spot_img
Senin 18 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 62

KMHDI Soroti Transparansi KKMP: Jangan Sampai Jadi Proyek Kosmetik Tanpa Dampak Nyata

0
Bendahara Umum PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Gde Bayu Pangestu AW
Bendahara Umum PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Gde Bayu Pangestu AW

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) agar tidak mengulangi kegagalan program koperasi di masa lalu. Hal itu disampaikan menyusul peluncuran program KKMP secara nasional oleh pemerintah pusat.

Bendahara Umum Pengurus Pusat KMHDI, Gde Bayu Pangestu AW, menyatakan bahwa koperasi merupakan instrumen penting dalam memperkuat ekonomi berbasis komunitas. Namun, tanpa pengawasan ketat dan keterlibatan masyarakat, koperasi dikhawatirkan hanya akan menjadi program simbolis tanpa dampak nyata.

Baca Juga: Pemkot Bandung Dukung 151 KKMP, Siap Perkuat Ekonomi Warga Kelurahan

“Kami mendukung semangat pembentukan Koperasi Merah Putih, namun pelaksanaannya harus dikawal agar tidak menjadi formalitas belaka, seperti yang terjadi pada banyak koperasi masa lalu dan program MBG yang implementasinya masih bermasalah,” ujar Bayu, Senin (21/7/2025).

KMHDI menilai, keterlibatan aktif masyarakat, khususnya generasi muda desa, merupakan kunci keberhasilan KKMP. Mereka tidak boleh hanya menjadi objek program, tapi juga aktor utama dalam pengelolaan koperasi.

“Koperasi harus dikelola profesional dan terbuka terhadap keterlibatan pemuda desa sebagai penggerak utama. Ini penting agar ada regenerasi dan adaptasi terhadap tantangan ekonomi digital,” tegasnya.

Desak Pengawasan Dana dan Audit Sosial di Tingkat Akar Rumput

KMHDI juga menyoroti perlunya keterbukaan dalam pengelolaan dana dan pelaporan pertanggungjawaban. Bayu mengingatkan agar koperasi tidak menjadi beban keuangan desa tanpa kontribusi ekonomi yang jelas.

“Kami mendesak adanya audit sosial di tingkat masyarakat dan platform evaluasi berkala dari pemerintah. Jangan sampai mengulang kegagalan koperasi ala Orde Baru,” tegasnya.

KMHDI Tawarkan Sinergi Strategis: Libatkan Kampus dan KKN Tematik

Sebagai bentuk kontribusi konkret, KMHDI menawarkan kemitraan strategis kepada pemerintah. Salah satu usulan KMHDI adalah sinergi dengan kampus melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik koperasi, serta penguatan koperasi percontohan di tiap provinsi dengan pendampingan intensif.

“Perlu dibangun fondasi yang kuat sebelum mengejar angka besar. Pemerintah harus fokus pada kualitas, mulai dari kesiapan SDM, transparansi dana, hingga pelaporan yang bisa diakses publik,” ujar Bayu.

Menurutnya, jika tidak dikawal sejak dini, koperasi-koperasi tersebut hanya akan menjadi proyek jangka pendek tanpa keberlanjutan dan kehilangan makna dari semangat ekonomi gotong royong.

“Tanpa pengelolaan yang serius, Koperasi Merah Putih hanya akan jadi nama tanpa isi. Padahal, koperasi seharusnya menjadi alat kedaulatan ekonomi rakyat,” tandasnya.

KMHDI Siap Kawal dan Edukasi Masyarakat Soal Tata Kelola Koperasi

Sebagai organisasi mahasiswa tingkat nasional, KMHDI menyatakan kesiapan untuk ikut terlibat dalam pengawasan dan edukasi masyarakat terkait tata kelola koperasi, agar tujuan besar koperasi sebagai penggerak ekonomi gotong royong dapat tercapai maksimal.

“KMHDI secara kelembagaan siap mendampingi masyarakat untuk mewujudkan tata kelola koperasi yang sehat, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” pungkas Bayu.

