spot_img
Jumat 15 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 50

Tergiur Rayuan Nikah, Gadis 16 Tahun di Ciamis Jadi Korban Pencabulan, Pelaku Dibekuk Polisi

0
Ketpot: Pelaku pencabulan saat diekpos di Mapolres Ciamis
Ketpot: Pelaku pencabulan saat diekpos di Mapolres Ciamis

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Jajaran Polres Ciamis Polda Jawa Barat berhasil mengungkap dan mengamankan seorang pemuda berinisial YNR (22), warga Kecamatan Lumbung, atas dugaan tindak pidana pencabulan terhadap seorang anak di bawah umur berinisial Naf (16). Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan orangtua korban kepada pihak kepolisian.

Kapolres Ciamis, AKBP Hidayatullah, menjelaskan pelaku melancarkan aksinya dengan merayu korban akan menikahinya jika korban bersedia berhubungan badan.

Baca Juga: Kapolres Ciamis Beri Hadiah Umrah untuk Tiga Guru TK Sebagai Apresiasi atas Dedikasi

“Saat pertama kali akan menyetubuhi, pelaku berjanji akan menikahi anak korban,” ungkap AKBP Hidayatullah, Rabu (23/7/2025).

Menurut keterangan Kapolres, setelah berhasil merayu korban, perbuatan tidak senonoh tersebut dilakukan YNR berulang kali.

“Pertama kali perbuatan tidak senonoh itu dilakukan di rumah pelaku,” tambahnya.

Mirisnya, tidak hanya di rumah pelaku, perbuatan cabul tersebut juga dilakukan di lokasi lain, termasuk di sebuah lapangan sepak bola. Pelaku bahkan merekam aksi bejatnya tersebut. Korban, yang terbuai bujuk rayu YNR, akhirnya menjadi korban pencabulan berulang kali.

Atas perbuatannya, YNR terancam hukuman pidana paling lama 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 5 miliar. Hukuman ini sesuai dengan Pasal 81 ayat (2) dan Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 mengenai Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

“Pelaku saat ini sudah dalam tahanan Polres Ciamis untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya,” tegas AKBP Hidayatullah.

(Husen Maharaja)

Pemkot Bandung Tawarkan Proyek Revitalisasi PJU Senilai Rp426,8 M Lewat Skema KPBU

0
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menawarkan proyek investasi pembangunan dan revitalisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) kepada badan usaha melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pendekatan unsolicited -Ist-
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menawarkan proyek investasi pembangunan dan revitalisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) kepada badan usaha melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pendekatan unsolicited -Ist-

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membuka peluang investasi senilai Rp426,8 miliar untuk proyek pembangunan dan revitalisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pendekatan unsolicited (inisiatif dari badan usaha).

Proyek ini mencakup pembangunan lebih dari 21.000 titik PJU baru, serta pengelolaan, pemeliharaan, dan pemantauan sekitar 60.000 titik lampu jalan di seluruh wilayah Kota Bandung melalui sistem manage service berbasis teknologi.

Baca Juga: Bandung Kota Termacet 2024, Pemkot Siapkan Teknologi Canggih Atasi Kemacetan

Proyek PJU tersebut menjadi salah satu dari 10 inisiatif investasi terbaik yang diumumkan dalam ajang West Java Investment Challenge (WJIC) 2025. Pada Selasa (23/7/2025), sejumlah calon investor melakukan kunjungan lapangan langsung ke Balai Kota Bandung.

“Kami bersama Bank Indonesia dan Dinas Penanaman Modal Jawa Barat menindaklanjuti sejumlah proposal investasi. Salah satunya yang sangat menarik perhatian adalah proyek manage service PJU,” ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.

Farhan menyebut, saat ini anggaran tahunan Pemkot untuk biaya listrik mencapai Rp88 miliar, belum termasuk biaya jasa pelayanan yang bisa mencapai Rp100–200 miliar. Jika dilakukan dengan pengadaan biasa, biaya bisa menembus Rp400 miliar. Karena itu, pendekatan KPBU dinilai lebih efisien dan berkelanjutan.

“Dengan skema KPBU, seluruh titik PJU akan diseragamkan menggunakan teknologi hemat energi. Pembayarannya pun berbasis titik layanan, sehingga lebih transparan dan terukur,” jelas Farhan.

