spot_img
Senin 22 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 52

Inspektorat Gandeng PKK Kota Tasikmalaya Cegah Korupsi dari Lingkungan Keluarga

0
Ket foto : Para Pengurus dan anggota TP PKK Kota Tasikmalaya, mengikuti sosialisasi masalah korupsi di Aula Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya (fokusjabar/Seda)
Ket foto : Para Pengurus dan anggota TP PKK Kota Tasikmalaya, mengikuti sosialisasi masalah korupsi di Aula Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya (fokusjabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Para pengurus dan anggota TP PKK se-Kota Tasikmalaya mengikuti kegiatan sosialisasi pencegahan korupsi yang mengangkat tema “Membangun Integritas di Lingkungan Keluarga”. Acara ini digelar di Aula Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya, Jalan Letnan Harun, Kompleks Balekota Tasikmalaya, Kecamatan Bungursari, Senin (08/12/2025).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Plt. Inspektur Inspektorat Kota Tasikmalaya, Hildat Darojat, AP, dan menghadirkan pembahasan komprehensif mengenai penyebab korupsi, contoh kasus, hingga langkah konkrit untuk menghindari perilaku koruptif dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Ganti Rugi Tak Jelas, Warga Awipari Tasikmalaya Kecewa Terhadap Proyek Irigasi Cikalang 2

PKK Dinilai Punya Peran Sentral Dalam Pencegahan Korupsi

Plt. Inspektur Hildat Darojat menegaskan bahwa upaya pencegahan korupsi harus dilakukan secara masif dan menyeluruh, termasuk melalui organisasi PKK.

“Pemahaman dan edukasi pencegahan korupsi harus terus kita lakukan secara intensif. Semua unsur masyarakat, termasuk PKK, memiliki peran besar dalam mencegah tindakan korupsi,” ungkapnya.

Hildat menjelaskan bahwa PKK, yang mayoritas anggotanya merupakan perempuan dan ibu rumah tangga, memiliki pengaruh penting dalam membentuk karakter keluarga.

“Ibu-ibu di PKK memiliki posisi strategis dalam membangun keluarga yang berakhlak, berintegritas, dan memegang nilai-nilai keagamaan. Perilaku keluarga yang baik akan berdampak langsung pada lingkungan kerja suami, sehingga terhindar dari praktek korupsi,” ujarnya.

Ia berharap pengurus PKK dapat menjadi agen perubahan, membawa “virus positif” dalam keluarga, organisasi, serta masyarakat, sehingga nilai integritas tumbuh sejak dini.

PKK Sambut Baik Pembekalan Antikorupsi Pertama

Sekretaris TP PKK Kota Tasikmalaya, Noneng Rosmayati, menyambut baik kegiatan ini dan mengaku bahwa pembekalan semacam ini merupakan yang pertama bagi jajaran PKK Kota Tasikmalaya.

“Sosialisasi ini sangat bermanfaat. Ini pertama kalinya PKK Kota Tasikmalaya mendapatkan pemahaman langsung tentang korupsi. Ini bentuk sinergi kami dengan Inspektorat untuk memperkuat nilai integritas,” kata Noneng.

Ia menegaskan bahwa pemahaman mengenai korupsi tidak hanya penting bagi ASN, tetapi juga masyarakat luas, termasuk organisasi PKK.

“Korupsi bukan hanya terjadi di lingkungan pemerintah. Dunia swasta dan sektor lainnya juga rawan. Karena itu, kita semua perlu memahami dan menghindarinya,” tuturnya.

Noneng berharap pemahaman yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Ibu-ibu adalah fondasi utama pembentuk keluarga yang kuat dan bersih. Ketika hati dan pikiran bersih, maka kita akan terhindar dari perilaku korupsi,” tandasnya.

(Seda)

Kebut Perbaikan PJU, Dishub Targetkan ‘Pangandaran Caang’ Saat Libur Nataru 2026

0
PJU Pangandaran @fokusjabar.id
perbaikan PJU di jalan nasional Padaherang Pangandaran. (Sajidin/Fokus Jabar)

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Perbaikan Penerangan Jalan Umum (PJU) di ruas jalan nasional Pangandaran – Banjar mulai di kebut oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran. Targetnya, musim libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 jalur wisata Pangandaran menjadi terang.

