spot_img
Senin 22 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 58

Satpol PP Kota Bandung Siap Tertibkan Parkir Liar di Jaya Plaza

0
Satpol PP Kota Bandung fokusjabar.id
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung Bambang Sukardi

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Satpol PP Kota Bandung akan menindak tegas praktik parkir liar di trotoar sekitar Jaya Plaza, Jalan Ahmad Yani setelah rekaman aktivitas tersebut viral di media sosial.

Kepala Satpol PP Kota Bandung, Bambang Sukardi mengatakan, aktivitas tersebut bukan hanya melanggar aturan. Namun juga sudah masuk kategori Pungutan Liar (Pungli).

BACA JUGA:

Ratusan Relawan Jokowi–Gibran Gelar Konsolidasi “Solid Bersama” di Jawa Barat

“Yang viral itu membuat kita sangat prihatin. Mestinya hal itu tidak perlu terjadi,” kata Bambang di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin (8/12/2025).

Menurutnya, trotoar tidak boleh dijadikan area parkir dan tidak bisa menjadi sumber pemasukan bagi oknum manapun. Termasuk juru parkir.

Bambang menegaskan, penegakan Perda harus dilakukan secara tegas dan konsisten.

“Kalau memang itu bukan tempat khusus parkir, ya jangan dong. Trotoar itu bukan untuk parkir,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung untuk melakukan penertiban bersama.

Apalagi, seluruh aktivitas perparkiran harus berada di bawah pengetahuan dan kewenangan Dishub.

“Tentu kami akan koordinasi dengan Dishub untuk sama-sama menertibkan,” ucapnya.

BACA JUGA:

Pemkot Bandung Resmikan GT Karees, Pusat Kreativitas Baru untuk Anak Muda

Bambang mengimbau seluruh masyarakat agar mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Dia menekankan bahwa Kota Bandung memiliki permasalahan cukup kompleks. Sehingga membutuhkan dukungan warga untuk tetap kondusif dan tertib.

“Tanpa dukungan warga, hal ini tidak bisa terwujud. Mari kita ciptakan Bandung yang nyaman dan tertib yang bikin kita betah,” ujarnya.

Bambang menegaskan, praktik parkir liar di lokasi tersebut memang memenuhi kategori pungutan liar.

“Ya jelas dong. Karena itu bukan peruntukannya. Dan yang namanya parkir harus sepengetahuan jajaran Dishub,” ungkapnya.

Bambang menambahkan, kemungkinan proses hukum tetap terbuka dan akan dibahas bersama penyidik Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS) maupun Dishub.

BACA JUGA:

Solidaritas Jabar Mengalir ke Sumatera, Kota Bandung Kirim Rp2 M

“Nanti kami koordinasi dengan Dishub, karena kita juga memiliki penyidik PPNS,” pungkas Kepala Satpol PP Kota Bandung.

(Yusuf Mugni)

Dugaan Pencurian, Delapan Orang Diamankan Polsek Padaherang Pangandaran

0
dugaan pencurian fokusjabar.id
Delapan orang terduga pencurian sedang dalam proses pemeriksaan di Polsek Padaherang (foto; Dokumen)

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Unit Reskrim Polsek Padaherang mengamankan delapan orang. Dengan dugaan terlibat dalam kasus pencurian padi milik Sarmi, warga Dusun Kertajaya, Desa Kertajaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran.

Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan. Mengungkapkan, bahwa peristiwa ini bermula ketika para terduga pelaku datang ke rumah korban pada Sabtu siang kemarin untuk membeli padi.

Saat proses penimbangan berlangsung, padi di angkut ke dalam truk, dan merasa curiga dengan aktivitas tersebut. Warga yang saat itu menyaksikan proses penimbangan meminta. Supaya karung padi yang sudah berada di atas truk di turunkan kembali kemudian di timbang ulang.