Bandung Caang Utama, Proyek Strategis Ramah Lingkungan

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bandung, Panji Kharismadi, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program strategis ‘Bandung Caang Utama’, yang bertujuan mewujudkan kota yang terang, aman, dan ramah lingkungan.

“Masih banyak ruas jalan yang belum memiliki penerangan layak. Proyek ini menjawab kebutuhan itu, sekaligus membuka peluang investasi yang menjanjikan bagi mitra swasta,” ungkap Panji.

Kota Bandung sendiri memiliki total panjang jalan sekitar 1.295,6 km. Terdiri dari 3.185 ruas jalan kota, tambah ruas jalan nasional dan provinsi yang juga membutuhkan penerangan. Untuk menjangkau area yang belum terlayani, diperlukan setidaknya 21.067 unit PJU baru.

Nilai total investasi proyek ini dalam perkiraan mencapai Rp426,8 miliar. Mencakup pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan selama kurun waktu 10 hingga 20 tahun.

Dishub juga telah memetakan potensi pendapatan reklame dari 13 ruas jalan strategis, dengan proyeksi mencapai Rp10 miliar per tahun. Ditambah dengan sisa lebih Pembiayaan Berbasis Pajak. Kemduaian Retribusi (PBJT) yang melebihi Rp200 miliar per tahun, proyek ini dinilai sangat layak secara fiskal.

Disambut Positif Sebagai Solusi Inovatif

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dedi Taufik, menyambut baik proyek tersebut sebagai bentuk inovasi pembiayaan infrastruktur di tengah keterbatasan anggaran pemerintah daerah.

“Bandung itu penting sebagai ibu kota provinsi. PJU bukan sekadar soal penerangan, tapi juga soal keselamatan. Ini bisa jadi model investasi layanan publik di tingkat daerah,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar, yang memberikan apresiasi atas keberhasilan proyek PJU Bandung masuk dalam 10 besar proyek investasi terbaik WJIC 2025.

“Semoga bisa terus melaju hingga masuk 5 besar. Kemudian dipromosikan dalam West Java Investment Summit pada 18 September mendatang,” ucap Muslimin.

Sebagai tindak lanjut, kesepuluh proyek terbaik dari WJIC akan dipromosikan secara intensif kepada duta besar dan mitra strategis internasional dalam dua pekan ke depan.

(Yusuf Mugni)

Bandung Kota Termacet 2024, Pemkot Siapkan Teknologi Canggih Atasi Kemacetan

0
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan

BANDUNG,FOKUSjabar.id: Berdasarkan survei TomTom Traffic Index 2024, Kota Bandung dinobatkan sebagai kota paling macet di Indonesia, mengungguli kota-kota besar lain seperti Medan, Palembang, Surabaya, dan Jakarta.

Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menyiapkan sejumlah strategi berbasis teknologi untuk mengurai kemacetan, terutama yang kerap terjadi di titik-titik persimpangan.

Baca Juga: Polres Cimahi Tangkap 23 Pengedar Narkoba, Termasuk Residivis dan Ibu Rumah Tangga

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa salah satu solusi yang sedang dikembangkan adalah penerapan Area Traffic Control System (ATCS) sistem pengatur lalu lintas yang dapat menyesuaikan durasi lampu merah dan hijau secara real time berdasarkan volume kendaraan.

“Saya sudah bertemu dengan Dinas Perhubungan. Saya minta agar ATCS segera dioptimalkan. Mereka baru akan melaporkan progresnya pada hari Kamis,” ujar Farhan, Rabu (23/7/2025).

Farhan menegaskan bahwa perangkat ATCS di Kota Bandung sejatinya sudah tersedia dan cukup canggih. Namun, sistem tersebut belum bisa berfungsi otomatis karena masih terkendala ketersediaan data pergerakan kendaraan yang memadai.

“Alatnya sih sudah siap. Tapi ATCS akan bekerja optimal kalau punya data akurat. Selama ini belum bisa otomatis karena data pendukungnya belum ada,” jelasnya.

Untuk mengatasi hal itu, pihak Pemkot tengah menjajaki kerja sama dengan penyedia layanan big data, terutama perusahaan yang memiliki data pergerakan kendaraan berbasis GPS.