(Yusuf Mugni)

Pemkot Bandung Dukung 151 KKMP, Siap Perkuat Ekonomi Warga Kelurahan

0
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan bersama Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung mengikuti Peluncuran Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Secara Daring Senin (21/7/2025) -Ist-
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan bersama Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung mengikuti Peluncuran Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Secara Daring Senin (21/7/2025) -Ist-

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung secara resmi meluncurkan 151 Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) sebagai bagian dari program nasional 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diinisiasi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Peluncuran nasional tersebut digelar di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025), dan diikuti secara daring oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Wakil Wali Kota Erwin, Sekretaris Daerah Kota Bandung Iskandar Zulkarnain, serta jajaran Forkopimda dari Bandung Command Center, Balai Kota Bandung.

Baca Juga: Pemkot Bandung Siap Bantu Perbaikan Rumah Korban Kebakaran di Cikutra

Dalam keterangannya, Farhan menyampaikan bahwa pembentukan KKMP bukan sekadar koperasi simpan pinjam biasa, melainkan bagian dari upaya memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan di tingkat kelurahan.

“Koperasi ini berbasis pada setoran wajib dan simpanan sukarela, serta bertujuan untuk mendorong pemberdayaan usaha kecil dari tingkat akar rumput,” jelas Farhan.

Pembentukan 151 KKMP di Bandung melalui musyawarah kelurahan yang berlangsung pada 19–27 Mei 2025, dan seluruh koperasi telah resmi berbadan hukum per 20 Juni 2025.

Farhan berharap KKMP Bandung bisa menjadi percontohan nasional dalam membangun ekonomi lokal yang tangguh dan berbasis komunitas.

“Kami akan lanjutkan dengan pelatihan dan bimtek bagi para pengurus dan pengawas koperasi. Agar mereka memiliki kapasitas manajerial dan tata kelola yang baik,” tambahnya.

Pelatihan tersebut akan berjalan dalam dua angkatan, masing-masing untuk 40 koperasi, baik pengurus maupun pengawas. Selain itu, pemerintah juga membuka akses pendanaan hingga Rp5 miliar per koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dengan jangka waktu pinjaman maksimal 10 tahun.

Prabowo: Ini Bukan Sekadar Program, Tapi Gerakan Nasional

Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menekankan, peluncuran koperasi ini merupakan tonggak kebangkitan koperasi Indonesia. Harapannya menjadi tulang punggung ekonomi berbasis komunitas di seluruh penjuru negeri.

“Ini adalah hari bersejarah. Kita mulai sebuah gerakan besar dengan meluncurkan 80.081 koperasi desa dan kelurahan Merah Putih,” tegasnya.

Ia menggambarkan koperasi sebagai simbol persatuan kaum kecil yang jika bersatu akan menjadi kekuatan besar, layaknya seikat lidi.

“Orang kuat bikin holding. Tapi koperasi menyatukan yang lemah agar kuat bersama,” ujarnya.

Prabowo menambahkan, koperasi ini harapannya tak hanya menjadi lembaga simpan-pinjam. Tetapi juga sebagai pusat distribusi, produksi, dan instrumen pemerataan ekonomi nasional.

“Ini bukan sekadar program pemerintah, melainkan gerakan rakyat yang harus kita semua jaga, kawal, dan kuatkan bersama,” tutup Prabowo.

(Yusuf Mugni)

Aksi Ekstrem Debus Warnai Hajat Bumi di Pangandaran, Penonton Menjerit Takjub

0
Poto: Suasana saat pertunjukan Debus memainkan api di Pangandaran
Poto: Suasana saat pertunjukan Debus memainkan api di Pangandaran

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Perayaan Hajat Bumi yang digelar di Bojong Karekes, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, menyuguhkan pertunjukan ekstrem yang memukau sekaligus menggetarkan nyali, kesenian Debus, yang sarat dengan nilai spiritual dan budaya lokal, menjadi sajian utama dalam acara tersebut.

Pertunjukan ini menampilkan aksi luar biasa yang tampaknya melampaui batas kemampuan manusia biasa. Para peserta Debus mempertontonkan kekuatan fisik dan spiritual mereka: memakan bara api, mandi air mendidih, ditusuk serta ditebas golok tajam, tidur di atas pecahan kaca, bahkan dipukul dengan bambu hingga hancur. Tidak berhenti di situ, aksi paling menegangkan datang saat seorang peserta “dipotong” dengan mesin senso di depan mata ratusan penonton.

Baca Juga: Libur Usai, Pelaku Usaha ATV Pangandaran Kembali Sepi Pengunjung

Meski tampak mengerikan, para peserta justru tampil tenang dan tanpa luka sedikit pun, bahkan terlihat menikmati setiap adegan.