Baca Juga: Mempesona! Pantai Pacuan Kuda Pangandaran, Kini Makin Cantik

“Dari penimbangan ulang itu di temukan selisih yang cukup besar. Catatan korban dan jumlah padi yang sudah berada di dalam kendaraan selisihnya mencapai 25 karung. Dengan rata-rata berat 50 kilogram per karung,” kata AKBP Andri Kurniawan Senin, (8/12/2025).

Dari keterangan warga lanjut dia, kasus serupa pernah di alami beberapa pemilik padi lainnya. Sehingga masyarakat melakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak terjadi kecurangan.

“Setelah di temukan ketidaksesuaian berat, warga menahan para pelaku dan melaporkannya kepada pihak kepolisian,” tambahnya.

Baca Juga: Pantai Legokjawa Jadi Target Pusat Wisata Kuliner di Pangandaran

AKBP Andri Kurniawan menjelaskan, bahwa para pelaku dengan inisial WiK, NW, JN, T, RP, AR, AN, dan YS. Mereka berasal dari berbagai daerah, yaitu Cirebon, Indramayu, dan Ciamis.

Dalam penanganan awal, polisi mengamankan satu unit kendaraan truk Mitsubishi berpelat nomor E-8095-QF. Serta uang tunai Rp15.750.000 yang di duga terkait transaksi pembelian padi.

Hingga saat ini, korban belum membuat laporan resmi, namun kepolisian telah melakukan tindakan awal. Berupa pengamanan terduga pelaku, pengumpulan barang bukti, serta pemeriksaan saksi-saksi. Situasi di lokasi selama kegiatan berlangsung aman dan kondusif.

Dan Kasus tersebut saat ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Sat Reskrim Polres Pangandaran.

(Sajidin)

Dewangga Dirumorkan ke Bali United, Ini Jawaban Bojan Hodak

0
Alfeandra Dewangga fokusjabar.id
Alfeandra Dewangga (dok: persib.co.id)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Menjelang berakhirnya putaran pertama kompetisi Super League 2025/2026, nama pemain belakang Persib Bandung, Alfeandra Dewangga santer dikabarkan akan bergabung dengan Bali United.

Kabar Dewangga akan meninggalkan skuad Maung Bandung beredar di media sosial.

BACA JUGA:

Dokter Persib Bandung Ungkap Kondisi Terkini Pemain

Terkait kabar tersebut, pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, akhirnya memberikan jawaban. Menurutnya, informasi tersebut dipastikan tidak benar. Pasalnya, Dia masih menjadi bagian dari tim Persib.

“Itu hanya rumor. Ada banyak rumor,” kata Bojan Hodak.

Bojan Hodak menegaskan, tidak ada alasan baginya untuk melepas Dewangga. Lantaran pemain yang sempat memperkuat PSIS Semarang tersebut sudah mulai mendapatkan kesempatan bermain.

Selain itu, saat mendapatkan kesempatan bermain Dia mampu menjawabnya dengan menampilkan permainan terbaiknya dan turut mengantarkan skuad Maung Bandung meraih kemenangan.

BACA JUGA:

Marc Klok Bicara Soal Spirit Tim Persib Bandung

Dewangga mendapatkan kesempatan bermain dalam dua pertandingan terakhir Persib di kompetisi Super League 2025/2026, menghadapi Madura United dan Borneo FC. Dalam dua laga ini, Persib berhasil mengamankan poin penuh.

“Dan Dewangga saat ini sudah mulai bermain dan saya tidak melihat ada alasan kenapa dia harus pergi kemanapun,” tegasnya.

(Arif)

Hartono Soekwanto: Yellow Monkey Bakal Dominasi Pasar Koi Global di 2025

0
yellow monkey fokusjabar.id
Ikan Koi Yellow Monkey

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dunia hobi Ikan Koi Indonesia kembali diramaikan dengan kedatangan varian premium asal Jepang yang tengah menjadi tren global 2025. Yakni jenis Yellow Monkey dan Lemon Monkey.