“Kami butuh data real time, misalnya untuk menyesuaikan durasi lampu merah dan hijau berdasarkan hari, waktu, dan tingkat kepadatan. Tanpa data itu, sistem masih harus dioperasikan secara manual,” kata Farhan.

Penyesuaian Jam Sekolah Masih Dievaluasi

Selain memanfaatkan teknologi, Pemkot Bandung juga tengah melakukan pengaturan ulang jam masuk sekolah, sebagai bagian dari upaya mengurangi kemacetan pada pagi hari.

Farhan mengakui, penerapan kebijakan tersebut baru berlangsung selama satu minggu, sehingga belum bisa dievaluasi secara menyeluruh.

“Dari pantauan di beberapa titik seperti Jalan Riau, Sumatera, Belitung, dan Kalimantan, kemacetan mulai berkurang. Tapi di daerah seperti Cibiru, saya lihat masih macet saat jam pulang sekolah. Ternyata bukan cuma jam masuk yang penting, tapi juga jam bubar sekolah,” jelasnya.

Untuk itu, evaluasi komprehensif terhadap efektivitas pengaturan jam sekolah baru akan dilakukan setelah berjalan minimal tiga bulan.

“Perubahan perilaku butuh waktu. Sekarang masih tahap pengamatan awal, belum bisa disimpulkan hasilnya,” tutup Farhan.

(Yusuf Mugni)

Banjar Kota ‘Ripuh’, Bukan Berdaya, Realita di Balik Slogan Pemerintah

0
Caption: Aktivis sekaligus Pemerhati Sosial dan Pemerintahan Irwan Herwanto
Caption: Aktivis sekaligus Pemerhati Sosial dan Pemerintahan Irwan Herwanto

BANJAR,FOKUSJabar.id: Aktivis sosial dan pemerhati pemerintahan, Irwan Herwanto, menyoroti kondisi Kota Banjar yang menurutnya masih jauh dari harapan, meski telah lebih dari 150 hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih resmi menjabat sejak pelantikan pada 20 Februari 2025.

Pernyataan Irwan muncul sebagai tanggapan atas istilah “Banjar Ripuh” yang dilontarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, istilah itu lebih menggambarkan realita saat ini dibandingkan slogan resmi “Banjar Berdaya”.

“Slogan Banjar Berdaya belum terasa nyata di masyarakat. Justru Banjar Ripuh lebih sering menjadi perbincangan karena mencerminkan kondisi faktual di lapangan,” ungkap Irwan, Rabu (23/7/2025).

Baca Juga: Dua Atlet Nasional Hengkang dari Banjar, KONI Ultimatum Pemkot

Ia menilai, program-program pemerintah cenderung bersifat seremonial dan belum menyentuh akar persoalan masyarakat secara langsung. Irwan bahkan menyebut slogan “Berdaya” hanya rebranding dari program lama yang dibalut nama dan narasi baru.

Sebagai kota kecil di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, Banjar memiliki posisi strategis sebagai kota transit dan pintu gerbang. Namun, menurut Irwan, potensi tersebut belum termanfaatkan maksimal.

“Banjar pernah dikenal sebagai kota yang tak pernah tidur. Kini geliat itu seakan sirna. Aktivitas ekonomi melambat, pusat kota tidak seramai dulu, dan banyak pemuda terpaksa merantau karena minimnya peluang kerja,” ujarnya.

Tantangan Ekonomi dan Sosial

Irwan menyoroti masih tingginya tingkat kemiskinan di Kota Banjar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per April 2025, jumlah penduduk miskin di Banjar mencapai 5,35% atau sekitar 11.200 jiwa dari total 209.100 jiwa. Meski di bawah rata-rata Jawa Barat yang 7,08%, angka itu tetap menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah kota.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Banjar juga tertinggal. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita hanya mencapai Rp26,4 juta, hampir separuh dari rata-rata PDRB Jawa Barat yang mencapai Rp52,65 juta.

“Ini mencerminkan rendahnya daya saing ekonomi dan lemahnya investasi lokal,” kata Irwan.

Sektor ketenagakerjaan pun masih didominasi oleh sektor informal dan pertanian tradisional. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) per April 2025 tercatat 5,44%. Kurangnya lapangan kerja membuat banyak anak muda memilih keluar daerah, bahkan ke luar negeri.

