spot_img
Jumat 15 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 52

Pembagian Bir Lari Pocari Sweat Run Bandung Dikecam Warga

0
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gelaran ajang lari bertajuk Pocari Sweat Run yang berlangsung di Kota Bandung pada 19–20 Juli 2025 menuai protes keras dari masyarakat. Bukan hanya karena kemacetan parah sejak subuh, tetapi juga karena beredarnya video dan foto peserta yang tampak mengonsumsi bir di tengah acara.

Insiden tersebut menjadi viral usai seorang influencer yang konsisten menyuarakan isu halal, @aishamaharani, mengunggah momen bagi-bagi bir di akun Instagram-nya. Dalam unggahannya, terlihat orang-orang memberikan bir kepada pelari, dengan latar tulisan “Hurry Up! The Beer’s Getting Warm.” Beberapa pelari bahkan tertangkap kamera tengah meneguk bir di area publik.

Tindakan ini memantik kemarahan publik, terutama karena dinilai tidak pantas dan bertentangan dengan semangat Peraturan Daerah yang selama ini berupaya menekan peredaran minuman beralkohol, khususnya di ruang terbuka.

Respons Pemkot Bandung


Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengaku baru mengetahui insiden tersebut setelah viral dua hari pasca acara. Ia menjelaskan bahwa komunitas yang terlibat dalam pembagian bir telah mendapatkan “sanksi sosial” dari masyarakat luas.

BACA JUGA: Kapolres Ciamis Beri Hadiah Umrah untuk Tiga Guru TK Sebagai Apresiasi atas Dedikasi

“Komunitas itu nggak bisa langsung ditegur pemerintah, tapi dari pantauan saya di media sosial, mereka sudah kena sanksi sosial. Urusan komunitas, biar diselesaikan di komunitasnya,” ujar Farhan di Balai Kota, Selasa (22/7/2025).

Farhan menambahkan, fokus utamanya saat acara berlangsung adalah pada pengendalian lalu lintas, bukan pemantauan aktivitas peserta secara menyeluruh.

“Saya lebih sibuk urus macet. Ya saya lihat gak ada dampak langsung. Lagian, awalnya kita juga gak tahu itu bir. Dah lieur (pusing),” ujarnya.

Farhan Janji Akan Evaluasi

Ia berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk melakukan komunikasi langsung dengan komunitas lari terkait.

“Saya kenal kok dengan beberapa dari komunitas lari. Nanti saya tanyakan langsung ke mereka, ini gimana kok bisa kejadian begitu,” tambahnya.

Farhan juga mengakui bahwa lonjakan massa pada pukul 04.30 WIB di Jalan Ahmad Yani mengejutkan pihaknya.

“Saya sama sekali gak nyangka jam setengah lima pagi di Cicadas udah penuh orang. Itu yang harus kita evaluasi ke depan,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

Kapolres Ciamis Beri Hadiah Umrah untuk Tiga Guru TK Sebagai Apresiasi atas Dedikasi

0
Ketpot: Momen haru saat Kapolres Ciamis AKBP. Hidayatullah saat memberikan apresiasi kepada tenaga pendidik TK Kemala Bhayangkari 25 Ciamis
Ketpot: Momen haru saat Kapolres Ciamis AKBP. Hidayatullah saat memberikan apresiasi kepada tenaga pendidik TK Kemala Bhayangkari 25 Ciamis

CIAMIS,FOKUSjabar.id: Tiga orang tenaga pendidik di Taman Kanak-kanak (TK) Kemala Bhayangkari 25 Kabupaten Ciamis mendapat kejutan istimewa berupa hadiah ibadah umrah dari Kapolres Ciamis, AKBP Hidayatullah.

Penghargaan spiritual ini diberikan kepada Enur Nurjanah selaku Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari 25, serta dua guru lainnya, Titin dan Yati Rohayati. Ketiganya dinilai telah mengabdikan diri dengan tulus dan penuh dedikasi dalam dunia pendidikan anak usia dini selama puluhan tahun.