Beberapa ekor ikan langka ini telah tiba di Bandung sebagai upaya untuk dikembangbiakkan dan dipopulerkan di pasar Asia Tenggara melalui Indonesia.

BACA JUGA:

Dusun Cigebot Ciamis Bakal Dijadikan Kampung Ikan Koi

Pionir dibalik inisiatif ini adalah Hartono Soekwanto yang dijuluki Bos Koi. Dia menggandeng selebritas sekaligus pencinta satwa, Irfan Hakim untuk memastikan populasi Yellow Monkey ini bisa mendunia dari Tanah Air.

Hadiah Istimewa dari Dainichi Koi Farm

Kedatangan koi Yellow dan Lemon Monkey ini bukan sembarang impor. Ikan-ikan tersebut merupakan hadiah istimewa dari Futoshi Mano, pemilik terkemuka dari Dainichi Koi Farm Jepang, salah satu breeder paling berpengaruh di dunia.

Hartono Soekwanto menjelaskan, Yellow dan Lemon Monkey kini menjadi fokus utama para kolektor global.

“Tren ikan koi 2025 adalah Yellow dan Lemon Monkey. Sewaktu saya ke Jepang dengan Irfan Hakim, kami bertemu Futoshi Mano. Beliau sebagai komite di World Nishikigoi Club (WNC) 2025, sangat ingin mempopulerkan Yellow Monkey di dunia. Terutama di Indonesia,” kata Hartono di Bandung.

BACA JUGA:

Wakil Bupati Garut Belajar Budidaya Ikan Koi ke Ciamis

Yellow Monkey dan Lemon Monkey mulai diproduksi Dainichi Koi Farm sejak 2024. Di mana varian Lemon Monkey disebutkan memiliki tingkat kelangkaan yang lebih tinggi.

Evolusi Tren Koi Dunia, dari Lemon Chagoi hingga Golden Corn

Hartono Soekwanto menambahkan, industri koi di Jepang selalu memiliki varian baru setiap dua tahun, memicu pergeseran tren di kalangan koi keepers global.

Pada 2021, tren didominasi oleh Lemon Chagoi (Karashigoi) dari Sakai Fish Farm. Pada 2023, giliran Golden Corn asal Taniguchi Koi Farm di Nigata yang merajai pasar.

Tahun ini, Yellow Monkey dan Lemon Monkey mengambil alih pusat perhatian.

Koi Yellow Monkey Irfan Hakim Siap Dikarantina

Dalam kerja sama ini, Hartono Soekwanto menerima lima ekor Yellow Monkey. Sementara Irfan Hakim menerima satu ekor.

Koi milik Irfan Hakim saat ini masih dalam perawatan dan pengawasan intensif Bos Koi selama enam bulan hingga satu tahun.

BACA JUGA:

Koi Fenomenal Mr Kondo Milik Hartono Soekwanto Siap Rebut Juara di WNC 2025

“Saya akan memberikan yang terbaik untuk brother Irfan Hakim. Ikan tersebut kemungkinan baru akan masuk umur dua tahun. Jenis kelaminnya pun baru akan terlihat sekitar satu tahun kemudian,” katanya.

Hartono Soekwanto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan koi Yellow Monkey yang menjadi tren baru di dunia.

(Anthika Asmara)

Sampaikan Tuntutan ke Presiden Prabowo, Ribuan Kades Gelar Aksi Damai

0
aksi damai fokusjabar.id
Ribuan kades gelar aksi damai di Monas Jakarta.(ist).

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Ribuan Kepala Desa menggelar aksi damai di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Senin (8/12/2025). Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Tuntutan para Kades antara lain, pertama, meminta Presiden RI untuk mencabut peraturan menteri keuangan nomor 81 tahun 2025. Tentang perubahan atas peraturan menteri keuangan nomor 108 tahun 2024. Tentang pengalokasian dana desa setiap desa. Penggunaan dan penyaluran dana desa tahun anggaran 2025. Karena merugikan desa di seluruh Indonesia dengan tidak di cairkannya dana desa tahap II (non earmark).

