate.

Orangtua dari salah satu peserta, Rini Arnita (35) yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut mengaku terhibur. Selain untuk menyemarakkan hari kemerdekaan RI, bagi Rini acara itu juga untuk melatih kepribadian anak.

“Untuk menyemarakkan hari Kemerdekaan Indonesia ini selalu diisi dengan perlombaan yang sangat positif bagi anak,” ujarnya.

(Ibenk)

Dapat Remisi HUT RI 73, 258 Napi di Jabar Bebas

0
(HUMAS JABAR)

BANDUNG, FOKUSjabar.co.id: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan, bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Ibnu Chuldun, secara simbolis menyerahkan remisi dalam rangka HUT ke 73 Kemerdekaan Indonesia, di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) klas II A Bandung jalan Pacuan Kuda, Arcamanik Kota Bandung, Jumat (17/08/2018).

Dari total 11.995 narapidana yang mendapat remisi HUT ke 73 Kemerdekaan Indonesia, dari 6 rumah tahanan negara dan 27 lembaga permasyarakatan. Ada dua jenis remisi yang diberikan. Yaitu Sebanyak 11.737 mendapat remisi umum I dan 258 narapidana di antaranya menerima remisi umum II, atau bebas.

“Hari ini saya berada di Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin. Memang tugas saya hari ini membedikan remisi secara simbolis kepada warga binaan yang mendapatkan hak -nya,” ungkap Pj Mochamad Iriawan.

“Ada 258 se-Jawa Barat yang mendapat remisi bebas hari ini. Jadi selamat untuk warga binaan yang bebas hari ini,” katanya.

Iriawan pun menyebut pembinaan di rutan atau lapas, bukan untuk membalas perbuatan yang dilakukan. Tapi bagaimana mengembalikan masyarakat ke jalan yang benar, dengan bekal keahlian yang diberikan.

Sebagai contoh, Iriawan mengungkapkan rasa bangganya saat melihat berbagai keahlian yang ditampilkan warga binaan. Mulai dari kesenian, kerajinan tangan, hingga berbagai produk lainnya.

“Kita cukup bangga melihat inovasi warga binaan ada tari-tarian, ada kerajinan, dan semua yang ada di sini. Ini jadi hari yang indah bagi mereka,” Katanya.

Sementara itu, pemberian remisi sendiri diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang perubahan atas PP Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Ibnu Chuldun, mengatakan bahwa harus diberikan informasi kepada publik terkait hak remisi yang diatur undang- undang ini.

Ia menyebut, dari 6 rumah tahanan negara dan 27 lembaga permasyarakatan, berpenghuni warga binaan yang seluruhnya berjumlah 22.880 orang. Mereka terdiri dari tahanan 17.390 orang, dan narapidana sebanyak 5.489 orang.

“Dengan klasifikasi pidana umum sebanyak 14.613 orang, dan pidana khusus 8.214 orang,” Sebutnya.

Dari jumlah tersebut, terdiri dari Tipikor sebanyak 647 orang, narkotika bandar 7.229 orang, narkotika pemakai sebanyak 3.356 orang.

“Sementara terorisme berjumlah 132 orang,” paparnya.

Turut hadir pada kegiatan ini , Kepala Divisi Pemasyarakatan, Krismono, seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Bandung Raya, serta unsur Forkopimda Jawa Barat.

(HUMAS JABAR)

17an Bermanfaat ala “The Amazing Race at Museum Gedung Sate”