Baca Juga: Combro hingga Sangu Oyek, Makanan Tradisional Ini Ramaikan Hajat Lembur Kuring di Ciamis

“Kami ingin memberikan apresiasi kepada para pendidik yang telah berkontribusi besar dalam membentuk generasi masa depan bangsa. Pengabdian mereka layak mendapat penghargaan, salah satunya melalui hadiah ibadah umrah ini,” ujar AKBP Hidayatullah di Ciamis, Selasa (22/7/2025).

AKBP Hidayatullah berharap hadiah ini menjadi pemicu semangat bagi para guru lainnya untuk terus mengabdi dengan sepenuh hati di bidang pendidikan.

“Semoga ini bisa menjadi motivasi dan energi baru bagi para pendidik lainnya. Untuk terus berkarya dan mengabdi kepada bangsa melalui pendidikan,” tambahnya.

Sementara itu, Enur Nurjanah mewakili rekan-rekannya tak kuasa menahan haru dan rasa syukur atas penghargaan yang diterima.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Kapolres dan Ibu Ketua Bhayangkari. Ini benar-benar kejutan yang tak ternilai. Semoga beliau sekeluarga senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan,” ungkap Enur dengan mata berkaca-kaca.

Program penghargaan ini merupakan bagian dari upaya Polres Ciamis dalam mempererat hubungan antara institusi kepolisian dan para pendidik. Sekaligus mengangkat kembali nilai-nilai kemuliaan profesi guru.

(Husen Maharaja)

Tersentuh Kondisi Warga, Anggota DPRD Pangandaran Turun Tangan Perbaiki Rumah Disabilitas

0
Poto: Anggota DPRD Pangandaran, Sri Rahayu saat memperbaiki dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu yang bolong
Poto: Anggota DPRD Pangandaran, Sri Rahayu saat memperbaiki dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu yang bolong

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Anggota DPRD Pangandaran, Sri Rahayu, menunjukkan aksi kemanusiaan yang menyentuh hati saat mengunjungi kediaman seorang perempuan penyandang disabilitas bernama Cucu (43), warga Desa/Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Selasa (22/7/2025).

Tak sekadar datang melihat, Sri langsung turun tangan memperbaiki bagian rumah yang rusak dengan memasang terpal di dinding bambu yang bolong. Aksi spontan itu pun mengundang simpati warga sekitar yang menyaksikan langsung di lokasi.

Baca Juga: Cucu, Pejuang Disabilitas Asal Pangandaran yang Menggugah Nurani Para Pemimpin

“Ini adalah panggilan jiwa. Saya tidak bisa tinggal diam melihat orang dalam kesulitan seperti keluarga Teh Cucu,” ungkap Sri penuh empati.

Menurutnya, membantu sesama sudah menjadi bagian dari dirinya jauh sebelum ia menjabat sebagai anggota dewan. Maka begitu mendengar kondisi memprihatinkan keluarga tersebut, ia segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk turun langsung memberikan bantuan.

Cucu tinggal bersama ayahnya yang sudah lanjut usia di sebuah rumah kecil yang jauh dari kata layak huni. Atap rumah dari daun kelapa sudah rapuh, dinding bambu penuh lubang, dan beberapa bagian hampir roboh. Saat hujan turun, air menggenangi rumah dan membasahi kasur lusuh yang menjadi tempat mereka tidur, tanpa selimut yang layak.

Melihat situasi tersebut, Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Pangandaran segera bertindak. Mereka memberikan bantuan darurat berupa sembako, kasur, selimut, dan terpal sebagai langkah awal.

“Kami telah melakukan asesmen langsung. Untuk sementara, kami bantu dengan kebutuhan dasar sambil menyiapkan langkah lanjutan,” ujar Dudung Sopandi, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos PMD.