Kedua, meminta Bapak Presiden RI untuk mencabut peraturan menteri Keuangan Nomor 49 tahun 2025. Tentang tata cara Pinjaman dalam rangka pendanaan koperasi merah putih. Dan meninjau peraturan lainnya yang menjadikan dana desa sebagai jaminan koperasi merah putih dengan sistem pemotongan langsung.

Baca Juga: Ratusan Kades di Tasikmalaya Akan Gelar Aksi Damai ke Istana

Dan yang ketiga, adalah meminta presiden RI mencabut peraturan dan/atau tidak menerbitkan aturan melalui Permendes. Serta peraturan lainnya yang mencabut kewenangan pemerintahan desa dalam tata kelola keuangan melalui musyawarah desa.

Salah seorang peserta aksi damai, Yayan Siswandi, Kepala Desa Padawaras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Menyampaikan, bahwa ribuan kades se-Indonesia sedang menyampaikan tuntutan.

“iya, kami bersama rombongan berangkat sejak kemarin malam. Ini sebagai solidaritas dalam menyampaikan aspirasi kami kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ungkap Yayan Siswandi, kepada FOKUSJabar.id, Senin (8/12/2025).

Baca Juga: Catat! BGN Larang Pengelola SPPG Pecat Pegawai

Harapan Kepada Presiden Prabowo

Dia juga menyampaikan bahwa titik lokasi kumpul aksi damai di depan Istana Negara dan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta pusat.

“Dan semoga saja, dengan aksi damai ribuan Kades, dalam rangka menyampaikan tuntutan kepada Bapak Presiden (Prabowo Subianto-red), semoga di dengar sama beliau,” ucapnya.

yayan juga menjelaskan bahwa tidak hanya Kades yang jadi peserta aksi damai. Tetapi, perangkat desa, BPD sampai RT dan RW ikut hadir dalam menyampaikan tuntutan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Tentunya kami memohon doa dari semuanya, semoga Bapak Presiden Prabowo Subianto mendengar dan merealisasikan tuntutan para Kepala Desa,” pungkasnya.

(Yud’s)

Disabilitas Bukan Hanya Jadi Objek Bantuan, Tapi Subjek Pembangunan Produktif

0
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin memberikan bantuan .

GARUT, FOKUSJabar.id: Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menekankan pentingnya pemberdayaan sosial yang memberikan ruang setara bagi penyandang disabilitas.

Dia juga mendorong supaya kelompok disabilitas tidak hanya menjadi objek bantuan, tetapi juga subjek pembangunan yang produktif.

“Juga pentingnya akses layanan finansial bagi penyandang disabilitas guna mendukung kemandirian ekonomi,” ungkap Abdusy Syakur Amin. Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2025. Di Social Center Dinas Sosial, Jalan Patriot, Minggu (7/12/2025) kemarin.

Baca Juga: Tingginya Pernikahan di Bawah Umur, Jadi Sorotan Bupati Garut

Dia juga mengatakan bahwa informasi dari OJK, penyandang disabilitas mendapatkan bantuan sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.

“Jadi, kita dorong mereka untuk menjadi lebih produktif,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Aji Sekarmaji, menjelaskan. Bahwa penanganan isu disabilitas di Kabupaten Garut memerlukan kerja sama lintas sektor yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial.

Selama tahun 2025, Pemkab Garut telah menyalurkan berbagai bantuan fisik. Antara lain, 125 unit kursi roda, 45 tongkat jalan dan 40 tongkat kacab dan 30 alat bantu dengar.