Ketimpangan Infrastruktur dan Kualitas Hidup

Tak hanya ekonomi, Irwan juga menyoroti minimnya pemerataan layanan sosial. Rasio fasilitas kesehatan dan tenaga medis masih belum ideal. Beberapa Puskesmas kekurangan dokter dan perawat. Sementara dari sisi pendidikan, rata-rata lama sekolah warga Banjar hanya 7,8 tahun, setara jenjang SMP.

“Ironis jika berbicara soal ‘Berdaya’, tapi rakyat masih kesulitan akses layanan dasar,” cetusnya.

Pemberdayaan Harus Nyata, Bukan Sekadar Poster

Irwan menegaskan bahwa pemberdayaan sejati seharusnya membawa kemandirian. Ia menyayangkan program-program seperti penguatan UMKM, wisata lokal, hingga pemberdayaan desa, masih minim realisasi di lapangan. Birokrasi yang rumit, evaluasi yang lemah, dan praktik KKN yang masih terjadi menjadi penghambat utama.

Lebih memprihatinkan lagi, kata Irwan, Kota Banjar belum mampu berdiri secara fiskal. Lebih dari 70% APBD masih bersumber dari dana transfer pusat seperti DAU dan DAK. Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya menyumbang sekitar 11%, dan pada pertengahan 2025, capaian PAD baru mencapai 14,5%. Tahun sebelumnya, Banjar bahkan mengalami defisit anggaran cukup besar.

“Jika terus begini, ‘Banjar Berdaya’ hanya akan jadi slogan kosong. Warganya tetap terjebak dalam kerentanan ekonomi dan sosial,” tegasnya.

Irwan mengajak semua elemen, mulai dari pemerintah, DPRD, akademisi, aparat hukum hingga masyarakat, untuk bersatu menghadirkan perubahan nyata.

“Banjar Berdaya, Bangun Masagi, seharusnya menjadi gerakan kolektif. Bukan hanya jargon politik, tapi solusi konkret yang memandirikan rakyat,” pungkasnya.

(Agus)

Anies Baswedan: Meritokrasi Wujudkan Pemerintahan Transparan dan Berintegritas

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies R Baswedan menegaskan pentingnya mengembalikan sistem Meritokrasi dalam tata kelola pemerintahan. Termasuk memperkuat transparansi untuk memberantas praktik korupsi.

Demikian mengemuka dalam pidato Anies saat diundang DPW Gerakan Rakyat Jabar di Kota Bandung, Rabu (23/7/2025).

“Seringkali hari ini, kompetensi dikalahkan oleh koneksi. Ini membuat kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara menurun,” kata Anies.

Anies Baswedan
Anies Baswedan Tegaskan Meritokrasi Wujudkan Transparansi dan Integritas (LIN)

Dia menyoroti kondisi di mana jabatan strategis lebih banyak ditentukan oleh kedekatan personal, bukan kapasitas dan integritas.

Menurut Anies, meritokrasi adalah fondasi penting dalam membangun bangsa. Memberikan tempat kepada individu yang kompeten akan menghasilkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan profesional. Dia menyebut bahwa kombinasi antara kompetensi dan integritas adalah kunci menuju kemajuan.

BACA JUGA: Kabupaten Garut Raih 3 Penghargaan Meritokrasi KASN

“Kita harus serius dalam investasi sumber daya manusia. Tidak mungkin bangsa ini maju jika sektor kesehatan dan pendidikan tidak dikelola dengan benar,”kata dia.

Mantan menteri pendidikan ini menyampaikan bahwa pengelolaan negara yang baik harus dimulai dari transparansi. Dari penentuan pejabat hingga alur pemasukan dan pengeluaran anggaran negara, semua harus terbuka.

BACA JUGA:

“Pagi Ceria” Warnai Hari Anak Nasional di Pangandaran, Anak Hebat untuk Indonesia Kuat

Transparansi, kata dia, bukan hanya mencegah penyimpangan, tetapi juga menjadi alat koreksi ketika terjadi penyelewengan.

“Dengan sistem yang transparan, kita bisa mencegah perbuatan tercela yang sering disembunyikan. Jangan biarkan ada yang hidup dari ketidaktransparanan,”kata dia.