Perbaikan di mulai dari jalan nasional perbatasan antara Ciamis – Pangandaran. Jalur tersebut merupakan jalan utama menuju ke objek wisata di Kabupaten Pangandaran.

Cecep Dadan, warga desa Pasirgelis menyambut antusias adanya perbaikan PJU tersebut. Menurut dia, tiang PJU yang berdiri kokoh di dekat rumahnya sudah sejak lama mati suri.

Baca Juga: Mempesona! Pantai Pacuan Kuda Pangandaran, Kini Makin Cantik

Bukan hanya itu saja, bahkan Cecep menyebut, di sepanjang jalan nasional Padaherang penerangan jalan umum nyaris semuanya padam.

“Dari mulai perbatasan sampai dengan Padaherang PJU nya hampir mati. Kalau tidak salah sudah 6 tahun yang lalu,” ujar Cecep Dadan di temui di kediamannya Senin, (8/12/2025).

Cecep menilai, perbaikan PJU di jalur wisata yang di lakukan Dinas Perhubungan Pangandaran saat ini di nilai sangat tepat. Hal ini mengingat jalur tersebut sering di gunakan ribuan bahkan jutaan wisatawan yang berwisata ke Pangandaran. Terlebih lagi lokasinya di wilayah perbatasan.

“Malu sama kabupaten lain. Masa jalur wisata gelap gulita. Seharusnya jalur wisata itu terang supaya wisatawan betah saat melaluinya,” ungkapnya.

Kedepan, Cecep berharap adanya tempat pengaduan masyarakat terkait fasilitas lampu penerangan jalan itu. Hal ini mengingat banyaknya PJU yang padam dan kasus pencurian material PJU.

“Kalau ada tempat pengaduan kan kami enak melaporkannya,” pungkas Cecep.

Baca Juga: Pantai Legokjawa Jadi Target Pusat Wisata Kuliner di Pangandaran

Sekitar 723 PJU Mati

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran, Nana Sukarna mengatakan, bahwa perbaikan PJU di seluruh ruas jalan Pangandaran secara bertahap mulai di perbaiki.

Nana mengaku, sebelumnya sudah ratusan PJU yang telah di perbaiki selama kurang lebih dua pekan. Dinas Perhubungan Pangandaran menargetkan, pangandaran caang dalam waktu dekat ini.

“Sekitar 723 PJU yang mati di seluruh jalan kabupaten, provinsi dan nasional sudah kami perbaiki. Pokoknya nanti kedepan Pangandaran jadi caang,” ucapnya.

Nana juga berencana bahwa pihaknya akan membuat tempat pengaduan masyarakat secara hot line. Dia berharap peran masyarakat aktif dalam memberikan informasi terkait masalah PJU.

“Kami akan membuat call center pengaduan, supaya masyarakat lebih mudah menyampaikan keluhannya,” pungkasnya.

(Sajidin)

Damkar Ciamis Evakuasi Dua Jenis Ular dan Sarang Tawon dalam Sehari

0
Ketpot: Personel Damkar Ciamis dan Banjarsari saat menangkap ular
Ketpot: Personel Damkar Ciamis dan Banjarsari saat menangkap ular

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Personel Pemadam Kebakaran (Damkar) UPTD Ciamis kembali mengevakuasi satwa berbahaya dari pemukiman warga. Kali ini, seekor ular Sapi (Coelognathus) ditemukan bersembunyi di dalam garasi rumah milik Lia Novianti di Lingkungan Yudanegara, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Plh. Kasatpol PP Kabupaten Ciamis, Fikriansyah, melalui Kasi Pengendalian dan Penanganan Kebakaran, Trisyanto, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga mengenai keberadaan ular di dalam garasi.

Baca Juga: Bupati Ciamis Geram LGBT Beraktifitas Dekat Masjid Agung, Pengawasan Diperketat

“Ular Sapi itu pertama kali ditemukan pemilik rumah di antara tumpukan barang saat hendak memasukkan sepeda motor ke garasi,” ujarnya, Senin (8/12/2025).

Mengetahui adanya ular yang memiliki bisa berbahaya, pemilik rumah langsung panik dan meminta bantuan Damkar.

“Karena takut, pemilik rumah langsung melapor kepada kami. Personel piket segera menuju lokasi dan berhasil mengevakuasi ular tersebut,” tambah Trisyanto.