Solidaritas juga di tunjukkan oleh berbagai mitra melalui penyerahan bantuan secara simbolis. Seperti empat unit motor listrik dari PT PLN Indonesia Power Kamojang, 40 kaki palsu dari Baznas Garut. Serta puluhan kursi roda anak dari Yayasan SAI Study Group Bandung.

Baca Juga: Kantor Pemasaran Perum BPI Cisurupan Garut Ludes Terbakar

Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung, Iyan Kusmadiana. Memberikan apresiasi atas kolaborasi yang terbangun di Kabupaten Garut.

Menurutnya, sinergi yang kuat antara unsur pemerintah dan masyarakat merupakan langkah krusial dalam memperluas akses kesetaraan.

Dan kegiatan tersebut di akhiri dengan peninjauan pameran hasil karya penyandang disabilitas. Berbagai produk yang di tampilkan membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi kreativitas dan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.

(Y.A Supianto) 

Tingginya Pernikahan di Bawah Umur, Jadi Sorotan Bupati Garut

0
bupati garut fokusjabar.id
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, memberikan sambutan dalam acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Garut di Gedung Pendopo,(foto: Y.A. Supianto/Fokus Jabar)

GARUT, FOKUSJabar.id:  Tingginya angka pernikahan di bawah umur, jadi sorotan Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin. Tidak hanya itu, rendahnya pendidikan perempuan, dan masalah kesehatan ibu dan bayi juga menjadi perhatian.

“Dan masalah tersebut tidak dapat di selesaikan oleh pemerintah daerah sendirian, dan ini tantangan yang di hadapi Kabupaten Garut,” ungkap Abdusy Syakur Amin, di acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Garut di Gedung Pendopo, Minggu (7/12/2025) kemarin. 

Dengan demikian, kata Syakur, bahwa perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi perempuan dalam menekan angka pernikahan dini serta kematian ibu dan bayi di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Kantor Pemasaran Perum BPI Cisurupan Garut Ludes Terbakar

“Masyarakat kita banyak, masalah yang di hadapi Garut juga komplek. Tidak mungkin hanya di selesaikan oleh pemerintah kabupaten saja. Itulah mengapa kolaborasi sangat krusial,” tegasnya.

Dia juga menyambut baik visi Responsif, Solutif, dan Progresif yang di usung Fatayat NU. Syakur berharap organisasi ini peka terhadap isu-isu sosial di lingkungan sekitar.

Di sisi lain Bupati Abdusy Syakur Amin menyampaikan apresiasi tinggi atas transformasi yang di lakukan Fatayat NU Kabupaten Garut. Menurutnya, kepemimpinan baru organisasi ini telah menunjukkan kemandirian dan kesiapan menghadapi era digitalisasi.

“Saya perhatikan, Fatayat kita ini sudah bertransformasi menjadi organisasi yang memiliki kemandirian dan kepemimpinan dalam era digitalisasi. Ini sangat membanggakan,” ujarnya.

Baca Juga: Wabup Garut Tinjau Lokasi Banjir Wanaraja

Peneguhan Komitmen Perempuan Digdaya

Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Garut masa khidmat 2025–2030, Dr. Hj. Ernawati, M.Pd.I., menyatakan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni struktural, melainkan peneguhan komitmen.

Mengusung tema “Transformasi Peran Fatayat NU Garut Menuju Kemandirian dan Kepemimpinan Perempuan di Era Digital”.

Ernawati menekankan pentingnya peran strategis perempuan di berbagai sektor.

“Perempuan, khususnya Fatayat, kini berada pada titik penting untuk mengambil peran strategis dalam pendidikan, sosial, ekonomi, dan digitalisasi di tengah masyarakat,” jelas Ernawati.

Ia menargetkan dalam lima tahun ke depan, organisasi ini mampu melahirkan “Perempuan Garut yang Digdaya”—yakni perempuan yang mandiri, percaya diri, dan berdaya saing di ruang publik maupun domestik.

(Y.A. Supianto)