0
Foto2 Humas Jabar
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Ada banyak cara memperingati Hari Kemerdekaan RI. Berbagai gaya diekspresikan sebagai rasa syukur dan sukacita menjalani tahun ke-73 kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Apapun itu, dipastikan menambah rasa memiliki dan wawasan kita dalam hidup bernegara. Inilah yang menjadi dasar pemikiran Museum Gedung Sate menggelar “The Amazing Race at Museum Gedung Sate” dengan melibatkan anak-anak usia sekolah dasar untuk berkompetisi di area Gedung Sate, tepat di hari peringatan kemerdekaan RI.
Kepala Bagian Publikasi Setda Jawa Barat Azis Zulficar mengatakan dengan kompetisi ini pihaknya berharap generasi muda mendapatkan pengetahuan dengan cara yang fun (Menyenangkan dan disukai) mengenai sejarah. Sebanyak 80 orang peserta berpartisipasi dalam kegiatan yang baru digelar perdana ini.
“Gedung Sate adalah bagian dari sejarah republik ini, jadi tepat rasanya kita memasifkan informasi mengenai Gedung Sate melalui cara yang berbeda, yaitu dengan kompetisi,” katanya di Gedung Sate Kota Bandung, Jumat (17/8/18).
Lebih jauh Azis menjelaskan ada dua segmen usia dan beberapa permainan yang dapat diikuti. Untuk 5-10 tahun dapat mengikuti Kaulinan Rakyat, seperti Lomba Makan Kerupuk, Balap Karung, Lomba Balap Kelereng, Tarik Tambang, dan Pecah Balon.
“Untuk usia 8-15 tahun, ada permainan yang lebih kompleks bertajuk Treasure Hunt. Permainan ini dilakukan berkelompok, dengnan mengumpulkan 17 kartu bergambar Gedung Sate dengan warna yang sudah ditentukan di sekitar area Gedung Sate,” jelasnya.
“Untuk permainan ‘Mengenal Gedung Sate’, dibagi ke dalam beberapa kelompok, tiap kelompok harus menjawab pertanyaan seputar Sejarah Gedung Sate dan Peringatan Kemerdekaan RI di 5 Pos yang tersebar di sekitar Halaman Gedung Sate,” jelasnya.
Peserta yang berpartispasi, menurut Azis, berasal dari kalangan umum, keluarga PNS di lingkungan Gedung Sate dan undangan ke beberapa sekolah dan komunitas.
Salah seorang tua dari peserta, Dita (35), mengatakan dirinya dan anak-anaknya ikut kompetisi ini tanpa target menang, yang penting adalah nilai perjuangan yang mereka ambil. “Seru, anak-anak senang. Intinya kita mengajarkan kalau ingin meraih sesuatu itu harus melalui perjuangan dulu,” katanya.
Azka, peserta yang juga siswa kelas 4 SD Moh. Toha, juga merasakan senang karena berkesempatan ikut lomba 17an di Gedung Sate. “Kalau di rumah atau di sekolah kan sudah biasa,” katanya.
Berada di Gedung Sate Jumat, 17 Agustus 2018, serasa sedang memasuki mesin waktu dan kembali ke era 1945. Para pelaku sejarah pejuang kemerdekaan dan prajurit berseragam Belanda dan Jepang terlihat hilir mudik. Bedanya, mereka tidak sedang berperang, mereka malah asyik bersenda gurau.
Ada yang berbeda dengan penampilan para petugas museum dan tim kreatif Humas Jabar yang dikomandani Kepala Bagian Publikasi Setda Jabar Azis Zulficar. 17an kali ini, mereka menjelma menjadi pejuang kemerdekaan dan prajurit kompeni dan Jepang.
Azis mengatakan permainan kostum (costume play/cosplay) ini dalam rangka turut memeriahkan 17an di area Gedung Sate sekaligus ajang untuk unjuk kreativitas.
“Kita sekali-kali berpenampilan beda sesuai dengan tema, intinya sih agar kita bisa menjaga kebersamaan dan kreativitas yang ujung-ujungnya semoga semakin dapat merangsang produktivitas kerja,” katanya sambil memamerkan kostum tentara Jepang yang dipakainya.
Cosplay ini juga masih dalam rangkaian “The Amazing Race at Museum Gedung Sate” dengan tujuan lain membangun ambience suasana perjuangan tempo dulu. Sedikitnya ada lima komunitas yang berpartisipasi: Komunitas Jeep Militer, sepeda ontel, Wajada, Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI), Kofaba, Kominitas FBT (Forum Bandung Teritori) 1945, dan Food truck.
Erik (38) dari Komunitas Jeep Militer Bandung berharap acara semacam ini dapat membuat anak-anak tertarik belajar sejarah. “Acaranya keren, sangat mengedukasi terutama buat anak-anak kecil ini. Dengan adanya mobil-mobil (eks) militer ini mereka bisa langsung belajar sejarah. Bisa dibilang museum berjalan kan. Dengan begini mudah-mudahan anak-anak rasa patriotismenya bisa lebih tinggi lagi,” katanya.
Humas Jabar