Dia menyebutkan empat langkah penting dalam perubahan tata kelola pemerintahan, yakni Apa yang harus dibuat;Apa yang perlu dikoreksi;Apa yang harus dihentikan; dan Apa yang harus dikerjakan ke depan.

Pemimpin Rendah Hati

Dalam kesempatan tersebut, Anies juga menekankan pentingnya kerendahan hati dalam kepemimpinan. Menurut dia, pemimpin yang rendah hati akan lebih banyak mendengar dan bertanya, sehingga keputusan yang diambil lebih bijak dan mencerminkan kebutuhan rakyat.

“Rendah hati itu penting. Kadang kita terlalu sibuk berdebat, padahal yang kita butuhkan adalah mendengarkan. Ujungnya, ini soal menjaga kerukunan,” kata Anies.

BACA JUGA:

Pemkab Garut Perkuat Penerapan SMKK

Anies pun menyoroti pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman, sesuatu yang menurutnya menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia.

“Keberagaman itu biasa. Tapi Indonesia istimewa karena mampu merawat persatuan di tengah perbedaan,”kata dia.

Dalam forum tersebut, Gerakan Rakyat Jawa Barat menyatakan komitmennya untuk menjadi bagian dari perjuangan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Mereka akan menyebarkan nilai-nilai perubahan dan prinsip-prinsip kebaikan ke seluruh pelosok Jawa Barat.

“Perjuangan ini perlu usaha bersama. Kota ini pernah mencatat sejarah perjuangan, dan hari ini kita lanjutkan untuk menorehkan sejarah baru dengan niat baik, dikerjakan oleh orang baik, dan dengan cara yang baik,”kata Anies.

(LIN)

Wali Kota Cimahi Bangga APC Juara Gothia Cup U-13 2025

0
Gothia Cup U-13 2025 fokusjabar.id
Wali Kota Cimahi Bangga Akademi Persib Cimahi Juara Gothia Cup U-13 2025. (Arif)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Akademi Persib Cimahi (APC) berhasil meraih gelar juara di turnamen internasional Gothia Cup U-13 2025.

Tim besutan pelatih Agi Maulana ini menjadi juara Gothia Cup U-13 2025 setelah menundukkan wakil tuan rumah, FC Stockholm Internazionale dengan skor 5-1.

BACA JUGA:

Dedi Kusnandar Sambut Positif TC di Thailand

Lima gol kemenangan Akademi Persib Cimahi dicetak Atfan Riski Dewa Pradipta menit 10, Gifahri Al Fakih (19), Muhammad Rafa Lukmansyah (20).

Prestasi yang diraih Akademi Persib Cimahi pada turnamen internasional Gothia Cup U-13 2025 membuat Wali Kota Cimahi, Ngatiyana bangga.

“Kita bahagia sekali. Kami pemerintah Kota Cimahi bersama jajaran bisa menjemput anak-anak kita dari Akademi Persib Cimahi yang telah melasanakan kegiatan pertandingan sepakbola Gothia Cup tahun 2025 di Swedia,” kata Ngatiyana di Pemkot Cimahi.

“Alhamdulillah Cimahi juara internasional. Ini kebanggaan bagi kita semua,” ungkapnya.

Ngatiyana mengatakan, prestasi yang diraih Akademi Persib Cimahi tak lepas dari proses pembinaan yang dilakukan.

“Kita doa bersama. Dan Kami juga bersyukur APC telah mengharumkan nama Kota Cimahi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Persib Bandung Resmi Gaet Frans Putros, Bek Timnas Irak Eks Liga Thailand

“Alhamdulillah, anak-anak kita ini melalui akademi Persib Cimahi bisa unggul dikancah internasional usia 13. Ini semua atas didikan pelatih pembina dan sebagainya,” ujarnya.

Ngatiyana berharap, Akademi Persib Cimahi terus konsisten dalam pembinaan. Selain itu, pihaknya siap memfasilitasi lapangan latihan yakni di Stadion Sangkuriang.

(Arif/Bambang Fouristian)

Kepler Sianturi Kembali Nakhodai Hipki Kota Tasikmalaya

0
kepler sianturi hipki kota tasikmalaya fokusjabar.id
Pelantikan Dewan Pengurus HIPKI Kota Tasikmalaya periode 2025-2030 di Restoran Sambel Hejo Kota Tasikmalaya (fokusjabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kepler Sianturi kembali dilantik sebagai Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (Hipki)  Kota Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar) 2025-2030.