Namun, upaya bantuan rumah masih menemui kendala karena rumah yang ditempati Cucu berdiri di atas tanah milik orang lain. Meski begitu, baik pihak Dinsos maupun Sri Rahayu berkomitmen terus mencari solusi terbaik.

“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Tujuan kami adalah memastikan keluarga ini bisa hidup lebih layak,” tegas Dudung.

(Sajidin)

Combro hingga Sangu Oyek, Makanan Tradisional Ini Ramaikan Hajat Lembur Kuring di Ciamis

0
Ketpot: Nasi Oyek saat disajikan dalam kegiatan budaya Hajat Lembur Kuring Desa Bangbayang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis
Ketpot: Nasi Oyek saat disajikan dalam kegiatan budaya Hajat Lembur Kuring Desa Bangbayang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Berbagai sajian kuliner tradisional khas pedesaan mewarnai kegiatan budaya Hajat Lembur Kuring yang digelar oleh Pemerintah Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Selasa (22/7/2025). Kegiatan ini menjadi ajang pelestarian makanan khas yang kini mulai tergerus oleh dominasi kuliner modern.

Aneka suguhan makanan tradisional dalam acara ini berasal dari bahan alami yang tumbuh di sekitar wilayah Bangbayang, dan pengolahannya secara tradisional oleh warga setempat. Salah satunya adalah combro, camilan legendaris yang dibuat dari singkong parut, diisi dengan oncom berbumbu khas.

Baca Juga: Satgas Pangan Ciamis Sidak Kios dan Ritel: Tak Temukan Beras Oplosan, Timbangan Aman

Tak kalah menarik, ada pula papais sampeu—penganan dari parutan singkong dengan isi gula merah yang kenyal dan manis. Namun yang paling menyedot perhatian pengunjung adalah sangu oyek, hidangan berbahan dasar singkong menjadi pengganti nasi.

“Membuat sangu oyek itu tidak mudah, butuh proses yang cukup panjang,” ujar Maemunah, salah satu peserta kegiatan budaya.

Maemunah mengaku bangga bisa memperkenalkan makanan khas yang kini sudah jarang muncul, terutama kepada generasi muda.

“Saya kebagian menyajikan nasi oyek agar anak-anak muda tahu bahwa dulu orang tua kita punya makanan yang unik. Ini perlu kita jaga kelestariannya,” lanjutnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya konkret dari masyarakat Desa Bangbayang. Untuk menjaga kekayaan budaya lokal, termasuk kuliner yang menjadi bagian dari identitas leluhur.

(Husen Maharaja)

Cucu, Pejuang Disabilitas Asal Pangandaran yang Menggugah Nurani Para Pemimpin

0
Poto: Suasana saat Dinsos PMD dan anggota DPRD Pangandaran, Sri Rahayu menemui Cucu Penyandang disabilitas
Poto: Suasana saat Dinsos PMD dan anggota DPRD Pangandaran, Sri Rahayu menemui Cucu Penyandang disabilitas

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Di sudut sunyi sebuah rumah reyot di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, hidup seorang perempuan tangguh bernama Cucu (43). Sudah lima tahun lamanya ia hanya bisa duduk terpaku, tidak mampu lagi melangkah akibat penyakit yang melumpuhkan kakinya selama 5 tahun terakhir. Lebih memilukan lagi, Cucu adalah seorang penyandang disabilitas yang tinggal bersama ayahnya, Rasim lansia renta yang menjadi satu-satunya keluarga yang menemaninya menjalani hidup dalam keterbatasan.

Kondisi rumah yang mereka huni pun jauh dari kata layak. Atap genting dari daun kelapa tampak rapuh dimakan usia. Dinding dari anyaman bambu telah berlubang, bahkan beberapa bagian kamar dan dapur nyaris roboh. Ketika hujan turun, air dengan leluasa menetes ke dalam rumah, membasahi kasur tua tempat mereka tidur tanpa selimut, menggigil dalam dingin malam.