Evakuasi Ular Lain di Purwadadi

Tak hanya di Sindangrasa, petugas Damkar Pos WMK Banjarsari juga melakukan evakuasi terhadap ular weling (Bungarus fasciatus) di belakang rumah warga bernama Adham Subhan Ali di Desa Purwasari, Kecamatan Purwadadi.

Ular berwarna belang hitam-putih itu terlihat pemilik rumah ketika sedang menyapu area belakang. Ia melihat ular bersembunyi di tumpukan karung sebelum kemudian melapor kepada petugas.

“Begitu menerima laporan, kami langsung menuju lokasi dan berhasil menangkap ular weling tersebut,” jelas Trisyanto.

Pemusnaan Sarang Tawon Vespa

Tidak lama setelah menangani ular weling, Damkar Pos WMK Banjarsari kembali menerima laporan lain dari warga Purwadadi bernama Yakub Adit Febrian. Ia meminta bantuan untuk memusnahkan sarang tawon vespa yang menempel di kabel WiFi rumahnya.

“Sarang tawon itu sangat membahayakan karena berada tepat di kabel WiFi milik pelapor,” ungkap Trisyanto.

Seluruh hewan berbahaya berhasil petugas Damkar Ciamis evakuasi tanpa menimbulkan korban.

(Husen Maharaja)

Ganti Rugi Tak Jelas, Warga Awipari Tasikmalaya Kecewa Terhadap Proyek Irigasi Cikalang 2

0
Pertemuan yang digelar di Aula Kelurahan Awipari Kota Tasikmalaya, Senin (8/12/2025)
Pertemuan yang digelar di Aula Kelurahan Awipari Kota Tasikmalaya, Senin (8/12/2025)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Harapan puluhan warga Kelurahan Awipari, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, untuk mendapatkan kepastian ganti rugi atas aset yang terdampak proyek vital kembali pupus. Pertemuan antara warga dengan perwakilan PT Hutama Karya (HK), selaku pemenang tender Proyek Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Utama Cikalang 2 senilai Rp5,6 miliar, berakhir tanpa solusi.

Sedikitnya 52 warga tercatat berpotensi terdampak pekerjaan normalisasi irigasi tersebut. Dari jumlah itu, 10 warga sudah mengalami kerusakan aset, sementara sisanya masih terancam terdampak pekerjaan lanjutan.

Pertemuan yang digelar di Aula Kelurahan Awipari, Senin (8/12/2025) itu justru memperpanjang kekecewaan warga. Mereka merasa kelelahan karena aset berupa tanah dan pohon telah tergerus proyek, namun hingga kini belum ada kompensasi yang diterima.

Baca Juga: DPRD Kota Tasikmalaya Soroti Proyek Jalan Rasa Sungai, Drainase Diabaikan, Anggaran Terbuang

Janji Inventarisasi Tak Kunjung Terpenuhi

Pada pertemuan sebelumnya di Kantor Kecamatan Cibeureum, PT Hutama Karya telah menyatakan kesediaan melakukan inventarisasi aset warga dan memberikan kompensasi. Namun, pertemuan terbaru ini justru memunculkan pernyataan mengejutkan: perwakilan PT HK mengaku baru mengetahui persoalan tersebut dan datang tanpa membawa data maupun solusi.

Situasi itu memicu kemarahan warga yang hadir.
Tokoh masyarakat sekaligus Ketua Aliansi Masyarakat Cibeureum, Heri Ferianto, menyatakan bahwa warga benar-benar kehilangan harapan.

“Warga kecewa dan merasa lelah. Sudah beberapa kali pertemuan, tapi hasilnya selalu kembali ke awal. Kami berharap hari ini ada penyelesaian, tapi perwakilan PT HK tidak membawa solusi apa pun,” ujarnya.

Deadline Proyek Semakin Dekat

Kekecewaan warga semakin memuncak karena tenggat waktu pengerjaan Proyek Irigasi Cikalang 2 hanya tersisa beberapa hari. Heri menegaskan bahwa penyelesaian ganti rugi harus dilakukan segera.

Perwakilan PT HK yang hadir, Deden, menyebut dirinya hanya bertugas sebagai humas dan belum mengetahui detail masalah di lapangan.

