spot_img
Senin 22 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 56

Cuaca Ekstrem, Wali Kota Bandung Minta Wisatawan Waspada Saat Nataru

0
Wali Kota Bandung @fokusjabar.id
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana (foto; Yusuf Mugni/Fokus Jabar)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengimbau wisatawan untuk memperhatikan kondisi cuaca yang kini memasuki fase intensitas hujan tinggi.

“Kami mohon wisatawan punya kesadaran bersama, terutama soal sampah. Jangan tinggalkan begitu saja. Dan bagi yang berwisata alam, tolong perhatikan cuaca dan jangan memaksakan diri,” kata Farhan di Balai Kota Bandung, Senin, (8/12/2025).

Farhan menyebut, sejumlah titik wisata yang rawan, seperti kawasan aliran sungai, Tahura, dan jalur wisata air di sekitar Cika-cika. Hal itu di karenakan sejumlah bencana longsor dan banjir yang terjadi di Bandung selama beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Satpol PP Kota Bandung Siap Tertibkan Parkir Liar di Jaya Plaza

Farhan mengatakan, Pemerintah Kota Bandung telah melakukan evakuasi dan relokasi warga, terutama di pemukiman bantaran sungai yang terdampak.

Dan relokasi di lakukan, kata dia, secara sementara menggunakan skema kontrakan yang di biayai para dermawan, bukan bersumber dari APBD.

“Relokasinya sementara. Tidak langsung ke Rusun Rancacili karena itu jauh dan berpotensi mengganggu kegiatan sekolah anak-anak,” jelasnya.

Menurutnya, sebagian besar hunian di bantaran sungai di pastikan tidak memiliki IMB atau PBG, meskipun menurut aturan kepemilikan aset di bantaran sungai tetap di mungkinkan secara hukum.

“Hal yang tidak boleh itu pemerintah mengeluarkan IMB atau PBG-nya. Itu berbeda dengan status kepemilikan,”ucapnya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Beri Bantuan Rp270 Juta untuk Terdampak Longsor Arjasari

Moratorium Penerbitan Izin

Untuk mengendalikan risiko bencana, Pemerintah Kota Bandung memberlakukan moratorium penerbitan izin pembangunan kawasan pemukiman baru hingga situasi cuaca dan kebijakan mitigasi risiko bencana lebih stabil.

“Akan ada moratorium untuk izin pemukiman baru. Yang sudah berjalan tidak bisa di hentikan karena izinnya sudah keluar,” katanya

Lebih lanjut Farhan mengatakan, kebijakan ini merujuk dua dokumen resmi, Surat Edaran Gubernur Jawa Barat terkait pembangunan dan larangan perjalanan luar negeri bagi ASN hingga kondisi kembali normal.

Selain itu, terkait bencana di Aceh dan Sumatera Barat, Farhan memastikan bantuan dari Bandung telah terkumpul melalui kolaborasi Pemkot Bandung dan Bank BJB.

“Total sudah Rp2 miliar. Saat ini proposal melalui Forum Bandung Sehat sedang di siapkan. Penyalurannya akan di lakukan melalui Apeksi agar terkoordinasi dengan pemerintah daerah terdampak,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Meningkat di Kota Tasikmalaya

0
kota tasikmalaya @fokusjabar.id
Epi Mulyana, S.H., M.H

TASIKMLAYA, FOKUSJabar.id: Tahun 2025, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Tasikmalaya melonjak jika di bandingkan 2024 kemarin.

Hal ini terdeteksi di karenakan keberanian dari pihak korban untuk melaporkan peristiwa yang di alaminya setelah adanya UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak di Kota Tasikmalaya.

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tasikmalaya, Epi Mulyana, S.H., M.H mengatakan bahwa tahun 2025, kasus yang menimpa perempuan dan anak mencapai 198 kasus dan 20 kasus diantaranya di luar Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Inilah 15 Kecamatan di Tasikmalaya yang Terdampak Tol Getaci

“Kasusnya naik jika di bandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024 itu ada 164 kasus, sementara tahun 2025 dan sampai hari ini terjadi 198 kasus,” ungkap Epi Mulyana, Senin (8/12/2025).

Menurutnya, bahwa dari jumlah kasus yang menimpa anak dan perempuan tersebut jumlah paling tinggi adalah kasus asusila. Kemudian, anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) persetubuhan anak dan perebutan hak asuh anak.