Jabar Bertekad Bangun Infrastruktur Besar-besaran

0
(Humas Jabar)

BANDUNG – Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-73 Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun ini menjadi momentum bagi Provinsi Jawa Barat untuk membangun infrastruktur secara besar-besaran. Ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk terus mendorong percepatan kesejahteraan rakyat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, Jawa Barat bertekad untuk membangun infrastruktur secara besar-besaran. Ada berbagai macam proyek pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan di Jawa Barat.

“Kita bertekad untuk meningkatkan infrastruktur pembangunan besar-besaran mendukung sepenuhnya Pemerintah Pusat,” ujar Iwa ditemui usai menjadi Pembina Upacara Peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI Tingkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 di Halaman Depan Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Jumat pagi (17/8/18).

“Yang pertama adalah 16 jalan tol. Yang kedua, melanjutkan dan meningkatkan pembangunan Bandara Kertajati yang dirancang nomor kedua terbesar di Indonesia, bahkan dimungkinkan suatu saat nanti lebih besar dari (Bandara) Soekarno-Hatta,” lanjutnya.

Proyek lainnya yaitu pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang sudah mulai groundbreaking. Pelabuhan ini digadang-gadang menjadi pelabuhan peti kemas terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Sementara untuk pembangunan ketahanan pangan, agar Jawa Barat tetap menjadi lumbung padi nasional terus dilakukan pembangunan waduk atau bendungan. “Sekarang sedang membangun mendukung sepenuhnya Pemerintah Pusat adalah (pembangunan) enam waduk. Empat waduk yang sedang on going process,” kata Iwa.

Iwa menyebutkan seperti pembangunan Waduk Leuwi Keris. Waduk yang terletak di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya ini untuk meningkatan produktifitas ketahanan pangan dan penyediaan air baku untuk wilayah Ciamis, Tasikmalaya, dan Banjar. Selain itu, ada waduk Sadawarna untuk wilayah Indramayu dan Subang.

“Lalu Waduk Ciawi untuk meningkatkan air baku dan pengendalian banjir, baik itu wilayah Bogor maupun juga lebih utama lagi Jakarta. Dan yang keempat adalah Waduk Sukamahi, ini juga dalam rangka pengendalian banjir sekaligus untuk mempertahankan ketahanan pangan di wilayah sana (Bogor) dan mengairi supaya sepanjang tahun sawah dan ladang kita itu mendapatkan air,” ungkap Iwa.

“Sehingga diharapkan nanti indeks panen itu dari dua mengarah kepada tiga kali dalam setahun. Termasuk Waduk Matenggeng untuk wilayah Kuningan dan sebagian Cilacap,” imbuhnya.

Iwa menambahkan, pembangunan infrastruktur lain seperti Kereta Api Cepat dari Jakarta sampai Tegal Luar diharapkan bisa dilakukan dengan lancar. Penetapan lokasi (penlok) pun sudah dilakukan dan secara fisik sudah mulai nampak.

Moda transportasi antarkawasan juga terus digenjot pembangunannya melalui Rencana Induk Kereta Api. Kereta Api Cepat nantinya akan tersambung dengan LRT Bandung Raya yang memiliki delapan jalur.

“Sehingga diharapkan nanti Bandung-Tanjungsari bisa 15 sampai 20 menit. Apabila itu (moda transportasi) terintegrasi maka langkah berikutnya transportasi massal akan tersedia buat masyarakat,” tukas Iwa.

“Dengan demikian tentu pengaturan mengenai angkot dan lain sebagainya termasuk (kendaraan) roda dua dimungkin untuk kita lakukan, sehingga kemungkinan nanti prediksi akan terjadi traffic jam di Bandung Raya tidak akan ada nantinya. Karena langkah-langkah antisipasi sudah kita siapkan,” sambungnya.

Ini menjadi salah satu solusi moda transportasi antarkawasan terintegrasi yang bisa mengurangi high cost economy terkait logistik. Terlebih dengan adanya Perpres Nomor 45 Tahun 2018 tentang Tata Ruang Cekungan Bandung yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan sebagian Kabupaten Sumedang menjadi langkah monumental.