“Saya sudah berkoordinasi dengan vendor mengenai kesanggupan kompensasi bagi warga terdampak,” jelasnya.

Warga Minta Bertemu Penanggung Jawab Utama

Pernyataan tersebut langsung memicu penolakan warga yang menuntut agar dipertemukan langsung dengan penanggung jawab proyek. Mereka menegaskan bahwa proyek irigasi memang penting dan tidak akan mereka halangi, namun proses ganti rugi harus dilakukan sesuai aturan.

Sebagai tindak lanjut, disepakati bahwa PT HK bersama BBWS akan melakukan pendataan ulang di lapangan berdasarkan data awal dari kelurahan. Pendataan ini diperlukan untuk menentukan nilai wajar kompensasi bagi masing-masing warga.

Pertemuan lanjutan juga diputuskan sebagai musyawarah final, yang diharapkan dapat memberikan kejelasan atas hak 52 warga Awipari yang terkena dampak proyek.

(Abdul)

Bupati Ciamis Geram LGBT Beraktifitas Dekat Masjid Agung, Pengawasan Diperketat

0
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait maraknya aktivitas sejumlah kelompok remaja yang, menurut laporan, berkumpul di area publik sekitar Masjid Agung Ciamis dan diduga mengidentifikasi diri sebagai komunitas LGBT.

Herdiat mengaku terkejut dengan fenomena tersebut, terutama karena aktivitas mereka terjadi secara terbuka di ruang publik.

“Mereka menyatakan diri dan merasa bangga sebagai komunitas LGBT,” ujarnya, Senin (8/12/2025).

Baca Juga: Ciamis Hidupkan Tradisi Magrib Mengaji Lewat Anugerah Masjid Ramah

Menurut Herdiat, laporan yang diterimanya menyebutkan adanya perkumpulan kelompok tersebut di taman sisi timur Masjid Agung. Aktivitas itu dinilai menimbulkan keresahan masyarakat sehingga pemerintah daerah merasa perlu melakukan langkah penanganan.

Penertiban oleh Satpol PP

Menindaklanjuti laporan tersebut, Pemkab Ciamis mengerahkan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan pemantauan dan penertiban di area alun-alun, khususnya di sekitar Masjid Agung.

“Kami telah meminta Satpol PP untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan area sekitar Masjid Agung tetap kondusif,” kata Herdiat.

Selain melakukan patroli intensif, Pemkab juga menetapkan pembatasan jam operasional Alun-alun Ciamis sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban. Untuk hari biasa, alun-alun hanya dibuka hingga pukul 23.00 WIB, sementara pada malam hari libur dibatasi hingga pukul 24.00 WIB.

“Setelah waktu itu, tidak boleh ada aktivitas di area alun-alun,” tegasnya.

Dorongan Penguatan Kegiatan Keagamaan

Herdiat juga menilai penguatan kegiatan positif bagi generasi muda perlu terus digalakkan. Salah satunya melalui program Magrib Mengaji, yang menurutnya dapat menjadi wadah edukasi dan pembinaan karakter.

“Melalui Magrib Mengaji, kita berharap generasi muda dapat memiliki aktivitas yang bermanfaat dan terhindar dari perilaku yang dinilai menyimpang,” katanya.

(Husen Maharaja)

DPRD Kota Tasikmalaya Soroti Proyek Jalan Rasa Sungai, Drainase Diabaikan, Anggaran Terbuang

0
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim,
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim,

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Hujan deras yang hampir setiap hari mengguyur Kota Tasikmalaya dalam beberapa pekan terakhir mengubah wajah kota menjadi kawasan rawan genangan. Jalan-jalan protokol yang seharusnya menjadi jalur utama mobilitas justru kerap berubah menjadi aliran sungai kecil akibat luapan air yang tak tertampung.

Fenomena ini bukan semata-mata disebabkan tingginya curah hujan, tetapi lebih pada kesalahan mendasar dalam proses pembangunan infrastruktur. Sistem drainase yang diabaikan menjadi persoalan klasik yang terus berulang dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Cucu Bung Karno, Puti Guntur Soekarno Resmi Buka Konfercab PDI Perjuangan se-Priangan Timur di Tasikmalaya

Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim, menyoroti secara tegas lemahnya perencanaan pembangunan jalan oleh Pemerintah Daerah. Menurutnya, prioritas pembangunan selama ini terbalik: fokus pada pengaspalan tanpa memperbaiki atau membangun drainase terlebih dahulu.