Sebelum pertunjukan dimulai, para pelaku Debus menjalani ritual khusus. Mereka dibasuh dengan air bunga yang telah dibacakan doa-doa dan jampi-jampi, kemudian ditiup doa oleh pimpinan kelompok. Setelah prosesi itu, peserta menari mengikuti irama musik tradisional, sebagai pembuka pertunjukan.

Penonton pun dibuat bergidik ngeri sekaligus takjub. Banyak yang mengabadikan momen melalui ponsel, namun tak sedikit pula yang memilih memalingkan muka karena tak sanggup melihat aksi-aksi berbahaya itu.

Salah satu adegan yang menyedot perhatian adalah ketika seorang peserta tidur di atas pecahan kaca tanpa mengenakan atasan, lalu tubuhnya dinaiki oleh peserta lain yang sedang memakan api. Sorakan dan jeritan penonton pun tak terhindarkan.

Aksi Paling Ekstrem Debus Pangandaran

Lebih mengejutkan lagi, seorang penonton yang mengenakan seragam ASN tiba-tiba naik ke panggung untuk ikut mandi air mendidih. Setelah diberikan doa khusus, ia pun tampak mampu menjalani aksi itu tanpa cedera, membuat penonton makin terpukau.

Di akhir pertunjukan, suasana memuncak ketika aksi paling ekstrem yakni memotong tubuh manusia menggunakan mesin senso. Jeritan kengerian terdengar dari kerumunan, meski berakhir dengan tepuk tangan riuh karena semua peserta tetap selamat.

Ketua Galuh Sadulur sekaligus tokoh budayawan Sunda, Raden Koko Koswara, menyebut bahwa Debus merupakan kesenian bela diri warisan leluhur Tatar Sunda yang menggabungkan kekuatan fisik, spiritual, dan seni pertunjukan.

“Debus adalah bagian dari seni bela diri Sunda yang telah ada sejak zaman dulu. Sayangnya, semakin jarang tampil. Untuk itu perlu dukungan media agar warisan ini tidak tenggelam oleh budaya asing,” ujar Koko.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga budaya lokal agar tidak punah. “Kalau kata orang Sunda, ‘Ulah nepi ka jati kasilih ku junti’. Jangan sampai akar budaya kita tergantikan oleh hal-hal yang tidak sepadan,” tegasnya.

(Sajidin)

Pemkot Bandung Siap Bantu Perbaikan Rumah Korban Kebakaran di Cikutra

0
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Saat Meninjau Korban Kebakaran di kawasan Jalan Asep Berlian, Gang Bapa Aen, RT 04 RW 11, Kelurahan Cikutra, Kota Bandung Senin (21/7/2025) -Ist-
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Saat Meninjau Korban Kebakaran di kawasan Jalan Asep Berlian, Gang Bapa Aen, RT 04 RW 11, Kelurahan Cikutra, Kota Bandung Senin (21/7/2025) -Ist-

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung menyatakan komitmennya untuk membantu perbaikan rumah warga yang terdampak kebakaran di kawasan Jalan Asep Berlian, Gang Bapa Aen, RT 04 RW 11, Kelurahan Cikutra, Kota Bandung.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, turun langsung ke lokasi kejadian pada Senin (21/7/2025) untuk melihat kondisi warga yang terdampak sekaligus menyampaikan kepastian bantuan dari Pemkot.

Baca Juga: Pemkot Bandung Evaluasi Event Besar, Soroti Kemacetan di Arah Bandung Timur

“Insyaallah, rumah-rumah yang terbakar akan kita bantu perbaiki. Fokus utama kita adalah memastikan rumah ini bisa segera kembali dihuni,” ujar Erwin saat meninjau lokasi.

Ia menegaskan, penyelesaian persoalan ini akan dilakukan melalui kolaborasi lintas dinas serta semangat gotong royong bersama warga.

“Kita kedepankan semangat kolaborasi. Semua bergerak bersama, bukan hanya mengandalkan satu pihak,” tambahnya.

Selain bantuan perbaikan bangunan, Pemkot Bandung melalui Dinas Sosial juga menyalurkan bantuan darurat berupa bahan makanan, selimut, kue, dan kebutuhan dasar lainnya. Perhatian juga diberikan pada kebutuhan pendidikan anak-anak, termasuk bantuan seragam sekolah.