“Karena dari sisi tata ruang sudah ada landasan hukumnya, sehingga walaupun tata ruang, tata wilayah kabupaten/kota (di Bandung Raya) belum (ada) bisa mengacu kepada perpres tersebut,” tutur Iwa.

Progres pembangunan transportasi antarkawasan Bandung Raya sampat saat ini, Iwa menjelaskan sudah mencapai tahap pengajuan izin trase ke Kementerian Perhubungan RI. Proyek ini memerlukan anggaran cukup besar, sehingga tidak akan mengandalkan APBN dan APBD. Maka pola pembangunan yang akan dilakukan yaitu KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha) atau investasi swasta.

Moda transportasi terintegrasi Bandung Raya ini menjadi mimpi besar bagi Jawa Barat. Targetnya akan selesai pada 2025. “Kita sedang rancang terus, tetapi paling tidak di tahun 2025 ini sudah terbentuk indikator negara maju ada di Jawa Barat. Itu mimpi terbesar Jawa barat, sehingga kita bisa menyamai Kuala Lumpur dan Bangkok, bahkan bisa melampaui,” tegas Iwa.

Sementara terkait pembangunan jalan tol, Iwa menyebut proyek tol seperti Tol Cisumdawu diharapkan bisa meningkatkan efektifitas Bandara Kertajati di Majalengka. Namun, tidak hanya itu tol ini juga diharapkan bisa meningkatkan arus barang dan orang dari Bandung-Cirebon dengan waktu tempuh maksimal satu jam atau bahkan Bandung-Kertajati bisa ditempuh dalam waktu 45 menit.

Untuk mendukung upaya itu, kata Iwa, pihaknya telah mengalokasi anggaran hingga Rp 60 Miliar untuk pembebasan lahan akses jalan nontol, sementara pembangunan jalannya akan dilakukan Kementerian PUPR RI.

“Ini langkah-langkah yang sedang terus kita lakukan. Sekarang sedang proses di Seksi Satu yaitu Cileunyi-Rancakalong, sedangkan Rancakalong-Sumedang untuk Seksi Dua Fase Satu itu sudah selesai, sekarang sudah mengacu pada Seksi Dua Fase Dua sampai ke Sumedang,” jelas Iwa.

Proyek Tol Bocimi juga tak luput dari percepatan pembangunan. Pemerintah Pusat telah melanjutkan pembangunan tol ini dari Sukabumi-Ciranjang dan Ciranjang-Padalarang. Sementara berdasarkan hasil studi, Iwa mengatakan Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) akan menjadi jalan tol sepanjang 185 km mulai dari Gedebage-Majalaya-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Cilacap.

“Tidak kalah pentingnya adalah wacana yang memang baru, mulai digagas 2015 lalu dirancang mengenai FS (feasibility study) 2016 dan FS-nya selesai 2017. Untuk hasil studi bukan Cileunyi-Garut-Tasikmalaya tetapi menjadi Gedebage-Majalaya-Garut-Tasik-Tasik-Ciamis-Banjar hingga Cilacap sepajang 185 km,” papar Iwa.

“Ini langkah besar-besaran momentum Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 dan juga Ulang Tahun Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang ke-73 yang jatuhnya pada tanggal 19 Agustus 2018,” katanya.

Berbagai pembangunan infrastruktur fisik tersebut adalah salah satu upaya mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Upaya lain yang dilakukan yaitu melalui peningkatan pelayanan publik. Pemda Provinsi Jawa Barat juga terus mendorong percepatan kesejahteraan melalui pelaksanaan pembangunan yang telah diprogramkan, serta peningkatan kualitas SDM.

“Momentum Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2018 yang ke-73, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan seluruh komponennya bertekad untuk terus mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” tutur Iwa.

“Ada dua hal. Yang pertama adalah percepatan infrastruktur, yang kedua meningkatkan pelayanan. Disamping juga tetap mempertahankan apa yang sudah diprogramkan termasuk pembangunan manusia seutuhnya baik lahir bathin maupun rohani,” pungkasnya.

(HUMAS JABAR)