Baca Juga: Budaya Lokal Hampir Punah, Budayawan Asal Pangandaran Minta Dukungan Pemerintah

Namun di balik segala kegetiran itu, secercah cahaya harapan mulai muncul. Warga yang peduli melaporkan kondisi Cucu kepada pihak berwenang. Merespon cepat, Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Pangandaran bersama anggota DPRD turun langsung ke lokasi.

“Kami langsung melakukan asesmen dan memberikan bantuan dasar seperti sembako, kasur, selimut, dan terpal untuk menutup bagian rumah yang rusak,” ungkap Dudung Sopandi, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos PMD, Selasa (22/7/2025).

Bantuan Dari Kementrian

Dudung menambahkan, pihaknya juga tengah mengupayakan bantuan dari Kementerian Sosial untuk mencukupi kebutuhan jangka panjang. Termasuk kursi roda sebagai alat bantu mobilitas dan dukungan usaha kecil agar Cucu dapat kembali berdaya.

Meski terkendala aturan untuk bantuan bedah rumah karena rumah yang mereka tempati berdiri di atas tanah milik orang lain semangat untuk mencari solusi terbaik tak lantas padam.

“Kami akan terus cari jalan agar keluarga ini bisa hidup lebih layak. Tidak berhenti sampai di sini,” tegasnya.

Rasa empati mendalam juga disampaikan oleh anggota DPRD Pangandaran, Sri Rahayu. Saat mengunjungi langsung rumah Cucu, ia tak kuasa menyembunyikan keprihatinannya.

“Kondisinya sungguh menyentuh hati. Kami akan berusaha memberikan bantuan rutin untuk kebutuhan bulanan mereka. Termasuk mendukung proses pengobatan Cucu,” kata Sri Rahayu dengan mata berkaca-kaca.

Menurutnya, Cucu memiliki semangat hidup yang besar dan harapan yang kuat untuk sembuh.

“Dia ingin sekali sembuh. Keinginannya luar biasa kuat. Dan itu yang membuat kami semua semakin terdorong untuk membantunya,” tambah Sri Rahayu, politisi yang sudah tiga periode duduk di DPRD.

Dalam diam dan sakitnya, Cucu tetap menyalakan harapan. Dalam rumah tua penuh lubang itu, ia dan sang ayah bertahan bukan hanya karena kebutuhan, tapi karena cinta dan keteguhan hati. Kisah Cucu menjadi cermin betapa perjuangan hidup tak pernah layu meski diterpa hujan dan angin. Dan selama masih ada yang peduli, harapan itu takkan pernah padam.

(Sajidin)

Kemacetan Masih Sering Terjadi, Farhan Akan Evaluasi Kembali Pengaturan Jam Sekolah

0
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Akan Evaluasi Kembali Peraturan Jam Sekolah
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Akan Evaluasi Kembali Peraturan Jam Sekolah

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengakui masih ditemukan potensi kemacetan di sejumlah ruas jalan meski pengaturan jam masuk sekolah telah diterapkan. Ia menilai, kebijakan tersebut masih membutuhkan evaluasi menyeluruh, termasuk penyesuaian waktu kepulangan siswa.

“Saya belum bisa menyimpulkan dampaknya secara keseluruhan. Tapi tadi pagi saya pantau langsung kemacetan di Jalan Sumatera, Jalan Riau, dan Jalan Belitung-Kalimantan,” ujar Farhan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (22/7/2025).

Baca Juga: Pemkot Bandung Gandeng Kadin Sebagai Mitra Strategis, Fokus Kembangkan Sektor Parkir dan Retail

Menurutnya, kemacetan terutama terjadi di kawasan yang sekolahnya banyak menggunakan moda antar-jemput motor maupun mobil pribadi. Salah satu contoh yang menjadi sorotan adalah wilayah Cibiru, Bandung Timur.