“Untuk seragam sekolah, kami juga akan bantu. Intinya, jangan sampai anak-anak berhenti sekolah karena musibah ini,” tegas Erwin.

Ia juga mengimbau warga untuk segera mengurus dokumen administrasi agar penyaluran bantuan bisa dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Silakan segera diproses, niatkan ini sebagai bentuk ibadah. Kami akan bantu sesuai regulasi,” ujarnya.

Berdasarkan data sementara, kebakaran tersebut berdampak pada empat rumah, dengan satu di antaranya mengalami kerusakan sebagian. Total terdapat 9 kepala keluarga (KK) atau 31 jiwa yang terdampak dalam kejadian tersebut.

(Yusuf Mugni)

Pemkot Bandung Evaluasi Event Besar, Soroti Kemacetan di Arah Bandung Timur

0
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan berbagai event berskala besar yang digelar pada akhir pekan lalu. Salah satu fokus utama evaluasi adalah persoalan kepadatan lalu lintas, terutama di jalur menuju wilayah Bandung Timur.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa kemacetan yang terjadi di wilayah timur kota menjadi perhatian serius dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Farhan Tegaskan Study Tour Boleh, Asal Tak Masuk Nilai Akademik

“Memang ada sejumlah catatan. Kita harus mempertimbangkan kembali penggunaan jalur ke arah Bandung Timur. Ternyata, seperti halnya Bandung Barat, lalu lintas ke dan dari Bandung sudah padat sejak pukul 4 pagi,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (21/7/2025).

Farhan mengaku cukup terkejut dengan tingkat kemacetan yang terjadi, terutama pada hari Sabtu dan Minggu pagi. Ia mencatat, kemacetan terjadi pada Sabtu antara pukul 5 hingga 7 pagi, dan pada Minggu bahkan dimulai sejak pukul 4 hingga 8 pagi. Setelah waktu tersebut, arus lalu lintas berangsur normal berkat koordinasi yang baik dengan pihak kepolisian, TNI, dan aparat kewilayahan.

Pemkot juga berencana mengevaluasi kembali sejumlah titik crossing atau simpul lalu lintas yang dinilai menjadi sumber kemacetan.

Selain menyoroti masalah teknis, Farhan menyebut bahwa secara umum masyarakat memahami konsekuensi kemacetan saat event besar digelar. Keluhan maupun masukan dari warga akan dijadikan acuan dalam menyempurnakan penyelenggaraan acara mendatang.

“Ada yang mengusulkan agar event digelar di luar pusat kota. Tapi justru nilai khas Kota Bandung itu terasa ketika event berlangsung di tengah kota. Di sanalah daya tariknya,” tuturnya.

(Yusuf Mugni)

Farhan Tegaskan Study Tour Boleh, Asal Tak Masuk Nilai Akademik

0
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bandung tidak akan melarang kegiatan study tour bagi sekolah, termasuk yang dilakukan ke luar Provinsi Jawa Barat. Namun, ia mengingatkan bahwa agenda tersebut tidak boleh memiliki keterkaitan dengan nilai akademik siswa.

“Selama study tour itu tidak berhubungan dengan penilaian akademik, ya silakan saja,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin (21/7/2025).

Baca Juga: Serafin dan Arif Raih Gelar Mojang Jajaka Jawa Barat 2025, Siap Harumkan Nama Daerah

Farhan juga menyatakan Kota Bandung bersifat terbuka. Baik bagi sekolah dari daerah lain yang ingin berkunjung maupun bagi sekolah di Bandung yang ingin mengadakan kegiatan di luar kota.

“Bandung ini kota terbuka. Masuk boleh, keluar juga boleh. Saya tidak bisa melarang, meskipun ada surat edaran dari Gubernur yang menyarankan agar tidak ke luar Jawa Barat,” katanya.

Pernyataan ini muncul sebagai respons atas kebingungan para orang tua dan pihak sekolah terkait pelaksanaan study tour. Terutama setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan edaran pembatasan kegiatan tersebut di luar provinsi.

Farhan menegaskan kembali, study tour merupakan bagian dari proses pembelajaran non-formal yang bersifat pengalaman. Bukan sesuatu yang menentukan prestasi akademik siswa.

“Yang penting tidak ada unsur paksaan dan tidak dijadikan penilaian akademik. Ini soal pengalaman belajar di luar kelas yang juga penting untuk perkembangan siswa,” tandasnya.