Sejauh ini pihak UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, terus melakukan koordinasi dengan mitra terkait. Untuk melahirkan satu penangan yang terintegrasi dalam upaya menyelematkan perempuan dan anak.

“Kita harus bersama-sama bergerak, dan jangan sampai ada pengakuan saling klaim satu sama lain. Tapi kita harus bekerja bersama,” jelasnya.

Saat ini, dia melanjutkan, bahwa proses penanganan kasus yang menimpa perempuan dan anak masih di lakukan sendiri serta biaya masing-masing. Karena sampai saat ini, masih belum memiliki SDM yang cukup.

Usulan Rumah Singgah

Untuk itu, Epi berharap, pada tahun 2026 mendatang. UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak sudah memiliki SDM yang memadai.

Sementara, masalah yang harus di tangani sangat beragam dan harus di selesaikan sampai tuntas. Dengan melibatkan tenaga kerja yang memadai agar permasalahan hukum yang menimpa perempuan dan anak bisa tertangani dengan baik.

Selain itu, Epi Mulyana juga mengusulkan adanya rumah singgah dan rumah aman anak di tahun 2026. Karena sampai saat ini Kota Tasikmalaya masih belum memiliki, termasuk juga adanya alokasi dana khusus untuk penanganan dan pendampingan korban dan pelaku Anak.

Baca Juga: Pemilu 2029, Inilah Target Partai Demokrat Kabupaten Tasikmalaya

“Ini penting dalam rangka pemenuhan hak anak, kami butuh lokasi khusus yang layak pada saat penanganan kasus anak,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, bahwa pada tahun 2026 nanti pihaknya akan melakukan road show dan pembinaan ke seluruh stakeholder dan komponen masyarakat.

Tujuannya adalah, kata dia, supaya masyarakat lebih memahami dan mengerti. Serta tidak gegabah dalam bertindak, dan juga ikut bersama sama dalam melindungi kaum perempuan dan anak anak.

“Langkah ini diambil agar kasus kekerasan dan hukum yang menimpa perempuan dan anak di Kota Tasikmalaya terus mengalami penurunan di tahun 2026 dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.

(Abdul) 

Inilah 15 Kecamatan di Tasikmalaya yang Terdampak Tol Getaci

0
dprd jabar
Anggota DPRD Jabar Yod Mintaraga (IST)

TASIKMLAYA, FOKUSJabar.id: Kementrian Pekerjaan Umum (PU) akan melakukan proses lelang ruas jalan Tol Gedebage Garut, Tasikmlaya Cilacap (Getaci). Yang pembangunan tahap awal hanya akan sampai Tasikmalaya terlebih dahulu.

Tol Getaci ini memiliki panjang sekitar 206,65 kilometer dan memiliki potensi tersambung hingga Yogjakarta. Saat ini proyek Tol Getaci ini masuk dalam skala prioritas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Yang rencananya di lelang ulang sebulan lagi yakni tahun depan  2026.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Rachman Arief, menjelaskan. Bahwa pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 27,55 miliar. Dalam mempersiapkan pelaksanaan lelang 19 proyek Tol termasuk Tol Getaci atau Tol Geta (Gedebage Tasikmalaya).

Baca Juga: Pemilu 2029, Inilah Target Partai Demokrat Kabupaten Tasikmalaya

“Untuk kegiatan tahap penyiapan 19 proyek Tol KPBU di alokasi sebesar Rp 23,33 miliar. Dan estimasi biaya investasi sebesar Rp 408,68 triliun,” kata Rachman Arief dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Senayan. Jakarta belum lama ini.

Dalam rapat tersebut di bahas juga mengenai progres Tol Getaci yang sudah mengalami proses lelang sejak 2 tahun lalu. Bahkan Tol Getaci ini sudah berjalan dalam tahap pembebasan lahan.

Ketua ​Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Barat, H. Yod Mintaraga menegaskan bawah pembangunan Tol Getaci ini harus ada percepatan. Karena dampaknya akan sangat di rasakan oleh masyarakat di wilayah Priangan Timur khususnya Tasikmalaya.

“Tol Getaci ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya Tasikmlaya dan sekitarnya. Karena akses yang cepat akan membuka banyak peluang termasuk pariwisata di daerah,” kata H Yod Mintaraga belum lama ini.