“Seharusnya drainase dulu yang dibangun baru kemudian jalan. Tapi kita justru mengejar pengaspalan, sementara drainasenya dibiarkan. Alhasil, belum setahun jalan sudah rusak,” tegas Aslim.

Jalan Mangin Jadi Contoh Kegagalan Perencanaan

Aslim mencontohkan pembangunan Jalan Mangin (Mangkubumi–Indihiang) yang dinilai tidak memiliki perencanaan irigasi yang matang. Dampaknya, genangan air mudah merusak struktur jalan hingga akhirnya rusak sebelum waktunya.

Fenomena kerusakan cepat ini terus terulang di berbagai titik, menandakan tidak adanya drainase memadai di sepanjang ruas-ruas jalan tersebut.

Ia menilai kondisi ini bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan warga, tetapi juga memicu pemborosan anggaran daerah. Setiap tahun, anggaran besar tersedot untuk memperbaiki jalan yang baru saja diaspal, alih-alih memperkuat sistem dasar berupa drainase.

Desakan Pengawasan Ketat dan Perbaikan Tata Kelola Sampah

Untuk memutus siklus kerusakan jalan yang terus berulang, Aslim meminta adanya pengawasan ketat baik dari internal maupun eksternal terhadap pembangunan jalan dan sistem irigasi.

“Kita harus duduk bersama Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan masalah ini. Ini sudah jelas pemborosan anggaran,” ujarnya.

Tidak hanya masalah drainase, persoalan tata kelola sampah juga disebut menjadi penyumbang utama banjir dan genangan. Saluran yang tersumbat sampah membuat air tidak dapat mengalir dengan baik saat hujan deras.

Oleh karena itu, DPRD mendesak Pemkot Tasikmalaya untuk segera memperbaiki pola pembangunan jalan. Drainase harus menjadi prioritas utama, kemudian pengaspalan dilakukan setelah fondasi infrastruktur siap.

Jika pembenahan tidak segera dilakukan, Tasikmalaya terancam terus menyandang julukan musiman sebagai “Kota Banjir Dadakan”.

(Abdul)

Ciamis Hidupkan Tradisi Magrib Mengaji Lewat Anugerah Masjid Ramah

0
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis, Jawa Barat, menggelar Penganugerahan Masjid Ramah Tingkat Kabupaten Ciamis Tahun 2025 di Aula Sekretariat Daerah Ciamis. Acara ini turut dihadiri jajaran organisasi keagamaan seperti DMI, MUI, Baznas, serta berbagai unsur masyarakat yang selama ini berperan dalam memakmurkan masjid.

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, Anugerah Masjid Ramah bukan hanya sebuah penghargaan, tetapi juga bagian dari upaya besar memperkuat fungsi masjid sebagai pusat kegiatan umat sekaligus ruang pembinaan generasi muda.

Baca Juga: KPU Ciamis Fokus Perkuat Akurasi Data Pemilih dan Akses Disabilitas

“Tujuan utama Anugerah Masjid Ramah 2025 adalah menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap masjid,” ujarnya.

Herdiat menekankan bahwa masjid harus menjadi ruang yang nyaman, ramah, dan aktif sehingga para pemuda merasa terlibat dan terdorong untuk berkontribusi dalam memakmurkannya.

Ia juga menyoroti pentingnya menghidupkan kembali program Magrib Mengaji, salah satu program unggulan Pemkab Ciamis yang sempat menunjukkan perkembangan positif pada tahun 2019, namun terhenti akibat pandemi Covid-19.

“Magrib Mengaji sudah berjalan baik, tetapi pandemi membuatnya meredup. Melalui acara ini, kita berharap semangat itu tumbuh kembali,” jelasnya.

Lebih lanjut, Herdiat menyampaikan bahwa gagasan menghidupkan kembali tradisi mengaji ini juga merupakan aspirasi para kasepuhan di Kabupaten Ciamis, yang memiliki komitmen kuat untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang aktif sepanjang waktu.

“Para tokoh sepuh memiliki tekad besar agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang yang hidup bagi masyarakat,” ungkapnya.

(Husen Maharaja)