(Yusuf Mugni)

Serafin dan Arif Raih Gelar Mojang Jajaka Jawa Barat 2025, Siap Harumkan Nama Daerah

0
Serafin Ernesta dan Arif Muhaemin Terpilih sebagai Mojang Jajaka Jawa Barat 2025
Serafin Ernesta dan Arif Muhaemin Terpilih sebagai Mojang Jajaka Jawa Barat 2025

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ajang bergengsi Pemilihan Mojang Jajaka (Moka) Jawa Barat 2025 resmi berakhir dengan terpilihnya Serafin Ernesta Putri dari Kabupaten Bekasi dan Arif Muhaemin dari Kabupaten Purwakarta sebagai Mojang dan Jajaka Pinilih tahun ini. Keduanya berhasil mengungguli puluhan finalis lain dalam malam grand final yang terselenggara meriah di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Minggu (20/7/2025).

Sebagai bentuk apresiasi, Serafin dan Arif masing-masing menerima trofi kehormatan serta hadiah uang tunai sebesar Rp13 juta.

Baca Juga: Kontingen KORMI Kota Bandung Menuju FORNAS VIII Dilepas, Ini Kata Wali Kota

“Mojang Jajaka bukan hanya soal paras rupawan, tetapi juga mencerminkan kematangan pengetahuan, sikap, serta bakat. Harapannya, ajang ini dapat melahirkan sosok inspiratif dari Jawa Barat yang bisa bersinar di tingkat nasional,” ujar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang diwakili Asep Sukmana, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat.

Tahun ini, penyelenggaraan Moka Jawa Barat terasa lebih spesial karena menjadi bagian dari rangkaian Sunda Karsa Fest: Karya Kreatif Jawa Barat x West Java Sharia Economic Festival 2025 kolaborasi antara Bank Indonesia Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Selain penghargaan utama, panitia juga mengumumkan sejumlah gelar kehormatan lainnya, mulai dari Wakil I dan II, Harapan, hingga kategori khusus seperti Kamemeut, Parigel, Mimitran, Motekar, dan Gandes Kewes. Menariknya, lima peserta tahun ini juga dinobatkan sebagai duta khusus Bank Indonesia untuk berbagai program literasi dan digitalisasi ekonomi.

Daftar Lengkap Peraih Gelar Mojang Jajaka Jawa Barat 2025Mojang & Jajaka Pinilih

  • Mojang: Serafin Ernesta Putri (Kab. Bekasi)
  • Jajaka: Arif Muhaemin (Kab. Purwakarta)

Wakil I

  • Mojang: Thulsyva Febriani (Kab. Bandung Barat)
  • Jajaka: Farel Vandin Ardiwinata (Kab. Subang)

Wakil II

  • Mojang: Helena Gayatri Putri (Kab. Subang)
  • Jajaka: Alwy Haikal (Kab. Pangandaran)

Harapan I-III

  • Harapan I: Salzha Aulia Putri (Kota Tasikmalaya), Farid Azzam Zaidan (Kota Depok)
  • Harapan II: Gina Listya Nuraini (Kab. Garut), Ahmad Firdaus Mirza (Kota Bandung)
  • Harapan III: Nira Kania Wulandari (Kab. Purwakarta), Muhammad Zahran Nazhmi Fadhlurrohman (Kota Bogor)

Kategori Khusus

  • Kamemeut: Ririn Ferianti & Fathurrachman Sidiq
  • Parigel: Nela Dahlia & Fikri Azhar Muzhaffar
  • Mimitran: Yusrina Bilqis & Mochamad Fathur Rahman
  • Motekar: Lutfia Afifah Rahmat & Dilpa Nur Saputra
  • Gandes & Kewes: Livia Nadhira Silva & Benovi Cansanov Virgano

Duta Khusus Bank Indonesia Jabar

  • Cinta Bangga Paham Rupiah: Muhammad Zahran Nazhmi Fadhlurrohman (Kota Bogor)
  • Digitalisasi Pembayaran: Dara Arnelita (Kota Bandung)
  • Perlindungan Konsumen: Farel Vandin Ardiwinata (Kab. Subang)
  • Literasi Kebanksentralan: Fintan Nadira Aurellia
  • Belanja Bijak: Thulsyva Febriani