Baca Juga: Steak Stasiun Kuliner Tasikmalaya, Citarasanya Bikin Ketagihan

H Yod Mintaraga mendesak pemerintah pusat untuk segera menyelesaikan program strategis nasional tersebut. Sehingga Tol Getaci bisa segera di rasakan dampaknya oleh masyarakat khususnya di Kota Tasikmalaya.

Warga akan Dapat Ganti Rugi

Proses pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur jalan Tol Getaci ini terus di lakukan oleh pemerintah pusat. Dan saat ini hasil validasi tercatat ada 97 desa dan kelurahan yang terdampak Tol Getaci. Dan Gedebage-Tasikmalaya akan segera menerima uang ganti rugi atau UGR.

Di Kota Tasikmalaya Tol Getaci ini melintasi 15 Kelurahan yang ada di 4 Kecamatan. Dan warga yang tanahnya terdampak akan menerima uang ganti rugi dari pemerintah.

Inilah daftar kelurahan di Kota Tasikmalaya yang terdampak Tol Getaci antara lain:

1. Kecamatan Tamansari yaitu Kelurahan Sukahurip, Kelurahan Mugarsari, Kelurahan Sumelap, Kelurahan Setiamulya, Kelurahan Tamanjaya dan Kelurahan Mulyasari.

    2. Kecamatan Kawalu di antaranya, Kelurahan Gunungtandala, Kelurahan Karanganyar, Kelurahan Cilamajang, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Cibeureum, Kelurahan Ciherang dan Kelurahan Ciakar.

    3. Kecamatan Mangkubumi adalah Kelurahan Karikil, Kelurahan Cigantang, dan Kelurahan Sambong Jaya.

    (Abdul)

    Satpol PP Kota Bandung Siap Tertibkan Parkir Liar di Jaya Plaza

    0
    Satpol PP Kota Bandung fokusjabar.id
    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung Bambang Sukardi

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Satpol PP Kota Bandung akan menindak tegas praktik parkir liar di trotoar sekitar Jaya Plaza, Jalan Ahmad Yani setelah rekaman aktivitas tersebut viral di media sosial.

    Kepala Satpol PP Kota Bandung, Bambang Sukardi mengatakan, aktivitas tersebut bukan hanya melanggar aturan. Namun juga sudah masuk kategori Pungutan Liar (Pungli).

    BACA JUGA:

    Ratusan Relawan Jokowi–Gibran Gelar Konsolidasi “Solid Bersama” di Jawa Barat

    “Yang viral itu membuat kita sangat prihatin. Mestinya hal itu tidak perlu terjadi,” kata Bambang di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin (8/12/2025).

    Menurutnya, trotoar tidak boleh dijadikan area parkir dan tidak bisa menjadi sumber pemasukan bagi oknum manapun. Termasuk juru parkir.

    Bambang menegaskan, penegakan Perda harus dilakukan secara tegas dan konsisten.

    “Kalau memang itu bukan tempat khusus parkir, ya jangan dong. Trotoar itu bukan untuk parkir,” katanya.

    Oleh karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung untuk melakukan penertiban bersama.

    Apalagi, seluruh aktivitas perparkiran harus berada di bawah pengetahuan dan kewenangan Dishub.

    “Tentu kami akan koordinasi dengan Dishub untuk sama-sama menertibkan,” ucapnya.

    BACA JUGA:

    Pemkot Bandung Resmikan GT Karees, Pusat Kreativitas Baru untuk Anak Muda

    Bambang mengimbau seluruh masyarakat agar mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.

    Dia menekankan bahwa Kota Bandung memiliki permasalahan cukup kompleks. Sehingga membutuhkan dukungan warga untuk tetap kondusif dan tertib.

    “Tanpa dukungan warga, hal ini tidak bisa terwujud. Mari kita ciptakan Bandung yang nyaman dan tertib yang bikin kita betah,” ujarnya.

    Bambang menegaskan, praktik parkir liar di lokasi tersebut memang memenuhi kategori pungutan liar.

    “Ya jelas dong. Karena itu bukan peruntukannya. Dan yang namanya parkir harus sepengetahuan jajaran Dishub,” ungkapnya.

    Bambang menambahkan, kemungkinan proses hukum tetap terbuka dan akan dibahas bersama penyidik Penyidik Pegawai Negri Sipil (PPNS) maupun Dishub.