Di mana sebelumnya, Anggota DPRD Kota Tasikmalaya dari Fraksi PDI-P tersebut menjabat Ketua pada periode 2020-2025.

BACA JUGA:

Wali Kota Tasikmalaya Tinjau Pembangunan SPAM dan Infrastruktur Pasar Cikurubuk

Prosesi pengukuhan dan pelantikan digelar oleh Ketua Umum Hipki Provinsi Jabar, Yudi Ferdiana Permana di Restoran Cepat Saji Sambel Hejo, Jalan Letnan Mashudi Cibereum Kota Tasikmalaya, Selasa (22/7/2025) kemarin.

Sejumlah tamu penting hadir dalam pelantikan tersebut. Di antaranya, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, Ketua Kadin Kota Tasikmalaya, Asep Saefullah.

Ketua Apindo, Perwakilan Lapas Klas II Tasikmalaya, Dinas Tenaga Kerja dan tamu penting lainnya.

Pelantikan pengurus Hipki Kota Tasikmalaya menjadi momentum penting dalam membantu pemerintah dalam memajukan dan meningkatkan SDM serta kesejahteraan masyarakat.

Ketum Hipki Provinsi Jawa Barat, Yudi Ferdiana Permana mengatakan, kepengurusan Kota Tasikmalaya harus mampu memberikan dampak dan perubahan yang mendasar untuk kemajuan organisasi.

BACA JUGA:

Hangatkan Ukhuwah, PKS Kota Tasikmalaya Gelar Family Fun Gathering Penuh Semangat dan Edukasi

“Organisasi ini mampu mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya di masyarakat, dapat meningkatkan kualitas hidup dan SDM berkualitas dan unggul serta mampu memberikan perubahan yang lebih baik,” ungkap Yudi.

Dia berharap, Hipki bisa membuat langkah-langkah besar untuk membangun kualitas manusia yang mampu bersaing di era globalisasi.

“Teman-teman Hipki Kota Tasikmalaya harus bekerja keras agar keberadaannya dapat memberikan manfaat sekaligus bisa dirasakan kiprahnya oleh masyarakat,” pesan Yudi.

Selain itu, Hipki Kota Tasikmalaya agar terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak. Termasuk Pemerintah Daerah dalam mendukung program-program strategis dalam meningkatkan kualitas manusia.

“Kunci keberhasilan yakni kolaborasi dengan semua pihak. Pasalnya, menjalankan organisasi sifatnya kolektif kolegial. Oleh karena itu, semua harus kerja kompak, solid dan harmonis dalam merealisasikan agenda-agenda dan program strategis membantu Pemkot Tasikmalaya,” imbuhnya.

“Hipki memiliki fungsi penting sebagai lembaga pelatihan dan kursus. Tujuannya, membentuk SDM yang unggul dan berkualitas. Sehingga siap terjun di dunia kerja. Dengan begitu, bisa mengurangi angka pengangguran,” tambahnya.

Ketua Hipki Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi mengatakan, organisasi dibawah komandonya siap mewujudkan perubahan untuk membangun SDM yang unggul dan berkualitas melalui berbagai pelatihan dan kursus.

“Keberadaan kami siap memberikan dampak untuk kemajuan SDM serta dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Khususnya di Kota Tasikmalaya,” ungkap Kepler.

Menurut Dia, Hipki merupakan organisasi independen dan menjadi mitra strategis Pemda. Karena itu, program kerjanya perlu diselaraskan untuk membangun SDM yang unggul, berkarakter dan siap kerja serta bersaing.

BACA JUGA:

Dekranasda Kota Tasikmalaya Sabet Juara Busana Kostum Terunik di PKJB 2025

“Pelatihan dan kursus SDM merupakan hal penting yang harus terus berjalan guna menghasilkan keahlian dan keterampilan. Sehingga mereka dibutuhkan di dunia kerja dan siap terjun sesuai kebutuhan,” paparnya.

“Kami ingin berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Tasikmalaya,” tutupnya.

(Seda/Bambang Fouristian)