“Di Cibiru itu ada dua SD yang bersebelahan. Saat jam pulang, ruas jalan langsung padat. Kendaraan penjemput menguasai satu sisi jalan, sehingga kendaraan lain yang hendak lewat jadi terhambat. Saya kebetulan mengamati langsung ke sana pada 16 Juli lalu,” ungkapnya.

Farhan menegaskan, kebijakan pengaturan jam masuk sekolah memang baru berjalan sekitar satu minggu. Namun, berdasarkan pengamatannya, penyesuaian juga harus mencakup jam pulang sekolah yang kerap luput dari perhatian.

“Kita harus evaluasi menyeluruh. Ini bukan soal jam masuk saja. Contohnya, jam 10 pagi di depan SD sudah macet saat siswa pulang. Artinya, perilaku lalu lintas belum banyak berubah,” jelasnya.

Evaluasi ini menjadi penting untuk memastikan kebijakan yang diambil benar-benar efektif dalam mengurai kemacetan di Kota Bandung, terutama di kawasan sekolah.

(Yusuf Mugni)

Satgas Pangan Ciamis Sidak Kios dan Ritel: Tak Temukan Beras Oplosan, Timbangan Aman

0
Ketpot: Tim Satgas Pangan Kabupaten Ciamis saat melakukan sidak beras kemasan
Ketpot: Tim Satgas Pangan Kabupaten Ciamis saat melakukan sidak beras kemasan

CIAMIS,FOKUSjabar.id: Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Ciamis melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kios dan ritel modern untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam penjualan beras kemasan. Hasilnya, tidak ditemukan pelanggaran terkait timbangan maupun indikasi beras oplosan.

Sidak ini dipimpin oleh Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Ciamis bersama unsur Polres, TNI, dan Kejaksaan. Mereka menyasar beberapa titik yang menjual beras dalam kemasan, baik skala kecil maupun besar.

Baca Juga: Hajat Lembur Kuring, Warisan Budaya yang Satukan Warga Bangbayang Kidul Ciamis

“Kami ingin memastikan tidak ada beras oplosan dan timbangan yang merugikan konsumen. Beberapa kios dan toko modern sudah kami periksa,” ujar Asep Sulaeman, Kabid Perdagangan DKUKMP Ciamis, Selasa (22/7/2025).

Dari hasil pengecekan di lapangan, Asep memastikan beras kemasan yang dijual masih sesuai takaran.

“Setelah kami timbang ulang, ikami tidak menemukan ada pengurangan berat di kemasan,” jelasnya.

Namun begitu, pihaknya mengakui belum dapat melakukan uji kualitas apakah isi beras sesuai dengan label premium atau medium yang tertera di kemasan. Hal ini karena keterbatasan peralatan.

“Kami belum bisa menguji kandungan atau kualitas beras karena tidak tersedia alatnya. Tapi ke depan akan kami upayakan agar perlindungan konsumen lebih maksimal,” tambahnya.

Polres Ciamis Siap Tindak Tegas Produsen Nakal

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Carsono menyatakan bahwa pihaknya menerima perintah dari Satgas Pangan Polri untuk melakukan monitoring harga dan mengantisipasi peredaran beras oplosan di wilayah Ciamis.

“Secara umum, harga beras baik premium maupun medium masih stabil. Di ritel harganya sekitar Rp14.900 per kilogram, sedangkan di Pasar Manis Ciamis berkisar antara Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram,” jelas Carsono.

Ia menegaskan akan terus melakukan pengawasan terhadap produsen beras, khususnya untuk mencegah praktik curang seperti mengoplos beras medium dan menjualnya sebagai beras premium.

“Kami tidak segan mengambil tindakan tegas bagi produsen yang curang. Jangan coba-coba merugikan masyarakat,” tegasnya.

Satgas Pangan akan terus meningkatkan pengawasan agar distribusi dan perdagangan beras di Kabupaten Ciamis tetap aman, adil, dan berpihak pada konsumen.

(Husen Maharaja)