    BACA JUGA:

    Solidaritas Jabar Mengalir ke Sumatera, Kota Bandung Kirim Rp2 M

    “Nanti kami koordinasi dengan Dishub, karena kita juga memiliki penyidik PPNS,” pungkas Kepala Satpol PP Kota Bandung.

    (Yusuf Mugni)

    Dugaan Pencurian, Delapan Orang Diamankan Polsek Padaherang Pangandaran

    0
    dugaan pencurian fokusjabar.id
    Delapan orang terduga pencurian sedang dalam proses pemeriksaan di Polsek Padaherang (foto; Dokumen)

    PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Unit Reskrim Polsek Padaherang mengamankan delapan orang. Dengan dugaan terlibat dalam kasus pencurian padi milik Sarmi, warga Dusun Kertajaya, Desa Kertajaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran.

    Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan. Mengungkapkan, bahwa peristiwa ini bermula ketika para terduga pelaku datang ke rumah korban pada Sabtu siang kemarin untuk membeli padi.

    Saat proses penimbangan berlangsung, padi di angkut ke dalam truk, dan merasa curiga dengan aktivitas tersebut. Warga yang saat itu menyaksikan proses penimbangan meminta. Supaya karung padi yang sudah berada di atas truk di turunkan kembali kemudian di timbang ulang.

    Baca Juga: Mempesona! Pantai Pacuan Kuda Pangandaran, Kini Makin Cantik

    “Dari penimbangan ulang itu di temukan selisih yang cukup besar. Catatan korban dan jumlah padi yang sudah berada di dalam kendaraan selisihnya mencapai 25 karung. Dengan rata-rata berat 50 kilogram per karung,” kata AKBP Andri Kurniawan Senin, (8/12/2025).

    Dari keterangan warga lanjut dia, kasus serupa pernah di alami beberapa pemilik padi lainnya. Sehingga masyarakat melakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak terjadi kecurangan.

    “Setelah di temukan ketidaksesuaian berat, warga menahan para pelaku dan melaporkannya kepada pihak kepolisian,” tambahnya.

    Baca Juga: Pantai Legokjawa Jadi Target Pusat Wisata Kuliner di Pangandaran

    AKBP Andri Kurniawan menjelaskan, bahwa para pelaku dengan inisial WiK, NW, JN, T, RP, AR, AN, dan YS. Mereka berasal dari berbagai daerah, yaitu Cirebon, Indramayu, dan Ciamis.

    Dalam penanganan awal, polisi mengamankan satu unit kendaraan truk Mitsubishi berpelat nomor E-8095-QF. Serta uang tunai Rp15.750.000 yang di duga terkait transaksi pembelian padi.

    Hingga saat ini, korban belum membuat laporan resmi, namun kepolisian telah melakukan tindakan awal. Berupa pengamanan terduga pelaku, pengumpulan barang bukti, serta pemeriksaan saksi-saksi. Situasi di lokasi selama kegiatan berlangsung aman dan kondusif.

    Dan Kasus tersebut saat ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Sat Reskrim Polres Pangandaran.

    (Sajidin)

    Dewangga Dirumorkan ke Bali United, Ini Jawaban Bojan Hodak

    0
    Alfeandra Dewangga fokusjabar.id
    Alfeandra Dewangga (dok: persib.co.id)

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Menjelang berakhirnya putaran pertama kompetisi Super League 2025/2026, nama pemain belakang Persib Bandung, Alfeandra Dewangga santer dikabarkan akan bergabung dengan Bali United.

    Kabar Dewangga akan meninggalkan skuad Maung Bandung beredar di media sosial.

    BACA JUGA:

    Dokter Persib Bandung Ungkap Kondisi Terkini Pemain

    Terkait kabar tersebut, pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, akhirnya memberikan jawaban. Menurutnya, informasi tersebut dipastikan tidak benar. Pasalnya, Dia masih menjadi bagian dari tim Persib.

    “Itu hanya rumor. Ada banyak rumor,” kata Bojan Hodak.

    Bojan Hodak menegaskan, tidak ada alasan baginya untuk melepas Dewangga. Lantaran pemain yang sempat memperkuat PSIS Semarang tersebut sudah mulai mendapatkan kesempatan bermain.

    Selain itu, saat mendapatkan kesempatan bermain Dia mampu menjawabnya dengan menampilkan permainan terbaiknya dan turut mengantarkan skuad Maung Bandung meraih kemenangan.

    BACA JUGA:

    Marc Klok Bicara Soal Spirit Tim Persib Bandung

    Dewangga mendapatkan kesempatan bermain dalam dua pertandingan terakhir Persib di kompetisi Super League 2025/2026, menghadapi Madura United dan Borneo FC. Dalam dua laga ini, Persib berhasil mengamankan poin penuh.

    “Dan Dewangga saat ini sudah mulai bermain dan saya tidak melihat ada alasan kenapa dia harus pergi kemanapun,” tegasnya.

    (Arif)

    Hartono Soekwanto: Yellow Monkey Bakal Dominasi Pasar Koi Global di 2025

    0
    yellow monkey fokusjabar.id
    Ikan Koi Yellow Monkey

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dunia hobi Ikan Koi Indonesia kembali diramaikan dengan kedatangan varian premium asal Jepang yang tengah menjadi tren global 2025. Yakni jenis Yellow Monkey dan Lemon Monkey.

    Beberapa ekor ikan langka ini telah tiba di Bandung sebagai upaya untuk dikembangbiakkan dan dipopulerkan di pasar Asia Tenggara melalui Indonesia.

    BACA JUGA:

    Dusun Cigebot Ciamis Bakal Dijadikan Kampung Ikan Koi

    Pionir dibalik inisiatif ini adalah Hartono Soekwanto yang dijuluki Bos Koi. Dia menggandeng selebritas sekaligus pencinta satwa, Irfan Hakim untuk memastikan populasi Yellow Monkey ini bisa mendunia dari Tanah Air.

    Hadiah Istimewa dari Dainichi Koi Farm

    Kedatangan koi Yellow dan Lemon Monkey ini bukan sembarang impor. Ikan-ikan tersebut merupakan hadiah istimewa dari Futoshi Mano, pemilik terkemuka dari Dainichi Koi Farm Jepang, salah satu breeder paling berpengaruh di dunia.

    Hartono Soekwanto menjelaskan, Yellow dan Lemon Monkey kini menjadi fokus utama para kolektor global.

    “Tren ikan koi 2025 adalah Yellow dan Lemon Monkey. Sewaktu saya ke Jepang dengan Irfan Hakim, kami bertemu Futoshi Mano. Beliau sebagai komite di World Nishikigoi Club (WNC) 2025, sangat ingin mempopulerkan Yellow Monkey di dunia. Terutama di Indonesia,” kata Hartono di Bandung.

    BACA JUGA:

    Wakil Bupati Garut Belajar Budidaya Ikan Koi ke Ciamis

    Yellow Monkey dan Lemon Monkey mulai diproduksi Dainichi Koi Farm sejak 2024. Di mana varian Lemon Monkey disebutkan memiliki tingkat kelangkaan yang lebih tinggi.

    Evolusi Tren Koi Dunia, dari Lemon Chagoi hingga Golden Corn

    Hartono Soekwanto menambahkan, industri koi di Jepang selalu memiliki varian baru setiap dua tahun, memicu pergeseran tren di kalangan koi keepers global.

    Pada 2021, tren didominasi oleh Lemon Chagoi (Karashigoi) dari Sakai Fish Farm. Pada 2023, giliran Golden Corn asal Taniguchi Koi Farm di Nigata yang merajai pasar.

    Tahun ini, Yellow Monkey dan Lemon Monkey mengambil alih pusat perhatian.

    Koi Yellow Monkey Irfan Hakim Siap Dikarantina

    Dalam kerja sama ini, Hartono Soekwanto menerima lima ekor Yellow Monkey. Sementara Irfan Hakim menerima satu ekor.

    Koi milik Irfan Hakim saat ini masih dalam perawatan dan pengawasan intensif Bos Koi selama enam bulan hingga satu tahun.

    BACA JUGA:

    Koi Fenomenal Mr Kondo Milik Hartono Soekwanto Siap Rebut Juara di WNC 2025

    “Saya akan memberikan yang terbaik untuk brother Irfan Hakim. Ikan tersebut kemungkinan baru akan masuk umur dua tahun. Jenis kelaminnya pun baru akan terlihat sekitar satu tahun kemudian,” katanya.

    Hartono Soekwanto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan koi Yellow Monkey yang menjadi tren baru di dunia.

    (Anthika Asmara)